Share

Serbuan Monster

Author: Blueroyals
last update Last Updated: 2023-06-13 08:31:53

Gumpalan asap hitam menggelapkan langit biru cerah saat serbuan monster yang menakutkan terjadi. Dengan ukuran yang mencengangkan dan taring yang tajam, monster-monster itu menyerbu akademi dengan keganasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Ini apa?!" seru Valviect, berusaha menghindari gigitan monster dengan gerakan lincah.

Monster ini memiliki bentuk manusia, tetapi kepala anjingnya menyeramkan dan misterius. Dengan tubuh yang kokoh dan postur yang tegap, monster ini memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Kepala anjingnya menyeramkan dengan mata tajam dan taring yang mengancam keganasan dan kebrutalan.

Nadi Spiritual (Jenis Monster):

Energi Hewan: Darah Manusia

Insting Pemangsa: Monster ini memiliki insting pemangsa yang tajam dan terlatih

Level: 50 - Monster Tingkat Penjaga

"Jangan biarkan mereka menguasai kita!" teriak Yuzuru, kepala asrama yang tangguh, memimpin pertahanan melawan serbuan monster. Ia melambaikan tangannya, menghasilkan serangkaian serangan energi yang melumpuhkan beberapa monster sekaligus.

Di tengah teriakan dan pekikan, Valviect bertemu dengan seorang pria pirang yang tadi menyapanya, Yesaya, yang berusaha melindungi siswa lain.

"Si pirang ini cukup berani dalam pertarungan, tapi serangannya sangat tepat," ucapnya dalam hati, takjub dengan keberanian dan keahlian bertarung Yesaya.

Yesaya merasakan getaran kecil dalam dirinya. Seolah-olah ada suara yang memanggilnya, memenuhi hatinya dengan dorongan tak terduga. Dia bisa merasakan suara hati Valviect, terdengar samar namun jelas dalam benaknya.

"Panggil namaku Yesaya, bukan si pirang!" Jawabnya tanpa menoleh sedikitpun pada Valviect yang masih berusaha keras menggulingkan monster yang memiliki tingkat spiritual yang tinggi.

Dalam keheningan yang menakutkan setelah pertempuran sengit, suara kelelawar menguasai langit abu di sekitar Akademi Thunders Elite. Ketegangan mencekam terasa di udara saat semua monster yang sebelumnya menyerang tiba-tiba berhenti dan menatap ke arah Valviect. Rasa keheranan dan kebingungan menyelimuti para saksi yang hadir.

Valviect merasakan pandangan tajam dari para monster yang mematikan. Dia merasa cemas dan bingung. Mengapa dia menjadi pusat perhatian para monster ini? Mengapa mereka menargetkannya dengan begitu agresif?

"Kenapa mereka semua menatapku?" gumam Valviect dengan pelan.

Tiba-tiba, dari antara pepohonan, muncul sekelompok monster yang menggertakkan gigi mereka, siap menyerang Valviect. Niat jahat terpancar dari mata mereka yang membara.

Valviect merespons dengan cepat. Sayap lebar di belakangnya tiba-tiba terbentang, menggetarkan udara di sekitarnya.

"Sialan! Dia anggota ras Ansiel!" seru salah satu monster, kepanikan terlihat jelas di matanya.

Para monster terkejut melihat transformasi ini. Mereka tidak menyadari bahwa Valviect bukanlah manusia biasa, melainkan salah satu anggota ras Ansiel yang legendaris, makhluk yang ditakuti oleh monster-monster di seluruh daratan.

"Mungkinkah itu benar?" bisik yang lain dengan ketakutan. Mereka telah mendengar legenda tentang kekuatan yang dimiliki oleh ras Ansiel, namun, mereka tidak pernah mengira akan bertemu dengan salah satu dari mereka.

Valviect melihat ke bawah, di hadapannya berdiri para monster yang tampak tak berdaya dan ketakutan. Wajahnya dipenuhi dengan tekad yang kuat, siap melindungi diri dan orang-orang di sekitarnya.

Dia terus terbang di udara dengan sayap putih yang menjulang. Cahaya putih dari dadanya menarik perhatian Maestro Akademi mereka, Hao Chen. Ia tidak bisa menahan rasa penasaran dan ketertarikannya pada cahaya tersebut, sehingga teralihkan dari pertempuran yang sedang berlangsung.

Hao Chen memandangi Valviect dengan tatapan heran. Apa yang sebenarnya terjadi dengan murid ini? Cahaya putih di dadanya terlihat begitu mencolok dan menarik.

