Home / Romansa / Pelacur Itu Mantan Istriku / Bab 1. Setelah Lima Tahun

Share

Pelacur Itu Mantan Istriku
Pelacur Itu Mantan Istriku
Author: AiniRhee

Bab 1. Setelah Lima Tahun

Author: AiniRhee
last update Last Updated: 2023-09-25 13:35:53

"Kau berselingkuh!"

Mata Allard memerah, urat di lehernya tampak menonjol kala ia membentak seorang wanita yang berstatus sebagai istrinya. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya, bukti betapa marahnya ia saat ini.

Dania menggeleng tegas. "Aku. Tidak. Selingkuh!" Satu persatu kata ia tekankan, matanya tak kalah nyalang menatap sang suami. Merasa jika tuduhan Allard padanya itu tidak benar.

"Heh." Senyum sinis tersungging di wajah Allard. "Masih mau mengelak?" tanyanya remeh.

"Mengelak apanya? Aku tidak berselingkuh, Al! Tidak pernah!" Suara Dania naik, ia bahkan tak peduli jika pertengkaran mereka di ruang tamu ini akan terdengar sampai ke luar.

Allard merasakan darahnya mendidih, kemudian ia mengambil sesuatu yang ia simpan dalam saku celananya. Sedetik kemudian, Allard melemparkannya ke arah Dania hingga benda itu berceceran di lantai.

Beberapa foto Dania yang tampak tidur dengan pria yang berbeda-beda. Total ada 10 foto.

"Lihat!" Allard menunjuk foto-foto itu, tak ada yang menyadari jika tangan Allard gemetar. Nafas Allard naik turun ketika melihat foto-foto yang sukses melukai hatinya. Dania berkhianat.

Wanita 24 tahun itu menggeleng, matanya menatap foto-foto itu dengan terkejut. "Dari mana kau mendapat ini, Al? Ini tidak benar."

Kemudian Dania berjongkok, memungut beberapa lembar foto itu. "Ini editan! Percayalah padaku, Al. Aku tidak mungkin mengkhianati pernikahan suci kita." Dania mengangkat foto itu dengan frustrasi, kemudian kembali melemparkannya ke lantai.

Tangan Dania terulur untuk menggapai lengan suaminya, tapi Allard segera menepis tangan itu. Allard tidak ingin disentuh oleh Dania.

"Kau bilang editan?" desis Allard dengan suara yang gemetar, matanya menyorot tajam sang istri yang telah ia nikahi sejak tiga tahun yang lalu.

"Aku bahkan mengetahui identitas semua pria itu, aku bahkan menemui mereka semua untuk menanyakan kebenaran foto ini. Dan kau tahu apa jawaban mereka? ... Ya, Aku tidur dengannya. Itu kata mereka."

Allard tertawa terbahak-bahak, tapi itu bukan tawa bahagia, itu tawa yang ia paksakan ketika hatinya hancur berantakan.

Wajah Dania berubah pucat, ia menggeleng untuk kesekian kalinya. Air mengalir dari pelupuk matanya. "Aku mohon, Al, ayo kita bicarakan ini dengan kepala dingin. Aku akan menjelaskan semuanya, semuanya tidak benar."

Tawa Allard berhenti. Ia menatap kosong pada lantai. Allard menaikan pandangannya pada Dania yang berdiri di hadapannya. "Ayo ....kita bercerai."

Bagaikan sambaran petir, ucapan Allard barusan berhasil membuat Dania membeku, perlahan air mata yang tadinya mengalir kini semakin deras. Dengan mulut yang bergetar, Dania bersuara. "Al, kau bercanda kan? Kita tidak bisa bercerai begitu saja!"

"Tidak! Kita bercerai Dania. Ayo akhiri semua ini. Aku tidak sudi memiliki istri seorang pelacur." Setelah mengatakan itu, Allard berbalik badan. Dengan penuh amarah dan juga rasa sakit pada hatinya, ia meninggalkan Dania.

