Beranda / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 116. Menjadi keluarga

Share

Bab 116. Menjadi keluarga

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-06 14:29:07
Setelah memastikan Viona dan Eben berada di tempat yang aman dan dipastikan tidak bisa kabur, hati Javier merasa jauh lebih tenang. Sekarang, dia kembali ke rumah pribadinya menggunakan helikopter.

Saat ini, langit sudah gelap dan mungkin saja anak-anak dan Freya sudah tidur. Sesampainya di halaman belakang, baling-baling helikopter berputar menghentak udara, mengisi keheningan malam.

Tiba-tiba, suara ceria menyambutnya dari balkon.

"Ayah!"

Javier menoleh dan melihat Dylan serta Felix melambaikan tangan penuh semangat dari balkon lantai dua. Senyum lebar merekah di wajahnya, kehangatan membanjiri dadanya saat melihat kedua putranya. Dia bergegas memasuki rumah, meski waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Felix berlari ke arahnya, berniat memeluknya, namun Javier segera memberi isyarat. “Jangan dekat dulu, Ayah kotor. Tunggu sebentar, Ayah bersih-bersih dulu.”

Felix pun langsung berhenti, sementara itu pandangan Javier sekilas melihat Freya. Wanita itu cuman menatapnya tanpa ekpr
SILAN

Sorry hari ini lambat update, ada sedikit kendala soalnya hehe Btw jangan lupa di Vote ya, biar semangat ngetiknya makin membara hahaha

| 9
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rey Val
semangat thuorrrr
goodnovel comment avatar
Asri Widiastuti
bukan salahmu klw Viona diceraikan. itu salahx sendiri krn selingkuh dan melakukan kekerasan terhadap Dylan anakmu. jd jgn jd wanita lemah, kmu hrs kuat utk anak"mu
goodnovel comment avatar
puji amriani
semangat ngetiknya kk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 117. Tamu tak diundang

    Begitu Dylan dan Felix diantar oleh sopir pribadi Javier menuju sekolah, kini tiba giliran Javier sendiri mengantar Freya ke apartemen. Dengan penuh perhatian, ia memastikan semua persediaan makanan tertata lengkap, seolah tak ingin meninggalkan celah bagi Freya untuk merasa kurang saat ditinggalkan ke kantor."Aku ada rapat penting yang tak bisa ditinggalkan hari ini. Jadi, aku harus ke kantor," ujar Javier, suaranya sedikit menyesal meninggalkan Freya sendiri.Freya menoleh, menatapnya hangat. "Kamu pasti sibuk. Aku tidak ingin menghalangi pekerjaanmu."Javier tersenyum tipis lalu mendekat. “Aku akan datang bersama anak-anak nanti. Kalau ada apa-apa, jangan ragu untuk menghubungiku.” Tanpa banyak bicara lagi, ia mengecup lembut kening Freya sebelum berbalik pergi, meninggalkan jejak hangat di hati wanita itu.Freya terdiam, menyentuh bagian yang Javier cium barusan. Apakah Javier benar-benar menganggap ia sebagai wanitanya? Freya ingat, dulu Javier begitu peduli pada Viona, tidak se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 118. Peduli

    "Ibu!" Suara Dylan dan Felix menggema penuh semangat, berlari menuju kamar untuk menyimpan tas sebelum buru-buru mencari Freya. Begitu menemukannya, mereka langsung memeluknya erat, mengalirkan kehangatan dan kegembiraan."Bagaimana hari kalian?" tanya Freya sambil mengusap kepala mereka.Mereka mendongak, serempak mengangguk penuh semangat. "Sangat menyenangkan! Kami akan belajar bertarung supaya bisa jaga Ibu," ujar Felix, namun matanya langsung menyipit saat melihat perban di wajah Freya."Ibu sakit lagi?" tangan kecilnya menyentuh perban dengan hati-hati."Wanita jahat itu datang menyerang ibu?" Dylan bertanya, wajahnya berkerut cemas dengan mata yang mulai berkaca-kaca.Freya segera memeluk keduanya, berusaha menenangkan. "Ibu baru saja mengobati luka ini, jadi harus pakai perban biar cepat sembuh," ucapnya, menyembunyikan kegelisahan di balik senyumnya."Sungguh? Tapi bukannya lukanya hampir sembuh?" Dylan masih penasaran."Jangan khawatir, butuh waktu untuk bisa sembuh sepenuhny

