Share

60. Abang duduk sama siapa?

Author: Nainamira
last update Last Updated: 2023-11-03 19:01:00
Part 60

"Kami pergi bertiga saja! Aku ke sana langsung bertemu bos pabrik rangka baja itu," jawab Bram terlihat sangat meyakinkan.

"Kok bertiga? Tadi katanya berdua saja sama Fikri?" Nada suara Dhea sudah tak tinggi, bukan apa-apa, rasa kuatir sungguh menyiksanya akhir-akhir ini.

"Iya, kami pergi bersama arsitek kami juga. Di sana desain pabrik itu juga harus di perlihatkan sama yang punya pabrik," jawab Bram dengan kalem.

Hufffhh, hampir saja jantung Dhea akan copot, seandainya Bram jujur akan membawa Lia ke sana, entah apa yang akan Dhea perbuat. Tetapi ngomong-ngomong, lelaki itu belum juga jujur sampai saat ini jika Lia itu bekerja padanya bahkan menjadi sekretarisnya. Enak sekali perempuan itu, ya? Dia bisa bertemu Bram delapan jam sehari, bahkan sering jalan bareng dan makan bareng di restoran mewah, sedangkan dia hanya mendapat waktu sisa dari suaminya, selebihnya waktu terbanyak untuk tidur. Dia hanya bisa berbincang dengan suaminya paling lama tiga jam sehari.

Intensitas pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Marlina Marlina
kok sakit banget ya bacanya ... apa memang laki-laki itu selalu saja nyakitin hati perempuan ya...
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
Nah kan.. ternyata kebohongan demi kebohongan lagi si Bram, ngk pa'pa kumpulin semua bukti nya dan buat si Bram tidak berkutik sakittt rasanya
goodnovel comment avatar
Yuyun Yulianti
sakitttttt.....banget mending cerai deh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   61. Sisi lain Dhea

    Part 61{Uh, kayaknya enak-enak banget itu, Bang. Tengok-in Dhea dong, Bang?}Bram mengganti kamera belakang, tampak aneka sea food satu meja terhidang di atas meja terlihat sebuah lengan mulus berada di meja tersebut."Mas mau makan apa? Lia ambilkan, ya? Mas kan suka kepiting asam manis seperti ini, kan?"Jantung Dhea serasa di hantam godam mendengar percakapan di Vidio itu, ponsel yang dia pegang juga sempat terjatuh, untung masih di atas meja sehingga tidak ada kerusakan."ABANG!!!" pekik Dhea tak bisa mengendalikan diri.Bahkan Reno dan Lidia yang masih di ruangan terkejut dan mengalihkan tatapannya pada wanita itu.Bram yang mendengar teriakan di dalam vidio juga terkejut, secepat kilat dia pindahkan kamera depan, tetapi layar ponsel ternyata menghadap ke arah plafond.{Dhea! Sayang! Kamu masih di situ, Dhe?}Tidak ada jawaban, Dhea masih mengatur ritme jantungnya agar tidak terbawa emosi, napasnya yang tersengal benar-benar sulit dikendalikan. Kurang ajar! Dasar Bang Sat! Jadi

    Last Updated : 2023-11-04
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   62. Club' berkuda

    Part 62Dhea hanya tersenyum simpul mengenang kenakalannya dahulu. Ketua geng motor itu ternyata anak Borjuis, anak seorang pejabat teras atas di kota ini. Anak itu masih kuliah di universitas Sriwijaya, gayanya yang sok dan nge-bossy membuat semua orang segan padanya kecuali Dhea. Dalam satu trek, anak muda sombong itu dikalahkan oleh Dhea dalam balap liar itu. Sejak itu semua anggota geng motor dan semua orang yang ada di kawasan Jakabaring memanggil Dhea dengan sebutan 'Nyai' sebuah sebutan untuk seorang nenek tetua yang dihormati.Entah ke mana si ketua geng motor itu dalam setahun ini, dulu anak itu gencar sekali mengejar Dhea, tanpa bosan meminta Dhea jadi kekasihnya, bahkan berjanji akan menjadi pria baik dan sejati jika Dhea mau menjadi pacarnya. Tetapi Dhea tetap menolak, ada hati Aryan yang harus dijaga saat itu. Dhea besar di kota ini, setiap sudut kota ini dia hapal. Walaupun di depan ibu dan paman sepupu serta anak-anaknya, Dhea menjadi anak yang kalem dan lemah lembut,

