Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 120. Menyiapkan Halloween

Share

Bab 120. Menyiapkan Halloween

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-11-08 12:08:35

Siang itu, Javier dan Freya melangkah keluar dari rumah sakit dengan suasana hati yang lebih ringan setelah mereka selesai melakukan pemeriksaan terhadap luka di wajah Freya, Javier berniat mengajak perempuan itu untuk bersantai sejenak di area taman.

"Pertengahan musim semi masih lama, kau ada keinginan pergi liburan kemana?" tanya Javier.

"Aku tidak punya ide untuk itu," jawab Freya,

"Kalau begitu, ayo ke Swiss," saran Javier.

Freya menoleh, tersenyum kecil. “Kau serius ingin mengajakku liburan?”

“Serius,” jawab Javier tanpa ragu, “Bayangkan saja kita dan anak-anak menikmati pegunungan dan desa kecil yang tenang di sana. Aku pernah berjanji untuk mengajak mereka bepergian."

Freya tampak terkejut, menatap Javier dengan heran sekaligus sedikit curiga. “Liburan keluarga? Untuk apa?”

“Karena kau adalah ibu mereka,” jawab Javier sambil menatapnya lekat. Wajah Freya terhenti sejenak sebelum ia tertawa pelan, menyembunyikan keraguan yang bersemayam di hatinya.

“Jadi, benar kau ingin aku me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 121. Kapan menikah?

    Keesokan harinya, Dylan dan Felix sudah sibuk menghias halaman depan dengan segala macam pernak-pernik Halloween. Mereka menggantung kerangka plastik, laba-laba raksasa, dan lampu orange yang berkelap-kelip, seakan ingin membuat rumah mereka tampak paling seram di lingkungan tersebut. Malam Halloween tinggal sehari lagi, dan anak-anak di lingkungan itu masih sering berkunjung dari rumah ke rumah.Siang itu rumah Javier kedatangan tamu. David datang berkunjung, kali ini membawa seorang wanita yang belum pernah dilihat Freya maupun Javier. Freya menyambut mereka dengan senyum hangat.“David, siapa yang kau bawa kali ini?” tanya Freya, memperhatikan tamu baru dengan antusias.David tersenyum, sedikit salah tingkah. “Ini Liana. Wanita yang pernah aku ceritakan padamu,” katanya dengan nada penuh kebanggaan.Freya tersenyum, menjabat tangan Liana dengan ramah. “Senang bertemu denganmu, Liana. Akhirnya David membawa seseorang ke sini. Ini pertama kalinya aku melihatnya memperkenalkan wanitany

    Last Updated : 2024-11-08
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 122. Penuh semangat

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba, suasana di luar rumah hari ini sangat ramai. Baik itu anak-anak maupun orang dewasa mengenakan kostum mereka untuk memeriahkan hari Halloween.Dylan dan Felix begitu semangat menggunakan kostum mereka yang mirip labu oranye. Keduanya juga siap membawa keranjang kecil untuk bersiap berkeliling perumahan untuk petualangan "Trick or Treat" sore nanti.“Dylan, lihat ayah!” seru Felix sambil menunjuk Javier, yang tampil mengesankan dengan kostum Frankenstein. Anak-anak tergelak geli, apalagi saat Freya keluar mengenakan kostum penyihir lengkap dengan topi runcingnya, menciptakan pemandangan yang mengundang tawa.“Ayo, kita keluar sekarang!” seru Dylan dan Felix, tidak sabar lagi.Namun, sebelum mereka sempat melangkah keluar, bel pintu berbunyi. Javier membuka pintu dan disambut oleh segerombolan anak tetangga yang berteriak, “Trick or Treat!”Dengan wadah besar permen di tangan, Javier mempersilahkan mereka mengambil beberapa. Melihat itu, Dylan dan Felix

    Last Updated : 2024-11-08
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 123. Hampir menyerah

    Hari sudah pagi, suara anak-anak terdengar ribut di depan pintu sampai akhirnya salah satu diantara mereka membuka pintu kamar Freya dan Javier. Kedua orang di dalam kamar itu kaget, tapi dibuat lebih kaget lagi saat Felix tiba-tiba melompat ke tempat tidur."Selamat pagi semuanya!" seru Felix penuh semangat.Javier terbangun dengan mata menyipit, menyaksikan anaknya sudah berada di antara dirinya dan Freya. Ia hanya bisa menghela nafas sambil tersenyum kecil, sementara Freya meraih Felix dalam pelukan hangatnya."Ibu, aku sudah buat sarapan! Ayo kita makan bersama!" katanya dengan penuh rasa bangga.Freya mengangguk, menyusuri rambutnya yang sedikit berantakan. Sambil melihat Javier yang bersiap menuju kamar mandi, ia berkata, "Kau pergi kemeja makan dulu, ya. Ibu akan berganti pakaian."Felix langsung melompat turun dan berlari keluar. Freya menghela nafas lega, semalam Javier tampaknya sudah membereskan semua kekacauan tanpa sepengetahuannya, memastikan pagi ini terasa tenang dan m

