Share

66. Frans Hutaryus.

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-12 23:11:22

Part 66

Dhea hanya tersenyum menanggapi perkataan ibunya Aryan, dia tidak peduli dengan apa yang akan wanita paruh baya itu lakukan, lagipula siapa dia? Dia bukan siapa-siapa bagi Dhea jadi tidak perlu menjaga imej.

"Hidup itu memang perlu uang, Bu. Jadi apa salahnya saya mencari lelaki yang mapan, jadi gak perlu capek berjuang dari nol," ujar Dhea dengan wajah tersenyum

Melihat senyum itu membuat Farida sedikit panas, dia hanya mendengus, perempuan kayak gini, untung tidak jadi menantuku.

Dhea masih memasang wajah ramah ketika mengukur baju, dia memang seperti itu, tidak akan mau bersikap kasar dengan orang tua, walaupun jika disakiti dia akan melawan siapapun orangnya.

Dhea juga membuatkan sketsa baju kebaya kekinian untuk seremonial seperti wisuda ini, Marlina langsung saja suka melihat sketsa desain baju yang digambar Dhea dengan singkat. Tak berapa lama, mama dan adik perempuan Marlina datang, mereka sangat antusias mengukur baju kebaya dan memilih bahan yang tersedia di sana.

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
terimakasih sudah Up
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
Hm.. masalah baru lagi si Frans musuh Si bang Sat ternyata
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
Akhirnya ketemu Lingga, dan beres satu urusan yg berkaitan dg Lia.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   67. Buktikan, kalau Abang mencintaiku!

    Part 67"Namanya Frans Hutaryus. Orang itu memang sedikit gila dan nekat.""Frans Hutaryus?""Iya.""Astaghfirullah! Aku bertemu pria bernama Frans Hutaryus di club' berkuda kemarin dan tadi pagi.""Astaga!! Apa kau tidak menyadari? Aku malah yakin, kalau sebenarnya dia sudah tahu siapa kamu, makanya dia berada di sana untuk memata-matai kamu.""Ya, Allah! Aku kan tidak tahu? Bagaimana ini?""Kau tidak usah takut. Ingat, kalau ada apa-apa segera hubungi aku!"*****Dhea akhirnya pulang setelah makan malam bersama Lingga, untunglah laki-laki itu menyanggupi permintaan Dhea, untuk menyelidiki Lia lebih lanjut, jika Bram tidak memiliki hubungan asmara dengan wanita itu, it's okey! Memang sebaiknya Dhea tidak gegabah meminta cerai duluan. Walaupun kabar tentang Frans sedikit mengganggunya, apalagi kalau teringat senyum seringai lelaki itu, sungguh membuat Dhea bergidik.Dhea melajukan mobilnya ke arah rumahnya bersama Bram, sampai gerbang dia hanya perlu memencet remote control agar pintu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-14
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   68. Keluar tengah malam

    Part 68Bram berlari menaiki tangga menyusul Dhea yang sudah duluan menuju ke kamar mereka, sesampai kamar, ternyata Dhea sudah masuk ke kamar mandi. Bram hanya menghela napas dan duduk ditepi ranjang menunggu istrinya selesai mandi. Beberapa menit kemudian, Dhea sudah selesai mandi. Dia keluar kamar mandi menggunakan piyama mandi, di atas kepalanya terbungkus handuk, sesekali wanita itu mengusap handuk itu untuk mengeringkan rambutnya.Bram reflek menatap istrinya, senyumnya terkembang lebar menatap istrinya tersebut."Dhe, kamu mandi keramas?" tanyanya dengan raut wajah senang.Dhea menghentikan usapan pada rambutnya dan menatap suaminya yang masih duduk di tepi ranjang, dia tahu maksud senyuman suaminya itu, tak seharusnya dia mandi keramas sekarang, tetapi karena sudah kangen mau menjalankan salat, sebisa mungkin secepatnya dia mandi wajib."Hemm! Jadi, kamu sudah selesai menstruasinya, Sayang?" tanya Bram dengan tatapan mendamba."Iya," jawab Dhea singkat.Dhea jelas tahu isi k