Sementara itu, pertempuran masih berkecamuk di sekeliling mereka. Monster-monster terus menyerbu dengan keganasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun Hao Chen tidak dapat mengalihkan perhatiannya dari Valviect. Ia merasa terdorong untuk memahami lebih dalam tentang cahaya tersebut dan apa arti sebenarnya di baliknya.

Pandangannya yang tajam mengamati cahaya putih di dada Valviect, mencoba menemukan tanda-tanda dan petunjuk yang mungkin tersembunyi di dalamnya.

"Itu bukan cahaya biasa. Sepertinya aku harus mencari tahu tentang ini dan melaporkannya pada Nona Rexana," gumamnya dalam hati.

Ketika serangan monster yang kuat menghampiri, Valviect merasa kelelahan yang luar biasa. Tubuhnya terasa berat, dan dengan upaya terakhir, ia menghindari serangan itu dengan susah payah. Namun, kekuatannya tidak lagi mencukupi, dan ia jatuh terhuyung ke tanah, merasa tak berdaya.

"Valviect! Apa kau baik-baik saja?" tanya Yesaya seraya menopang tubuh Valviect. Dia melihat sayap lebarnya dipenuhi luka.

"Yesaya, bawa dia ke dalam. Aku akan menangani situasinya sekarang!" titah Instruktur Yan, seorang tokoh terkemuka di Akademi Thunders Elite. Dengan pengalaman bertahun-tahun, ia tahu bahwa situasi ini membutuhkan penanganan yang cepat dan hati-hati.

Yesaya menganggukkan kepala dan membawa Valviect ke dalam bangunan akademi. Instruktur Yan segera bergerak, mengambil posisi di tengah-tengah pertempuran dan menggunakan keahliannya untuk memerintahkan para murid melawan serangan monster dengan strategi yang terkoordinasi.

Instruktur Yan dan Yuzuru pun berdiri di tengah-tengah kerumunan para monster.

Nadi Spiritual - Instruktur Yan/ Ras Lunar

Level: Ksatria Penjaga (Level 60)

Usia Roh: 11000 tahun

Roh: Harimau

Kekuatan Utama: Pertahanan dengan cakaran maut

Keterampilan Istimewa: "Gelombang Serigala"

"Situasinya semakin buruk," kata Instruktur Yan dengan suara serius. "Monster-monster ini tidak seperti yang pernah kita hadapi sebelumnya. Mereka memiliki tingkat spiritual yang tinggi dan kekuatan yang luar biasa."

Yuzuru menatap para monster di hadapannya dan mengangguk setuju,"Kami perlu merumuskan rencana yang lebih baik untuk melawan mereka. Jika tidak, akademi ini akan hancur."

Instruktur Yan pun menyahut, "Kita juga harus mencari cara untuk menghancurkan sumber kekuatan mereka. Monster-monster ini mungkin terhubung dengan entitas spiritual tertentu yang memberi mereka energi. Jika kita dapat menghancurkan sumber tersebut, mereka akan kehilangan kekuatan mereka."

"Segera pasang tembok pertahanan di sekitar kita. Ayunkan pedangmu, Yuzuru!"

Di tengah pertempuran yang sengit, kehadiran Valviect yang luar biasa tetap menjadi tanda tanya besar. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa peran Valviect dalam pertempuran melawan serbuan monster ini? Hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.

Related chapters

  • Pedang Kehancuran Malaikat Bersayap Tujuh   Esensi Ruh

    Di ruang megah Akademi Thunders Elite, sinar matahari menyinari ruangan yang luas dengan langit-langit yang tinggi. Dinding-dindingnya dihiasi dengan ukiran indah yang mencerminkan kebesaran dan keanggunan akademi tersebut. Perabotan dan furnitur yang elegan terpampang dengan apik, menciptakan atmosfer yang mewah namun terasa nyaman. Di tengah ruangan, Nona Rexana, pemilik Akademi Thunders Elite, berdiri dengan anggun. Tubuhnya yang ramping dan tinggi menunjukkan keturunan ras Nymphys, ras sihir yang mempesona. Gaun yang dikenakannya terbuat dari kain yang cantik dan sensual, mengikuti lekuk tubuhnya yang sempurna. Dengan rambutnya yang panjang dan mengkilap, mengikatnya dengan mahir dalam sanggul yang cantik. Beberapa helai rambut yang lembut terlepas dari sanggulnya, menambah pesona alami pada penampilannya. Di tangan kanannya, Nona Rexana memegang kipas tangan yang bukan sembarang kipas. Kipas tersebut adalah karya seni yang terbuat dari bahan-bahan pilihan dan dihiasi dengan orn

