Valviect merasa tajamnya nafas harimau abadi yang mengintai di balik setiap sudut. Keringat mengalir di wajahnya yang tegang saat dia bersiap menghadapi serangan yang tak terlihat.
Dengan gigi yang digertakkan erat, Valviect melaporkan pada Instruktur Yan yang tubuhnya terhempas jauh, "Instruktur Yan, harimau ini dengan tajam mengincarku. Sepertinya ada yang salah!"
"Ini tantangan untukmu, Valviect! Kita tidak tahu bahaya apa lagi yang akan terjadi di masa depan. Tidak ada celah untuk melarikan diri, satu-satunya jalan adalah menghadapinya!"
Saat kata-kata Instruktur Yan masih bergema di telinganya, harimau abadi melompat dengan ganas, mencoba mencabik-cabik Valviect dengan cakarnya yang tajam. Valviect berhasil menghindar, tetapi tidak tanpa mendapatkan luka di lengan kirinya.
Dalam kesakitan, Valviect mengerang, "Ini adalah makhluk yang benar-benar tak terkendali! Tentu aku tidak akan menyerah begitu saja."
Dengan tegas, Instruktur Yan mengangkat pedangnya sambil berkata, "Bersama-sama kita bisa menghadapinya, Valviect! Pertahankan posisimu dan cari celah untuk menyerang!"
Di tengah pertempuran sengit, Instruktur Yan berusaha sekuat tenaga untuk melawan harimau abadi yang ganas. Namun, kekuatan makhluk itu terlalu besar, dan dengan satu pukulan yang mematikan, Instruktur Yan terhempas jauh ke udara sebelum jatuh dengan keras ke tanah.
Valviect, yang juga sudah terdesak dan kalah telak, menyaksikan dengan ngeri saat harimau abadi mendekati tubuh Instruktur Yan yang terkapar. Rasanya seolah-olah semua harapan telah hilang, namun tiba-tiba, sebuah keajaiban terjadi.
Dalam keadaan yang kritis, saat harimau abadi siap menerkam Valviect, sebuah keajaiban terjadi.
Pedang yang selama ini tersembunyi dengan rahasia di dalam tubuh Valviect secara ajaib keluar dengan sendirinya. Cahaya yang mempesona memenuhi sekeliling, memancarkan aura kekuatan yang tak terbayangkan.
Harimau abadi terpana melihat pemandangan tersebut.
Matanya terbelalak kaget saat cahaya pedang menghalangi serangannya yang mematikan. Aura kekuatan yang memancar dari pedang itu membuatnya merasa tidak berdaya di hadapan kekuatan yang baru saja terungkap.
Valviect memandang pedang yang kini berada di tangannya dengan penuh kekaguman dan keheranan. Dia merasakan aliran energi yang tak tergambarkan melalui tubuhnya, memberinya kekuatan yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
"Ini tidak mungkin!"
Instruktur Yan terkejut dan takjub oleh apa yang dia saksikan.
Saat melihat kejadian tersebut, Instruktur Yan terperangah dengan tatapan terbelalak dan mulut yang terbuka. Ekspresinya menunjukkan keterkejutan yang mendalam. Dia tak bisa menyembunyikan kekagumannya saat menyaksikan pedang tersembunyi itu muncul dengan sendirinya dari dalam tubuh Valviect.
Instruktur Yan dengan suara yang gemetar, "T-t-tidak mungkin! Pedang itu, itu muncul dari tubuhmu?"
Dia menyadari bahwa di dunia ini hanya sedikit mahluk hidup yang memiliki kemampuan untuk menyembunyikan pedang di dalam tubuh mereka.
Tangan Valviect yang semula gemetar sekarang terasa mantap. Dia mengangkat pedang tersebut dengan penuh keyakinan dan menatap mata harimau abadi yang tengah terkejut.
Harimau Abadi (dengan suara gemetar): Apa ini? Kekuatan apa yang kau miliki?
Harimau Abadi terkejut melihat pedang yang muncul dengan sendirinya dari dalam tubuh Valviect. Ekspresinya mencerminkan kebingungan dan ketakutan yang tak terbayangkan. Dia mundur perlahan, langkahnya terasa ragu.
