Share

70. Meminta tolong sama Pak burliyan

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-17 09:02:54

Part 70

Dhea langsung menuju meja pak Hendro, lelaki itu tengah sibuk mengetik di komputernya.

"Pak, biasanya siapa yang mencairkan proposal pendanaan seperti ini?" tanya Dhea.

"Ya, biasanya saya."

"Jadi, waktu bapak mencairkan dana, bapak tidak memeriksa lagi detail laporannya?"

"La, untuk apa? Itu kan sudah di ACC sama bos, ngapain dilihat lagi? Kurang kerjaan saja," sungut Hendro.

"Bukan begitu, Pak. Yang namanya bos itu juga banyak kerjaan, mungkin dia gak sempat memeriksanya, karena ini berhubungan dengan duit, jadi harus diteliti. Kalau ada kesalahan atau penggelembungan dana, jangan sampai divisi keuangan yang disalahkan."

"Ah, rupanya kau ahli kali tentang masalah ini ya, Dhea? Besok lagi kau saja yang mengurusi itu."

"Ya, itu tergantung sama pak Faisal, dia yang mengatur tugas kita."

"Ah, kau tenang saja soal itu, nanti biar aku yang bilang sama pak Faisal."

Huh, niat hati hanya mengingatkan pak Hendro agar kerja lebih profesional, ini malah pekerjaaan dilimpahkan p
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
muhammad ichsan
belom update lagii thorr..
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
Nah kan selain istri yg baik Dhea juga pintar jujur bijaksana dan tidak sombong, lalu wanita yang seperti apa lagi yg ingin kau perjuangkan Bram??
goodnovel comment avatar
Tiwi Hany
seru lah episut ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   71. Melapor pada Bram

    Part 71Setelah bertemu Dhea, Burliyan langsung menuju ruangan bosnya. Lelaki tua puluh dua tahun itu sudah tujuh tahun bekerja di perusahaan ini, dia tahu betul konflik yang terjadi pada perusahaan. Sehingga dia percaya dengan perkataan Dhea.Burliyan mengetuk pintu ruangan Bram, terdengar sahutan masuk dari dalam. Lelaki itu langsung memutar handle pintu dan masuk. Bram tengah berkutat di depan laptopnya, sementara di hadapannya Adelia tengah memengang buku dan pena."Permisi, Pak ...," sapa Iyan."Iyan? Masuk!"Iyan melangkah mendekati Bram yang kembali menatap layar laptopnya."Permisi, Pak. Ada yang akan saya bicarakan dengan bapak. Ini sangat penting!" ujar Burliyan."Terus, kapan Mas mau memecat pengkhianat itu?" tanya Adelia dengan menatap lurus ke arah Bram."Tidak semudah itu, nanti diinvestigasi dulu."Burliyan hanya melongo mendengar perkataan Adelia, terus terang dia juga ketinggalan info tentang issue yang baru beredar di kantor ini."Apa yang akan kau bicarakan, Yan?""

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-18
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   72. Menyesal tidak menanyakan nama karyawati itu

    Part 72"Karyawati itu segan mau menghadap bapak langsung, jadi dia hanya bisa mempercayai saya. Lagipula saya sudah kenal dengan baik dan dekat dengannya. Tenang saja, Pak. Orangnya bisa dipercaya, kok.""Oh, gitu? Sekarang kamu cari file proyek tahun sebelum perusahaan ini saya akuisisi. Saya akan membandingkan, suruh Fikri dan Adi menghadap saya, besok pagi, kamu kumpulkan semua manajer divisi dan staf, saya akan mengadakan rapat terbuka. Masalah ini harus di kupas dengan jelas, saya tidak ingin memelihara ular di perusahaan saya sendiri!" perintah Bram dengan mata nyalang."Baik, Pak. Akan segera saya kerjakan."Burliyan segera keluar dari ruangan Bram, mengerjakan apa yang diminta oleh lelaki itu, sedang Bram tengah serius mempelajari proposal itu kembali.Tak berapa lama terdengar suara panggilan di ponselnya, di sana Adi yang menelpon."Iya, Di?""Pak, maaf ... Apa Bapak memerintahkan untuk menangkap karyawan yang membawa lari proposal?" tanya Adi di seberang telepon."Siapa ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-18
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   73. Dilabrak

