Share

10 : A - Santa Beach

Author: Eunmon
last update Last Updated: 2022-09-04 18:11:02

Mansion William's, Manhattan, USA. | 07.23 AM.

Pagi yang cerah ini Sean, Ken, beserta Julian sengaja berkumpul di rumah kedua orang tua Sean. Membahas untuk proyek yang akan mereka garap bersama-sama. Rumah megah ini kosong, Ayah dan Ibunya berangkat kemarin sore ke London untuk menjenguk Shanice yang katanya sedang sakit.

Sean awalnya akan ikut bersama, tetapi Mark melarang dan menyuruh Sean untuk menjaga rumah. Awalnya Sean sempat mengomel karena disamakan dengan seorang penjaga rumah.

“Aku merekomendasikan untuk kita pergi ke pantai di hari libur ini.” Julian tersenyum sembari memeluk sebuah toples kaca yang berisi camilan.

Ken mendelik, melempari Julian dengan snack. “Lebih tepatnya memaksa untuk libur, Jul. Kau yang merencanakan ini semua,” cibir Ken.

Sejak menginjakkan kaki di rumah ini Ken sudah curiga dari awal ketika melihat Julian berpenampilan seperti orang yang mau ke pantai.

“Lagi pula kita kan bosnya, tidak ada salahnya seorang bos mengambil cuti selama sehari. Anggap sa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   10 : B - Kate, dan Santa Beach

    Manhattan, USA. | 08.47 AM.Setelah pintu panthouse itu dibuka, Kate menatap laki-laki yang terlihat begitu kesal karena lama dibukakan pintu. Rupanya Sean Axel benar-benar nekat mendatangi tempat tinggalnya. Kate melambaikan sebelah tangannya, tanda menyapa laki-laki itu disertai dengan senyum masamnya. “Oh … hi, Sean. Kau datang?” “Kau membuatku kesal Kate, begitu sulit dihubungi.” Sean menatap Kate dengan datar, tangannya dia lipat di depan dada. Menatap penampilan Kate yang terlihat berantakan. Ada noda warna yang menempel di bajunya.Perempuan itu balas menatap Sean dengan garang sambil berkacak pinggang. “Lagi pula kau mau apa? Harusnya seorang bos sepertimu masuk kerja, bukan keluyuran seperti ini.” Sean mengidikan kedua bahunya dengan begitu acuh. “Aku bosnya, jadi tidak masalah seorang bos mengambil cuti.”Kate menghela napasnya dengan malas, meraup wajahnya dengan gaya frustasi. “Lalu sekarang ada apa gerangan kau datang ke tempatku?” tanyanya.Dia berjalan dua langkah se

    Last Updated : 2022-09-05
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   11 : A - Satu Alasan Untuk Jatuh Cinta

    Santa Beach, Manhattan, USA. | 13.06 PM.Selama di atas kapal pesiar, meski sambil memancing obrolan ketiganya mengenai bisnis yang akan mereka jalankan dalam waktu dekat ini tetap berlanjut. Ini adalah bisnis keluarga pertama yang akan mereka garap setelah William Group meningkat pesat.Dan Sean juga tidak pernah menyangka kalau Kate akan begitu mudah bergaul dan mudah kenal dengan orang baru di sekitarnya. Terlihat sedang mengobrol dengan riang dengan Alicia bahkan Sean sesekali menyimak pembicaraan mereka. “Aku tidak menjamin ini akan berhasil, Jul,” kata Ken, tangannya kembali melempar kail pancing itu. Dia sudah jenuh karena tidak kunjung mendapat hasil.“Hei ... aku mengajakmu memancing bukan untuk mendapatkan ikan, supaya kau tidak bosan. Jika ingin ikan, kau tidak perlu susah payah memancing selagi masih bisa membelinya.” Julian menatap Ken disertai dengan tawanya.“Aku memancing untuk mendapatkan ikan, Jul. Bukan untuk menghilangkan rasa bosan. Lagi pula bagaimana caranya me

    Last Updated : 2022-09-06
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   11 : B - Tidak Wajar