    Last Updated : 2023-06-13
  • Pedang Kehancuran Malaikat Bersayap Tujuh   Fire Tiger

    Terhampar di hadapan mereka adalah lapangan yang luas dan indah. Matahari pagi menerangi setiap sudut, menciptakan bayangan menarik di permukaan rumput yang hijau.Pada hari itu, lapangan tersebut menjadi tempat latihan bagi para prajurit yang setia. Beberapa kubu berdiri tegak di sepanjang lapangan, mewakili ras yang berbeda dengan gaya bela diri unik yang mereka kuasai.Di kubu pertama, anggota Ras Nymphys berkumpul. Mereka merupakan ras yang terhubung erat dengan sihir. "Panggil elemen air! Tunjukkan kemampuanmu yang mengagumkan!" seru seorang Nymphys sambil berayun lembut dengan tangannya."Aku akan berusaha, tetapi aku masih perlu melatih konsentrasiku," ujar anggota yang lain.Tak jauh dari situ, di kubu kedua, Ras Lunar sedang mengasah keterampilan tombak dan panahan mereka. Pakaian mereka berwarna biru, menyerupai langit pada malam bulan purnama."Aku harus meningkatkan kecepatan menembakku," ujar seorang Lunar sambil memeriksa busurnya dengan cermat. "Kecepatan adalah kunci s

    Last Updated : 2023-06-13
  • Pedang Kehancuran Malaikat Bersayap Tujuh   Pedang Tersembunyi

    Valviect merasa tajamnya nafas harimau abadi yang mengintai di balik setiap sudut. Keringat mengalir di wajahnya yang tegang saat dia bersiap menghadapi serangan yang tak terlihat.Dengan gigi yang digertakkan erat, Valviect melaporkan pada Instruktur Yan yang tubuhnya terhempas jauh, "Instruktur Yan, harimau ini dengan tajam mengincarku. Sepertinya ada yang salah!""Ini tantangan untukmu, Valviect! Kita tidak tahu bahaya apa lagi yang akan terjadi di masa depan. Tidak ada celah untuk melarikan diri, satu-satunya jalan adalah menghadapinya!"Saat kata-kata Instruktur Yan masih bergema di telinganya, harimau abadi melompat dengan ganas, mencoba mencabik-cabik Valviect dengan cakarnya yang tajam. Valviect berhasil menghindar, tetapi tidak tanpa mendapatkan luka di lengan kirinya.Dalam kesakitan, Valviect mengerang, "Ini adalah makhluk yang benar-benar tak terkendali! Tentu aku tidak akan menyerah begitu saja."Dengan tegas, Instruktur Yan mengangkat pedangnya sambil berkata, "Bersama-s

    Last Updated : 2023-06-14
  • Pedang Kehancuran Malaikat Bersayap Tujuh   Instruktur Yan: Mencari teka-teki Valviect

    Instruktur Yan membungkukkan tubuhnya dengan hormat di hadapan Valviect. Dia menghormati kehadiran dan otoritas Valviect dengan penuh hormat. Gagang pedang berada dalam genggaman erat Valviect, terlihat penuh dengan noda darah yang mengingatkan pada pertempuran yang telah terjadi. Pedang itu menjadi saksi bisu pertarungan. ______ Langit senja menyelimuti perjalanan pulang mereka ke Akademi. Instruktur Yan dan Valviect berjalan beriringan menuju pintu gerbang Akademi. Setelah tiba di halaman Akademi The Thunders Elite, Instruktur Yan memalingkan pandangannya ke arah Valviect "Kembalilah ke asrama dan beristirahat, Valviect," ucap Instruktur Yan dengan suara yang penuh perhatian. Valviect mendengarkan dengan penuh hormat ketika Instruktur Yan memintanya untuk kembali ke asrama dan beristirahat. Dia merespons dengan sikap yang patuh dan mengangguk sebagai tanda pengertian. "Saya mengerti, Instruktur Yan. Saya akan segera kembali ke asrama dan istirahat dengan baik," tutur Valviect s

    Last Updated : 2023-07-11
  • Pedang Kehancuran Malaikat Bersayap Tujuh   Hukuman

