Dua tubuh dengan pakaian hitam melesat sangat cepat, mereka berdua baru saja keluar dari sebuah lubang kecil di dalam tanah. Keduanya menggunakan ilmu meringankan tubuh yang cukup tinggi, dan melesat menuju ke arah selatan di daerah kekaisaran Han. "Aku sudah yakin dia tidak akan mengejar kita, tetua Tu Jui!" "Kau benar, tetua Lu Bai. Dia memilih untuk selamatkan para sandera!" kata tetua Tu Jui. Kedua orang itu memang adalah dua orang yang sangat inginkm bangkitkan kaisar kegelapan. Keduanya tak lain tetua Tu Jui dan tetua Lu Bai.Awalnya mereka berdua berada di lembah dingin iblis, dan kumpulkan lima pemilik energi alam.Setelah menyedot energi di tubuh lima pemilik energi alam, mereka mendapatkan serangan dari musuh yang selama ini jadi lawan mereka, yaitu lima matahari.Bertarung melawan Lin Jiang, mereka langsung sadar kalau sekuat apapun mereka, tak mungkin bagi mereka untuk berhadapan dengan Lin Jiang.Oleh karena itu, merasa tidak memiliki pilihan, keduanya melarikan diri
Jledaaarrrrrrr!!Ledakan yang sangat keras terdengar di dalam lembah siluman, dan itu karena adu senjata antara senjata di tangan tetua Lu Bai dengan senjata di tangan Siluman Harimau, penguasa lembah siluman itu. Aaaaaa!!Raja Siluman penguasa lembah itu terlempar jauh, dan jeritan yang sangat keras terdengar dari mulutnya. Jeritan itu sudah cukup jadi tanda kalau penguasa lembah siluman itu telah kalah dalam pertarungan itu. Huppppp!!Tetua Lu Bai melompat, dan memburu siluman harimau, dan sebelum siluman itu bergerak, ujung pedang naga emas telah menempel di tenggorokan siluman harimau itu. "Menyerah atau lehermu putus!" ancam tetua Lu Bai."Iya, aku menyerah!" kata siluman harimau. "Bagus, sekarang bawa kami ke istana kalian!" kata tetua Lu Bai.Raja siluman itu tidak memiliki pilihan, dan terpaksa membawa dua bangsa manusia itu ke dunia bangsa siluman. "Silahkan masuk ke istana siluman ini!" kata raja siluman itu persilahkan dua bangsa manusia, yaitu tetua Tu Jui dan tetua
Satu tubuh melesat dengan gerakan yang sangat cepat, hingga akhirnya dia meninggalkan sebuah kota. Lelaki muda itu hentikan gerakan saat ia sudah jauh dari kota yang ia tinggalkan, dan ia pun berjalan dengan santai di jalanan yang sisi kiri dan kanannya dipenuhi dengan hutan lebat. "Aku akan pulang, bagaimana keadaan ibu, adik, dan kakak?" ucap pemuda yang tak lain adalah Lin Jiang.Lin Jiang memutuskan hal itu karena mereka, lima matahari telah gagal mendapatkan dimana posisi dari tetua Lu Bai dan tetua Tu Jui.Namun, mereka sudah berjanji akan bertemu di kota Wudong purnama depan. Jadi sebelum menuju kota Wudong Lin Jiang memutuskan untuk kembali ke kota kelahiran, untuk melihat kondisi keluarganya. "Aku harap mereka baik-baik saja!" ucap Lin Jiang yang berjalan kaki tanpa sedikit pun beban.Saat ini, Lin Jiang memang terlihat tidak memiliki beban. Namun sesungguhnya ada beban berat dan tanggung jawab besar berada di pundaknya.Apalagi saat tahu kalau kaisar kegelapan akan dibang
Ketiga pemuda yang sudah kepalang kadung inginkan tubuh gadis itu tanpa ragu tangkap tangan gadis itu, dan menyeretnya ke dalam hutan. Untuk sesaat gadis itu tak melawan, dan membiarkan tubuhnya dibawa paksa ke dalam hutan, namun tidak setelah mereka masuk ke dalam hutan. "Kurang ajar, kalian sungguh membuat aku marah!" ucap gadis itu dan berdiri. Sretttttttt!!Gadis itu mencabut pedang yang ada di pinggangnya, dan menatap tajam ke arah tiga pemuda itu. "Heheh, nona, tanganmu terlalu halus untuk memegang senjata itu!" kata satu pemuda."Iya, buang senjata itu, dan mari kita nikmati hari ini!" "Mati saja kau!" kata gadis itu. Whusssssssss!Crasssssss!!Sangat cepat, dan tak terduga, tahu-tahu pedang gadis itu telah menusuk tenggorokan satu pemuda itu. Crasssssss!!Setelah itu, gadis cantik itu memutar pedang di leher si pemuda hingga kepala pemuda itu jatuh ke tanah. "Tidak!" teriak dua pemuda itu dan langsung ketakutan pada gadis itu.Wajah cantik gadis itu ternyata menyimpan
