Terdengar teriakan kencang yang memilukan dari sebuah ruangan. Karena teriakan itu, membuat beberapa orang nampak mendatangi ruangan dimana ada orang berteriak kencang tadi.“Lidya. Apa yang terjadi?” tanya Romel sambil menyeret kakinya yang patah. Sebenarnya dia dirawat di kamar sebelah tapi mendengar teriakan Lidya tadi, dia bergegas turun dengan satu dengan tangannya yang satu dipegangi oleh Esy dan segera menuju ke kamarnya Lidya.Lidya tidak langsung menjawab. Matanya melotot. Dadanya bergerak-gerak dengan nafas yang tidak teratur. Mimik wajahnya terlihat ketakutan.“Apa yang terjadi, Lidya?” Kali ini Esy yang bertanya. Dia meninggalkan Romel dan mendekati Lidya untuk memegang tangan Lidya.“Tadi aku bermimpi. Dalam mimpiku … aku lihat Ken dikeroyok orang dan Ken kewalahan. Ken jatuh tidak berdaya. Huhuhu. Aku melihatnya dalam mimpiku, ma.” Lidya mulai menangis karena dia tahu, Ken tadi pamitan darinya untuk pergi ke sebuah pertemuan dengan 3 genk mafia besar yang bisa saja akan
Asistennya Sesepuh Chan ini memanfaatkan keadaan saat banyak pasang mata sedang menatap ke arah pembantaian yang sedang dilakukan oleh Arlnold kepada Derek. Dia terus mendekati Ken dengan pisau terhunus yang siap untuk dia hujamkan ke punggung Ken.Asistennya Sesepuh Chan ini sudah berencana untuk menikam Ken hingga pisau di tangannya tembus ke dada Ken. Dia ingin memastikan kematian Ken, karena sebelumnya, Sesepuh Chan sudah berbisik kalau dia akan mendapatkan 30 persen bagian dari emas yang diberikan Joune kepada Sesepuh Chan tadi.Jumlah itu sangat besar bagi asistennya Sesepuh Chan ini. Karena itu, dengan semangat membara, asistennya Sesepuh Chan ini mendekati Ken dengan hawa nafsu membunuh yang sangat kuat.Ken masih sementara bersemedi untuk memulihkan kondisinya. Sebelumnya dia sudah pasrah. Dia siap untuk ditembak mati oleh Derek karena dia memang sudah tidak lagi memiliki daya untuk menghindar apalagi melawan Derek.Tapi, keadaan berubah dengan drastis ketika tangan Derek dip
Ada banyak senjata tajam yang sekarang ini tertuju ke arah Ken. Ada banyak teriakan dan mata mendelik ke arah Ken dari para anggota kelas bawah dari organisasi Naga Emas.Sebelum acara pertemuan antara Ken dengan 3 genk mafia besar ini, para anggota kelas bawah dari Organisasi Naga Emas ini sudah diberitahu untuk berjaga-jaga di sekitaran restoran Golden Jumbo yang menjadi tempat acara pertemuan. Mereka diwanti-wanti untuk tidak boleh menyentuh Ken saat Ken datang tapi, tidak boleh membiarkan Ken lolos dari restoran ini.Karena itulah, walaupun semua anggota kelas bawa dari Organisasi Naga Emas sangat dendam pada Ken Wong, tapi, mereka tidak menyentuh Ken saat Ken datang, mereka cuma berjaga agar Ken tidak pernah lolos hidup-hidup dari restoran ini. Ken boleh masuk tapi, tidak boleh keluar dari restoran ini.Karena itu, saat para anggota kelas bawah Organisasi Naga Emas melihat Ken keluar hidup-hidup dengan luka-luka di tubuh Ken, mereka langsung menyerang Ken. Mereka tidka tahu apa y
Saat ini, dengan menggunakan kursi roda dan dengan masih menggunakan banyak alat bantu kesehatan, Alvin sudah didorong oleh seorang perawat dan ditemani dua orang dokter sedang menuju ka arah ruang rapat kantor pusat Diamond Group.Di jarak lima langkah di belakang Alvin, ada Lee Lien Chieh dan anak buahnya yang terus mengikuti Alvin.Saat ini Lee Lien Chieh sedang menelpon. Tiba-tiba dia mendekati Alvin dan berkata, “sang kaisar, aku ada berita buruk.”“Berita apa?” tanya Alvin dengan suara seperti berbisik. Kondisinya memang masih belum terlalu bagus paska penembakan kepadanya. Tapi, dia sendiri yang ngotot untuk cepat-cepat melakukan rapat ini karena dia ingin segera memindahkan kekuasaan Diamond Group dari Ricky kepada Ken.“Ibu Suri Joune terlihat di pintu masuk gedung ini, sang kaisar. Dia memang melakukan penyamaran dengan topi besar dab kaca mata hitam yang besar tapi, anak buahku berhasil mengenalinya.”“Hmmm. Berani sekali dia kesini!” Alvin memberi isyarat kepada perawat da
Saat Ken turun dari mobil, beberapa direksi Damond Group yang sejak tadi menunggu kedatangan Ken di lobby lantai satu kantor pusat Diamond Group, sudah melihat Ken. Mereka yang sedang duduk itu langsung berdiri dan tergopoh-gopoh menuju ke arah pintu.Sesuai tata cara di Diamond Group, maka karena para direksi Diamond Group ini sudah mendapatkan bocoran kalau Ken yang akan ditetapkan sebagai pemimpin baru Diamond Group untuk menggantikan Ricky, maka, para direksi ini sudah bersiap menjadi panitia penyambutan kedatangan Ken di pintu utama Diamond Group seperti peraturan Diamond Group.Para direksi ini, juga sudah menyiapkan tim dokumentasi yang sejak tadi sudah berjaga di depan pintu utama, karena itu, begitu Ken turun dari mobil. Ada beberapa kamera sudah langsung mengikuti dan merekam secara live dan terus mengikuti Ken.Saat itulah para direksi melihat ada 3 orang yang menghadang Ken. 3 orang itu terdiri dari dua wanita yang memakai topi lebar dan kacamata hitam besar serta seorang
Saat ini, salah satu direksi yang bernama Edu Ho, sudah selesai membawakan kata-kata sambutannya di ruang rapat Diamond Group. Setelah itu, Edu Ho berkata, “karena permintaan dari pemegang saham mayoritas sekaligus Presiden Komisaris Diamond Group, maka, rapat ini diadakan. Agenda pada hari ini adalah penggantian Presiden Direktur Diamond Group. Waktu dan tempat kami persilakan.”Edu Ho menatap ke arah Alvin. Meminta Alvin untuk meneruskan ke agenda pokok.Kurt, asistennya Alvin yang baru saja bicara dengan Alvin, langsung berdiri dan berkata, “karena kesehatan Presiden Komisaris, sang kaisar Alvin Wong masih terganggu. Maka, aku yang dia tunjuk untuk mewakilinya bicara.”Chuck Wang, salah satu direksi yang sebelumnya cuma manager rendahan di Diamond Group dan jabatannya naik gila-gilaan menjadi direksi Diamond Group sesaat setelah ditunjuk Ricky, kini berdiri dan berkata, “kami tidak setuju!”“Apa maksud kamu?” Kurt mendelik ke arah Chuck.“Agenda penggantian presiden direktur itu, a
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba