Beranda / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 112. Perhatian Javier

Share

Bab 112. Perhatian Javier

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-05 12:18:18

Dua hari berlalu sejak Freya dirawat di rumah sakit. Setiap harinya, Javier selalu menemani, meski terkadang ia larut dalam pekerjaan sambil menatap layar MacBooknya dengan fokus setelah memastikan Freya tidur nyenyak.

Terkadang Freya hanya pura-pura tidur, untuk bisa melihat apa yang Javier lakukan ketika ia memejamkan mata. Dan ternyata, Javier memanfaatkan waktunya untuk tetap bekerja. Wajahnya yang fokus, menegaskan kewibawaannya sebagai seorang pemimpin.

Tidak heran mengapa Javier begitu disegani sekaligus ditakuti oleh sebagian orang, itu karena karakternya yang tidak bisa ditebak oleh orang lain. Salah satunya adalah, Javier hanya akan menunjukkan kepeduliannya pada orang-orang yang menurutnya berarti baginya.

“Kalau dia terus seperti ini, mungkin aku benar-benar akan terjebak dalam pesonanya,” batin Freya, menahan senyum tipis.

Javier tak hanya menjaga Freya dengan perhatian yang belum pernah dirasakannya sebelumnya, namun juga selalu memastikan segalanya nyaman baginya. Perta
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rosy
siapa nih yg selalu dalam pengawasan ? si vio ??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 113. Di tangan Javier

    Di sebuah ruangan kosong, terdengar suara teriakan dari dalamnya. Satu-satunya orang yang berteriak untuk dibebaskan, di dalam ruangan yang tertutup, Viona menggedor gedor pintu berharap ada yang membukanya.Tapi, tidak satu orang pun yang menyahut. Sementara, di dalam ruangan itu tak ada celah untuk bisa kabur. Hanya ruang ventilasi udara yang sangat kecil, jadi mustahil kalau ia kabur melalui tempat itu."Keluarkan aku dari sini!" teriak Viona.Untuk kesekian kalinya, tak ada yang menyahut, hanya ada keheningan sehingga Viona mulai frustasi. Mengacak rambutnya tidak bisa tenang, karena ia tidak tau siapa yang menguncinya di dalam ruangan ini.Setelah beberapa saat, terdengar suara kunci yang digunakan untuk membuka pintu, buru-buru Viona menerobos tapi seorang wanita tidak dia kenal tiba-tiba saja menendang bagian perutnya hingga tersungkur."Sialan, siapa kau!" umpatnya.Tapi wanita asing itu mendekat, tanpa ragu menampar wajah Viona hingga suara tamparan itu menggema di dalam ruan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 114. Berbaikan

    Tak ada jalan untuk kabur. Viona merasakan jantungnya berdebar panik. Eben telah tertangkap, dan entah apa yang sedang direncanakan Javier. Dengan kesal, ia menghampiri Eben, mendorong pria itu hingga wajahnya yang terluka terlihat jelas di bawah cahaya lampu yang redup.“Kenapa kau malah di sini?! Seharusnya kau berusaha membebaskanku, bukan ikut tertangkap!” desisnya tajam."Aku juga tidak mengharapkan hal ini terjadi padaku, Sialan." Eben mendengus kesal, menahan sakit sambil perlahan mencoba duduk. “Jangan salahkan aku. Semua ini terjadi karena rencana gilamu menculik Freya. Sekarang Javier hilang kesabaran. Kita tak punya kesempatan untuk melarikan diri.”Viona mengusap wajahnya frustrasi, tatapannya penuh kebencian. “Freya pasti tertawa puas, tahu kita tertangkap,” gumamnya, matanya menyipit penuh dendam.Di sisi lain, Freya bahkan tidak tahu bahwa Javier adalah orang yang memerintahkan pria bertopeng untuk membawa Viona sebelum tertangkap oleh polisi. Hingga saat ini, Freya sen

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 115. Balasan Javier

    Keesokan harinya, Javier menerima laporan akhir dari tangan kanan kepercayaannya. Bukti penculikan dan kejahatan lainnya yang melibatkan Viona dan Eben kini sudah lengkap di tangannya. Dengan bukti itu, Javier bisa menyerahkannya pada pihak kepolisian kapan saja.Tapi, Javier masih memikirkan konsekuensi yang akan ia terima di kemudian hari. Karena Eben dan Viona tidak mungkin di penjara seumur hidup dengan kesalahan yang mereka perbuat, kemungkinan penjara paling lama adalah lima belas tahun.Lalu, setelah lima belas tahun itu ada kemungkinan mereka akan balas dendam lagi atas apa yang sudah dialami. Di sisi lain, Javier tidak mungkin membunuh mereka."Siapa saja yang ada di belakang Eben?" tanya Javier, mencoba menelisik lebih dalam."Saudaranya seorang Dokter, dan orang tuanya adalah pengedar senjata ilegal yang kini sedang mendekam di penjara kurang lebih dua tahun." lapor orang kepercayaannya.Javier tercenung, menatap catatan riwayat keluarga Eben dengan ekspresi terkejut. Duluny

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 116. Menjadi keluarga

    Setelah memastikan Viona dan Eben berada di tempat yang aman dan dipastikan tidak bisa kabur, hati Javier merasa jauh lebih tenang. Sekarang, dia kembali ke rumah pribadinya menggunakan helikopter.Saat ini, langit sudah gelap dan mungkin saja anak-anak dan Freya sudah tidur. Sesampainya di halaman belakang, baling-baling helikopter berputar menghentak udara, mengisi keheningan malam.Tiba-tiba, suara ceria menyambutnya dari balkon."Ayah!"Javier menoleh dan melihat Dylan serta Felix melambaikan tangan penuh semangat dari balkon lantai dua. Senyum lebar merekah di wajahnya, kehangatan membanjiri dadanya saat melihat kedua putranya. Dia bergegas memasuki rumah, meski waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.Felix berlari ke arahnya, berniat memeluknya, namun Javier segera memberi isyarat. “Jangan dekat dulu, Ayah kotor. Tunggu sebentar, Ayah bersih-bersih dulu.”Felix pun langsung berhenti, sementara itu pandangan Javier sekilas melihat Freya. Wanita itu cuman menatapnya tanpa ekpr

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 117. Tamu tak diundang

    Begitu Dylan dan Felix diantar oleh sopir pribadi Javier menuju sekolah, kini tiba giliran Javier sendiri mengantar Freya ke apartemen. Dengan penuh perhatian, ia memastikan semua persediaan makanan tertata lengkap, seolah tak ingin meninggalkan celah bagi Freya untuk merasa kurang saat ditinggalkan ke kantor."Aku ada rapat penting yang tak bisa ditinggalkan hari ini. Jadi, aku harus ke kantor," ujar Javier, suaranya sedikit menyesal meninggalkan Freya sendiri.Freya menoleh, menatapnya hangat. "Kamu pasti sibuk. Aku tidak ingin menghalangi pekerjaanmu."Javier tersenyum tipis lalu mendekat. “Aku akan datang bersama anak-anak nanti. Kalau ada apa-apa, jangan ragu untuk menghubungiku.” Tanpa banyak bicara lagi, ia mengecup lembut kening Freya sebelum berbalik pergi, meninggalkan jejak hangat di hati wanita itu.Freya terdiam, menyentuh bagian yang Javier cium barusan. Apakah Javier benar-benar menganggap ia sebagai wanitanya? Freya ingat, dulu Javier begitu peduli pada Viona, tidak se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 118. Peduli

    "Ibu!" Suara Dylan dan Felix menggema penuh semangat, berlari menuju kamar untuk menyimpan tas sebelum buru-buru mencari Freya. Begitu menemukannya, mereka langsung memeluknya erat, mengalirkan kehangatan dan kegembiraan."Bagaimana hari kalian?" tanya Freya sambil mengusap kepala mereka.Mereka mendongak, serempak mengangguk penuh semangat. "Sangat menyenangkan! Kami akan belajar bertarung supaya bisa jaga Ibu," ujar Felix, namun matanya langsung menyipit saat melihat perban di wajah Freya."Ibu sakit lagi?" tangan kecilnya menyentuh perban dengan hati-hati."Wanita jahat itu datang menyerang ibu?" Dylan bertanya, wajahnya berkerut cemas dengan mata yang mulai berkaca-kaca.Freya segera memeluk keduanya, berusaha menenangkan. "Ibu baru saja mengobati luka ini, jadi harus pakai perban biar cepat sembuh," ucapnya, menyembunyikan kegelisahan di balik senyumnya."Sungguh? Tapi bukannya lukanya hampir sembuh?" Dylan masih penasaran."Jangan khawatir, butuh waktu untuk bisa sembuh sepenuhny