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 119. Perhatian

    Dengan gerakan lembut dan penuh perhatian, Javier membersihkan luka di wajah Freya. Jemarinya yang hangat menyentuh kulitnya dengan hati-hati, memberikan rasa nyaman dan aman pada Freya. Setelah memastikan luka telah terobati dengan baik, Javier memasang perban baru dengan teliti. "Apa yang ibu katakan waktu dia datang?" tanya Javier, suaranya penuh perhatian. Freya menghela napas ringan, mengambil cermin dan menatap bayangan wajahnya sejenak. "Kau pasti bisa menebaknya," katanya tenang. “Dia pasti bicara soal anak-anak, kan?” balas Javier. Freya mengangguk pelan, menaruh cermin, dan menoleh pada Javier. Perasaan hangat mengalir dalam hatinya. Tidak bisa disangkal, perhatian tulus Javier padanya membuatnya merasa sangat berharga, pria yang begitu banyak wanita idamkan, namun hanya dirinya yang mendapatkan sisi lembut ini darinya. "Aku harus bagaimana? Ibumu sudah tahu Dylan dan Felix adalah saudara kembar," ucap Freya, sedikit resah. Javier tersenyum, menenangkan. “Percayalah pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 120. Menyiapkan Halloween

    Siang itu, Javier dan Freya melangkah keluar dari rumah sakit dengan suasana hati yang lebih ringan setelah mereka selesai melakukan pemeriksaan terhadap luka di wajah Freya, Javier berniat mengajak perempuan itu untuk bersantai sejenak di area taman."Pertengahan musim semi masih lama, kau ada keinginan pergi liburan kemana?" tanya Javier."Aku tidak punya ide untuk itu," jawab Freya,"Kalau begitu, ayo ke Swiss," saran Javier.Freya menoleh, tersenyum kecil. “Kau serius ingin mengajakku liburan?”“Serius,” jawab Javier tanpa ragu, “Bayangkan saja kita dan anak-anak menikmati pegunungan dan desa kecil yang tenang di sana. Aku pernah berjanji untuk mengajak mereka bepergian."Freya tampak terkejut, menatap Javier dengan heran sekaligus sedikit curiga. “Liburan keluarga? Untuk apa?”“Karena kau adalah ibu mereka,” jawab Javier sambil menatapnya lekat. Wajah Freya terhenti sejenak sebelum ia tertawa pelan, menyembunyikan keraguan yang bersemayam di hatinya.“Jadi, benar kau ingin aku me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 121. Kapan menikah?

    Keesokan harinya, Dylan dan Felix sudah sibuk menghias halaman depan dengan segala macam pernak-pernik Halloween. Mereka menggantung kerangka plastik, laba-laba raksasa, dan lampu orange yang berkelap-kelip, seakan ingin membuat rumah mereka tampak paling seram di lingkungan tersebut. Malam Halloween tinggal sehari lagi, dan anak-anak di lingkungan itu masih sering berkunjung dari rumah ke rumah.Siang itu rumah Javier kedatangan tamu. David datang berkunjung, kali ini membawa seorang wanita yang belum pernah dilihat Freya maupun Javier. Freya menyambut mereka dengan senyum hangat.“David, siapa yang kau bawa kali ini?” tanya Freya, memperhatikan tamu baru dengan antusias.David tersenyum, sedikit salah tingkah. “Ini Liana. Wanita yang pernah aku ceritakan padamu,” katanya dengan nada penuh kebanggaan.Freya tersenyum, menjabat tangan Liana dengan ramah. “Senang bertemu denganmu, Liana. Akhirnya David membawa seseorang ke sini. Ini pertama kalinya aku melihatnya memperkenalkan wanitany

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 122. Penuh semangat

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba, suasana di luar rumah hari ini sangat ramai. Baik itu anak-anak maupun orang dewasa mengenakan kostum mereka untuk memeriahkan hari Halloween.Dylan dan Felix begitu semangat menggunakan kostum mereka yang mirip labu oranye. Keduanya juga siap membawa keranjang kecil untuk bersiap berkeliling perumahan untuk petualangan "Trick or Treat" sore nanti.“Dylan, lihat ayah!” seru Felix sambil menunjuk Javier, yang tampil mengesankan dengan kostum Frankenstein. Anak-anak tergelak geli, apalagi saat Freya keluar mengenakan kostum penyihir lengkap dengan topi runcingnya, menciptakan pemandangan yang mengundang tawa.“Ayo, kita keluar sekarang!” seru Dylan dan Felix, tidak sabar lagi.Namun, sebelum mereka sempat melangkah keluar, bel pintu berbunyi. Javier membuka pintu dan disambut oleh segerombolan anak tetangga yang berteriak, “Trick or Treat!”Dengan wadah besar permen di tangan, Javier mempersilahkan mereka mengambil beberapa. Melihat itu, Dylan dan Felix