    Manhattan, USA. | 20.21 PM.Pukul setengah sembilan malam Kate sudah merasa damai karena hendak tidur. Dia menikmati kegiatannya seharian ini begitu menyenangkan. Selama mengenal Sean, Kate tidak mengambil sikap dari sisi lainnya. Tidak terlalu menganggap perasaan Sean padanya, karena dia hanya ingin berteman.Seharian ini juga dia terbebas dengan benda yang bernama ponsel, lagi pula Liam jarang menghubunginya. Jadi Kate merasa tidak ada hal yang perlu di khawatirkan dari Liam selama ini. Tangannya sibuk menggeser gambar yang masih berada di dalam kamera analognya. Berdiri mengambil sebuah laptop yang disimpan di dalam laci meja di kamarnya. Kate membuka kamera analog itu untuk mengambil memori cardnya karena hendak memindahkan gambarnya pada laptop. Suara bel panthousenya kembali berbunyi, Kate melirik jam dalam hati bertanya-tanya. Siapa yang datang malam-malam begini, lagi pula Kate tidak sedang memesan makanan atau sejenisnya. Jadi mau tidak mau dia harus memeriksa tamunya.Kate

    Last Updated : 2022-09-07
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   12 : A - Persiapan Usaha Bersama

    William Group, Manhattan, USA. | 09.21 AM.Ruang rapat senyap setelah salah satu divisi melakukan presentasi. Pena di atas meja itu diketuk beberapa kali setelah mendengarkan penjelasan pegawainya. Perwakilan dari bagian desain yang ikut menghadiri rapat. Layar besar yang menggunakan infokus itu dipandang oleh semua orang yang menghadiri rapat. Setelah persentasi itu selesai, mereka berunding untuk membahas kembali tentang apa yang sudah dipaparkan. Tiga puluh menit kemudian rapat ditutup oleh Sean. “Baik, rapat kali ini saya tutup sampai di sini. Jika merasa ada yang kurang dipahami, nanti resumenya akan di kirimkan oleh Mia.” Sean bangkit dari duduknya, melepas kancing jasnya karena merasa gerah.Sebelum keluar ruangan, Sean menatap laki-laki paruh baya yang bertugas di bagian pemasaran. “Untuk file-filenya sebelum diberikan kepada Luke, suruh Mia untuk mengecek ulang. Karena saya tidak menerima kesalahan sekecil pun,” kata Sean dengan tegas. Metanya menatap Mia, memberi kode pada

    Last Updated : 2022-09-10
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   12 : B - Nyaman Sebagai Teman

    William Group, Manhattan, USA. | 12.21 AM.Sean berkata seletelah melihat beberapa persiapan yang memang di ambil alih oleh Ken. “Butuh sekitar dua bulan lagi untuk menyelesaikan bangunannya. Minggu depan jika kalian ingin melihatnya langsung, kita bisa pergi ke sana.” Ken menyandarkan tubuhnya sambil melihat grafik pembangungan kantor mereka. Gedung itu sudah seperti gedung pencakar langit, jika dilihat dari dekat. “Orang-orangmu memang tidak pernah gagal, Sean,” ujar Julian kagum, memang selama ini para pekerja di bawah kepemimpinan Sean jarang gagal. Bisa mengatur pembangunan rumah produksi mereka padahal Sean sendiri sedang sibuk-sibuknya mengatur pembangunan hotel di Los Angeles yang sedikit banyaknya dibantu prosesnya oleh Ken. Hotel yang nantinya dipersembahkan oleh Mark kepada Angeline.“Aku sudah tidak sabar untuk melihat tempatnya,” balas Ken. Dia juga sama tidak sabarnya karena sudah sekian lamanya menanti. Perjuangan mereka bertiga selama satu tahun penuh ini pastinya a

    Last Updated : 2022-09-10
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   13 : A B - Bagaimana Denganmu?

    Manhattan, USA. | 08.21 AM.Hari ini adalah weekday, namun dikarenakan tanggal merah serentak mendadak weekend. Para pekerja diliburkan untuk menghabiskan waktu liburnya dengan keluarga atau pun orang tersayang. Dan hari ini pula Sean sudah memiliki janji dengan Kate untuk pergi ke sebuah perkebunan anggur milik keluarganya Julian.Berada di ruang tamu tempat tinggal Kate itu membuat Sean nyaman. Jika dia orang yang memiliki tingkat keingintahuan yang maksimal maka sebuah benda yang terlihat seperti lukisan yang ditutup menggunakan menggunakan kain putih itu sudah Sean buka dan lihat wujudnya. Tetapi dia menghargai privasi Kate, maka dan memandang ingin tahu dari jarak jauh sepertinya cukup menyenangkan.Rasanya Sean tidak pernah bosan untuk ke tempat ini. Tempat di mana keberadaan pujaan hatinya, lagi pula urusan pekerjaan bersama kedua saudaranya sudah dia tuntaskan. Ke lokasi pembangunan pun sudah dilakukan minggu kemarin. Jadi biarlah untuk hari ini dia bersenang-senang sebentar.“