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   69. Membongkar korupsi

    Part 69Setelah Bram pergi, Dhea berusaha tidak peduli dan ingin langsung tidur dan melupakan segalanya, dia berusaha memejamkan matanya kembali, nyatanya kedua mata yang terpejam itu hanya sekedar terpejam, tetapi kesadarannya masih utuh. Satu jam, dua jam, tiga jam ... Dhea berusaha untuk kembali tertidur, tetapi dia justru sulit tertidur. Wanita itu kemudian bangkit dan mendesah dengan kuat mana kala azan subuh berkumandang. Dhea bangkit dengan lesu dan masuk kamar mandi menunaikan mandi junub.Setelah salat subuh, Dhea masuk ke dapur membuat sarapan. Dia hanya membuat sarapan sandwich dan dua gelas susu coklat. Ini hari Senin, Dhea berusaha untuk semangat walaupun hatinya galau. "Semangat, Dhea! Sekarang hidup dan duniamu hanya untuk kau dedikasikan pada pekerjaan, demi masa depanmu, nanti jika kau sudah memiliki value yang baik, kau bisa resign dari kantor Bram dan memulai karier di tempat lain," monolog Dhea pada diri sendiri di depan cermin. Dhea sudah berpakaian kerja deng

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-17
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   70. Meminta tolong sama Pak burliyan

    Part 70 Dhea langsung menuju meja pak Hendro, lelaki itu tengah sibuk mengetik di komputernya. "Pak, biasanya siapa yang mencairkan proposal pendanaan seperti ini?" tanya Dhea. "Ya, biasanya saya." "Jadi, waktu bapak mencairkan dana, bapak tidak memeriksa lagi detail laporannya?" "La, untuk apa? Itu kan sudah di ACC sama bos, ngapain dilihat lagi? Kurang kerjaan saja," sungut Hendro. "Bukan begitu, Pak. Yang namanya bos itu juga banyak kerjaan, mungkin dia gak sempat memeriksanya, karena ini berhubungan dengan duit, jadi harus diteliti. Kalau ada kesalahan atau penggelembungan dana, jangan sampai divisi keuangan yang disalahkan." "Ah, rupanya kau ahli kali tentang masalah ini ya, Dhea? Besok lagi kau saja yang mengurusi itu." "Ya, itu tergantung sama pak Faisal, dia yang mengatur tugas kita." "Ah, kau tenang saja soal itu, nanti biar aku yang bilang sama pak Faisal." Huh, niat hati hanya mengingatkan pak Hendro agar kerja lebih profesional, ini malah pekerjaaan dilimpahkan p

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-17
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   71. Melapor pada Bram

    Part 71Setelah bertemu Dhea, Burliyan langsung menuju ruangan bosnya. Lelaki tua puluh dua tahun itu sudah tujuh tahun bekerja di perusahaan ini, dia tahu betul konflik yang terjadi pada perusahaan. Sehingga dia percaya dengan perkataan Dhea.Burliyan mengetuk pintu ruangan Bram, terdengar sahutan masuk dari dalam. Lelaki itu langsung memutar handle pintu dan masuk. Bram tengah berkutat di depan laptopnya, sementara di hadapannya Adelia tengah memengang buku dan pena."Permisi, Pak ...," sapa Iyan."Iyan? Masuk!"Iyan melangkah mendekati Bram yang kembali menatap layar laptopnya."Permisi, Pak. Ada yang akan saya bicarakan dengan bapak. Ini sangat penting!" ujar Burliyan."Terus, kapan Mas mau memecat pengkhianat itu?" tanya Adelia dengan menatap lurus ke arah Bram."Tidak semudah itu, nanti diinvestigasi dulu."Burliyan hanya melongo mendengar perkataan Adelia, terus terang dia juga ketinggalan info tentang issue yang baru beredar di kantor ini."Apa yang akan kau bicarakan, Yan?""

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-18
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   72. Menyesal tidak menanyakan nama karyawati itu

    Part 72"Karyawati itu segan mau menghadap bapak langsung, jadi dia hanya bisa mempercayai saya. Lagipula saya sudah kenal dengan baik dan dekat dengannya. Tenang saja, Pak. Orangnya bisa dipercaya, kok.""Oh, gitu? Sekarang kamu cari file proyek tahun sebelum perusahaan ini saya akuisisi. Saya akan membandingkan, suruh Fikri dan Adi menghadap saya, besok pagi, kamu kumpulkan semua manajer divisi dan staf, saya akan mengadakan rapat terbuka. Masalah ini harus di kupas dengan jelas, saya tidak ingin memelihara ular di perusahaan saya sendiri!" perintah Bram dengan mata nyalang."Baik, Pak. Akan segera saya kerjakan."Burliyan segera keluar dari ruangan Bram, mengerjakan apa yang diminta oleh lelaki itu, sedang Bram tengah serius mempelajari proposal itu kembali.Tak berapa lama terdengar suara panggilan di ponselnya, di sana Adi yang menelpon."Iya, Di?""Pak, maaf ... Apa Bapak memerintahkan untuk menangkap karyawan yang membawa lari proposal?" tanya Adi di seberang telepon."Siapa ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-18
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   73. Dilabrak