    Tahun 1050 Y"Tangkap dia! Jangan biarkan dia melarikan diri! Dia telah melanggar peraturan kami!" teriak para Ansiel sambil mengejar Valviect. Valviect dengan lincah berlari menjauh, melintasi lorong-lorong perpustakaan, melompati rak-rak penuh gulungan kertas, dan menghindari hambatan dengan kecepatan dan ketangkasannya.Suara ribuan langkah kaki dan teriakan marah bergema di belakangnya saat Ansiel lainnya bergabung dalam pengejaran. Ia terus berlari dengan kecepatan penuh, menjauh dari genggaman Ansiel yang semakin dekat. Namun, situasinya semakin sulit ketika mereka mencapai puncak gunung yang tinggi. Di depannya terbentang jurang dalam, menghadang Valviect dengan pilihan yang sulit.Altair, seorang Patriark, menghentikan langkahnya dengan tatapan tajam, "Inilah Akhir perburuanmu, Valviect! Jika kau terjun ke bawah, kau akan kehilangan segalanya!"Tetua ras Ansiel melangkah maju dengan langkah mantap, memandang tajam ke arah Valviect yang kini membentangkan sayapnya dengan lebar

    Last Updated : 2023-06-13

Latest chapter

  • Pedang Kehancuran Malaikat Bersayap Tujuh   Instruktur Yan: Mencari teka-teki Valviect

    Instruktur Yan membungkukkan tubuhnya dengan hormat di hadapan Valviect. Dia menghormati kehadiran dan otoritas Valviect dengan penuh hormat. Gagang pedang berada dalam genggaman erat Valviect, terlihat penuh dengan noda darah yang mengingatkan pada pertempuran yang telah terjadi. Pedang itu menjadi saksi bisu pertarungan. ______ Langit senja menyelimuti perjalanan pulang mereka ke Akademi. Instruktur Yan dan Valviect berjalan beriringan menuju pintu gerbang Akademi. Setelah tiba di halaman Akademi The Thunders Elite, Instruktur Yan memalingkan pandangannya ke arah Valviect "Kembalilah ke asrama dan beristirahat, Valviect," ucap Instruktur Yan dengan suara yang penuh perhatian. Valviect mendengarkan dengan penuh hormat ketika Instruktur Yan memintanya untuk kembali ke asrama dan beristirahat. Dia merespons dengan sikap yang patuh dan mengangguk sebagai tanda pengertian. "Saya mengerti, Instruktur Yan. Saya akan segera kembali ke asrama dan istirahat dengan baik," tutur Valviect s

  • Pedang Kehancuran Malaikat Bersayap Tujuh   Pedang Tersembunyi

    Valviect merasa tajamnya nafas harimau abadi yang mengintai di balik setiap sudut. Keringat mengalir di wajahnya yang tegang saat dia bersiap menghadapi serangan yang tak terlihat.Dengan gigi yang digertakkan erat, Valviect melaporkan pada Instruktur Yan yang tubuhnya terhempas jauh, "Instruktur Yan, harimau ini dengan tajam mengincarku. Sepertinya ada yang salah!""Ini tantangan untukmu, Valviect! Kita tidak tahu bahaya apa lagi yang akan terjadi di masa depan. Tidak ada celah untuk melarikan diri, satu-satunya jalan adalah menghadapinya!"Saat kata-kata Instruktur Yan masih bergema di telinganya, harimau abadi melompat dengan ganas, mencoba mencabik-cabik Valviect dengan cakarnya yang tajam. Valviect berhasil menghindar, tetapi tidak tanpa mendapatkan luka di lengan kirinya.Dalam kesakitan, Valviect mengerang, "Ini adalah makhluk yang benar-benar tak terkendali! Tentu aku tidak akan menyerah begitu saja."Dengan tegas, Instruktur Yan mengangkat pedangnya sambil berkata, "Bersama-s

  • Pedang Kehancuran Malaikat Bersayap Tujuh   Fire Tiger

    Terhampar di hadapan mereka adalah lapangan yang luas dan indah. Matahari pagi menerangi setiap sudut, menciptakan bayangan menarik di permukaan rumput yang hijau.Pada hari itu, lapangan tersebut menjadi tempat latihan bagi para prajurit yang setia. Beberapa kubu berdiri tegak di sepanjang lapangan, mewakili ras yang berbeda dengan gaya bela diri unik yang mereka kuasai.Di kubu pertama, anggota Ras Nymphys berkumpul. Mereka merupakan ras yang terhubung erat dengan sihir. "Panggil elemen air! Tunjukkan kemampuanmu yang mengagumkan!" seru seorang Nymphys sambil berayun lembut dengan tangannya."Aku akan berusaha, tetapi aku masih perlu melatih konsentrasiku," ujar anggota yang lain.Tak jauh dari situ, di kubu kedua, Ras Lunar sedang mengasah keterampilan tombak dan panahan mereka. Pakaian mereka berwarna biru, menyerupai langit pada malam bulan purnama."Aku harus meningkatkan kecepatan menembakku," ujar seorang Lunar sambil memeriksa busurnya dengan cermat. "Kecepatan adalah kunci s