    Last Updated : 2022-09-11
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   14 : A - Perkara Rasa

    Mansion William’s, Manhattan, USA. | 18.52 PM.Terhitung sudah tiga belas hari merasa tidak memiliki gairah dalam menjalani hidup. Dampak dari penolakan pertama yang benar-benar terasa, luar dan dalam. Dia ingin berteriak pada semesta, mengapa ini harus terjadi. Jelaskanlah jika pengungkapan perasaannya yang terkesan terburu-buru. Katherine tidak mencintainya, Katherine hanya menganggapnya sebagai teman. Sisi otoriter dalam dirinya menguar, ingin mengklaim Kate hanya untuknya. Namun kenyataan berkata lain, memberikan kejutan lain pula.Kenyataan bahwa perasaannya tidak terbalas begitu sulit Sean terima, rasanya begitu berat menjalani hari sisa patah hati. Sudah lima hari dia mematikan ponsel, tidak masuk kantor dengan alasan tidak sehat. Alhasil Mark yang mengambil alih pekerjaannya, sebenarnya Sean tidak enak hati tapi biarlah sekali-kali dia merasa kembali seperti anak remaja tujuh belas tahun. Lagi pula Mark tidak terlihat keberatan, malah laki-laki paruh baya itu menyuruh Sean un

    Last Updated : 2022-09-12
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   14 : B - Dia Berulah Lagi

    Manhattan, USA. | 20.14 PM.Malam ini Liam datang ke tempatnya setelah Kate pulang dari tempat Paman Rodrigo. Karena sudah tiga hari dia mengabaikan pesan dan telepon Liam, setelah dia melihat secara langsung Liam merangkul seorang perempuan yang mengenakan masker. Kate tidak buta, dia dapat mengenali Liam meski dari radar yang jauh. Dia sudah mengenal Liam bertahun-tahun lamanya. Waktu itu Kate menelpon Liam, menanyakan keberadaannya. Dan laki-laki itu menjawab sedang meeting di kantor, hal itu membuat Kate marah karena merasa dibohongi. Pemikirannya langsung merambat ketika James yang memberi tahunya sempat melihat Liam dengan seorang perempuan. Dan sekarang Liam berada di hadapannya, duduk di sofa ruang tamunya.“Jadi apa yang membuatmu mengabaikanku selama tiga hari ini, Kate?” tanya Liam dengan sabar. Dia sudah kalang kabut untuk menghadapi sang kekasih jika sudah berubah seperti ini. Kate mendengkus, memutar bola matanya dengan malas kemudian menatap Liam datar. “Kau tahu aku

    Last Updated : 2022-09-13

Latest chapter

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   44 : A - Amberlane's Family

    Madrid, Spain | 09.16 AMDi hari weekend Sean masih berada di Madrid, tujuannya hari ini adalah mengunjungi orang tua Kate yang sudah dia janjikan kepada Kate. Sebelum pulang ke Manhattan Sean berencana untuk menemui orang tua Kate, bukan untuk melamar karena itu belum waktunya. Mungkin untuk sekadar mengopi sambil berbincang mengenai masa depan. Selama lima hari ini Sean menginap di hotel yang dekat dengan perusahaan Amberlane, saat jam kantor berakhir dia mengunjungi Kate untuk pergi ke berbagai tempat yang belum dia kunjungi di sini. “Aku baru tahu jika Sean menyukai hal berbau kebohongan semata, atau sebut saja settingan.” Kata-kata itu keluar dari mulut Ken saat ketiganya melakukan panggilan video untuk membahas pekerjaan yang diselangi dengan mengobrol singkat yang berujung panjang lebar. “Mungkin ini adalah cara Sean untuk berusaha mendapatkan pujaan hatinya yaitu dengan mempermainkan hati yang lain. Setelah berhasil, Zara didepak begitu saja seolah tidak pernah ada yang ter