    Last Updated : 2024-11-09
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 124. Berdua

    Setelah Javier berhasil meyakinkan Freya untuk tetap bersama, dia tahu bahwa Freya masih ragu. Dengan lembut, dia menggenggam tangannya, menatapnya dalam-dalam untuk menunjukkan keseriusannya."Sebenarnya, aku sudah merencanakan momen khusus untuk menyatakan perasaanku, tapi sepertinya kau memaksaku untuk mengatakannya lebih cepat," katanya sambil tersenyum.Freya menatap Javier dengan bingung. “Maksudmu, kau…?”Javier menggeleng, "Tidak ada hubungan gelap lagi di antara kita, Freya. Hanya kamu dan aku, bersama untuk Dylan dan Felix, sebagai orang tua mereka."Sejenak Javier menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Jangan meminta sesuatu yang tak mungkin aku lakukan, seperti yang kamu katakan tadi untuk berpisah. Kita hanya perlu waktu, Freya. Dan saat saatnya tiba, aku akan menjadikanmu sebagai pasanganku secara resmi."Freya merasa jantungnya berdegup kencang. "Apa maksudmu?" tanyanya, hampir tak percaya dengan apa yang didengarnya.Javier tersenyum lembut, "Bagaimana kalau k

    Last Updated : 2024-11-09
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 125. Di alam

    Hanya dalam waktu singkat, Javier tiba-tiba membawa mobil double cabin yang dilengkapi peralatan misterius di bagian belakangnya. Freya yang penasaran tidak tahu apa saja alat yang Javier bawa.Begitu tiba di lokasi, Javier menurunkan sebuah benda besar dari belakang mobil. Melihat Javier kesusahan, Freya turun tangan untuk membantunya."Apa ini?" tanyanya sambil menatap penasaran.Javier hanya tersenyum dan segera membentangkan alas di atas rerumputan. Ia lalu membuka bungkusan besar itu, ternyata itu tenda angin berukuran besar! Saat Javier sedang mengisi udara ke dalam tenda, tiba-tiba langit berubah gelap, dan hujan pun turun. Mereka bergegas menyelamatkan barang-barang, memasukkan segala peralatan ke dalam tenda meski belum selesai dipasang.Setelah sekitar setengah jam, tenda akhirnya mengembang dengan sempurna. Javier tetap di luar, mengikat tenda agar tidak mudah tertiup angin, kemudian memasang alat penghangat ruangan dan alat masak yang sudah disiapkannya."Freya, bisa bantu

    Last Updated : 2024-11-09
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 126. Kesabaran diuji

    Dalam dekapan hangat Javier, Freya merasa usapan lembut di punggungnya, sesekali disertai kecupan manis di keningnya. Ada kehangatan yang membuatnya bertanya dalam hati, salahkah jika ia menginginkan kebersamaan seperti ini selamanya? Dulu, ia hanya berharap bisa dicintai dengan tulus, membangun keluarga yang damai, dan hidup dengan cinta. Kini, perlahan, ia menemukan semua itu bersama Javier, yang telah mengubah rasa bersalahnya menjadi kedamaian yang tak terlukiskan.Tiba-tiba, Javier berbisik, "Aku iri pada David."Freya terkejut, lalu menarik sedikit wajahnya untuk melihatnya. Tangannya terangkat, membelai pipi Javier yang terlihat sedikit sendu. “Iri kenapa? Dia tak melakukan apa pun.”Javier menghela napas panjang, pandangannya meneduh. "Dia bersamamu saat kau hamil dan melahirkan, sementara aku… aku bahkan tak ada di sisimu. Rasanya memalukan, aku menyesal telah membiarkanmu melewati semua itu sendirian."Freya tersenyum tipis dan kembali mendekat, membenamkan wajahnya di peluk

    Last Updated : 2024-11-10
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 127. Sakit