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 119. Perhatian

    Dengan gerakan lembut dan penuh perhatian, Javier membersihkan luka di wajah Freya. Jemarinya yang hangat menyentuh kulitnya dengan hati-hati, memberikan rasa nyaman dan aman pada Freya. Setelah memastikan luka telah terobati dengan baik, Javier memasang perban baru dengan teliti. "Apa yang ibu katakan waktu dia datang?" tanya Javier, suaranya penuh perhatian. Freya menghela napas ringan, mengambil cermin dan menatap bayangan wajahnya sejenak. "Kau pasti bisa menebaknya," katanya tenang. “Dia pasti bicara soal anak-anak, kan?” balas Javier. Freya mengangguk pelan, menaruh cermin, dan menoleh pada Javier. Perasaan hangat mengalir dalam hatinya. Tidak bisa disangkal, perhatian tulus Javier padanya membuatnya merasa sangat berharga, pria yang begitu banyak wanita idamkan, namun hanya dirinya yang mendapatkan sisi lembut ini darinya. "Aku harus bagaimana? Ibumu sudah tahu Dylan dan Felix adalah saudara kembar," ucap Freya, sedikit resah. Javier tersenyum, menenangkan. “Percayalah pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 120. Menyiapkan Halloween

    Siang itu, Javier dan Freya melangkah keluar dari rumah sakit dengan suasana hati yang lebih ringan setelah mereka selesai melakukan pemeriksaan terhadap luka di wajah Freya, Javier berniat mengajak perempuan itu untuk bersantai sejenak di area taman."Pertengahan musim semi masih lama, kau ada keinginan pergi liburan kemana?" tanya Javier."Aku tidak punya ide untuk itu," jawab Freya,"Kalau begitu, ayo ke Swiss," saran Javier.Freya menoleh, tersenyum kecil. “Kau serius ingin mengajakku liburan?”“Serius,” jawab Javier tanpa ragu, “Bayangkan saja kita dan anak-anak menikmati pegunungan dan desa kecil yang tenang di sana. Aku pernah berjanji untuk mengajak mereka bepergian."Freya tampak terkejut, menatap Javier dengan heran sekaligus sedikit curiga. “Liburan keluarga? Untuk apa?”“Karena kau adalah ibu mereka,” jawab Javier sambil menatapnya lekat. Wajah Freya terhenti sejenak sebelum ia tertawa pelan, menyembunyikan keraguan yang bersemayam di hatinya.“Jadi, benar kau ingin aku me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    TAMAT

    Suasana makan malam itu dipenuhi kehangatan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Lilin di atas meja makan memancarkan cahaya temaram, memantulkan kilau lembut di permukaan piring dan gelas kristal. Aroma masakan rumahan yang menggugah selera menyatu dengan tawa dan percakapan ringan yang mengalir begitu alami, menciptakan momen yang terasa seperti potongan kecil kebahagiaan.Freya duduk di bersebelahan dengan Javier, matanya menelusuri wajah-wajah yang dicintainya. Sesekali, pandangannya tertuju pada pasangan anak-anaknya yang duduk berdampingan, menikmati hidangan yang ia siapkan dengan sepenuh hati. Ada senyum kecil di sudut bibir Freya, senyum penuh kebanggaan dan rasa syukur yang sulit disembunyikan.Mereka berbicara dalam nada lembut, berbagi cerita tentang hari mereka, sementara suara denting garpu dan sendok sesekali terdengar, menambah harmoni pada suasana. Freya memperhatikan cara anak-anaknya saling bertukar pandang, tertawa pada lelucon sederhana, dan berbagi piring kecil

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra chapter 46

    Kediaman rumah Javier hari ini seperti panggung pertunjukan yang dipenuhi dengan aktivitas yang tak pernah berhenti. Para pelayan berlarian ke sana kemari, menyiapkan meja, kursi, dan dekorasi untuk makan malam keluarga yang spesial malam ini. Suasana riuh rendah terdengar dari halaman belakang, di mana meja panjang sudah mulai diatur dengan taplakan putih bersih dan peralatan makan yang berkilauan. Bunga-bunga segar yang dipesan Freya tiba tepat waktu, menambah sentuhan keanggunan di tengah keramaian.Freya sendiri tampak bersemangat, tangannya tak pernah berhenti bergerak. Dari memeriksa bahan masakan hingga memastikan setiap detail dekorasi sempurna, ia ingin semuanya berjalan lancar untuk menyambut Eloise, anggota baru keluarga mereka."Jangan lupa hiasan bunga di tengah meja," pesannya pada salah satu pelayan sambil tersenyum. "Aku ingin semuanya terlihat istimewa."Rumah yang biasanya tenang kini dipenuhi dengan energi yang menggebu-gebu. Meski anak-anaknya belum datang, Freya s