    Part 73Dhea menghempaskan tubuhnya ke sofa di butik Intan, dia sengaja pulang duluan mengingat kejadian yang menimpanya beberapa saat yang lalu. Hari masih jam setengah tiga sore, tetapi dia langsung pulang tanpa memberitahu siapapun, apalagi Faisal atasannya. Biarlah, dia juga tidak peduli, saat ini di kantor semua orang tengah menjudge dia sebagai pengkhianat, entah apa yang dipikirkan orang-orang itu.Sialan perempuan itu, apa haknya menuduhnya pengkhianat! Tidak tahu saja dia siapa wanita yang tengah dia tuduh itu. Dhea yang baru tiba setelah bertemu dengan Burliyan tiba-tiba didatangi perempuan yang itu, perempuan yang otomatis sangat tidak dia sukai karena hubungannya dengan suaminya. "Oh? Jadi ini si pengkhianat itu? Malu, dong sama jilbab yang kamu kenakan itu, kelakuan gak sebanding sama penampilan!" Dhea yang tengah serius menatap komputernya mendongak menatap dengan tajam perempuan yang tengah tersenyum sinis terlihat sangat mencemooh dirinya."Hei, sekarang cepat serah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   74. Agen47

    Part 74Ketika Dhea pulang, suasana rumah masih sepi. Bram belum pulang. Mungkin saja lelaki itu masih kerja, tentu mendapati kasus yang bukan sepele itu akan menyita pikirannya. Merasa penasaran, Dhea langsung mengirim pesan pada Burliyan.[Assalamualaikum, Pak. Bagaimana reaksi Pak bos tadi?]Baru saja mengirim pesan, reaksi Burliyan sangat cepat, pesan itu langsung centang biru dan lelaki itu langsung mengetik balasannya.[Walaikumsalam, Dhea ... Tentu saja reaksinya sangat terkejut, dia tercenung cukup lama mungkin menyadari kebodohannya] Dhea tersenyum membaca pesan itu, bahkan diakhir kalimat Burliyan tambahkan emoji tertawa.[Wah, tentu anda sibuk sekali sekarang, ya?] balas Dhea.[Bagaimana tidak sibuk? Sejak dia mendapatkan proposal darimu itu, kami disuruh investigasi menyeluruh, sepertinya kami akan lembur pulangnya hingga larut malam, karena besok pagi akan diadakan rapat darurat management atas.][Maaf ya, Pak. Jadi membuat anda sibuk][Kenapa kamu minta maaf? Justru kam

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   75. Tak tahan mendiamkanmu

    Part 75Bram pulang ke rumah sudah jam dua belas malam, dengan hati-hati dia membuka pintu rumah, tubuhnya rasanya sangat lengket, tetapi untuk mandi tengah malam begini tentu dia memikirkan kesehatannya, dia tidak muda lagi. Dulu ketika usianya masih dua puluhan, tentu saja mandi malam, berenang tengah malam tidak terlalu berdampak pada kondisi tubuhnya, dia harus lebih menjaga kondisi tubuhnya agar selalu fit, ada istrinya yang masih sangat muda itu yang harus diimbangi staminanya. Rasanya kerongkongannya terasa sangat kering, lelaki itu menyempatkan diri mampir ke dapur mengambil segelas air minum, tanpa disadari ternyata perutnya berbunyi, dia baru merasakan lapar, saking seriusnya bekerja sampai lupa makan malam.Rasanya dia ingin meminta istrinya untuk memasak mie instan, pasti rasa kuah hangatnya itu bisa membuatnya senang, atau minum teh hangat agar rasa capek itu berkurang. Tetapi, dia juga kasihan pada istrinya, pasti sekarang sedang tidur lelap, lampu di kamarnya sudah tid

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   76. Memangnya Abang memprioritaskan Dhea?

    Bram langsung membuka matanya, menatap lekat manik mata istrinya yang terlihat berbinar indah di sana."Eum, habis subuh, Abang mau, dong?" ujar Bram sambil mengerling nakal."Ih, Abang! Mau apa memangnya." Dhea mencubit pelan pinggang suaminya, membuat tubuh Bram menegang."Mau makan kamu," bisik Bram."Ya udah, salat dulu sana! Jangan lupa gosok gigi.""Ha?" Bram terlonjak, dengan semangat dia bangun dari tidur menuju kamar mandi, Dhea hanya tertawa melihat kelakuan suaminya yang kayak bocah mau dikasih mainan, girang banget.Selagi suaminya salat, Dhea sempatkan ke dapur, melihat stok makanan apa yang ada di kulkas. Nasi yang dia masak tadi masih ada separuh, berarti tadi malam Bram makan, ikan nila juga sudah lenyap di atas meja. Dhea meracik bumbu untuk membuat nasi goreng, semua bumbu sudah siap tinggal di eksekusi, dia menuangkan minyak ke wajan akan menggoreng telur mata sapi, sebelum kompor dinyalakan tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang."Hmmm, kok malah masak? Jadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   77. Nyai Annisa