    Part 73Dhea menghempaskan tubuhnya ke sofa di butik Intan, dia sengaja pulang duluan mengingat kejadian yang menimpanya beberapa saat yang lalu. Hari masih jam setengah tiga sore, tetapi dia langsung pulang tanpa memberitahu siapapun, apalagi Faisal atasannya. Biarlah, dia juga tidak peduli, saat ini di kantor semua orang tengah menjudge dia sebagai pengkhianat, entah apa yang dipikirkan orang-orang itu.Sialan perempuan itu, apa haknya menuduhnya pengkhianat! Tidak tahu saja dia siapa wanita yang tengah dia tuduh itu. Dhea yang baru tiba setelah bertemu dengan Burliyan tiba-tiba didatangi perempuan yang itu, perempuan yang otomatis sangat tidak dia sukai karena hubungannya dengan suaminya. "Oh? Jadi ini si pengkhianat itu? Malu, dong sama jilbab yang kamu kenakan itu, kelakuan gak sebanding sama penampilan!" Dhea yang tengah serius menatap komputernya mendongak menatap dengan tajam perempuan yang tengah tersenyum sinis terlihat sangat mencemooh dirinya."Hei, sekarang cepat serah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   74. Agen47

    Part 74Ketika Dhea pulang, suasana rumah masih sepi. Bram belum pulang. Mungkin saja lelaki itu masih kerja, tentu mendapati kasus yang bukan sepele itu akan menyita pikirannya. Merasa penasaran, Dhea langsung mengirim pesan pada Burliyan.[Assalamualaikum, Pak. Bagaimana reaksi Pak bos tadi?]Baru saja mengirim pesan, reaksi Burliyan sangat cepat, pesan itu langsung centang biru dan lelaki itu langsung mengetik balasannya.[Walaikumsalam, Dhea ... Tentu saja reaksinya sangat terkejut, dia tercenung cukup lama mungkin menyadari kebodohannya] Dhea tersenyum membaca pesan itu, bahkan diakhir kalimat Burliyan tambahkan emoji tertawa.[Wah, tentu anda sibuk sekali sekarang, ya?] balas Dhea.[Bagaimana tidak sibuk? Sejak dia mendapatkan proposal darimu itu, kami disuruh investigasi menyeluruh, sepertinya kami akan lembur pulangnya hingga larut malam, karena besok pagi akan diadakan rapat darurat management atas.][Maaf ya, Pak. Jadi membuat anda sibuk][Kenapa kamu minta maaf? Justru kam

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   373

    Sebulan yang lalu ..... "Kakak yakin mau melakukan ini? kalau kita lakukan ini, Amel bisa celaka, Kak." "Kita tabrak dari depan, jadi kemungkinan kecelakaan untuk penumpang belakang tidaklah terlalu fatal." "Baiklah, ini hanya kita saja yang tahu, jika ada yang tahu selain kita berdua, tidak bisa dibayangkan berapa orang yang akan tersakiti." "Makanya kau rahasiakan!" Hari itu, dengan truk pengangkut pasir yang dia beli bekas, dengan kendaraan yang sarat muatan, Viyatan mengendarai mobil itu dengan kecepatan rendah, setelah mendapat telpon dari Fathan jika mobil target dia sedang mendekat, maka dia memacu kendaraan sarat muatan itu dengan kecepatan tinggi, akibatnya mobil oleng dan langsung menabrak mobil sedan di depannya. Viyatan langsung melompat dari dalam mobil, dengan modal kunci inggris di tangan, dia memecahkan kaca jendela mobil sedan itu, dan menghantamkan kunci inggris itu pada dua pria yang duduk di depan, dan menutup hidung pria di bangku belakang dengan saputa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   372