    Ketika Pamela mulai sadar, ia merasakan sentuhan kain hangat yang membasahi wajahnya. Perlahan, penglihatannya pulih, dan ia menyadari bahwa Freya yang sedang merawatnya. Pamela terperanjat dan ingin segera menyuruh Freya keluar. Namun, sekujur tubuhnya tak bisa bergerak, dan bibirnya pun tak sanggup mengucapkan sepatah kata pun. Keterbatasan tubuhnya menambah kepanikan dalam hatinya."Ny-nyonya, Anda sudah sadar?" suara lembut Freya menyapa, sambil meletakkan handuk hangat. Freya menyeka perlahan wajah dan tangan Pamela, sementara Pamela merasa terperangkap dalam tubuh yang tak bisa ia kendalikan."Pergi dari sini! Beraninya kau merawatku!" batinnya memberontak, tetapi tak sepatah kata pun bisa keluar.Sesaat kemudian, Javier masuk ke dalam ruangan, ditemani oleh dokter yang memeriksa kondisi Pamela. Setelah memeriksa, dokter menarik napas panjang sebelum menyampaikan kabar tersebut.“Nyonya Pamela mengalami stroke akibat tekanan darah tinggi. Untuk sementara, beliau akan sulit mengge

    Last Updated : 2024-11-10
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 128. Merawat Pamela

    Meskipun kebencian Pamela pada Freya begitu besar, tapi itu tidak menyurutkan niat baik Freya untuk merawat Pamela yang tidak bisa bergerak sama sekali. Jika merawat orang sakit, Freya sudah cukup terbiasa, dulu ia sempat menjaga David, adiknya, selama beberapa tahun melawan penyakit.Hari ini, dengan perlakuan yang sangat hati-hati, Freya mengganti pakaian yang Pamela gunakan serta membersihkan bagian tangan dan wajah. Tidak ada sentuhan kasar atau sengaja untuk balas dendam, hanya niat baik yang Freya salurkan agar Pamela cepat sembuh."Maaf, Nyonya. Anda pasti tidak menyukai saya karena melakukan hal ini, tapi percayalah, saya melakukan ini tanpa mengharapkan apapun pada Anda." ucap Freya mencoba menjelaskan.Ia sedikit khawatir kalau Pamela berpikir Freya melakukan itu karena ada niat tertentu. Pamela tidak ada cara selain pasrah, tubuhnya tidak bisa bergerak dan ia juga tak bisa bicara.Tidak terasa, satu minggu berlalu tanpa ada perubahan. Javier memutuskan membawa Pamela dan di

    Last Updated : 2024-11-11

Latest chapter

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 93. Menantikan kehadiran bayi

    Pesta pernikahan itu berlangsung singkat, tetapi meninggalkan jejak kenangan manis yang mendalam. Semuanya terasa seperti mimpi yang indah, mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan setelah perjalanan panjang yang telah mereka lalui bersama.Kini, Freya dan Javier resmi menjadi suami istri, sebuah status yang melambangkan cinta mereka yang akhirnya menemukan tempatnya.Beberapa hari telah berlalu sejak hari pernikahan. Pagi itu, Freya melangkah keluar dari kamar menuju ruang tamu dengan langkah ringan. Namun, pandangannya segera terpaku pada sesuatu yang baru di dinding. Sebuah foto pernikahan mereka, berukuran besar dan menonjol, tergantung megah di tengah ruangan. Cahaya pagi yang lembut menyinari bingkai foto itu, mempertegas keindahan momen yang diabadikan di sana.Freya terkejut sekaligus terpesona. Foto itu begitu besar, hampir setinggi tubuhnya, memancarkan aura kebahagiaan dari senyuman mereka di hari spesial tersebut. Sebelum ia bisa berkata apa-apa, langkah Javier terdengar mend

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 92. Pernikahan

    Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Udara pagi itu terasa segar, namun bagi Javier, udara seolah dipenuhi dengan ketegangan yang manis. Berdiri di ruang gantinya, ia merapikan tuksedo putih bersih yang melekat sempurna di tubuhnya. Setiap detail tampak serasi, memberikan kesan bahwa ia adalah pria yang siap memulai kembali kehidupan baru dalam hidupnya, sebagai suami dari wanita yang ia cintai.Javier menatap cermin di depannya, memperhatikan bayangan dirinya. Ada sedikit senyum puas di wajahnya, namun tatapannya segera berubah lembut ketika ia membayangkan sosok Freya."Aku ingin melihat seperti apa dia sekarang," gumamnya pelan.Namun, ketika ia berbalik untuk pergi, langkahnya di hadang oleh David yang tiba-tiba muncul di pintu."Hei, hei! Kau mau kemana, Dude?" David bertanya dengan nada menggoda, tangannya terangkat seolah ingin menghentikan langkah Javier."Bertemu istriku," jawab Javier tanpa ragu, alisnya sedikit terangkat.David tertawa kecil, melipat tangannya di dada. "Di