    "Yang penting Dhea happy, jangan terlalu diforsir, agar nggak kecapean, ada Abang yang harus Dhea prioritaskan." "Ih, maunya diprioritaskan, memangnya Abang memprioritaskan Dhea?" "Iya, dong. Bagi Abang Dhea diurutan nomor satu." Dhea hanya tersenyum simpul mendengar suaminya berkata dengan percaya diri. Semoga saja apa yang dikatakan suaminya itu benar, sehingga Dhea akan berjuang sepenuh hatinya mempertahankan suaminya ini. "Ayo, Abang antar ke butik Intan." Dhea tersenyum menyambut ajakan suaminya, hari masih terlalu pagi, tidak ada salahnya Dhea menyempatkan diri mampir ke butik dulu baru ke kantor. Bram mengendarai Maybach-nya dengan santai, tangan kanan memegang stir sementara tangan kiri memegang dan meremas telapak tangan istrinya dengan lembut, senyuman dan tatapan mata penuh cinta menghiasi suasana yang mereka rasakan. "Nanti Abang pulang jam berapa?" tanya Dhea "Belum pasti, soalnya di kantor ada masalah serius. Nanti Abang kabari, ya? Sebisa mungkin Abang akan je

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   78. Menyusahkan diri sendiri

    Part 77Baru beberapa langkah menginjak lobi kantor, sebuah suara menghentikan langkahnya."Nyai! Nyai Annisa! Ya, ampun. Sudah tobat kamu, Nyai?"Dhea menatap pemuda itu dengan mata membola, jelas dia terkejut melihat anak tengil itu berada di kantornya."Ketua?" sapa Dhea Melihat mimik dhea yang terlihat terkejut itu membuat anak itu terkekeh, sungguh ini surprise yang tak terduga bagi pemuda itu, sudah setahun dia tidak pernah bertemu gadis ini, gadis yang membuatnya bertekuk lutut secara lahir maupun batin. Sejak gadis ini tamat kuliah, dia sangat kesulitan menemukannya, itu karena gadis ini telah pindah rumah beberapa kali."Ternyata kamu bekerja di sini, Nyai? Aku mencarimu sudah seperti orang gila, ternyata kamu begitu dekat letaknya."Dhea hanya tertawa mendengar lelaki itu bicara, terlalu lebay."Buat apa kamu mencariku, ketua? Jangan berlebihan, kamu dari dulu memang sudah seperti orang gila.""Dulu aku baru seperti, tetapi sekarang aku benar-benar sudah gila, aku tergila-g

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   373

    Sebulan yang lalu ..... "Kakak yakin mau melakukan ini? kalau kita lakukan ini, Amel bisa celaka, Kak." "Kita tabrak dari depan, jadi kemungkinan kecelakaan untuk penumpang belakang tidaklah terlalu fatal." "Baiklah, ini hanya kita saja yang tahu, jika ada yang tahu selain kita berdua, tidak bisa dibayangkan berapa orang yang akan tersakiti." "Makanya kau rahasiakan!" Hari itu, dengan truk pengangkut pasir yang dia beli bekas, dengan kendaraan yang sarat muatan, Viyatan mengendarai mobil itu dengan kecepatan rendah, setelah mendapat telpon dari Fathan jika mobil target dia sedang mendekat, maka dia memacu kendaraan sarat muatan itu dengan kecepatan tinggi, akibatnya mobil oleng dan langsung menabrak mobil sedan di depannya. Viyatan langsung melompat dari dalam mobil, dengan modal kunci inggris di tangan, dia memecahkan kaca jendela mobil sedan itu, dan menghantamkan kunci inggris itu pada dua pria yang duduk di depan, dan menutup hidung pria di bangku belakang dengan saputa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   372