Valviect tidak membiarkan Harimau Abadi melarikan diri begitu saja. Dia menatap tajam ke arah Harimau Abadi dengan keberanian yang membara.
"Tidak ada tempat untukmu melarikan diri, Harimau Abadi! Kau telah mengancam nyawa orang lain, dan sekarang saatnya kau bertanggung jawab atas perbuatanku!"
Harimau Abadi berusaha mencari celah untuk melarikan diri, tetapi setiap gerakan yang dia lakukan dihadapi dengan kecepatan dan keterampilan yang luar biasa dari Valviect.
Valviect menunjukkan keberanian dan kekuatan yang tidak bisa diabaikan.
"Aku tidak akan membiarkanmu kabur setelah semua yang telah kau lakukan. Kau harus membayar untuk kejahatanmu!" teriak Valviect dengan tegas dan tatapan tajamnya yang menjadi ciri khas tatapan Valviect yang sering disalahpahami.
Dengan gerakan yang presisi, Valviect mengayunkan pedangnya dengan keahlian yang memukau. Dia merasakan getaran kekuatan yang memancar dari dalam pedang emas tersebut. Seperti sebuah pesan yang mengalun di dalam hatinya, Valviect bergumam dalam hati, "Jika pedang ini terlepas, bagian tubuh yang tepat adalah di jantung Harimau Abadi itu."
Dalam sekejap, pedang emas meluncur dengan kecepatan kilat, menusuk ke arah jantung Harimau Abadi. Sinar emas yang mempesona melingkupi pedang itu, meninggalkan jejak sinar yang membelah udara. Waktu seolah berhenti sejenak, dan di saat itu, seluruh kekuatan semesta tampak berkumpul di ujung pedang Valviect.
Serangan itu menghantam sasaran dengan kekuatan dahsyat yang menggetarkan bumi. Suara gemuruh menggema di sekitar mereka, menyiratkan kehancuran yang mendalam. Pedang emas menembus tubuh Harimau Abadi dengan ganas, seakan memotong keberadaan kejahatan itu sendiri. Detak jantung monster itu berhenti sejenak, dan kemudian tubuh raksasa itu rebah ke tanah dengan kehinaan, tak berdaya lagi.
Keberhasilan serangan Valviect melahirkan kesunyian yang menyejukkan. Dia melihat tubuh Harimau Abadi yang tidak bergerak, menyerap keheningan yang baru tercipta setelah pertempuran sengit.
Setelah pertarungan sengit ini, suasana kembali pulih dari kekacauan yang terjadi. Tubuh Harimau Abadi yang tergeletak di tanah menjadi saksi bisu atas kekuatan yang berhasil dikalahkan. Valviect menatap pemandangan di hadapannya dengan perasaan campuran antara lega dan kelelahan.
Namun, tiba-tiba saja, kejadian yang tak terduga membuat Valviect bertanya-tanya. Dia berdiri tegak di tengah-tengah medan pertempuran yang berantakan, dan tiba-tiba Instruktur Yan memberikan hormat yang layaknya kepada seorang raja. Ekspresi serius terpancar dari wajahnya, dan pandangan mata yang tajam seolah mencari sesuatu yang tak terlihat oleh orang lain.
Apa yang ditemukan oleh Instruktur Yan? Apakah ada rahasia tersembunyi di balik pertempuran ini? Mungkinkah ada ancaman yang lebih besar yang sedang mengintai?
Saat itu, mata Instruktur Yan yang penuh tekad menatap ke arah kejauhan, seolah memperhatikan sesuatu yang hanya dia yang dapat melihatnya. Tersirat dalam gerakan hormat yang dilakukannya adalah kebijaksanaan dan kekuatan yang tak terbantahkan. Tapi apa yang membuatnya memberikan hormat seperti itu? Apa yang sedang terjadi di balik layar yang belum terungkap?