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 45 

    Hari itu cerah, dan sinar matahari menembus jendela apartemen Felix, memantulkan kilau halus di dasi sutra yang baru saja ia kenakan. Dengan gerakan cekatan, ia meraih kunci mobil dari meja, lalu melangkah keluar, meninggalkan aroma kopi pagi yang masih hangat di udara.Pukul sembilan tepat, mobil sport hitamnya meluncur mulus ke arah gedung agensi. Dunia kerja menyambutnya dengan hiruk-pikuk yang biasa, tapi hari ini terasa berbeda. Waktunya di agensi hanya sebentar karena jadwalnya padat, penuh dengan pertemuan penting bersama mitra-mitra bisnis.Namun, satu hal yang terus mengganggu pikirannya adalah ponsel di saku jasnya. Setiap getaran kecil membuat jantungnya berdetak lebih cepat, ia menunggu telepon dari Katie. Jawaban atas tawaran yang ia berikan semalam menjadi satu-satunya hal yang benar-benar ingin ia dengar hari ini."Ada kemajuan pesat sejak kau mengambil alih hotel. Aku senang melihat bagaimana kau mengelolanya dengan baik," ucap Javier, dengan suara yang penuh kebanggaa

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 44

    Pintu tertutup rapat dengan dentuman keras setelah Felix mendorongnya dengan kasar. Ia berbalik, nafasnya memburu, dan langsung bertemu dengan tatapan Katie.Namun berbeda dari yang ia bayangkan, perempuan itu tampak santai, terlalu santai, seolah situasi ini bukanlah sesuatu yang patut dikhawatirkan. Tak ada jejak ketakutan atau khawatir di wajahnya, hanya ekspresi datar yang sulit diterjemahkan."Aku sudah memberitahumu kalau aku hamil," kata Katie, suaranya ringan namun menusuk. "Dan kau juga pasti sudah tahu siapa ayah dari bayi ini."Felix mengepalkan tangannya."Aku hanya berpikir," lanjut Katie sambil memainkan melipat tangan di depan dada. "Janin ini masih sangat kecil. Jika aku mengeluarkannya sekarang, resikonya tidak terlalu besar."Felix merasa dadanya menghantam batu."Kau gila?!" serunya, langkahnya maju mendekat.Dengan frustasi, ia menyisir rambutnya ke belakang, mencoba mengendalikan emosinya. "Aku tidak akan mengizinkanmu menggugurkan bayi itu!"Katie mendesah pelan,

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 43

    Pesta masih berlangsung meriah, meski tak diadakan di gedung mewah dengan lampu kristal berkilauan. Sebaliknya, halaman belakang kediaman baru Dylan dan Eloise yang luas menjadi saksi kebahagiaan malam itu. Suara tawa, denting gelas sampanye yang saling beradu, serta alunan musik yang mengiringi tarian para tamu menciptakan suasana hangat dan intim.Namun, seiring waktu berlalu dan malam semakin larut, satu per satu tamu mulai berpamitan. Udara yang tadinya penuh dengan euforia perlahan berubah menjadi kehangatan yang lebih tenang."Selamat sekali lagi untuk pernikahan kalian," ujar Freya, merangkul Eloise dengan penuh kasih sayang. "Selamat bergabung di keluarga kami, Eoise." tambahnya dengan senyum tulus.Eloise membalas senyum itu dengan mata berbinar. Kebahagiaan yang ia rasakan malam ini begitu sempurna. Tak lama kemudian, Javier mendekat, menyampaikan ucapan serupa dengan sedikit canggung, namun tetap tulus.Di tengah percakapan, Daniel dan Avery ikut bergabung. Daniel menatap Ja