Tubuh Dania merosot ke bawah, ia tatap foto dirinya yang berceceran di lantai. Tatapan matanya kosong. "Allard ...."

~~~

5 tahun kemudian ....

Di tengah ingar-bingar club malam, seorang pria duduk dengan mata tertutup. Tangan kirinya memegang segelas whiskey, sedangkan tangan kanannya menyangga keningnya. Tampaknya, ada banyak hal yang ia pikirkan hingga ia harus melarikan diri ke tempat bising ini.

Ada banyak wanita yang terang-terangan menggodanya, wanita-wanita yang menjual tubuhnya demi sejumlah uang. Namun, ia tak tertarik.

"Ada banyak wanita di sini, kau tak tertarik?"

Mata Allard terbuka, tanpa menoleh ia melirik dengan sudut matanya pada seorang teman yang duduk tepat di sampingnya. "Tidak," ujarnya singkat. Tangannya yang menyangga kening ia taruh di atas meja bar. Kembali ia teguk minumannya.

Cakra tertawa. "Setelah perceraian itu, kau seperti gay yang tidak tertarik pada wanita." Sudut bibir Cakra tertarik ketika ia melihat perubahan ekspresi pada wajah Allard, sobatnya itu menatapnya tajam.

"Aku bercanda."

Allard mengalihkan pandangannya pada gelasnya, sorot matanya kosong. Dania ... Mantan istrinya itu, sejak perceraian mereka, Allard tak lagi mendengar kabarnya ataupun mencari tahu tentangnya.

"Tapi, mengherankan kenapa dia berselingkuh. Padahal kau adalah pria baik." Cakra kembali berceloteh, membuat Allard juga menanyakan pertanyaan yang sama dalam hatinya. Kenapa?

"Mungkin karena uang," gumam Allard singkat.

Saat menemui pria-pria yang menjadi selingkuhan Dania, mereka mengaku jika mereka membayar Dania dengan sejumlah uang. Sulit untuk Allard percayai, tapi semua bukti sudah jelas. Bukti foto, transfer uang, bahkan pengakuan dari pria-pria itu. Semua sudah cukup untuk membuktikan jika Dania berselingkuh dan bersikap seperti jalang.

Meski Allard hanya bergumam pelan, Cakra mendengarnya. "Aneh sekali, padahal kau selalu mencukupi kebutuhannya. Aku yakin, kalau dia melihat pencapaianmu sekarang, dia pasti menyesali perbuatannya."

Allard mendengarkan.

"Lihat! Kau punya segalanya. Kekayaan, harta, aset di mana-mana. Ck ck, Dania akan menyesal pernah menyakitimu." Cakra memuji Allard, memuji pencapaian Allard dalam 5 tahun ini. Terlalu sibuk memuji, Cakra tak menyadari jika untuk kedua kalinya ia mendapatkan tatapan tajam yang menghunus dari Allard.

"Jangan menyebut namanya!" desis Allard.

"Oopss. Hehehe, aku minta maaf." Cakra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sebuah kesalahan bagi Cakra untuk menyebut nama mantan istri Allard.

Cakra kembali meneguk minumannya, kemudian ia teringat sesuatu. "Ah, aku mendapatkan ini dari kenalanku, cobalah untuk mendapatkan satu wanita. Setidaknya membantumu untuk tidur nyenyak."

Alis Allard bertaut ketika Cakra memberikannya sebuah kartu nama, di sana tertera sebuah nama dan nomor telepon. "Aku tak tertarik," tolaknya.

Cakra berdecak. "Tsk, dapatkan saja satu. Saat ini kau lajang, tak akan ada yang mempermasalahkannya. Mereka punya wanita-wanita terbaik."

Cakra bangkit dari duduknya kemudian menepuk-nepuk bahu Allard. "Aku pergi duluan."

~~~

Seorang pria dengang garis wajah yang tegas duduk di ranjang hotel, tangannya menggenggam ponsel pintar miliknya. Wajahnya tampak suram, ada banyak hal yang ia pikirkan. Tergambar jelas pada wajahnya.

"Aku tak percaya aku melakukan ini," ujarnya.

Yah, Allard tak percaya jika ia akhirnya memesan wanita juga. Siang tadi ia menelpon namor yang tertera pada kartu yang Cakra berikan. Dengan perasaan yang tak yakin, Allard memesan wanita dengan beberapa kriteria. Salah satunya adalah wanita yang memiliki suara halus.