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 191. Keluarga

    Malam itu, suasana rumah Javier berubah menjadi hidup ketika suara deru mobil terdengar berhenti di halaman. Beberapa saat kemudian, riuh celotehan anak-anak mengisi udara. Dylan dan Felix melompat keluar dari mobil, berlari ke arah Freya dengan semangat yang nyaris meledak-ledak. Mereka berlomba-lomba untuk menceritakan petualangan mereka selama di luar rumah, wajah mereka berseri-seri seperti dua matahari kecil yang membawa keceriaan.Javier yang duduk di ruang tamu menoleh sejenak. Senyumnya tipis, cukup hangat untuk menandakan kebahagiaannya melihat anak-anak begitu bersemangat. Tapi pandangannya segera tertuju ke arah pintu mobil yang masih terbuka. Dari sana, Morgan muncul, langkahnya mantap namun terlihat lelah. Javier meletakkan ponselnya di meja, bangkit dan berjalan menghampirinya."Biasanya anak buahmu yang mengantar mereka pulang," ucap Javier, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.Morgan hanya menatap Javier sekilas, tidak langsung merespons. Ia menyerahkan dua tas milik D

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 190. Pernikahan sudah dekat

    Langkah Javier terdengar ringan ketika memasuki rumah, senyuman tak henti-hentinya menghiasi wajahnya. Di tangannya ada sebuah kotak beludru hitam, kecil namun begitu berharga, isinya adalah cincin pernikahan yang telah ia pesan. Pandangannya menyapu ruangan sesaat, mencari sosok yang sudah memenuhi setiap sudut hidupnya dengan kehangatan.Ia menemukannya di halaman belakang, wanita cantik dengan perut yang mulai membesar itu sedang memetik buah plum dari pohon. Freya terlihat begitu damai dalam kesederhanaannya, meskipun tubuhnya tengah mengandung keajaiban kecil yang sebentar lagi akan hadir di dunia.Javier berjalan perlahan ke arahnya, menikmati setiap detik pemandangan ini. Ada kebahagiaan sederhana yang terpancar dari Freya, meskipun dia tampak sibuk dengan keranjang buah di tangannya.“Hai, kau sedang apa?” tanya Javier sambil menyandarkan tubuhnya pada pintu kaca yang menghubungkan ruang tamu dengan halaman belakang.Freya menoleh, senyuman lembut menghiasi wajahnya. “Memetik b

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 189. Pengaruh Morgan

    Hari-hari berlalu dengan cepat, tapi satu hal selalu sama, setiap kali Dylan dan Felix pulang dari pertemuan mereka dengan Morgan, keduanya terlihat kelelahan. Javier sudah mulai terbiasa melihat wajah letih kedua putranya, meski rasa penasarannya terus mengganggu. Setiap kali ia bertanya apa yang mereka lakukan, jawaban mereka selalu singkat, "Bermain dengan Kakek."Namun sore itu berbeda. Wajah Dylan terlihat memerah seperti habis terbakar matahari, dan kulitnya tampak kasar. Freya yang cemas melihat kondisi anaknya, segera mengambil pelembap dan mengoleskannya ke wajah Dylan dengan lembut.Javier yang berdiri di sudut ruangan sambil memperhatikan, "Permainan apa yang kalian lakukan dengan Kakek sampai seperti ini?" tanyanya dengan nada tegas, tatapannya tajam mengarah pada Dylan.Dylan hanya menunduk, sementara Felix yang biasanya lebih blak-blakan, terlihat ragu-ragu. Tapi sebelum ia bisa berkata apa-apa, Dylan buru-buru menutup mulut saudaranya.Alis Javier terangkat tinggi. "Jad