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 123. Hampir menyerah

    Hari sudah pagi, suara anak-anak terdengar ribut di depan pintu sampai akhirnya salah satu diantara mereka membuka pintu kamar Freya dan Javier. Kedua orang di dalam kamar itu kaget, tapi dibuat lebih kaget lagi saat Felix tiba-tiba melompat ke tempat tidur."Selamat pagi semuanya!" seru Felix penuh semangat.Javier terbangun dengan mata menyipit, menyaksikan anaknya sudah berada di antara dirinya dan Freya. Ia hanya bisa menghela nafas sambil tersenyum kecil, sementara Freya meraih Felix dalam pelukan hangatnya."Ibu, aku sudah buat sarapan! Ayo kita makan bersama!" katanya dengan penuh rasa bangga.Freya mengangguk, menyusuri rambutnya yang sedikit berantakan. Sambil melihat Javier yang bersiap menuju kamar mandi, ia berkata, "Kau pergi kemeja makan dulu, ya. Ibu akan berganti pakaian."Felix langsung melompat turun dan berlari keluar. Freya menghela nafas lega, semalam Javier tampaknya sudah membereskan semua kekacauan tanpa sepengetahuannya, memastikan pagi ini terasa tenang dan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 124. Berdua

    Setelah Javier berhasil meyakinkan Freya untuk tetap bersama, dia tahu bahwa Freya masih ragu. Dengan lembut, dia menggenggam tangannya, menatapnya dalam-dalam untuk menunjukkan keseriusannya."Sebenarnya, aku sudah merencanakan momen khusus untuk menyatakan perasaanku, tapi sepertinya kau memaksaku untuk mengatakannya lebih cepat," katanya sambil tersenyum.Freya menatap Javier dengan bingung. “Maksudmu, kau…?”Javier menggeleng, "Tidak ada hubungan gelap lagi di antara kita, Freya. Hanya kamu dan aku, bersama untuk Dylan dan Felix, sebagai orang tua mereka."Sejenak Javier menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Jangan meminta sesuatu yang tak mungkin aku lakukan, seperti yang kamu katakan tadi untuk berpisah. Kita hanya perlu waktu, Freya. Dan saat saatnya tiba, aku akan menjadikanmu sebagai pasanganku secara resmi."Freya merasa jantungnya berdegup kencang. "Apa maksudmu?" tanyanya, hampir tak percaya dengan apa yang didengarnya.Javier tersenyum lembut, "Bagaimana kalau k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 93. Menantikan kehadiran bayi

    Pesta pernikahan itu berlangsung singkat, tetapi meninggalkan jejak kenangan manis yang mendalam. Semuanya terasa seperti mimpi yang indah, mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan setelah perjalanan panjang yang telah mereka lalui bersama.Kini, Freya dan Javier resmi menjadi suami istri, sebuah status yang melambangkan cinta mereka yang akhirnya menemukan tempatnya.Beberapa hari telah berlalu sejak hari pernikahan. Pagi itu, Freya melangkah keluar dari kamar menuju ruang tamu dengan langkah ringan. Namun, pandangannya segera terpaku pada sesuatu yang baru di dinding. Sebuah foto pernikahan mereka, berukuran besar dan menonjol, tergantung megah di tengah ruangan. Cahaya pagi yang lembut menyinari bingkai foto itu, mempertegas keindahan momen yang diabadikan di sana.Freya terkejut sekaligus terpesona. Foto itu begitu besar, hampir setinggi tubuhnya, memancarkan aura kebahagiaan dari senyuman mereka di hari spesial tersebut. Sebelum ia bisa berkata apa-apa, langkah Javier terdengar mend

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 92. Pernikahan

    Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Udara pagi itu terasa segar, namun bagi Javier, udara seolah dipenuhi dengan ketegangan yang manis. Berdiri di ruang gantinya, ia merapikan tuksedo putih bersih yang melekat sempurna di tubuhnya. Setiap detail tampak serasi, memberikan kesan bahwa ia adalah pria yang siap memulai kembali kehidupan baru dalam hidupnya, sebagai suami dari wanita yang ia cintai.Javier menatap cermin di depannya, memperhatikan bayangan dirinya. Ada sedikit senyum puas di wajahnya, namun tatapannya segera berubah lembut ketika ia membayangkan sosok Freya."Aku ingin melihat seperti apa dia sekarang," gumamnya pelan.Namun, ketika ia berbalik untuk pergi, langkahnya di hadang oleh David yang tiba-tiba muncul di pintu."Hei, hei! Kau mau kemana, Dude?" David bertanya dengan nada menggoda, tangannya terangkat seolah ingin menghentikan langkah Javier."Bertemu istriku," jawab Javier tanpa ragu, alisnya sedikit terangkat.David tertawa kecil, melipat tangannya di dada. "Di