    Last Updated : 2023-11-05
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   63. Panik

    Part 63Pemuda itu bahkan memandang Dhea dengan tatapan terpana, merasa heran, ada seorang peri yang duduk di install kuda sendirian. Setelah melepaskan perlengkapan berkuda, pemuda itu berjalan ke arah tempat duduk Dhea dengan santai, mata elangnya masih menelisik keberadaan Dhea di sana."Hei, sendirian saja?" Akhirnya pemuda berkulit coklat dan dengan bola mata juga coklat tua itu menyapa Dhea dengan sopan."Eh, iya." Dhea jelas tersentak karena lelaki itu menegurnya dengan santai, seolah mereka sudah kenal lama."Kenalkan, aku Arjuna. Siapa namamu, Nona?" Lelaki itu mengulurkan tangannya.Dhea tergagap, rasanya tidak sopan jika dia mengabaikan jabat tangan itu, tetapi dia sudah bertekad bahwa dia akan menutup hijab dan tak menyentuh lelaki yang bukan muhrim.Akhirnya Dhea menangkupkan kedua tangannya, sambil tersenyum ramah dia menyebutkan namanya."Saya Dhea. Maaf, saya tidak bersalaman dengan lelaki yang bukan muhrim."Lelaki itu terlihat malu, dia bahkan menatap Dhea dengan pa

    Last Updated : 2023-11-06
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   64. Pak Bram, ini istri anda?

    Part 64"HYIAAT!!!" Suara teriakan dari suara lelaki dewasa di belakang terdengar begitu dekat dari Dhea "HAI! HAI!!!!" Suara itu memanggil Dhea dengan kuat, tetapi wanita itu bahkan tidak berani menoleh, dia hanya berteriak ketakutan. Suara derap kaki kuda semakin memekikkan telinga, Dhea sangat panik, apalagi di depan, sekitar seratus meter lagi terdapat jurang yang cukup terjal."AAAA!!! TOLOOOONG!!!" Dhea hanya bisa berteriak."HEI!! ULURKAN TANGANMU!!" Lelaki itu berteriak juga.Dhea semakin mengeratkan pegangannya, bagaimana caranya dia akan mengulurkan tangannya. Tiba-tiba, lelaki itu melompat ke arah kudanya, tali kekang lelaki itu tarik dengan kuat, hingga kuda itu berusaha mengerem langkahnya dan menaikkan dua kaki depan, akibatnya tubuh Dhea terpental ke belakang. Untung saja punggung Dhea menabrak dada liat lelaki itu. Suara ringkik kuda terdengar sangat keras.Kini kuda itu sudah berhenti sepenuhnya, berada lima meter dari jurang. Dhea yang merasa ketakutan, kini bern

    Last Updated : 2023-11-08
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   65. Ternyata kamu matre juga, ya?

