Di saat terakhir ketika mata tombak hampir menusuk punggung Ken dari belakang, tenaga dalam Ken yang tersisa berhasil terbentuk secara refleks untuk membentengi punggung Ken dari serangan tombak itu.Tapi sudah ada serangan lainnya dari arah depan yang tertuju ke arah Ken.Ken langsung menarik tombak yang masih menempel di punggungnya itu, merampas tombak itu dan mengarahkannya ke arah depan untuk menangkis 2 serangan golok dan satu pedang dari arah depan.Tombak yang dipakai Ken ini patah menjadi dua setelah berbenturan dengan 3 senjata tajam dari 3 musuhnya.Walaupun tombak yang dipakainya patah tapi Ken berhasil membuat 3 senjata tajam yang berusaha menyerangnya itu berhasil terendam kekuatannya sehingga di saat yang sama, Ken melepaskan sisa tombak di tangannya dan merampas pedang dari salah satu musuhnya.Sesudah mendapatkan pedang ini, Ken kembali melompat menerjang ke arah musuhnya untuk melakukan tebasan-tebasan dan tusukan mematikan yang membuat ada banyak lagi teriakan kemat
Derek dan temannya menembak ke arah Ken. Ken melompat ke arah meja-meja dan berlindung di balik sebuah meja. Ken tahu, dia akan mati konyol kalau berani berhadapan terus dengan tembakan-tembakan dari Derek dan temannya itu, karena tenaga dalam Ken sudah habis dan belum bisa dia himpun lagi.Sementara Ken sudah terlalu lelah untuk melompat-lompat dari serangan lawan. Karena itu dia memilih untuk berlindung di balik meja. Dia biarkan peluru-peluru itu mengenai meja.Temannya Derek menendang meja sehingga Ken berteriak kesakitan karena tendangan itu mengenai punggungnya dan membuat dadanya yang terluka mengusurkan darah yang semakin deras.Derek dan temannya tertawa-tawa mendengar teriakan kesakitan Ken itu. Mereka tahu kalau tenga Ken sudah habis dan Ken sudah tidak berdaya karena kalau Ken masih kuat, dia pasti akan berloncatan dari satu posisi ke posisi lainnya untuk menghindar dari serangan Derek dan temannya.Tapi karena Ken tetap bertahan di posisinya, sekalipun mejanya ditendang b
Terdengar teriakan kencang yang memilukan dari sebuah ruangan. Karena teriakan itu, membuat beberapa orang nampak mendatangi ruangan dimana ada orang berteriak kencang tadi.“Lidya. Apa yang terjadi?” tanya Romel sambil menyeret kakinya yang patah. Sebenarnya dia dirawat di kamar sebelah tapi mendengar teriakan Lidya tadi, dia bergegas turun dengan satu dengan tangannya yang satu dipegangi oleh Esy dan segera menuju ke kamarnya Lidya.Lidya tidak langsung menjawab. Matanya melotot. Dadanya bergerak-gerak dengan nafas yang tidak teratur. Mimik wajahnya terlihat ketakutan.“Apa yang terjadi, Lidya?” Kali ini Esy yang bertanya. Dia meninggalkan Romel dan mendekati Lidya untuk memegang tangan Lidya.“Tadi aku bermimpi. Dalam mimpiku … aku lihat Ken dikeroyok orang dan Ken kewalahan. Ken jatuh tidak berdaya. Huhuhu. Aku melihatnya dalam mimpiku, ma.” Lidya mulai menangis karena dia tahu, Ken tadi pamitan darinya untuk pergi ke sebuah pertemuan dengan 3 genk mafia besar yang bisa saja akan
Asistennya Sesepuh Chan ini memanfaatkan keadaan saat banyak pasang mata sedang menatap ke arah pembantaian yang sedang dilakukan oleh Arlnold kepada Derek. Dia terus mendekati Ken dengan pisau terhunus yang siap untuk dia hujamkan ke punggung Ken.Asistennya Sesepuh Chan ini sudah berencana untuk menikam Ken hingga pisau di tangannya tembus ke dada Ken. Dia ingin memastikan kematian Ken, karena sebelumnya, Sesepuh Chan sudah berbisik kalau dia akan mendapatkan 30 persen bagian dari emas yang diberikan Joune kepada Sesepuh Chan tadi.Jumlah itu sangat besar bagi asistennya Sesepuh Chan ini. Karena itu, dengan semangat membara, asistennya Sesepuh Chan ini mendekati Ken dengan hawa nafsu membunuh yang sangat kuat.Ken masih sementara bersemedi untuk memulihkan kondisinya. Sebelumnya dia sudah pasrah. Dia siap untuk ditembak mati oleh Derek karena dia memang sudah tidak lagi memiliki daya untuk menghindar apalagi melawan Derek.Tapi, keadaan berubah dengan drastis ketika tangan Derek dip