  • Pedang Kehancuran Malaikat Bersayap Tujuh   Esensi Ruh

    Di ruang megah Akademi Thunders Elite, sinar matahari menyinari ruangan yang luas dengan langit-langit yang tinggi. Dinding-dindingnya dihiasi dengan ukiran indah yang mencerminkan kebesaran dan keanggunan akademi tersebut. Perabotan dan furnitur yang elegan terpampang dengan apik, menciptakan atmosfer yang mewah namun terasa nyaman. Di tengah ruangan, Nona Rexana, pemilik Akademi Thunders Elite, berdiri dengan anggun. Tubuhnya yang ramping dan tinggi menunjukkan keturunan ras Nymphys, ras sihir yang mempesona. Gaun yang dikenakannya terbuat dari kain yang cantik dan sensual, mengikuti lekuk tubuhnya yang sempurna. Dengan rambutnya yang panjang dan mengkilap, mengikatnya dengan mahir dalam sanggul yang cantik. Beberapa helai rambut yang lembut terlepas dari sanggulnya, menambah pesona alami pada penampilannya. Di tangan kanannya, Nona Rexana memegang kipas tangan yang bukan sembarang kipas. Kipas tersebut adalah karya seni yang terbuat dari bahan-bahan pilihan dan dihiasi dengan orn

  • Pedang Kehancuran Malaikat Bersayap Tujuh   Serbuan Monster

    Gumpalan asap hitam menggelapkan langit biru cerah saat serbuan monster yang menakutkan terjadi. Dengan ukuran yang mencengangkan dan taring yang tajam, monster-monster itu menyerbu akademi dengan keganasan yang belum pernah terjadi sebelumnya."Ini apa?!" seru Valviect, berusaha menghindari gigitan monster dengan gerakan lincah.Monster ini memiliki bentuk manusia, tetapi kepala anjingnya menyeramkan dan misterius. Dengan tubuh yang kokoh dan postur yang tegap, monster ini memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Kepala anjingnya menyeramkan dengan mata tajam dan taring yang mengancam keganasan dan kebrutalan.Nadi Spiritual (Jenis Monster):Energi Hewan: Darah ManusiaInsting Pemangsa: Monster ini memiliki insting pemangsa yang tajam dan terlatihLevel: 50 - Monster Tingkat Penjaga"Jangan biarkan mereka menguasai kita!" teriak Yuzuru, kepala asrama yang tangguh, memimpin pertahanan melawan serbuan monster. Ia melambaikan tangannya, menghasilkan serangkaian serangan energi yang melu

  • Pedang Kehancuran Malaikat Bersayap Tujuh   Hukuman

    Tahun 1050 Y"Tangkap dia! Jangan biarkan dia melarikan diri! Dia telah melanggar peraturan kami!" teriak para Ansiel sambil mengejar Valviect. Valviect dengan lincah berlari menjauh, melintasi lorong-lorong perpustakaan, melompati rak-rak penuh gulungan kertas, dan menghindari hambatan dengan kecepatan dan ketangkasannya.Suara ribuan langkah kaki dan teriakan marah bergema di belakangnya saat Ansiel lainnya bergabung dalam pengejaran. Ia terus berlari dengan kecepatan penuh, menjauh dari genggaman Ansiel yang semakin dekat. Namun, situasinya semakin sulit ketika mereka mencapai puncak gunung yang tinggi. Di depannya terbentang jurang dalam, menghadang Valviect dengan pilihan yang sulit.Altair, seorang Patriark, menghentikan langkahnya dengan tatapan tajam, "Inilah Akhir perburuanmu, Valviect! Jika kau terjun ke bawah, kau akan kehilangan segalanya!"Tetua ras Ansiel melangkah maju dengan langkah mantap, memandang tajam ke arah Valviect yang kini membentangkan sayapnya dengan lebar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status