    Part 65"Apakah ini istri anda, Pak Bram?" tanya Fathan sambil tersenyum ramah ke arah Adelia, membuat Adelia juga tersenyum manis kepadanya."Bukan! Dia hanya sekretaris saya!"Senyum Adelia memadam seketika ketika Bram mengatakan hal itu, begitu juga dengan Fathan.Tetapi Bram tidak ambil pusing dengan reaksi mereka, lelaki itu langsung masuk ke dalam ballroom. Fathan juga tidak mau ikut campur dengan urusan kliennya, toh hal seperti itu sudah menjadi gaya hidup orang-orang perkotaan.Ketika sampai dalam, Bram langsung duduk, gelayut tangan Lia sudah dia lepaskan, memang tidak pantas dia datang ke pesta dengan wanita lain, nanti akan menjadi gosip yang tidak baik. Besok pagi dia kan bertolak kembali ke Palembang, dia masih penasaran kenapa istrinya tidak mau mengangkat telponnya sejak tadi.*****Dhea bangun lebih cepat, dia langsung ke kandang kuda. Hari ini dia akan berlatih kuda lebih baik dari kemarin, sebenarnya mudah mengendalikan binatang tunggangan ini kalau tahu caranya. Dh

    Last Updated : 2023-11-10
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   66. Frans Hutaryus.

    Part 66Dhea hanya tersenyum menanggapi perkataan ibunya Aryan, dia tidak peduli dengan apa yang akan wanita paruh baya itu lakukan, lagipula siapa dia? Dia bukan siapa-siapa bagi Dhea jadi tidak perlu menjaga imej."Hidup itu memang perlu uang, Bu. Jadi apa salahnya saya mencari lelaki yang mapan, jadi gak perlu capek berjuang dari nol," ujar Dhea dengan wajah tersenyum Melihat senyum itu membuat Farida sedikit panas, dia hanya mendengus, perempuan kayak gini, untung tidak jadi menantuku.Dhea masih memasang wajah ramah ketika mengukur baju, dia memang seperti itu, tidak akan mau bersikap kasar dengan orang tua, walaupun jika disakiti dia akan melawan siapapun orangnya. Dhea juga membuatkan sketsa baju kebaya kekinian untuk seremonial seperti wisuda ini, Marlina langsung saja suka melihat sketsa desain baju yang digambar Dhea dengan singkat. Tak berapa lama, mama dan adik perempuan Marlina datang, mereka sangat antusias mengukur baju kebaya dan memilih bahan yang tersedia di sana.

    Last Updated : 2023-11-12
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   67. Buktikan, kalau Abang mencintaiku!

    Part 67"Namanya Frans Hutaryus. Orang itu memang sedikit gila dan nekat.""Frans Hutaryus?""Iya.""Astaghfirullah! Aku bertemu pria bernama Frans Hutaryus di club' berkuda kemarin dan tadi pagi.""Astaga!! Apa kau tidak menyadari? Aku malah yakin, kalau sebenarnya dia sudah tahu siapa kamu, makanya dia berada di sana untuk memata-matai kamu.""Ya, Allah! Aku kan tidak tahu? Bagaimana ini?""Kau tidak usah takut. Ingat, kalau ada apa-apa segera hubungi aku!"*****Dhea akhirnya pulang setelah makan malam bersama Lingga, untunglah laki-laki itu menyanggupi permintaan Dhea, untuk menyelidiki Lia lebih lanjut, jika Bram tidak memiliki hubungan asmara dengan wanita itu, it's okey! Memang sebaiknya Dhea tidak gegabah meminta cerai duluan. Walaupun kabar tentang Frans sedikit mengganggunya, apalagi kalau teringat senyum seringai lelaki itu, sungguh membuat Dhea bergidik.Dhea melajukan mobilnya ke arah rumahnya bersama Bram, sampai gerbang dia hanya perlu memencet remote control agar pintu

    Last Updated : 2023-11-14
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   68. Keluar tengah malam