Namun, lihatlah sekarang, keraguan menghampirinya. Wajar saja, Allard tak melakukannya lagi sejak ia bercerai dengan Dania.

Tok tok tok

Pintu kamar hotel ini diketuk dari luar, menginterupsi Allard yang termenung. Mata biru Allard melirik pintu itu, sejujurnya ia tidak tertarik untuk sekedar melakukan seks satu malam dengan pelacur.

"Sial!"

Allard menarik nafas dalam-dalam, menetralkan sedikit emosi yang ia rasakan.

"Aku bisa mengusirnya." 

Langkah kaki membawa Allard ke pintu, dengan sekali tarikan ia berhasil membuka pintu hotel. "Maaf, tapi aku-"

Deg

Mereka saling bertatapan

Untuk sesaat dunia Allard terasa berhenti, ia tidak mendengar apapun seolah-olah semua membias karena kehadiran seorang wanita di depannya. Allard tidak bergerak, kakinya seperti dipaku, lidahnya kelu. Eksistensi seorang perempuan di depannya begitu menyentak perasaannya.

"A-allard?"

Suara indah nan lembut itu mengalun halus di telinga Allard, menyadarkan dari rasa kejut yang menderanya. Sontak ekspresi Allard berubah, menjadi dingin seperti tak tersentuh.

"Dania," desisnya.

Related chapters

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 2. Seorang Pelacur

    "Aku menyukai teknikmu, memuaskan. Aku ingin melakukannya lagi pada hari kamis depan." Sebuah senyum terbit di bibir merah seorang wanita ketika pelanggannya memberikan pujian atas pelayanan yang telah ia lakukan. Mata cantiknya menoleh ke arah ranjang, di sana seorang pria berbaring tanpa busana sembari menatap dirinya lapar. "Kau bisa langsung ke Madam saja, ia yang mengatur jadwalku." Wanita itu kembali kembali menoleh ke cermin, menatap dirinya yang sudah kembali rapi. Rambut sebahu yang tadi berantakan sudah ia sisir rapi, disempurnakan dengan dress merah ketat yang ia pakai. Memancarkan aura seorang wanita dewasa."Ya, aku ingin melakukannya lagi. Tak masalah membayar lebih karena kau yang terbaik, Dania."Dania Fajarina, wanita penghibur kalangan elit. Dibayar mahal atas kepuasan yang ia berikan pada pria-pria hidung belang yang membutuhkan kehangatan di atas ranjang. Senyum manis tak hilang dari wajahnya. "Aku pergi dulu." "Sampai jumpa Kamis depan, Dania." Dania tak menj

    Last Updated : 2023-09-25
  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 3. Datanglah Padanya.

    Dania sudah pergi sejak beberapa saat yang lalu, tapi Allard masih berdiri di ambang pintu kamar hotel dengan rasa yang tak bisa ia deskripsikan. Semua rasa itu bercampur, sakit, dendam, marah, dan juga jijik. Allard masuk ke dalam kamar, lalu mengambil ponselnya. Mencari-cari nama Cakra di daftar kontak hingga ia menemukan dan menyambungkannya."Kenapa, Al? Sudah memanggil wanitanya? Apakah kau tidak menyukainya?" Suara di seberang bertanya heran."Brengsek! Apa maksudmu?!" bentak Allard pada Cakra. Ia menendang meja nakas hingga suara tendangannya terdengar oleh Cakra. "Kau sengaja, hah?" "Apa? Aku tidak mengerti maksudmu." Nada bicara Cakra terdengar bingung."Pelacur yang datang itu adalah Dania?""What?!" ~~~"Kau terlihat tidak fokus hari ini, ada beban pikiran?"Dania menoleh pada seorang pria paruh baya yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia lihat pelanggannya itu hanya memakai jubah mandi. Berjalan mendekati Dania yang duduk di atas ranjang."Bukan apa-apa, Pak Burhan.

    Last Updated : 2023-09-28
  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 4. Lepaskan!