Instruktur Yan membungkukkan tubuhnya dengan hormat di hadapan Valviect. Dia menghormati kehadiran dan otoritas Valviect dengan penuh hormat. Gagang pedang berada dalam genggaman erat Valviect, terlihat penuh dengan noda darah yang mengingatkan pada pertempuran yang telah terjadi. Pedang itu menjadi saksi bisu pertarungan. ______ Langit senja menyelimuti perjalanan pulang mereka ke Akademi. Instruktur Yan dan Valviect berjalan beriringan menuju pintu gerbang Akademi. Setelah tiba di halaman Akademi The Thunders Elite, Instruktur Yan memalingkan pandangannya ke arah Valviect "Kembalilah ke asrama dan beristirahat, Valviect," ucap Instruktur Yan dengan suara yang penuh perhatian. Valviect mendengarkan dengan penuh hormat ketika Instruktur Yan memintanya untuk kembali ke asrama dan beristirahat. Dia merespons dengan sikap yang patuh dan mengangguk sebagai tanda pengertian. "Saya mengerti, Instruktur Yan. Saya akan segera kembali ke asrama dan istirahat dengan baik," tutur Valviect s
Tahun 1050 Y"Tangkap dia! Jangan biarkan dia melarikan diri! Dia telah melanggar peraturan kami!" teriak para Ansiel sambil mengejar Valviect. Valviect dengan lincah berlari menjauh, melintasi lorong-lorong perpustakaan, melompati rak-rak penuh gulungan kertas, dan menghindari hambatan dengan kecepatan dan ketangkasannya.Suara ribuan langkah kaki dan teriakan marah bergema di belakangnya saat Ansiel lainnya bergabung dalam pengejaran. Ia terus berlari dengan kecepatan penuh, menjauh dari genggaman Ansiel yang semakin dekat. Namun, situasinya semakin sulit ketika mereka mencapai puncak gunung yang tinggi. Di depannya terbentang jurang dalam, menghadang Valviect dengan pilihan yang sulit.Altair, seorang Patriark, menghentikan langkahnya dengan tatapan tajam, "Inilah Akhir perburuanmu, Valviect! Jika kau terjun ke bawah, kau akan kehilangan segalanya!"Tetua ras Ansiel melangkah maju dengan langkah mantap, memandang tajam ke arah Valviect yang kini membentangkan sayapnya dengan lebar
Gumpalan asap hitam menggelapkan langit biru cerah saat serbuan monster yang menakutkan terjadi. Dengan ukuran yang mencengangkan dan taring yang tajam, monster-monster itu menyerbu akademi dengan keganasan yang belum pernah terjadi sebelumnya."Ini apa?!" seru Valviect, berusaha menghindari gigitan monster dengan gerakan lincah.Monster ini memiliki bentuk manusia, tetapi kepala anjingnya menyeramkan dan misterius. Dengan tubuh yang kokoh dan postur yang tegap, monster ini memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Kepala anjingnya menyeramkan dengan mata tajam dan taring yang mengancam keganasan dan kebrutalan.Nadi Spiritual (Jenis Monster):Energi Hewan: Darah ManusiaInsting Pemangsa: Monster ini memiliki insting pemangsa yang tajam dan terlatihLevel: 50 - Monster Tingkat Penjaga"Jangan biarkan mereka menguasai kita!" teriak Yuzuru, kepala asrama yang tangguh, memimpin pertahanan melawan serbuan monster. Ia melambaikan tangannya, menghasilkan serangkaian serangan energi yang melu
Di ruang megah Akademi Thunders Elite, sinar matahari menyinari ruangan yang luas dengan langit-langit yang tinggi. Dinding-dindingnya dihiasi dengan ukiran indah yang mencerminkan kebesaran dan keanggunan akademi tersebut. Perabotan dan furnitur yang elegan terpampang dengan apik, menciptakan atmosfer yang mewah namun terasa nyaman. Di tengah ruangan, Nona Rexana, pemilik Akademi Thunders Elite, berdiri dengan anggun. Tubuhnya yang ramping dan tinggi menunjukkan keturunan ras Nymphys, ras sihir yang mempesona. Gaun yang dikenakannya terbuat dari kain yang cantik dan sensual, mengikuti lekuk tubuhnya yang sempurna. Dengan rambutnya yang panjang dan mengkilap, mengikatnya dengan mahir dalam sanggul yang cantik. Beberapa helai rambut yang lembut terlepas dari sanggulnya, menambah pesona alami pada penampilannya. Di tangan kanannya, Nona Rexana memegang kipas tangan yang bukan sembarang kipas. Kipas tersebut adalah karya seni yang terbuat dari bahan-bahan pilihan dan dihiasi dengan orn