    Part 68Bram berlari menaiki tangga menyusul Dhea yang sudah duluan menuju ke kamar mereka, sesampai kamar, ternyata Dhea sudah masuk ke kamar mandi. Bram hanya menghela napas dan duduk ditepi ranjang menunggu istrinya selesai mandi. Beberapa menit kemudian, Dhea sudah selesai mandi. Dia keluar kamar mandi menggunakan piyama mandi, di atas kepalanya terbungkus handuk, sesekali wanita itu mengusap handuk itu untuk mengeringkan rambutnya.Bram reflek menatap istrinya, senyumnya terkembang lebar menatap istrinya tersebut."Dhe, kamu mandi keramas?" tanyanya dengan raut wajah senang.Dhea menghentikan usapan pada rambutnya dan menatap suaminya yang masih duduk di tepi ranjang, dia tahu maksud senyuman suaminya itu, tak seharusnya dia mandi keramas sekarang, tetapi karena sudah kangen mau menjalankan salat, sebisa mungkin secepatnya dia mandi wajib."Hemm! Jadi, kamu sudah selesai menstruasinya, Sayang?" tanya Bram dengan tatapan mendamba."Iya," jawab Dhea singkat.Dhea jelas tahu isi k

    Last Updated : 2023-11-15

Latest chapter

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   352

    Menjelang waktu yang direncanakan, para anggota organisasi Gir sudah berdatangan ke Indonesia memakai paspor turis, dengan penerbangan berbeda. mereka sudah memesan hotel yang sama dengan rekomendasi Adi melalui online. Sampai pukul satu delapan malam, semua sudah berdatangan. Adi sendiri menyewa aula diskotik untuk party umum yang pesertanya hanya diundang tamu-tamu hotel yang memiliki tiket masuk, dan mereka yang masuk hanya anggota Gir. Sehingga party ini tidak dicurigai sebagai pertemuan rahasia yang berpotensi membahayakan keamanan, karena party diadakan secara natural untuk menyambut turis asing. Adi tersenyum lega melihat orang-orang yang dulu menjadi rekan kerjanya, mereka berpelukan seperti layaknya teman sudah lama tidak bertemu. "Kami datang semua untuk mendukungmu, Di," ujar Michael dengan bahasa Inggris. Michael kini menjadi ketua organisasi, mantan tentara Amerika itu masih aktif di organisasi tersebut. "Aku juga membawa semua anggota baru, perkenalkan ...." Mich

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   351

    Bram menghela napas berat, dibelainya rambut istrinya yang kusut karena lama hanya melakukan aktifitas berbaring. "Sayang, Abang akan secepatnya datang menjemputmu. Sekarang masih belum bisa, Abang hanya menjengukmu, kuatir dengan keadaanmu. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Bram dengan hati-hati. Dhea hanya diam menatap wajah suaminya dengan kecewa, matanya bahkan sudah berkaca-kaca. Apanya yang baik-baik saja? situasinya bahkan lebih kejam dari ketika dia dipenjara dulu. Rasa kangennya yang tidak tertahan pada putranya membuatnya sulit memejamkan matanya setiap malam. Perasaan ditinggalkan oleh suaminya mengikis rasa kepercayaannya sedikit demi sedikit, sudah seminggu lebih, tetapi apakah Bram tidak bisa mengatasi masalah di perusahan? apakah pria di depannya ini sengaja memilih kekuasaan dan hartanya daripada dia? Dhea menggeleng pelan untuk menghilangkan prasangkanya. "Percayalah pada Abang, doakan Abang agar cepat membawa Dhea dari tempat ini. Abang sangat merindukan Dhea, b

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   350

    Dhea hanya bisa berbaring di tempat tidur yang cukup besar dan mewah, kasurnya empuk, kamarnya luas dengan kamar mandi yang juga cukup mewah. Tidak kalah dengan kondisi di rumah Bram dulu. Dia hanya bisa berbaring dan tidak banyak melakukan aktifitas sepanjang hari untuk menghemat tenaga. Dua butir telur rebus dan setengah liter air mineral yang dijatah kepadanya sekarang sungguh benar-benar tidak akan cukup untuk melakukan aktivitas yang lebih dari itu. Apalagi awal-awal dia hanya mengkonsumsi tiga butir telur, rasanya hampir tiga malam dia tidak bisa tidur karena kelaparan. Semakin ke sini, tubuhnya sudah terbiasa, tetapi dia juga harus menghemat energi. Sedang hari ini, dia hanya menerima jatah dua butir telur. Ini baru hari ke tujuh, tetapi rasanya sudah sangat menyiksa. Lebih tersiksa dari kondisinya di penjara dulu, padahal dulu dia sama sekali menempati kamar yang tidak layak sama sekali. Dulu dalam satu ruangan hanya ada satu buah kasur singel, yang dihuni oleh enam orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   349