    Dania tak pernah merasakan keraguan sebesar ini sebelumnya ketika menemui pelanggannya, tidak pernah karena Dania selalu bersiap atas semua kemungkinan yang ada. Petinggi pemerintah, pengusaha, bahkan orang-orang lain dengan jabatan tinggi sebelumnya, Dania tak pernah ragu.Ia bahkan pernah melayani seorang aktor terkenal ternama yang sudah memiliki istri dan anak, aktor yang selalu mengumbar kehidupan bahagia keluarganya di media sosial, dan Dania tak pernah terganggu oleh itu.Namun, sekarang ini berbeda. Yang akan ia layani sekarang adalah mantan suaminya, Allard Brawijaya. Pria yang pernah menjalani kehidupan bahagia bersamanya. Dan di sinilah Dania, berdiri tak jauh dari sang mantan suami dengan perasaan aneh yang susah Dania deskripsikan."Kau akan berdiri di sana selamanya?"Suara berat dari mantan suaminya membuat Dania tersentak dari lamunannya, jantungnya berdegup kencang kala nada bicara Allard lebih lembut dari pada sebelumnya. Dania menggeleng sembari memegang erat gagang

    Last Updated : 2023-10-01
  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 5. Maka, Jadilah Pelacur Pribadiku.

    Ring ringDania nyaris saja menaiki ranjang jika saja ponselnya tak berbunyi begitu nyaring. Dania menoleh ke arah sofa putih di sudut ruangan, menatap tas yang di dalamnya terdapat ponselnya.Nyatanya suara ponsel itu juga sedikit menarik perhatian Allard yang sedari tadi bersandar di kepala ranjang. Namun hanya sedikit, ia segera mengalihkan pandangannya pada sang mantan istri."Dania," panggilnya dengan suara rendah. Sukses membuat Dania menoleh pada Allard."Apa yang kau tunggu?" tanya Allard."Y-ya."Dania memutuskan untuk mengabaikan panggilan itu dan menaiki ranjang, mendekati Allard dan meraih ikatan jubah di pinggang Allard. Dengan rasa gugupnya yang luar biasa ia menarik ikatan itu hingga terlepas, selanjutnya ia hanya tinggal membukanya saja.Dania meneguk ludahnya, rasanya ia benar-benar ingin semua ini berakhir. Ini memalukan dan juga mendebarkan. Siapa yang menyangka ia akan berada di posisi ini? Bercinta dengan mantan suaminya dengan status pelacur dan pelanggan. Oh, m

    Last Updated : 2023-12-14

Latest chapter

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 5. Maka, Jadilah Pelacur Pribadiku.

    Ring ringDania nyaris saja menaiki ranjang jika saja ponselnya tak berbunyi begitu nyaring. Dania menoleh ke arah sofa putih di sudut ruangan, menatap tas yang di dalamnya terdapat ponselnya.Nyatanya suara ponsel itu juga sedikit menarik perhatian Allard yang sedari tadi bersandar di kepala ranjang. Namun hanya sedikit, ia segera mengalihkan pandangannya pada sang mantan istri."Dania," panggilnya dengan suara rendah. Sukses membuat Dania menoleh pada Allard."Apa yang kau tunggu?" tanya Allard."Y-ya."Dania memutuskan untuk mengabaikan panggilan itu dan menaiki ranjang, mendekati Allard dan meraih ikatan jubah di pinggang Allard. Dengan rasa gugupnya yang luar biasa ia menarik ikatan itu hingga terlepas, selanjutnya ia hanya tinggal membukanya saja.Dania meneguk ludahnya, rasanya ia benar-benar ingin semua ini berakhir. Ini memalukan dan juga mendebarkan. Siapa yang menyangka ia akan berada di posisi ini? Bercinta dengan mantan suaminya dengan status pelacur dan pelanggan. Oh, m

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 4. Lepaskan!

    Dania tak pernah merasakan keraguan sebesar ini sebelumnya ketika menemui pelanggannya, tidak pernah karena Dania selalu bersiap atas semua kemungkinan yang ada. Petinggi pemerintah, pengusaha, bahkan orang-orang lain dengan jabatan tinggi sebelumnya, Dania tak pernah ragu.Ia bahkan pernah melayani seorang aktor terkenal ternama yang sudah memiliki istri dan anak, aktor yang selalu mengumbar kehidupan bahagia keluarganya di media sosial, dan Dania tak pernah terganggu oleh itu.Namun, sekarang ini berbeda. Yang akan ia layani sekarang adalah mantan suaminya, Allard Brawijaya. Pria yang pernah menjalani kehidupan bahagia bersamanya. Dan di sinilah Dania, berdiri tak jauh dari sang mantan suami dengan perasaan aneh yang susah Dania deskripsikan."Kau akan berdiri di sana selamanya?"Suara berat dari mantan suaminya membuat Dania tersentak dari lamunannya, jantungnya berdegup kencang kala nada bicara Allard lebih lembut dari pada sebelumnya. Dania menggeleng sembari memegang erat gagang

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 3. Datanglah Padanya.