    "Acara apa memangnya?" "Lihat itu, dekorasi itu untuk apa?" "Seperti pelaminan ya, Bang?" "Ya, hari ini jam sepuluh kita akan menikah lagi." "Ha? Apa nggak apa-apa?" "Nggak, pernikahan kita dulu kurang sempurna, karena tidak diwali nikahkan ayahmu, padahal ayahmu masih hidup. lagipula aku menikahimu dengan identitas orang lain, sekarang aku akan mengucapkan ijab kabul dengan mengucapkan namamu sendiri." "Apa tidak apa-apa menikah ulang?" "Aku sudah bertanya di KUA, mereka bilang tidak apa-apa. Mereka akan menerbitkan buku nikah yang baru atas namamu yang asli." "Iya, karena ingatanku sudah kembali, aku juga ingin kembali menjadi diriku yang sesungguhnya, nama Dhea akan ku kembalikan pada pemilik aslinya." "Baiklah, jadi ... apakah aku bisa memanggil istriku dengan nama Lia?" "Maaf, Bang ... karena nama itu sudah pernah dipakai orang lain, aku jadi tidak mau lagi. Panggil nama kecilku seperti ayah dan saudaraku memanggil, yaitu Amel." "Baiklah, Amel. siapapun nama

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   371

    Setelah sampai di rumah nenek, halaman rumah nenek yang luas sudah terpasang tenda dengan dekorasi yang sangat mewah, dengan dominasi warna biru laut, biru muda dan putih. Perpaduan warna-warna itu tampak begitu indah dan elegan, bahkan ada bunga-bunga segar sebagai dekorasi. "Ini, dekorasi acara peringatan kematian apa kawinan, sih? kok mewah banget begini?" tanya Dhea yang membuka jendela mobil dan menatap ke arah halaman rumah nenek. "Sebentar, aku keluar dulu. Kamu jangan keluar dulu." "Eh, kenapa?" Bram tidak menjawab pertanyaan istrinya, dia bergegas turun dan membuka pintu istrinya, dengan sigap lelaki itu langsung menggendong istrinya ala putri. "Eh, kenapa di bopong? itu Kruk aku ketinggalan di mobil," seru Dhea yang langsung mengalungkan kedua lengannya di leher suaminya takut terjatuh. "Selamat datang, Pak Bram, Bu Kamelia ...." Dhea menatap semua orang yang menyambut kedatangannya di gerbang masuk rumah. Mereka memakai seragam batik yang sama, seperti pelayan di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   370

    Setelah seminggu, Dhea dan Bram kembali dari ke tanah suci. Mereka segera kembali ke kediaman Bram, Dhea yang belum bisa berjalan, dengan kekuatan lengan Bram masih dibopong menuju ke kamarnya yang kini berada di lantai bawah. "Sayang, Istirahatlah. Besok kita akan kembali menerapi kakimu agar lebih kuat untuk berjalan. Sania akan bulan madu selama sepuluh hari lagi, nanti setelah dia pulang, kita jiga pulang ke Batam." "Iya, Bang. Aku harus semangat berlatih jalan." Hanya memikirkan Angga membuat Dhea semakin semangat berlatih jalan, seminggu kemudian dia sudah bisa memakai satu Kruk untuk berjalan, dia tidak mau lagi memakai kursi roda. "Dhea! Aku sudah pulang!" teriak Sania sambil berlari memeluk wanita yang tengah berdiri disangga Kruk. "Loh, kok sudah pulang? katanya sepuluh hari di sana? ini baru tujuh hari." "Iya, aku sudah kangen sama tanah air." "Ish, basi banget alasanmu." Sania malah tertawa lebar, kerudung warna hitamnya yang terpasang di kepalanya membuat

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   369

    "Bang, aku kangen banget sama Angga, kapan aku akan bertemu dengannya?" keluh Dhea ketika malam tiba, dia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan anaknya itu. "Sabar, Sayang. Keberadaan Abimanyu belum diketahui, lagian pendukungnya mafia Antonio juga melarikan diri ke Colombia." "Apa Abimanyu juga ikut melarikan diri ke sana?" "Belum bisa dipastikan. Orang-orang GIR akan menyelidikinya. Kamu sabar, ya? Sekalian sembuhkan dulu kaki dan bahumu, biar bisa menggendong Angga." "Ayah nanyain terus, kapan kita ke sana. Mereka akan menyiapkan pesta resepsi pernikahan kita." "Menunggu kepastian dari GIR, ya? kalau memang Abimanyu pergi ke Colombia, tentu situasi akan lebih aman. Kalau dia masih di sini, aku takut terjadi apa-apa pada kalian." "Iya, baik, Bang. Aku akan menuruti apa yang kamu katakan, tapi tolong pikirkan apa yang aku rasakan." "Setiap saat, yang dipikiran Abang hanya kebahagiaan dan keselamatan kamu dan anak kita, Sayang. Maaf, ya? Abang belum bisa memberi kebaha