    Niko dengan serius memantau dua komputer sekaligus, rute pelacak yang ada pada Bram, serta navigasi robot kecilnya yang terus terbang di udara. Dalam dua puluh menit, robot itu sudah menyusul mobil yang membawa Bram ke arah barat daerah Banten."Cepat sekali dia menyusul," ujar Fikri i yang juga ikut memantau gerakan robot itu."Dia terbang, bukan jalan. dalam waktu satu menit sudah mencapai belasan kilometer," ujar Adi mengkomentari omongan Fikri, sementara Niko tetap serius menggerakkan kursor mouse untuk mengendalikan robot kecilnya."Kita keluarkan cengkeraman pada robot itu agar menempel di mobil itu, untuk menghemat baterai," ujar Niko."Emang cengkeramannya sekuat apa? tidak takut diterbangkan angin?" tanya Fikri yang antusias seperti mendapat mainan baru "Dia ditempatkan di belakang mobil agar bisa terlindungi angin. Cengkeramannya tidak kuat, hanya dilapisi lem seperti lem alteco.""Loh, kalau tidak bisa lepas bagaimana?" tanya Adi yang mengernyit heran, pasalnya lem itu ter

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   348

    "Kau terlalu banyak mengeluh, harusnya kondisi istrimu bisa menjadi motivasi untukmu. Atau kuhadirkan juga anakmu yang masih bayi?" ancam Abimanyu. "Aku tidak akan tergerak kalau belum melihat secara langsung bagaimana kondisi istriku, juga tidak akan termotivasi kalau belum berbincang dengannya," ujar Bram dengan keras kepala. "aish! baiklah!" dengus Abimanyu akhirnya mengalah. "Sakti, Ijal ... Bawa dia bertemu istrinya, biar dia puas melihat keadaan istrinya. Ketika pergi ke sana pastikan tangan dan kakinya terikat biar tidak kabur, matanya juga ditutup biar tidak tahu kondisi jalan!" perintah Abimanyu yang tidak sabar mendengar rengekan Bram. Setelah mengatakan itu, Abimanyu kembali lagi ke ruang pribadinya, sementara Bram tersenyum. Ternyata hanya sebatas ini kemampuan Abimanyu dalam mendengarkan keluhannya, dia hanya mengikuti saja pengaturan lelaki itu ketika para pengawal itu langsung meraih tangannya untuk memasang borgol dan menutup matanya dengan kain hitam. Para pengawa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   347

    "Sakti?!" ujar Abimanyu yang melihat siapa yang mengetuk ruang pribadinya ini. "Selamat sore, Pak?" sapa Sakti yang melihat Abimanyu tengah bersantai duduk di sofa sambil bermain game di ponselnya. "Ada apa?" tanya lelaki itu masih fokus dengan ponselnya. "Pak Bram memaksa untuk bertemu dengan anda, Pak." Mendengar perkataan Sakti, Abimanyu berhenti menggerakkan jemarinya di atas layar ponsel, spontan lelaki itu menatap Sakti dengan tatapan garang. "Bukankah sudah kukatakan? kalau dia tidak boleh menemui ku kalau tugasnya dalam menstabilkan harga saham sudah berhasil, ini apa? belum ada kemajuan apa-apa," ujar Abimanyu dengan marah. "Justru itu yang akan dikatakan dan didiskusikan oleh pak Bram kepada anda, Pak." "Tidak ada negosiasi apalagi diskusi. Usir dia dari sini. Kenapa kau bawa dia ke sini tanpa bilang padaku dulu, Ha? kamu ini terlalu lancang, Sakti!" Abimanyu bertambah marah mendengarnya. "Situasi di perusahaan terlalu rumit, Pak. Bapak tidak bisa membuat hal

