Beberapa saat kemudian, Ken sudah sampai di depan restoran Golden Jumbo.Dari kejauhan, Ken sudah melihat kalau ada begitu banyak anggota mafia yang berada di sekitaran restoran Golden Jumbo ini.Ada yang duduk-duduk tepat di depan pintu masuk, ada yang duduk-duduk di seberang jalan, ada juga yang duduk-duduk di mobil-mobil yang parkir di sekitar restoran.Walaupun mereka bertingkah seperti orang-orang biasa, walaupun mereka mengaburkan identitas mereka sebagai anggota mafia tapi sekali lihat, Kevin sudah tahu kalau mereka adalah anggota dari 3 geng mafia besar yang saat ini sedang menunggunya.Ken tidak gentar. Dengan tenang dia terus mendekati pintu masuk Restoran Golden Jumbo.Setelah tiba di depan pintu masuk, Ken segera turun dari mobilnya dan dengan remote yang dia ambil dari sakunya, dia menekan autopilot di mobilnya sehingga mobilnya itu langsung berjalan tanpa ada pengemudi di dalamnya, meninggalkan restoran ini.Sedianya mobil ini akan digunakan Ken untuk rencananya selanjut
Sebuah pukulan dengan tenaga penuh sudah dilayangkan oleh Derek Liu kepada Ken.Tapi dengan mudahnya, Ken sudah menghindar dengan cara mencondongkan tubuhnya ke belakang tanpa mundur satu langkah pun dari posisinya"DEREK!" bentak Sesepuh Chan. "Apa kamu tidak menganggap aku disini, sehingga berani bertindak lancang seperti ini, hah!"Mendengar bentakan dan kata-kata dari Sesepuh Chan itu, Derek terpaksa menghentikan aksinya.Derek cuma bisa melotot, menatap penuh ancaman kepada Ken.Setelah Derek menghentikan aksinya, Sesepuh Chan langsung duduk di depan Ken.Setelah Sesepuh Chan duduk, barulah Ken dengan Arnold Jupiter dan juga Derek duduk.Derek Liu masih menatap Ken dengan penuh ancaman tapi Ken sama sekali tidak menatapnya."Begini, Ken. Aku ingin kamu menjelaskan disini, mengapa kamu berani-beraninya mengadu domba 3 geng mafia besar sehingga terjadi banyak kerugian dan cukup banyak korban jiwa yang berjatuhan karena aksimu itu, hah. Kenapa?" kata Sesepuh Chan dengan mata penuh s
Sementara itu, anggota Naga Emas yang mendapat kerugian paling besar karena harus kehilangan wilayah mereka karena adu domba yang dilakukan Ken sebelumnya itu, kini semakin merasa mendapatkan angin.Mereka yang sebelumnya agak takut untuk langsung menghabisi Ken kini adalah pihak yang sudah mengeluarkan senjata api dan senjata tajam mereka untuk mereka gunakan menyerang Ken.Sesepuh Chan menatap Ken dan berkata, "aku tidak bisa melindungi kamu kalau kamu masih tetap pada pengakuan kamu tadi, kalau barang-barang itu sudah kamu musnahkan. Jadi, lebih baik lekas ralat kata-katamu itu kalau tidak 3 geng mafia besar akan segera menyerangmu.""Sorry, Sesepuh Chan, tapi saat aku mendapatkan barang-barang terlarang itu, aku tidak memiliki pilihan lain. Aku takut barang-barang itu kembali beredar di jalanan jadi aku membuang barang-barang itu."Pengakuan Ken yang kedua itu membuat banyak orang mulai berteriak-teriak marah dan mulai maju untuk menyerang Ken.Sesepuh Chan tersenyum. "Berarti aku
Suara jeritan terdengar keras disertai suara benda terjatuh ternyata golok yang dipakai oleh A Fei itu terpental jauh hingga membentur tembok.Dengan terjatuhnya tubuh A Fei membentur lantai di lantai 2 Restoran Golden Jumbo ini, maka teriakan mengerikan terdengar membahana.Orang-orang yang menggunakan golok dan rata-rata memiliki kemampuan bela diri yang tangguh kini menyerang ke arah Ken.Ken melompat ke atas tinggi-tinggi, setelah itu, dia menggunakan hawa pukulan dari kedua tangannya untuk menepis semua senjata tajam yang berusaha membacok tubuhnya.Ken melompat ke atas dan melenting jauh di dekat tembok. Setelah itu, dia berteriak, "AKU MENGAJUKAN TANTANGAN NAGA!"Mendengar kata-kata Ken ini, semua anggota geng mafia yang berada di tempat ini, yang baru saja hendak menyerang Ken, kini langsung terdiam.Tidak ada yang berusaha mengejar Ken. Kemudian mereka buru-buru menatap ke arah Sesepuh Chan yang saat ini sedang menunggu pintu lift terbuka untuk turun ke bawah."Ini sudah zama