Terhampar di hadapan mereka adalah lapangan yang luas dan indah. Matahari pagi menerangi setiap sudut, menciptakan bayangan menarik di permukaan rumput yang hijau.Pada hari itu, lapangan tersebut menjadi tempat latihan bagi para prajurit yang setia. Beberapa kubu berdiri tegak di sepanjang lapangan, mewakili ras yang berbeda dengan gaya bela diri unik yang mereka kuasai.Di kubu pertama, anggota Ras Nymphys berkumpul. Mereka merupakan ras yang terhubung erat dengan sihir. "Panggil elemen air! Tunjukkan kemampuanmu yang mengagumkan!" seru seorang Nymphys sambil berayun lembut dengan tangannya."Aku akan berusaha, tetapi aku masih perlu melatih konsentrasiku," ujar anggota yang lain.Tak jauh dari situ, di kubu kedua, Ras Lunar sedang mengasah keterampilan tombak dan panahan mereka. Pakaian mereka berwarna biru, menyerupai langit pada malam bulan purnama."Aku harus meningkatkan kecepatan menembakku," ujar seorang Lunar sambil memeriksa busurnya dengan cermat. "Kecepatan adalah kunci s
Instruktur Yan membungkukkan tubuhnya dengan hormat di hadapan Valviect. Dia menghormati kehadiran dan otoritas Valviect dengan penuh hormat. Gagang pedang berada dalam genggaman erat Valviect, terlihat penuh dengan noda darah yang mengingatkan pada pertempuran yang telah terjadi. Pedang itu menjadi saksi bisu pertarungan. ______ Langit senja menyelimuti perjalanan pulang mereka ke Akademi. Instruktur Yan dan Valviect berjalan beriringan menuju pintu gerbang Akademi. Setelah tiba di halaman Akademi The Thunders Elite, Instruktur Yan memalingkan pandangannya ke arah Valviect "Kembalilah ke asrama dan beristirahat, Valviect," ucap Instruktur Yan dengan suara yang penuh perhatian. Valviect mendengarkan dengan penuh hormat ketika Instruktur Yan memintanya untuk kembali ke asrama dan beristirahat. Dia merespons dengan sikap yang patuh dan mengangguk sebagai tanda pengertian. "Saya mengerti, Instruktur Yan. Saya akan segera kembali ke asrama dan istirahat dengan baik," tutur Valviect s
Valviect merasa tajamnya nafas harimau abadi yang mengintai di balik setiap sudut. Keringat mengalir di wajahnya yang tegang saat dia bersiap menghadapi serangan yang tak terlihat.Dengan gigi yang digertakkan erat, Valviect melaporkan pada Instruktur Yan yang tubuhnya terhempas jauh, "Instruktur Yan, harimau ini dengan tajam mengincarku. Sepertinya ada yang salah!""Ini tantangan untukmu, Valviect! Kita tidak tahu bahaya apa lagi yang akan terjadi di masa depan. Tidak ada celah untuk melarikan diri, satu-satunya jalan adalah menghadapinya!"Saat kata-kata Instruktur Yan masih bergema di telinganya, harimau abadi melompat dengan ganas, mencoba mencabik-cabik Valviect dengan cakarnya yang tajam. Valviect berhasil menghindar, tetapi tidak tanpa mendapatkan luka di lengan kirinya.Dalam kesakitan, Valviect mengerang, "Ini adalah makhluk yang benar-benar tak terkendali! Tentu aku tidak akan menyerah begitu saja."Dengan tegas, Instruktur Yan mengangkat pedangnya sambil berkata, "Bersama-s