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   346

    Pulang kerja, seperti hari kemarin Bram dikawal oleh beberapa orang dan disupiri oleh supir baru yang juga tidak Bram kenal. Apalagi selama beberapa hari ini mereka juga tidak berinteraksi, Bram juga malas untuk bertegur sapa dengan mereka. "Antarkan saya ke tempat Abimanyu!" perintah Bram. "Bukankah Pak Abimanyu mengatakan dengan jelas, Pak Bram boleh menemuinya jika pekerjaan pak Bram selesai. Ini belum ada apa-apanya jadi pak Bram tidak berhak bertemu pak Abimanyu," ujar supir itu dengan tegas. "Kamu itu hanya sekedar supir, jadi tidak perlu mendikte saya. Saya tidak akan menyelesaikan tugas dari Abimanyu. Terserah dia sekarang, saya juga sudah buntu! saya mana bisa bekerja sendiri, saya akan bilang sama dia untuk memberi saya tim." "Ingat, Pak. Bapak harus keluarkan semua potensi dan usaha. Karena taruhannya nyawa istri dan anak bapak." "Keluarkan potensi dan usaha apa? sementara saya tidak boleh menghubungi siapapun. Memangnya saya bisa menyulap dengan sendiri nilai sah

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   345

    Mang Giman selalu membersihkan ruangan Bram pukul tujuh pagi sebelum semua karyawan datang ke kantor. Dia membersihkan ruangan Bram seperti biasa dan tidak mencurigakan, ketika dia sedang mengelap-elap meja dan merapikan dokumen diatas meja, dia segera meletakkan surat ber amplop putih itu di atas meja dekat kotak tissue. Lelaki itu menahan napas ketika melakukan itu semua, segera dia cepat-cepat keluar dan masuk toilet, di sana dia menghela napas sekuat-kuatnya, sangat ketakutan karena dia merasa gerak-geriknya dipantau dari jarak jauh oleh orang yang tidak diketahui siapa. Sungguh misterius dan menakutkan untuk orang awam seperti dia. Jam menunjukan pukul delapan pagi, semua karyawan sudah berdatangan dan sudah masuk ke ruangan kerja masing-masing. Bram sendiri datang sekitar jam setengah sembilan pagi. Ketika masuk ruangan, dia terus berkutat pada dokumen, sungguh tidak ada pegawai atau orang suruhan yang kompeten yang dia percaya sekarang. "Pak Bram, ini sudah seminggu, tetapi

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   344

    Sudah tiga hari Bram bekerja mengurus perusahannya, tetapi tidak ada perubahan sama sekali pada peningkatan nilai saham. Abimanyu sendiri mengatakan jika semua pegawai dan kolega Bram sudah dimutasi bahkan sudah dipecat dari perusahaan. Bram sendiri yang terpaksa menandatangani surat pemecatan mereka, pasalnya Abimanyu mengancam tidak akan memberikan makanan apapun pada Dhea jika dia tidak mengikuti semua perintah lelaki itu. Bram memang masuk ke kantor tetapi tetap saja rasanya seperti dipenjara. Dia tidak bisa mengontak siapapun dan meminta bantuan siapapun. Semua pekerja yang ada di kantor ini diduduki oleh orang-orang baru atau orang lama memang sudah bersekongkol dengan Abimanyu. Bram duduk dengan frustasi dengan semua kondisi ini, bahkan Adi orang kanannya sekarang tidak tahu di mana. Abimanyu memberi batas sampai tiga Minggu untuk menstabilkan nilai saham dan melakukan peralihan pemilik perusahaan dalam waktu tiga bulan. Abimanyu juga tidak bisa terburu-buru agar apa yang t

DMCA.com Protection Status