    "Acara apa memangnya?" "Lihat itu, dekorasi itu untuk apa?" "Seperti pelaminan ya, Bang?" "Ya, hari ini jam sepuluh kita akan menikah lagi." "Ha? Apa nggak apa-apa?" "Nggak, pernikahan kita dulu kurang sempurna, karena tidak diwali nikahkan ayahmu, padahal ayahmu masih hidup. lagipula aku menikahimu dengan identitas orang lain, sekarang aku akan mengucapkan ijab kabul dengan mengucapkan namamu sendiri." "Apa tidak apa-apa menikah ulang?" "Aku sudah bertanya di KUA, mereka bilang tidak apa-apa. Mereka akan menerbitkan buku nikah yang baru atas namamu yang asli." "Iya, karena ingatanku sudah kembali, aku juga ingin kembali menjadi diriku yang sesungguhnya, nama Dhea akan ku kembalikan pada pemilik aslinya." "Baiklah, jadi ... apakah aku bisa memanggil istriku dengan nama Lia?" "Maaf, Bang ... karena nama itu sudah pernah dipakai orang lain, aku jadi tidak mau lagi. Panggil nama kecilku seperti ayah dan saudaraku memanggil, yaitu Amel." "Baiklah, Amel. siapapun nama

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   371

    Setelah sampai di rumah nenek, halaman rumah nenek yang luas sudah terpasang tenda dengan dekorasi yang sangat mewah, dengan dominasi warna biru laut, biru muda dan putih. Perpaduan warna-warna itu tampak begitu indah dan elegan, bahkan ada bunga-bunga segar sebagai dekorasi. "Ini, dekorasi acara peringatan kematian apa kawinan, sih? kok mewah banget begini?" tanya Dhea yang membuka jendela mobil dan menatap ke arah halaman rumah nenek. "Sebentar, aku keluar dulu. Kamu jangan keluar dulu." "Eh, kenapa?" Bram tidak menjawab pertanyaan istrinya, dia bergegas turun dan membuka pintu istrinya, dengan sigap lelaki itu langsung menggendong istrinya ala putri. "Eh, kenapa di bopong? itu Kruk aku ketinggalan di mobil," seru Dhea yang langsung mengalungkan kedua lengannya di leher suaminya takut terjatuh. "Selamat datang, Pak Bram, Bu Kamelia ...." Dhea menatap semua orang yang menyambut kedatangannya di gerbang masuk rumah. Mereka memakai seragam batik yang sama, seperti pelayan di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   370

    Setelah seminggu, Dhea dan Bram kembali dari ke tanah suci. Mereka segera kembali ke kediaman Bram, Dhea yang belum bisa berjalan, dengan kekuatan lengan Bram masih dibopong menuju ke kamarnya yang kini berada di lantai bawah. "Sayang, Istirahatlah. Besok kita akan kembali menerapi kakimu agar lebih kuat untuk berjalan. Sania akan bulan madu selama sepuluh hari lagi, nanti setelah dia pulang, kita jiga pulang ke Batam." "Iya, Bang. Aku harus semangat berlatih jalan." Hanya memikirkan Angga membuat Dhea semakin semangat berlatih jalan, seminggu kemudian dia sudah bisa memakai satu Kruk untuk berjalan, dia tidak mau lagi memakai kursi roda. "Dhea! Aku sudah pulang!" teriak Sania sambil berlari memeluk wanita yang tengah berdiri disangga Kruk. "Loh, kok sudah pulang? katanya sepuluh hari di sana? ini baru tujuh hari." "Iya, aku sudah kangen sama tanah air." "Ish, basi banget alasanmu." Sania malah tertawa lebar, kerudung warna hitamnya yang terpasang di kepalanya membuat

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   369

    "Bang, aku kangen banget sama Angga, kapan aku akan bertemu dengannya?" keluh Dhea ketika malam tiba, dia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan anaknya itu. "Sabar, Sayang. Keberadaan Abimanyu belum diketahui, lagian pendukungnya mafia Antonio juga melarikan diri ke Colombia." "Apa Abimanyu juga ikut melarikan diri ke sana?" "Belum bisa dipastikan. Orang-orang GIR akan menyelidikinya. Kamu sabar, ya? Sekalian sembuhkan dulu kaki dan bahumu, biar bisa menggendong Angga." "Ayah nanyain terus, kapan kita ke sana. Mereka akan menyiapkan pesta resepsi pernikahan kita." "Menunggu kepastian dari GIR, ya? kalau memang Abimanyu pergi ke Colombia, tentu situasi akan lebih aman. Kalau dia masih di sini, aku takut terjadi apa-apa pada kalian." "Iya, baik, Bang. Aku akan menuruti apa yang kamu katakan, tapi tolong pikirkan apa yang aku rasakan." "Setiap saat, yang dipikiran Abang hanya kebahagiaan dan keselamatan kamu dan anak kita, Sayang. Maaf, ya? Abang belum bisa memberi kebaha