Seorang anak muda berlari cukup cepat. Di punggungnya ada sebuah luka karena serangan yang mengenai telak di punggung pemuda itu."Ketua! Ketua!" teriak anak muda itu dan masuk ke dalam sebuah halaman sekte yang sangat luas. Seorang lelaki dengan janggut yang memutih datang menemui anak muda itu."Ada apa Lhun Pa, kenapa kau berteriak?" "Ketua Shan, ada yang membunuh murid sekte ini!" Seketika itu juga, wajah lelaki yang merupakan ketua sekte itu berubah, dan matanya penuh dengan amarah. "Siapa?" bentak ketua Shan. "Seorang gadis, ketua! Aku kabur karena dia juga ingin membunuhku," kata Lhun Pa."Bawa aku ke tempat itu!" kata ketua Shan. "Iya, ketua!" kata Lhun Pa. Bersama dengan puluhan murid sekte itu, sekte matahari, mereka menuju ke arah dimana kematian dua murid sekte itu."Itu dia orangnya, ketua!" kata Lhun Pa dan menunjuk ke arah nona Lily Kai.Ketua Shan berjalan dengan tatapan tajam ke arah Lily Kai, dan jelas ia ingin tanggung jawab dari gadis muda itu. "Nona, apa b
Tetua Shan sangat yakin akan mampu kalahkan Lin Jiang, karena dia melihat dari segi usia.Dunia persilatan memang unik, kemampuan akan terlihat hanya dari usia, meskipun ada yang benar-benar berbakat, di usia muda memiliki kemampuan tinggi, namun tetap saja pengalaman adalah kunci dari segalanya. Karena hal itulah, diliat dari segala sisi, faktor maupun kondisi, tidak ada sedikitpun kesempatan bagi Lin Jiang untuk menang melawan tetua Shan."Jika aku menang, maka kau dan gadis itu akan menyesal, aku pastikan kalau kalian akan mati di hadapan semua orang!" teriak tetua Shan. "Itu jika kau menang, keparat!" teriak Nona Lily Kai."Sudahlah nona, jangan ladeni dia!" kata Lin Jiang dan menarik tangan nona Lily Kai unik berjalan menuju ke gunung persik yang akan jadi ajang pertarungan antara Lin Jiang melawan tetua Shan. "Tapi dia amanat kurang ajar, Lin Jiang!""Aku juga tahu akan hal itu. Bukan hanya dia, muridnya juga kurang ajar. Setelah selesai dengan dia, kau bebas untuk menghajar
Di puncak gunung Persik, berdiri sebuah sekte yang merupakan sekte nomor satu di kekaisaran Han, sekte bunga persik.Sekte itu merupakan sekte yang saat ini dipimpin oleh tetua Jubui, dan ia merupakan pemimpin ataupun ketua bagi seluruh golongan putih, Kekaisaran Han. Beberapa hari yang lalu dia dalam perjalanan, dan melihat perseteruan antara Lin Jiang dan tetua Shan.Karena tidak ingin masalah itu meluas, tetua Jubui membuat keputusan yang ternyata malah disetujui oleh Lin Jiang dan tetua Shan.Merasa tidak mungkin lagi ubah keputusan itu, tetua Jubui terpaksa menjadi tuan rumah untuk duel yang akan terjadi antara Lin Jiang melawan tetua Shan.Tidak hanya itu, tetua Jubui juga sebarkan kabar itu ke seluruh dunia persilatan, dan dia tak tahu siapa saja yang akan datang ke gunung persik untuk menonton pertarungan itu. "Aku harap tidak ada masalah yang besar nantinya," kata tetua Jubui.Tetua Jubui tidak yakin kalau akan ada masalah, karena dia tak kenal siapa Lin Jiang, dan malah te
Tetua Jubui dan tetua Shan merasa kalau ada sesuatu yang disembunyikan oleh tetua Xhu Ga, karena itulah mereka ikuti dua tetua itu masuk ke dalam salah satu ruangan di sekte bunga persik."Tetua Xhu Ga, apa kau menyimpan sesuatu tentang kekuatan anak muda itu?" tanya tetua Shan. "Tidak, hanya saja aku peringatkan agar kau hati-hati pada anak muda itu. Dia tak selemah yang terlihat," kata tetua Xhu Ga.Tetua Zui Quan mengerutkan dahinya, dia memang kenal Lin Jiang, tapi itu di masa-masa awal Lin Jiang menjadi seorang pendekar.Saat itu tetua Zui Quan lah yang memberikan jalan untuk Lin Jiang untuk bisa kabur dari negeri Kekaisaran Han saat jadi buruan dari Organisasi sutra. Sejak saat itu, hingga hari ini, tetua Zui Quan sudah tak pernah bertemu lagi dengan Lin Jiang, hingga ia tak tahu lagi tingkatan kemampuan Lin Jiang saat ini. "Tetua Xhu Ga, aku tak tahu kalau Lin Jiang sekuat itu?" kata tetua Zui Quan."Kapan kau bertemu dengan dia, tetua Zui Quan?" tanya tetua Xhu Ga."Satu
Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se
Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya
Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s
Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya
Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal
"Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata
"Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak ada pendekar semuda dia yang mencapai tingkatan itu!" kata Ketua Bar Ha tak percaya akan kemampuan Lin Jiang.Ketua Bar Ha bahkan sampai menjambak rambutnya yang karena tak percaya akan kemampuan Lin Jiang."Seperti kataku tadi, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, saat itu pula kau akan mati!" kata Lin Jiang. "Tidak! Ini tidak benar!" kata Ketua Bar.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu awalnya menduga kalau semuanya akan mudah. Apa lagi saat Patriak Suhei sudah tidak ada di kota Wutang, maka sudah tidak akan ada yang bisa melawan dirinya, namun nyatanya ada satu pemuda yang memiliki kekuatan seperti monster dan ia tak mungkin memiliki kesempatan untuk menang melawan monster itu. "Tetua Ma! Bantu aku!" teriak Ketua Bar Ha.Tetua Ma yang bertarung dengan beberapa guru Sekte Pedang Tunggal kaget karena teriakan dari ketua Bar Ha.Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ma melepaskan tenaga dalamnya, dan setelah itu melesat ke arah Ketua Bar Ha."Siapa yang memb
Ketua Bar Ha memandang sinis pada Lin Jiang, bahkan tatapan ketua cabang selatan Mata Iblis itu jelas merendahkan kemampuan Lin Jiang."Bocah, jangan sia-siakan kekuatan yang kau miliki dengan melawanku, sebaiknya kau bunuh diri saja! Karena jika aku yang membunuhmu, maka kau pasti akan mati dengan cara yang paling menyakitkan!" kata Ketua Bar Ha."Hahaha! Semenyakitkan apa mati di tanganmu?" kata Lin Jiang masih dengan sangat tenang. "Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu!"Hiatttttt!!Ketua Bar Ha maju dengan cepat, dan arahkan satu pukulan kuat, bak sebuah pukulan godam ke kepala Lin Jiang."Aku tahan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Pukulan keduanya beradu kuat, dan Ketua Bar Ha sungguh kaget karena Lin Jiang mampu bertahan dari serangan dia lepaskan. "Menarik! Sangat menarik! Aku tak menyangka di usia muda kau sudah mencapai pendekar surgawi!" kata Ketua Bar Ha."Benarkah kau tertarik?" kata Lin Jiang.Ketua Bar Ha masih tersenyum karena ia masih yakin kalau Lin Jiang tidak mu
"Ayo cepatlah, keadaan di kota Wirang sepertinya sangat buruk!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei yang berjalan di dekatnya. "Aap maksudmu, tuan Lin Jiang?" tanya Wan Suhei."Tidak usah banyak tanya! Percepat langkah kakimu!" kata Lin Jiang.Wan Suhei tidak memiliki pilihan, dan ikuti langkah cepat Lin Jiang untuk secepatnya tiba di kota Wutang.Hingga saat siang hari, barulah mereka tiba di kota Wutang, dan Lin Jiang merasakan firasat yang buruk karna hal itu. Asap terlihat membumbung tinggi dari tengah kota itu, dan itu yang membuat Lin Jiang merasa kalau sudah terjadi pertarungan, dan itu yang tak diinginkan oleh Lin Jiang."Cepatlah!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei.Lin Jiang membawa pemuda itu ke rumah makan, dan segera temui Qiau Yun. "Tuan muda Suhei!" kata Qiau Yun sambut kedatangan kedua orang itu. "Tidak ada waktu lagi, kalian tetap di sini! Aku ada urusan!" kata Lin Jiang.Namun, tangan Qiau Yun menangkap pergelangan tangan Lin Jiang, dan itu menahan gerakan anak muda itu.