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 191. Keluarga

    Malam itu, suasana rumah Javier berubah menjadi hidup ketika suara deru mobil terdengar berhenti di halaman. Beberapa saat kemudian, riuh celotehan anak-anak mengisi udara. Dylan dan Felix melompat keluar dari mobil, berlari ke arah Freya dengan semangat yang nyaris meledak-ledak. Mereka berlomba-lomba untuk menceritakan petualangan mereka selama di luar rumah, wajah mereka berseri-seri seperti dua matahari kecil yang membawa keceriaan.Javier yang duduk di ruang tamu menoleh sejenak. Senyumnya tipis, cukup hangat untuk menandakan kebahagiaannya melihat anak-anak begitu bersemangat. Tapi pandangannya segera tertuju ke arah pintu mobil yang masih terbuka. Dari sana, Morgan muncul, langkahnya mantap namun terlihat lelah. Javier meletakkan ponselnya di meja, bangkit dan berjalan menghampirinya."Biasanya anak buahmu yang mengantar mereka pulang," ucap Javier, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.Morgan hanya menatap Javier sekilas, tidak langsung merespons. Ia menyerahkan dua tas milik D

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 190. Pernikahan sudah dekat

    Langkah Javier terdengar ringan ketika memasuki rumah, senyuman tak henti-hentinya menghiasi wajahnya. Di tangannya ada sebuah kotak beludru hitam, kecil namun begitu berharga, isinya adalah cincin pernikahan yang telah ia pesan. Pandangannya menyapu ruangan sesaat, mencari sosok yang sudah memenuhi setiap sudut hidupnya dengan kehangatan.Ia menemukannya di halaman belakang, wanita cantik dengan perut yang mulai membesar itu sedang memetik buah plum dari pohon. Freya terlihat begitu damai dalam kesederhanaannya, meskipun tubuhnya tengah mengandung keajaiban kecil yang sebentar lagi akan hadir di dunia.Javier berjalan perlahan ke arahnya, menikmati setiap detik pemandangan ini. Ada kebahagiaan sederhana yang terpancar dari Freya, meskipun dia tampak sibuk dengan keranjang buah di tangannya.“Hai, kau sedang apa?” tanya Javier sambil menyandarkan tubuhnya pada pintu kaca yang menghubungkan ruang tamu dengan halaman belakang.Freya menoleh, senyuman lembut menghiasi wajahnya. “Memetik b

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 189. Pengaruh Morgan

    Hari-hari berlalu dengan cepat, tapi satu hal selalu sama, setiap kali Dylan dan Felix pulang dari pertemuan mereka dengan Morgan, keduanya terlihat kelelahan. Javier sudah mulai terbiasa melihat wajah letih kedua putranya, meski rasa penasarannya terus mengganggu. Setiap kali ia bertanya apa yang mereka lakukan, jawaban mereka selalu singkat, "Bermain dengan Kakek."Namun sore itu berbeda. Wajah Dylan terlihat memerah seperti habis terbakar matahari, dan kulitnya tampak kasar. Freya yang cemas melihat kondisi anaknya, segera mengambil pelembap dan mengoleskannya ke wajah Dylan dengan lembut.Javier yang berdiri di sudut ruangan sambil memperhatikan, "Permainan apa yang kalian lakukan dengan Kakek sampai seperti ini?" tanyanya dengan nada tegas, tatapannya tajam mengarah pada Dylan.Dylan hanya menunduk, sementara Felix yang biasanya lebih blak-blakan, terlihat ragu-ragu. Tapi sebelum ia bisa berkata apa-apa, Dylan buru-buru menutup mulut saudaranya.Alis Javier terangkat tinggi. "Jad