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   368

    Sudah sebulan berlalu, luka Dhea sudah mulai sembuh. Wanita itu sudah belajar berjalan satu dua langkah, hanya saja masih terasa sakit akibat patah tulang itu. Dia lebih banyak bergerak dengan kursi roda, jadwal terapi jalan dilakukan seminggu dua kali. Perusahaan juga sudah stabil, dua hari setelah tragedi penyerangan itu, Niko segera memulihkan saham perusahaan, Arjuna kini menjabat sebagai direktur utamanya dan Bram mengambil alih komisaris. Arjuna yang dulu sering menolak diberi wewenang puncak jabatan, kini terpaksa mengambil alih demi keluarga kakaknya yang memang butuh banyak perhatian. Bram juga ke kantor hanya dua kali seminggu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menemani istrinya berobat, Arjuna yang masih belajar hanya menghubunginya untuk berkonsultasi jika mengenai pekerjaan dan keputusan yang harus diambil. Kedua keluarga pamannya juga kini tidak meributkan kembali mengenai perusahaan, apalagi Siska sepupunya juga kini sibuk mengurus pernikahannya dengan seora

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   367

    Tit .... tit ... tit .... Suara monitor terdengar teratur, sepasang mata tiba-tiba membuka, menatap lurus ke arah plafon. Bunyi monitor itu terdengar begitu mengganggu. "Masyaallah! kamu sudah bangun, Sayang?!" Suara itu mengagetkannya, dia menoleh dan mendapati seorang lelaki berpenampilan kuyu dengan sepasang mata yang memerah. di mana ini? "Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Aku benar-benar cemas!" Perlahan-lahan kesadaran muncul pada diri wanita ini, bayangan terakhir sebelumnya. Dia berada di dalam mobil bersama lelaki brengsek Abimanyu. Perdebatan di dalam mobil itu membuat lelaki itu murka dan menodongkan pistol ke arahnya, namun belum sempat peluru itu dimuntahkan, mobil tiba-tiba terguncang hebat, seperti terbentur dengan kuat sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terpental ke depan dengan kuat, kepalanya bahkan membentur dasbor mobil membuatnya tidak sadarkan diri. "Di mana ini?" akhirnya dengan susah payah dia mengeluarkan suara. "Kamu di rumah sakit, Sayang. Sud

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   366

    "Niko, cepat kacak ke mana perginya mobil yang membawa Dhea!" perintah Bram melalui sambungan telepon. Untung saja Bram mengingat nomor plat mobil yang membawa Dhea tadi, jadi bisa sekalian meminta Niko untuk melacaknya. "Baik, Bos!" Niko yang selalu stanby di markas langsung melaksanakan perintah Bram. dalam beberapa menit dia sudah mengetahui nomor plat tersebut. "Bos, nomor plat mobil ini palsu. Ini nomor plat mobil keluaran tahun 1978, mobilnya bahkan sudah jadi rongsokan. Plat aslinya mungkin sudah dicopot." "Mobilnya BMW, apa tidak bisa dilacak?" "Iya, mobil keluaran 1978 ini juga BMW. bahkan nama pemiliknya sudah mati." Bram mendengus kesal, sungguh sial sekali nasibnya. Adi yang ada di sampingnya hanya bisa terdiam dan fokus menyetir, semntara Lingga yang duduk di kursi belakang sibuk menjaga Frans. Mobil yang dikendarai Adi dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat, paramedis segera membawa blankar dan membawa tubuh Frans ke ruang gawat darurat, ketiga orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   365

    "Sini, Kamu!" Dhea meringkuk ketakutan mana kala tiga orang lelaki mendatangi kamarnya dengan wajah beringas. Dengan kasar tangannya dicengkeram dan ditarik paksa, agar mengikuti langkah lelaki itu. "Mau ke mana?" tanya Dhea dengan suara keras yang dipaksakan. "Jangan banyak tanya!" Dhea hanya pasrah mengikuti langkah cepat lelaki itu, tubuhnya sedikit goyah karena kurang tenaga. Dulu dia mudah saja melawan lelaki seperti ini walaupun hanya sendirian. Tetapi efek tidak diberi makan cukup selama dua Minggu cukup melumpuhkan semua tenaganya, mana bisa dia melawan lagi. Lelaki yang mencekeram tangannya juga tidak peduli apakah dia kesusahan mengikuti langkahnya atau tidak, dia terus saja diseret walaupun kepayahan. Apalagi ketika menuruni tangga, tubuhnya hampir saja terjerembab ke bawah jika saja cengkeraman lelaki itu tidak kuat. "BERHENTI!!!" lelaki itu berteriak ketika sampai di bawah anak tangga. Dhea melebarkan matanya melihat pemandangan di lantai satu, bukan kar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status