Ada banyak senjata tajam yang sekarang ini tertuju ke arah Ken. Ada banyak teriakan dan mata mendelik ke arah Ken dari para anggota kelas bawah dari organisasi Naga Emas.Sebelum acara pertemuan antara Ken dengan 3 genk mafia besar ini, para anggota kelas bawah dari Organisasi Naga Emas ini sudah diberitahu untuk berjaga-jaga di sekitaran restoran Golden Jumbo yang menjadi tempat acara pertemuan. Mereka diwanti-wanti untuk tidak boleh menyentuh Ken saat Ken datang tapi, tidak boleh membiarkan Ken lolos dari restoran ini.Karena itulah, walaupun semua anggota kelas bawa dari Organisasi Naga Emas sangat dendam pada Ken Wong, tapi, mereka tidak menyentuh Ken saat Ken datang, mereka cuma berjaga agar Ken tidak pernah lolos hidup-hidup dari restoran ini. Ken boleh masuk tapi, tidak boleh keluar dari restoran ini.Karena itu, saat para anggota kelas bawah Organisasi Naga Emas melihat Ken keluar hidup-hidup dengan luka-luka di tubuh Ken, mereka langsung menyerang Ken. Mereka tidka tahu apa y
Saat ini, dengan menggunakan kursi roda dan dengan masih menggunakan banyak alat bantu kesehatan, Alvin sudah didorong oleh seorang perawat dan ditemani dua orang dokter sedang menuju ka arah ruang rapat kantor pusat Diamond Group.Di jarak lima langkah di belakang Alvin, ada Lee Lien Chieh dan anak buahnya yang terus mengikuti Alvin.Saat ini Lee Lien Chieh sedang menelpon. Tiba-tiba dia mendekati Alvin dan berkata, “sang kaisar, aku ada berita buruk.”“Berita apa?” tanya Alvin dengan suara seperti berbisik. Kondisinya memang masih belum terlalu bagus paska penembakan kepadanya. Tapi, dia sendiri yang ngotot untuk cepat-cepat melakukan rapat ini karena dia ingin segera memindahkan kekuasaan Diamond Group dari Ricky kepada Ken.“Ibu Suri Joune terlihat di pintu masuk gedung ini, sang kaisar. Dia memang melakukan penyamaran dengan topi besar dab kaca mata hitam yang besar tapi, anak buahku berhasil mengenalinya.”“Hmmm. Berani sekali dia kesini!” Alvin memberi isyarat kepada perawat da
Saat Ken turun dari mobil, beberapa direksi Damond Group yang sejak tadi menunggu kedatangan Ken di lobby lantai satu kantor pusat Diamond Group, sudah melihat Ken. Mereka yang sedang duduk itu langsung berdiri dan tergopoh-gopoh menuju ke arah pintu.Sesuai tata cara di Diamond Group, maka karena para direksi Diamond Group ini sudah mendapatkan bocoran kalau Ken yang akan ditetapkan sebagai pemimpin baru Diamond Group untuk menggantikan Ricky, maka, para direksi ini sudah bersiap menjadi panitia penyambutan kedatangan Ken di pintu utama Diamond Group seperti peraturan Diamond Group.Para direksi ini, juga sudah menyiapkan tim dokumentasi yang sejak tadi sudah berjaga di depan pintu utama, karena itu, begitu Ken turun dari mobil. Ada beberapa kamera sudah langsung mengikuti dan merekam secara live dan terus mengikuti Ken.Saat itulah para direksi melihat ada 3 orang yang menghadang Ken. 3 orang itu terdiri dari dua wanita yang memakai topi lebar dan kacamata hitam besar serta seorang
Saat ini, salah satu direksi yang bernama Edu Ho, sudah selesai membawakan kata-kata sambutannya di ruang rapat Diamond Group. Setelah itu, Edu Ho berkata, “karena permintaan dari pemegang saham mayoritas sekaligus Presiden Komisaris Diamond Group, maka, rapat ini diadakan. Agenda pada hari ini adalah penggantian Presiden Direktur Diamond Group. Waktu dan tempat kami persilakan.”Edu Ho menatap ke arah Alvin. Meminta Alvin untuk meneruskan ke agenda pokok.Kurt, asistennya Alvin yang baru saja bicara dengan Alvin, langsung berdiri dan berkata, “karena kesehatan Presiden Komisaris, sang kaisar Alvin Wong masih terganggu. Maka, aku yang dia tunjuk untuk mewakilinya bicara.”Chuck Wang, salah satu direksi yang sebelumnya cuma manager rendahan di Diamond Group dan jabatannya naik gila-gilaan menjadi direksi Diamond Group sesaat setelah ditunjuk Ricky, kini berdiri dan berkata, “kami tidak setuju!”“Apa maksud kamu?” Kurt mendelik ke arah Chuck.“Agenda penggantian presiden direktur itu, a