Arnold segera memerintahkan anak buahnya untuk berjaga di pintu masuk tangga agar supaya para anggota kelas bawah dari Organisasi Naga Emas tidak bisa datang ke atas sini untuk membantu para pimpinan mereka.Arnold ingin memberi kesempatan pada Ken untuk bertarung dengan para pimpinan Naga Emas ini, tanpa diganggu oleh para keroco dari organisasi Naga Emas.Anak buahnya Arnold langsung menutup pintu dan mengunci pintu dari dalam.Sementara itu Sesepuh Chan yang percaya penuh kalau Derek akan berhasil membunuh Ken, menyuruh manager restoran ini untuk mengunci lift supaya tidak ada orang yang naik turun lewat lift ke lantai 2 ini.Karena memang saat sebuah pertarungan yang bertajuk Tantangan Naga terjadi di organisasi bawah tanah ini, maka tidak boleh ada gangguan lain. Tidak boleh ada polisi yang datang atau masyarakat umum yang datang atau juga orang-orang yang tidak dikehendaki untuk datang yaitu seperti anggota kelas bawah dari Organisasi Naga Emas.Ini untuk memberi kesempatan kepa
Di saat terakhir ketika mata tombak hampir menusuk punggung Ken dari belakang, tenaga dalam Ken yang tersisa berhasil terbentuk secara refleks untuk membentengi punggung Ken dari serangan tombak itu.Tapi sudah ada serangan lainnya dari arah depan yang tertuju ke arah Ken.Ken langsung menarik tombak yang masih menempel di punggungnya itu, merampas tombak itu dan mengarahkannya ke arah depan untuk menangkis 2 serangan golok dan satu pedang dari arah depan.Tombak yang dipakai Ken ini patah menjadi dua setelah berbenturan dengan 3 senjata tajam dari 3 musuhnya.Walaupun tombak yang dipakainya patah tapi Ken berhasil membuat 3 senjata tajam yang berusaha menyerangnya itu berhasil terendam kekuatannya sehingga di saat yang sama, Ken melepaskan sisa tombak di tangannya dan merampas pedang dari salah satu musuhnya.Sesudah mendapatkan pedang ini, Ken kembali melompat menerjang ke arah musuhnya untuk melakukan tebasan-tebasan dan tusukan mematikan yang membuat ada banyak lagi teriakan kemat
Derek dan temannya menembak ke arah Ken. Ken melompat ke arah meja-meja dan berlindung di balik sebuah meja. Ken tahu, dia akan mati konyol kalau berani berhadapan terus dengan tembakan-tembakan dari Derek dan temannya itu, karena tenaga dalam Ken sudah habis dan belum bisa dia himpun lagi.Sementara Ken sudah terlalu lelah untuk melompat-lompat dari serangan lawan. Karena itu dia memilih untuk berlindung di balik meja. Dia biarkan peluru-peluru itu mengenai meja.Temannya Derek menendang meja sehingga Ken berteriak kesakitan karena tendangan itu mengenai punggungnya dan membuat dadanya yang terluka mengusurkan darah yang semakin deras.Derek dan temannya tertawa-tawa mendengar teriakan kesakitan Ken itu. Mereka tahu kalau tenga Ken sudah habis dan Ken sudah tidak berdaya karena kalau Ken masih kuat, dia pasti akan berloncatan dari satu posisi ke posisi lainnya untuk menghindar dari serangan Derek dan temannya.Tapi karena Ken tetap bertahan di posisinya, sekalipun mejanya ditendang b
Terdengar teriakan kencang yang memilukan dari sebuah ruangan. Karena teriakan itu, membuat beberapa orang nampak mendatangi ruangan dimana ada orang berteriak kencang tadi.“Lidya. Apa yang terjadi?” tanya Romel sambil menyeret kakinya yang patah. Sebenarnya dia dirawat di kamar sebelah tapi mendengar teriakan Lidya tadi, dia bergegas turun dengan satu dengan tangannya yang satu dipegangi oleh Esy dan segera menuju ke kamarnya Lidya.Lidya tidak langsung menjawab. Matanya melotot. Dadanya bergerak-gerak dengan nafas yang tidak teratur. Mimik wajahnya terlihat ketakutan.“Apa yang terjadi, Lidya?” Kali ini Esy yang bertanya. Dia meninggalkan Romel dan mendekati Lidya untuk memegang tangan Lidya.“Tadi aku bermimpi. Dalam mimpiku … aku lihat Ken dikeroyok orang dan Ken kewalahan. Ken jatuh tidak berdaya. Huhuhu. Aku melihatnya dalam mimpiku, ma.” Lidya mulai menangis karena dia tahu, Ken tadi pamitan darinya untuk pergi ke sebuah pertemuan dengan 3 genk mafia besar yang bisa saja akan