Terhampar di hadapan mereka adalah lapangan yang luas dan indah. Matahari pagi menerangi setiap sudut, menciptakan bayangan menarik di permukaan rumput yang hijau.Pada hari itu, lapangan tersebut menjadi tempat latihan bagi para prajurit yang setia. Beberapa kubu berdiri tegak di sepanjang lapangan, mewakili ras yang berbeda dengan gaya bela diri unik yang mereka kuasai.Di kubu pertama, anggota Ras Nymphys berkumpul. Mereka merupakan ras yang terhubung erat dengan sihir. "Panggil elemen air! Tunjukkan kemampuanmu yang mengagumkan!" seru seorang Nymphys sambil berayun lembut dengan tangannya."Aku akan berusaha, tetapi aku masih perlu melatih konsentrasiku," ujar anggota yang lain.Tak jauh dari situ, di kubu kedua, Ras Lunar sedang mengasah keterampilan tombak dan panahan mereka. Pakaian mereka berwarna biru, menyerupai langit pada malam bulan purnama."Aku harus meningkatkan kecepatan menembakku," ujar seorang Lunar sambil memeriksa busurnya dengan cermat. "Kecepatan adalah kunci s
Di ruang megah Akademi Thunders Elite, sinar matahari menyinari ruangan yang luas dengan langit-langit yang tinggi. Dinding-dindingnya dihiasi dengan ukiran indah yang mencerminkan kebesaran dan keanggunan akademi tersebut. Perabotan dan furnitur yang elegan terpampang dengan apik, menciptakan atmosfer yang mewah namun terasa nyaman. Di tengah ruangan, Nona Rexana, pemilik Akademi Thunders Elite, berdiri dengan anggun. Tubuhnya yang ramping dan tinggi menunjukkan keturunan ras Nymphys, ras sihir yang mempesona. Gaun yang dikenakannya terbuat dari kain yang cantik dan sensual, mengikuti lekuk tubuhnya yang sempurna. Dengan rambutnya yang panjang dan mengkilap, mengikatnya dengan mahir dalam sanggul yang cantik. Beberapa helai rambut yang lembut terlepas dari sanggulnya, menambah pesona alami pada penampilannya. Di tangan kanannya, Nona Rexana memegang kipas tangan yang bukan sembarang kipas. Kipas tersebut adalah karya seni yang terbuat dari bahan-bahan pilihan dan dihiasi dengan orn
Gumpalan asap hitam menggelapkan langit biru cerah saat serbuan monster yang menakutkan terjadi. Dengan ukuran yang mencengangkan dan taring yang tajam, monster-monster itu menyerbu akademi dengan keganasan yang belum pernah terjadi sebelumnya."Ini apa?!" seru Valviect, berusaha menghindari gigitan monster dengan gerakan lincah.Monster ini memiliki bentuk manusia, tetapi kepala anjingnya menyeramkan dan misterius. Dengan tubuh yang kokoh dan postur yang tegap, monster ini memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Kepala anjingnya menyeramkan dengan mata tajam dan taring yang mengancam keganasan dan kebrutalan.Nadi Spiritual (Jenis Monster):Energi Hewan: Darah ManusiaInsting Pemangsa: Monster ini memiliki insting pemangsa yang tajam dan terlatihLevel: 50 - Monster Tingkat Penjaga"Jangan biarkan mereka menguasai kita!" teriak Yuzuru, kepala asrama yang tangguh, memimpin pertahanan melawan serbuan monster. Ia melambaikan tangannya, menghasilkan serangkaian serangan energi yang melu
Tahun 1050 Y"Tangkap dia! Jangan biarkan dia melarikan diri! Dia telah melanggar peraturan kami!" teriak para Ansiel sambil mengejar Valviect. Valviect dengan lincah berlari menjauh, melintasi lorong-lorong perpustakaan, melompati rak-rak penuh gulungan kertas, dan menghindari hambatan dengan kecepatan dan ketangkasannya.Suara ribuan langkah kaki dan teriakan marah bergema di belakangnya saat Ansiel lainnya bergabung dalam pengejaran. Ia terus berlari dengan kecepatan penuh, menjauh dari genggaman Ansiel yang semakin dekat. Namun, situasinya semakin sulit ketika mereka mencapai puncak gunung yang tinggi. Di depannya terbentang jurang dalam, menghadang Valviect dengan pilihan yang sulit.Altair, seorang Patriark, menghentikan langkahnya dengan tatapan tajam, "Inilah Akhir perburuanmu, Valviect! Jika kau terjun ke bawah, kau akan kehilangan segalanya!"Tetua ras Ansiel melangkah maju dengan langkah mantap, memandang tajam ke arah Valviect yang kini membentangkan sayapnya dengan lebar