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   43 : AB - Refuse

    Manhattan, USA | 08.46 AM“Mari kita akhiri semua kebohongan ini.” Suara bariton itu terdengar jelas di telinga Zara, membuat perempuan itu memandang laki-laki di depannya dengan tatapan penuh protes. “Apa maksudmu Sean?” tanya Zara bingung. Sean menyandarkan tubuhnya menatap Zara dengan tatapan datarnya. “Aku akan membersihkan namamu atas scandal itu. Aku tahu kau yang paling dirugikan atas scandal itu, sedangkan Liam tampak acuh terkesan tidak peduli karena dia hanya menganggapmu sebagai yang kedua, tidak lebih.” Zara diam, menunduk dengan jari-jari tangan saling bertautan. Ini adalah bumerang yang dia dapatkan karena di masa lalu yang terlalu keras menahan Liam agar tidak pergi darinya, dan sejak hubungan Liam berakhir dengan Katherine. Ke esokan harinya Zara yang ditinggalkan oleh Liam. Miris memang.Dua tahun setelahnya Zara mendapat laporan tentang hubungan gelapnya bersama Liam yang tentunya akan mengguncang kariernya sebagai model. Dari situ Zara meminta bantuan kepada Sean

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   42 : AB - Deep Talk

    Katherine’s Penthouse, Manhattan, USA | 21.14 PM2 Minggu yang lalu...Suasana hening, dingin serta tidak ada yang memulai sebuah percakapan sampai roda kendaraan sampai tempat tujuan. Sean berdiri kaku di depan pintu masuk Penthouse Kate, menatap punggung perempuan itu dalam diam. Terlalu banyak kesalahpahaman yang terjadi antara mereka berdua, jika tidak segera diluruskan mereka tidak akan menemukan kata damai untuk hubungan keduanya. Laki-laki bernama Andreas memilih untuk pergi ke hotel, karena jelas Sean menolak tawaran Kate agar Andreas bermalam di tempat perempuan itu. Bagaimana mungkin ini akan terjadi disaat mereka hendak baikan dan meluruskan semuanya. Tentunya Sean butuh waktu untuk membahas ini. “Masuklah Sean,” ucap Kate sembari membuka pintu lebar-lebar. Sean mengangguk dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam, ruangan ini masih sama seperti dulu. Dia masih mengingat beberapa hal yang ada pada ruangan ini, di atas meja ada sebuah figura foto beris

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   for you information

    Hi para pembaca Pelabuhan Akhir Sang Pewaris. Bagaimana nih kabarnya? Oh iya, ada informasi nih untuk season pertama sudah tamat pada bab 41 B ya. Season II akan dimulai dari bab 42-tamat, perkiraan diusahakan untuk tamat bulan ini. Namun masih perkiraan, tapi akan diusahakan. Jangan lupa untuk teman-teman bantu share jika menyukai cerita ini. Karena dukungan dari kalian sangat berarti bagi saya selaku penulis cerita, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar. Ayo keluarkan apa yang kalian rasakan selama membaca cerita ini, apakah ada sukanya atau pun sedihnya juga. Sampai bertemu lagi di season II dengan suasana yang berbeda. Stay safe and stay healthy.

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   41 : B - Test the Struggle

    Katherine’s Penthouse, Manhattan, USA | 17.43 PMTempat pertama yang didatangi oleh Sean adalah tempat tinggal Kate yang lama, karena dia bersangsi Kate tidak mungkin menyewa tempat baru. Apalagi tidak mungkin Kate menetap di Manhattan dan meninggalkan pekerjaan perempuan itu. Namun nihil, sudah hampir lima belas menit dia berdiri di depan pintu sembari membunyikan bel. Pintu sama sekali tidak terbuka, membuat Sean memutar otak dengan cepat. Kakinya tidak berhenti mondar-mandir sembari mengacak rambutnya. “Mencari Nona Katherine?” tanya seorang laki-laki paruh baya yang tidak Sean ketahui siapa dia. “Benar, apa anda melihatnya, sir?” tanya Sean berbalik menatap laki-laki di hadapannya. “Nona Katherine tadi menghubungi saya, beliau kembali ke Madrid. Oh iya saya petugas kebersihan yang disewa Nona Katherine,” jawab laki-laki itu sembari tersenyum kecil. “Thank you for information sir,” kata Sean tersenyum lalu berpamitan langsung berlari keluar menuju mob