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 188. Persiapan dimulai

    "Kau yakin hanya pesta biasa saja?" tanya Javier, matanya memandang Freya dengan ragu, seolah memastikan dia tidak salah dengar.Freya mengangguk mantap, senyum lembut tersungging di wajahnya. "Aku tidak terlalu menyukai sesuatu yang berlebihan. Lebih baik kita mengadakan pernikahan yang sederhana. Hanya menghadirkan orang-orang terdekat, tanpa kemewahan yang berlebihan. Bagiku yang penting adalah maknanya, bukan pesta besar yang mencuri perhatian."Javier terdiam sejenak, lalu meraih tangan Freya, menggenggamnya erat. Ia menatap mata wanita itu dengan penuh perhatian. "Jangan khawatir soal biaya. Aku bisa memberikan segalanya untukmu. Aku ingin hari itu menjadi sempurna, sesuatu yang tak akan pernah kita lupakan."Freya tersenyum lagi, kali ini lebih lebar, seolah meyakinkan pria di depannya. "Bukan soal biaya, Javier. Ini tentang apa yang membuatku bahagia. Aku tidak butuh pesta yang megah untuk merasa istimewa. Yang aku butuhkan hanyalah kamu, dan janji yang kita bangun bersama. It

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 187. Rencana rahasia

    Seperti yang Javier harapkan, keesokan paginya, bahkan sebelum cahaya matahari menyentuh cakrawala, suara mesin mobil terdengar memasuki halaman rumah. Javier yang sudah menunggu sejak semalam turun dari lantai dua ke ruang tamu.Saat pintu mobil terbuka, dua pria dengan tubuh tegap keluar, masing-masing menggendong Dylan dan Felix yang tertidur pulas di pelukan mereka. Bocah-bocah itu tampak damai, seolah-olah tak terganggu oleh perjalanan panjang yang baru saja mereka lalui.Javier melangkah keluar, matanya menyapu kendaraan dengan hati-hati, berharap menemukan sosok Morgan. Namun yang ia temui hanyalah seorang supir berdiri kaku di sisi pintu mobil.“Dimana bos kalian?” tanya Javier dengan nada datar, meskipun ada sedikit ketegangan yang terselip dalam suaranya.Supir itu menunduk hormat. “Tuan mempercayakan kami sepenuhnya untuk mengantar putra Anda kembali dengan selamat. Jika tidak ada yang lain, kami permisi.”Tanpa menunggu jawaban, kedua pria yang menggendong Dylan dan Felix

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 186. Menculik si kembar

    Keduanya menuju mobil terparkir, niat Javier ingin mengajak Freya ke butik hari ini berakhir di tunda. Mereka pulang, perjalanan dari pantai yang Freya kunjungi dari rumah sangat jauh dan mereka tiba di rumah saat langit sudah gelap. Tapi, rumah dalam keadaan sepi. Biasanya saat jam seperti ini, Dylan dan Felix sangat ribut sehingga rumah sepi seperti ini cukup membuat Freya curiga apa yang dilakukan oleh mereka. "Aku akan lihat mereka di kamar," kata Freya. Ketika Freya menghilang menuju lantai atas, Javier menerima panggilan telepon yang datang tiba-tiba. Ia menjawab dengan santai, “Halo?” Suara berat di ujung telepon langsung terdengar tanpa basa-basi. “Aku akan mengembalikan kedua putramu besok.” Belum sempat Javier menjawab, panggilan itu langsung terputus. Ia menatap layar ponselnya yang kembali gelap, lalu mendesah panjang, memijat pelipisnya perlahan. Sementara itu Freya membuka kamar putranya, tapi kosong. Perasaannya mendadak cemas, dengan langkah tergesa-gesa ia kembal

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 185. Menabur bunga

    Beberapa hari kemudian, setelah banyak pertimbangan akhirnya Javier dan Freya sepakat untuk menikah sebelum musim dingin tiba. Itu artinya, hanya tersisa kurang dari empat bulan untuk mempersiapkan hari istimewa mereka.Namun, bagi Javier waktu yang singkat itu bukan alasan untuk tergesa-gesa, justru ia ingin memastikan setiap detail sempurna, karena hari itu akan menjadi momen yang mengikat Freya sepenuhnya dalam hidupnya.Pagi itu, tepat pukul sembilan, Javier baru saja keluar dari ruang gym. Tubuhnya masih berkeringat, dan handuk kecil di tangannya ia gunakan untuk menyeka leher dan wajah. Suara dering ponsel memecah kesunyian. Ia melihat layar ponselnya, mendesah pelan, lalu mengangkatnya.Dari ujung telepon, suara berat Morgan terdengar penuh dengan kemarahan yang ia coba tahan.“Kau menguji kesabaranku, Javier!”Javier hanya menyeringai tipis sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding. Ia tidak tampak terintimidasi sedikit pun. “Aku tidak pernah berjanji apapun padamu,” jawabnya da

DMCA.com Protection Status