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 42

    Hari yang dinanti akhirnya tiba. Pesta pernikahan Dylan dan Eloise diselenggarakan dengan megah di halaman luas sebuah rumah di New Jersey, rumah yang akan mereka tempati setelah resmi menjadi suami istri.Para tamu mulai berdatangan, memenuhi tempat pernikahan dengan senyum bahagia. Di tengah hiruk-pikuk itu, Dylan berdiri dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bahagia. Dylan sudah merasa berdebar debar karena hari ini ia akan memiliki Eloise sepenuhnya. Wanita itu akan menjadi istrinya, ini adalah pilihan yang tepat setelah tiga tahun menjalin hubungan dengan Eloise."Ini cukup mendebarkan," gumam Dylan.Felix yang mendengar itu menoleh, kemudian menepuk pundak saudara kembarnya dengan santai. "Kau bahkan setiap hari bertemu dengan Eloise." katanya.Dylan berdecak, "Kau ini, saat dirimu menikah nanti, aku yakin kau pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan sekarang." Felix terkekeh, namun tatapan Dylan tiba-tiba beralih ke seorang perempuan berbaju cokelat y

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 41

    Hari pernikahan Dylan dan Eloise hanya tinggal menghitung waktu. Keluarga Javier begitu menantikan hari bahagia ini, merayakan kedatangan anggota baru dalam keluarga mereka.Semua persiapan telah rampung. Gaun pengantin sudah siap, dekorasi telah disempurnakan, dan undangan telah tersebar. Dalam dua hari, Dylan dan Eloise akan mengucapkan janji suci mereka.Di sisi lain kota, Avery tengah sibuk di dalam butik milik Daniel. Pria itu dengan ketelitian seorang seniman, membantu Avery memilih dan menyesuaikan gaun terbaik untuk dikenakannya di hari pernikahan Dylan nanti.Avery menatap bayangannya di cermin besar yang memantulkan dirinya dalam gaun elegan yang memeluk tubuhnya dengan sempurna. Senyum puas terukir di bibirnya."Kau sangat berbakat," ujarnya, mengagumi hasil karya Daniel. "Gaunku jadi terlihat luar biasa."Daniel tersenyum tipis. "Aku hanya memastikan kau akan terlihat paling memukau setelah pengantin perempuan nanti."Avery tertawa kecil, kemudian menoleh pada Daniel denga

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 40

    Pesta masih berlangsung meriah, lantunan musik memenuhi ruangan, dan para tamu menikmati malam dengan penuh semangat. Avery dan Daniel turut larut dalam suasana, melangkah mengikuti irama dalam tarian perdana mereka. Mata mereka saling bertaut, seakan dunia hanya milik mereka berdua.Namun, kehangatan itu perlahan bergeser saat acara utama tiba, yaitu pengumuman King dan Queen malam ini.Seorang pembawa acara naik ke panggung, memegang mikrofon dengan percaya diri. "Hadirin sekalian, saat yang kita tunggu-tunggu akhirnya tiba!" suaranya menggema, membuat semua mata tertuju padanya.Ruangan itu dipenuhi dengan ketegangan yang hampir terasa di udara, sebelum akhirnya satu nama disebut dengan lantang."Dan pemenang King tahun ini adalah… Gabriel!"Sorak-sorai memenuhi ruangan. Beberapa orang bertepuk tangan, sementara yang lain bersiul riang. Gabriel melangkah ke panggung dengan senyum percaya diri, menerima mahkota yang diberikan kepadanya.Tak lama, nama sang Queen pun diumumkan."Dan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 39

    Beberapa waktu telah berlalu, dan pagi ini Avery tampak lebih sibuk dari biasanya. Ia berjalan cepat menuju pintu, memeriksa kembali tasnya, memastikan semua peralatan ujian sudah lengkap. Hari ini adalah hari yang menentukan, ujian masuk Universitas New York. Semua persiapan telah ia lakukan jauh-jauh hari, namun tetap saja, perasaan gugup tak bisa ia hindari.Saat membuka pintu, ia mendapati Daniel sudah menunggu di dalam mobilnya, bersandar santai dengan satu tangan di kemudi. Begitu melihat Avery, pria itu langsung tersenyum tipis."Kau sudah siap?" tanyanya begitu Avery masuk ke dalam mobil.Avery mengangguk, meskipun kedua tangannya mencengkeram erat tali tasnya. "Sedikit gugup," jawabnya.Daniel tertawa kecil, lalu mulai menjalankan mobilnya. "Itu hal yang wajar. Tapi aku yakin kau akan melakukannya dengan baik."Selama perjalanan, Avery mencoba mengatur nafasnya, sementara Daniel terus berusaha membuatnya rileks dengan beberapa obrolan ringan. Namun, saat mereka tiba di depan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status