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 188. Persiapan dimulai

    "Kau yakin hanya pesta biasa saja?" tanya Javier, matanya memandang Freya dengan ragu, seolah memastikan dia tidak salah dengar.Freya mengangguk mantap, senyum lembut tersungging di wajahnya. "Aku tidak terlalu menyukai sesuatu yang berlebihan. Lebih baik kita mengadakan pernikahan yang sederhana. Hanya menghadirkan orang-orang terdekat, tanpa kemewahan yang berlebihan. Bagiku yang penting adalah maknanya, bukan pesta besar yang mencuri perhatian."Javier terdiam sejenak, lalu meraih tangan Freya, menggenggamnya erat. Ia menatap mata wanita itu dengan penuh perhatian. "Jangan khawatir soal biaya. Aku bisa memberikan segalanya untukmu. Aku ingin hari itu menjadi sempurna, sesuatu yang tak akan pernah kita lupakan."Freya tersenyum lagi, kali ini lebih lebar, seolah meyakinkan pria di depannya. "Bukan soal biaya, Javier. Ini tentang apa yang membuatku bahagia. Aku tidak butuh pesta yang megah untuk merasa istimewa. Yang aku butuhkan hanyalah kamu, dan janji yang kita bangun bersama. It

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 187. Rencana rahasia

    Seperti yang Javier harapkan, keesokan paginya, bahkan sebelum cahaya matahari menyentuh cakrawala, suara mesin mobil terdengar memasuki halaman rumah. Javier yang sudah menunggu sejak semalam turun dari lantai dua ke ruang tamu.Saat pintu mobil terbuka, dua pria dengan tubuh tegap keluar, masing-masing menggendong Dylan dan Felix yang tertidur pulas di pelukan mereka. Bocah-bocah itu tampak damai, seolah-olah tak terganggu oleh perjalanan panjang yang baru saja mereka lalui.Javier melangkah keluar, matanya menyapu kendaraan dengan hati-hati, berharap menemukan sosok Morgan. Namun yang ia temui hanyalah seorang supir berdiri kaku di sisi pintu mobil.“Dimana bos kalian?” tanya Javier dengan nada datar, meskipun ada sedikit ketegangan yang terselip dalam suaranya.Supir itu menunduk hormat. “Tuan mempercayakan kami sepenuhnya untuk mengantar putra Anda kembali dengan selamat. Jika tidak ada yang lain, kami permisi.”Tanpa menunggu jawaban, kedua pria yang menggendong Dylan dan Felix

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 186. Menculik si kembar

    Keduanya menuju mobil terparkir, niat Javier ingin mengajak Freya ke butik hari ini berakhir di tunda. Mereka pulang, perjalanan dari pantai yang Freya kunjungi dari rumah sangat jauh dan mereka tiba di rumah saat langit sudah gelap. Tapi, rumah dalam keadaan sepi. Biasanya saat jam seperti ini, Dylan dan Felix sangat ribut sehingga rumah sepi seperti ini cukup membuat Freya curiga apa yang dilakukan oleh mereka. "Aku akan lihat mereka di kamar," kata Freya. Ketika Freya menghilang menuju lantai atas, Javier menerima panggilan telepon yang datang tiba-tiba. Ia menjawab dengan santai, “Halo?” Suara berat di ujung telepon langsung terdengar tanpa basa-basi. “Aku akan mengembalikan kedua putramu besok.” Belum sempat Javier menjawab, panggilan itu langsung terputus. Ia menatap layar ponselnya yang kembali gelap, lalu mendesah panjang, memijat pelipisnya perlahan. Sementara itu Freya membuka kamar putranya, tapi kosong. Perasaannya mendadak cemas, dengan langkah tergesa-gesa ia kembal

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 185. Menabur bunga

    Beberapa hari kemudian, setelah banyak pertimbangan akhirnya Javier dan Freya sepakat untuk menikah sebelum musim dingin tiba. Itu artinya, hanya tersisa kurang dari empat bulan untuk mempersiapkan hari istimewa mereka.Namun, bagi Javier waktu yang singkat itu bukan alasan untuk tergesa-gesa, justru ia ingin memastikan setiap detail sempurna, karena hari itu akan menjadi momen yang mengikat Freya sepenuhnya dalam hidupnya.Pagi itu, tepat pukul sembilan, Javier baru saja keluar dari ruang gym. Tubuhnya masih berkeringat, dan handuk kecil di tangannya ia gunakan untuk menyeka leher dan wajah. Suara dering ponsel memecah kesunyian. Ia melihat layar ponselnya, mendesah pelan, lalu mengangkatnya.Dari ujung telepon, suara berat Morgan terdengar penuh dengan kemarahan yang ia coba tahan.“Kau menguji kesabaranku, Javier!”Javier hanya menyeringai tipis sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding. Ia tidak tampak terintimidasi sedikit pun. “Aku tidak pernah berjanji apapun padamu,” jawabnya da

DMCA.com Protection Status