    Dania sudah pergi sejak beberapa saat yang lalu, tapi Allard masih berdiri di ambang pintu kamar hotel dengan rasa yang tak bisa ia deskripsikan. Semua rasa itu bercampur, sakit, dendam, marah, dan juga jijik. Allard masuk ke dalam kamar, lalu mengambil ponselnya. Mencari-cari nama Cakra di daftar kontak hingga ia menemukan dan menyambungkannya."Kenapa, Al? Sudah memanggil wanitanya? Apakah kau tidak menyukainya?" Suara di seberang bertanya heran."Brengsek! Apa maksudmu?!" bentak Allard pada Cakra. Ia menendang meja nakas hingga suara tendangannya terdengar oleh Cakra. "Kau sengaja, hah?" "Apa? Aku tidak mengerti maksudmu." Nada bicara Cakra terdengar bingung."Pelacur yang datang itu adalah Dania?""What?!" ~~~"Kau terlihat tidak fokus hari ini, ada beban pikiran?"Dania menoleh pada seorang pria paruh baya yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia lihat pelanggannya itu hanya memakai jubah mandi. Berjalan mendekati Dania yang duduk di atas ranjang."Bukan apa-apa, Pak Burhan.

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 2. Seorang Pelacur

    "Aku menyukai teknikmu, memuaskan. Aku ingin melakukannya lagi pada hari kamis depan." Sebuah senyum terbit di bibir merah seorang wanita ketika pelanggannya memberikan pujian atas pelayanan yang telah ia lakukan. Mata cantiknya menoleh ke arah ranjang, di sana seorang pria berbaring tanpa busana sembari menatap dirinya lapar. "Kau bisa langsung ke Madam saja, ia yang mengatur jadwalku." Wanita itu kembali kembali menoleh ke cermin, menatap dirinya yang sudah kembali rapi. Rambut sebahu yang tadi berantakan sudah ia sisir rapi, disempurnakan dengan dress merah ketat yang ia pakai. Memancarkan aura seorang wanita dewasa."Ya, aku ingin melakukannya lagi. Tak masalah membayar lebih karena kau yang terbaik, Dania."Dania Fajarina, wanita penghibur kalangan elit. Dibayar mahal atas kepuasan yang ia berikan pada pria-pria hidung belang yang membutuhkan kehangatan di atas ranjang. Senyum manis tak hilang dari wajahnya. "Aku pergi dulu." "Sampai jumpa Kamis depan, Dania." Dania tak menj

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 1. Setelah Lima Tahun

    "Kau berselingkuh!"Mata Allard memerah, urat di lehernya tampak menonjol kala ia membentak seorang wanita yang berstatus sebagai istrinya. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya, bukti betapa marahnya ia saat ini.Dania menggeleng tegas. "Aku. Tidak. Selingkuh!" Satu persatu kata ia tekankan, matanya tak kalah nyalang menatap sang suami. Merasa jika tuduhan Allard padanya itu tidak benar."Heh." Senyum sinis tersungging di wajah Allard. "Masih mau mengelak?" tanyanya remeh."Mengelak apanya? Aku tidak berselingkuh, Al! Tidak pernah!" Suara Dania naik, ia bahkan tak peduli jika pertengkaran mereka di ruang tamu ini akan terdengar sampai ke luar. Allard merasakan darahnya mendidih, kemudian ia mengambil sesuatu yang ia simpan dalam saku celananya. Sedetik kemudian, Allard melemparkannya ke arah Dania hingga benda itu berceceran di lantai.Beberapa foto Dania yang tampak tidur dengan pria yang berbeda-beda. Total ada 10 foto."Lihat!" Allard menunjuk foto-foto itu, tak ada yang meny

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status