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   368

    Sudah sebulan berlalu, luka Dhea sudah mulai sembuh. Wanita itu sudah belajar berjalan satu dua langkah, hanya saja masih terasa sakit akibat patah tulang itu. Dia lebih banyak bergerak dengan kursi roda, jadwal terapi jalan dilakukan seminggu dua kali. Perusahaan juga sudah stabil, dua hari setelah tragedi penyerangan itu, Niko segera memulihkan saham perusahaan, Arjuna kini menjabat sebagai direktur utamanya dan Bram mengambil alih komisaris. Arjuna yang dulu sering menolak diberi wewenang puncak jabatan, kini terpaksa mengambil alih demi keluarga kakaknya yang memang butuh banyak perhatian. Bram juga ke kantor hanya dua kali seminggu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menemani istrinya berobat, Arjuna yang masih belajar hanya menghubunginya untuk berkonsultasi jika mengenai pekerjaan dan keputusan yang harus diambil. Kedua keluarga pamannya juga kini tidak meributkan kembali mengenai perusahaan, apalagi Siska sepupunya juga kini sibuk mengurus pernikahannya dengan seora

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   367

    Tit .... tit ... tit .... Suara monitor terdengar teratur, sepasang mata tiba-tiba membuka, menatap lurus ke arah plafon. Bunyi monitor itu terdengar begitu mengganggu. "Masyaallah! kamu sudah bangun, Sayang?!" Suara itu mengagetkannya, dia menoleh dan mendapati seorang lelaki berpenampilan kuyu dengan sepasang mata yang memerah. di mana ini? "Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Aku benar-benar cemas!" Perlahan-lahan kesadaran muncul pada diri wanita ini, bayangan terakhir sebelumnya. Dia berada di dalam mobil bersama lelaki brengsek Abimanyu. Perdebatan di dalam mobil itu membuat lelaki itu murka dan menodongkan pistol ke arahnya, namun belum sempat peluru itu dimuntahkan, mobil tiba-tiba terguncang hebat, seperti terbentur dengan kuat sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terpental ke depan dengan kuat, kepalanya bahkan membentur dasbor mobil membuatnya tidak sadarkan diri. "Di mana ini?" akhirnya dengan susah payah dia mengeluarkan suara. "Kamu di rumah sakit, Sayang. Sud

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   366

    "Niko, cepat kacak ke mana perginya mobil yang membawa Dhea!" perintah Bram melalui sambungan telepon. Untung saja Bram mengingat nomor plat mobil yang membawa Dhea tadi, jadi bisa sekalian meminta Niko untuk melacaknya. "Baik, Bos!" Niko yang selalu stanby di markas langsung melaksanakan perintah Bram. dalam beberapa menit dia sudah mengetahui nomor plat tersebut. "Bos, nomor plat mobil ini palsu. Ini nomor plat mobil keluaran tahun 1978, mobilnya bahkan sudah jadi rongsokan. Plat aslinya mungkin sudah dicopot." "Mobilnya BMW, apa tidak bisa dilacak?" "Iya, mobil keluaran 1978 ini juga BMW. bahkan nama pemiliknya sudah mati." Bram mendengus kesal, sungguh sial sekali nasibnya. Adi yang ada di sampingnya hanya bisa terdiam dan fokus menyetir, semntara Lingga yang duduk di kursi belakang sibuk menjaga Frans. Mobil yang dikendarai Adi dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat, paramedis segera membawa blankar dan membawa tubuh Frans ke ruang gawat darurat, ketiga orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   365

    "Sini, Kamu!" Dhea meringkuk ketakutan mana kala tiga orang lelaki mendatangi kamarnya dengan wajah beringas. Dengan kasar tangannya dicengkeram dan ditarik paksa, agar mengikuti langkah lelaki itu. "Mau ke mana?" tanya Dhea dengan suara keras yang dipaksakan. "Jangan banyak tanya!" Dhea hanya pasrah mengikuti langkah cepat lelaki itu, tubuhnya sedikit goyah karena kurang tenaga. Dulu dia mudah saja melawan lelaki seperti ini walaupun hanya sendirian. Tetapi efek tidak diberi makan cukup selama dua Minggu cukup melumpuhkan semua tenaganya, mana bisa dia melawan lagi. Lelaki yang mencekeram tangannya juga tidak peduli apakah dia kesusahan mengikuti langkahnya atau tidak, dia terus saja diseret walaupun kepayahan. Apalagi ketika menuruni tangga, tubuhnya hampir saja terjerembab ke bawah jika saja cengkeraman lelaki itu tidak kuat. "BERHENTI!!!" lelaki itu berteriak ketika sampai di bawah anak tangga. Dhea melebarkan matanya melihat pemandangan di lantai satu, bukan kar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status