Share

Lembah Anai

                    “Hidup itu butuh proses, bukan instan seperti mi sedap”

                                                            ***

Mukhtar Palindih Kayo, Lena dan Rayya naik oto Cigak Baruak di desa Batu Batuah. Sebelum sampai ke Pakan Rabaa, mereka melewati desa Mudiak terlebih dulu. Rayya sangat bergembira, tak lepas tangannya menggenggam jemari Nek Muda Lena. Perempuan empat puluh tahun itu menatap Rayya iba, sudah sebesar itu belum pernah kemana pun. Bagai katak dalam tempurung, peribahasa tersebut cocok disematka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status