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   41 : A - We're Over

    Manhattan, USA | 15.41 PMKate melirik sekeliling di mana para pelayan mengantarkan pesanan karena menjelang sore cofee shop ini cukup ramai. Cofee shop yang tidak jauh dari lokasi kantor William Group, sejak tiba di sini Kate dan Julian belum memulai percakapan.Usahanya untuk mendapatkan kesempatan kedua dari Sean tidak semudah perkiraannya. Sikap Sean yang semakin hari semakin dingin dan semakin sulit untuk dia raih. Pekerjaannya di Madrid masih berjalan lancar meski kerap kali dia tidak hadir, dan selalu melakukan meeting bersama karyawan secara daring. Dia akan tetap di Manhattan sampai tahu jika usahanya benar-benar tidak dihargai. Julian mengetikkan pesan kepada Sean bersama satu foto Katherine yang sedang melirik sekeliling. Kate terlihat menemukan hal yang menarik di sekitar mereka. Julian Antonio : Sean, apakah kau bisa menebak aku sedang apa bersama Katherine saat ini?“Kau tunggu saja beberapa menit, dan selagi menunggu pesanlah lebih dulu.” Ju

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   40 : AB - Timbal Balik

    Mansion William, Manhattan, USA | 21.27 PMDi mansion William baru saja ada tamu Angeline, berbagai macam makanan keluar semua membuat ruangan tamu sedikit berantakan. Para pelayan membersihkan ruangan sehingga banyak yang berjalan hilir mudik. Kadang Sean merasa sedikit heran, acara apakah yang Ibunya adakan di sini? Biasanya juga selalu di luar, jarang sekali membawa teman-teman sosialitanya ke rumah. Mungkin karena Mark sedang ada pekerjaan di luar, jadi Angeline mendapat izin untuk mengadakan acara di mansion.Saat Sean berjalan menuju ruangan keluarga dia melihat Ibunya sedang bersantai sembari memerhatikan tayangan televisi. Lalu mendongak menatapnya.“Oh c’mon, lihatlah William yang satu ini.” Angeline berdecak dengan tawanya saat melihat ekspresi senang yang ditampilkan oleh Sean. “Kau mengalami hal senang macam apa son?” tanya Angeline ingin tahu. Sean membuka jasnya dan ikut bergabung bersama Ibunya. Menahan kepala dengan sebelah tangannya dan menatap Angeline dari samping.

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   39 : AB - Don't want to back dawn

    Mandiley’s Restaurant, Manhattan, USA | 19.13 PMMalam ini Kate sudah duduk di restoran, tempat dulu dia sering menghabiskan waktu bersama Liam. Tapi kali ini dia meminta tolong kepada Ken agar menyuruh Sean datang ke tempat ini, dan Kate sudah lima belas menit menunggu namun Sean belum juga datang. “Kau datanglah lebih dulu, aku pastikan Sean pun akan menyusul.” Itu adalah perkataan Ken tadi siang. Kate menghembuskan napasnya pelan, tangannya mengaduk matcha tea pesanannya, dia mulai menimbang-nimbang tentang keberaniannya saat ini. Kabar berita mengenai hubungan Sean dan Zara cukup memukulnya untuk mundur dan menjauh dari radar Sean. Tapi Kate harus memastikan satu hal lebih dulu, akankah perasaan Sean masih sama kepadanya seperti tiga tahun yang lalu? Seketika logikanya berpikir dengan logis. Sean tidak akan memilih untuk bersama Zara kalau laki-laki itu masih mencintainya. Sudahlah, berperang dengan isi kepala tidak akan ada habisnya. Semakin diperdebatka

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   38 : B - Sean And Zara?

    SJK Pictures, Manhattan, USA | 13.09 PMSiang ini salah satu wartawan mewawancarai Sean dan Zara secara eksklusif mengenai berita yang beredar tiga hari yang lalu. Berita yang sempat menghebohkan dunia infotaiment adalah berita kebersamaan Sean dan Zara sebagai pasangan di acara pesta pernikahan Kenneth Alfonso. Bukankah sudah pernah Ken tebak sebelumnya? Namanya akan terseret dalam berita itu, dan sekarang Sean bersama Zara sedang mengonfirmasi berita tersebut. Nanti sore pasti akan masuk berita di televisi karena diterbitkan secara langsung oleh SJK Pictures. Yang otomatis akan mengalahkan berita pernikahannya. Sudahlah, Ken tidak begitu tertarik dengan popularitas. “Kau bukan aktor tapi popularitasmu luar biasa Sean,” cibir Ken. Sean mengibaskan telapak tangannya ke belakang dengan gerakan santai. “Pesona seorang William tidak pernah main-main Ken,” balas Sean beserta smirknya. Ken berdecih pelan. “Namun sayang tidak membuat perempuan yang itu tertarik pad

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status