Juno kembali meminta konfirmasi dari Daniel supaya Daniel bisa memberikan perintah kepada pesawat tempur milik negara Hawking untuk keluar dari perbatasan dan menolong Daniel serta berhadapan dengan pesawat tempur musuh.Tapi Daniel masih terus mengabaikan permintaan dari Juno itu. Daniel seakan tidak memperhitungkan nyawanya sendiri, dia lebih mementingkan keselamatan banyak orang. Dia tidak ingin menyulut perang antara dua negara hanya untuk menyelamatkan dirinya.Daniel tetap bersikukuh untuk tidak memerintahkan bantuan pesawat tempur dari militernya sendiri yang pasti akan mengikuti perintahnya kalau dia mau memerintahkan pesawat tempur militernya untuk menolongnya.Tembakan-tembakan dari pesawat tempur musuh terus mengejar mobil yang dibawa Agen 007 ini, bahkan tembakan-tembakan itu kadang-kadang hanya beberapa meter di belakang mobil agen 007 ini.Kevin tahu kalau sedikit lagi mobil yang dibawa Agen 007 ini akan tertembak oleh tembakan-tembakan dari pesawat tempur musuh.Tapi di
"Apa maksudmu?" tanya Daniel.Susanne nampak malu-malu tapi akhirnya dia berkata, "aku ingin ... ehm ... aku ingin kamu jadi pengawalku."Agen 007 yang sejak tadi menyadari rasa suka Susanne kepada Daniel langsung berkata, "maksud Susanne itu adalah supaya kamu yang selalu melindungi Susanne dalam program perlindungan dan bahkan menjadi pacarnya Susanne. Iya kan, Susan?" Agen 007 menatap Susanne penuh arti.Susanne langsung menundukkan kepalanya dengan wajah bersemu merah. Dia tidak bersuara dia hanya bisa mengangguk.Dalam hatinya, Susan langsung mengiyakan perkataan dari agen 007 itu tapi tentu saja dia tidak bisa bersuara, karena itu, dia hanya bisa mengangguk.Mendengar perkataan agen 007 dan melihat sikap Susanne itu, Daniel hanya bisa menghela nafas panjang. "Maafkan aku, Susanne. Tapi sesudah ini aku sudah ditunggu oleh sebuah tugas penyamaran yang sangat penting."Susanne langsung mengangkat wajahnya. Dia menatap sendu ke arah Daniel dan merasa sangat kecewa dengan perkataan D
"Sebenarnya aku ingin berbicara langsung denganmu, Jenderal Raven. Aku ...""Maafkan aku, yang mulia. Tapi, aku tidak bisa. Aku tidak bisa melakukan itu. Aku diperlukan di sini," potong Daniel.Juno yang berada di samping Daniel, merasa agak takut-takut dengan ketegasan Daniel ini. Karena, hanya Daniel yang berani untuk tidak tunduk pada perintah raja. Hanya Daiel yang berani membantah perintah raja.Terdengar sang raja menghela nafas di ujung telpon. Setelah itu, dia berkata, "baiklah kalau itu maumu. Aku akan mengatakannya sekarang ini.""Iya, yang mulia. Terimakasih atas pengertiannya.""Hmmm.""Jadi, apa yang ingin yang mulia katakan?""Ini mengenai William.""Pangeran William?" Daniel mulai merasakan sesuatu saat mendengar kata-kata raja ini."Ya. William adalah anak kesayanganku sekaligus putera mahkota kerajaan Hawking ini.""Iya, raja.""Dan karena dia adalah anak lelakiku satu-satunya, maka, aku sangat berharap supaya dia segera menikah. Sebenarnya sudah sejak lima tahun yang
"Aku takut saat kakak meninggalkan aku, kak," kata Wilona dengan wajah sedih.Sebenarnya mendengar kata-kata Wilona ini, Daniel ingin berkata kalau mulai sekarang dia akan menjaga Wilona setiap saat, setiap detik dan setiap waktu hanya bersama Wilona.Tapi saat Daniel teringat akan kewajiban dia sebagai pemimpin pasukan militer, sebagai orang yang juga bisa tiba-tiba tampil sebagai intelijen untuk memastikan sebuah misi militer top secret bisa dituntaskan, maka Daniel tidak jadi mengatakan apa yang ingin dia katakan itu.Karena Daniel tahu, kalau nantinya setiap saat dia bisa meninggalkan Wilona karena dia harus menjalankan tugasnya, karena dia harus menjalankan kewajibannya sebagai pemimpin pasukan Hawking yang bisa setiap saat berperang atau bisa setiap saat berhadapan dengan agen rahasia musuh.Tapi walaupun Daniel tidak bisa mengatakan apa yang ingin dia katakan atau menjanjikan kepada Wilona untuk selalu bersama Wilona, tetapi saat ini, Daniel ingin memastikan hubungannya dengan
"Bagus, kalau begitu, bilang dia, untuk menyediakan sebuah meja secepatnya untuk ku. tapi, jangan sebut siapa aku. bilang saja, seseorang dari perusahaan kita, oke?" kata Daniel.Di masa lalu, saat Daniel hampir mati oleh pengeroyokan yang dilakukan oleh Pedro, Beto dan Vito, seseorang menyelamatkan Daniel. Bukan hanya menolomg Daniel dan mengajarkan special power kepadaa Daniel, tapi, dia juga mewariskan sebuah perusahaan besar untuk Daniel.Daniel mengelola perusahaan itu sambil tetap aktif di militer. Ada beberapa orang dari militer yang direkrut ke dalam perusahaan warisan yang dikelola Daniel itu dan salah satu dari orang militer itu adalah Thomas."Iya, jenderal. Tapi, ehm.... pemilik restoran itu belum mengangkat telepon dariku," kata Thomas agak panik."Coba terus!""Iya, jenderal."Sementara itu, keadaan semakin panas. Wilona tidak mau menyerahkan mejanya karena dia merasa dia yang lebih berhak untuk duduk di meja berikut, karena, dia sudah antri menunggu."WOY! KALIAN JANGAN
"Bagus. bilang dia untuk menghajar istrinya disini, di depan Wilona-ku. Kalau perlu, permalukan istri tidak tahu dirinya ini, kalau tidak jabatan nya di perusahaan-ku terancam. Istrinya telah menghinaku. Suruh dia untuk menghina istrinya!" kata Daniel kepada Thomas lewat telepon."Baik, jenderal."Sementara itu, keadaan di meja, masih terlihat kacau. Nurul dan dua temannya semakin ngotot mempertahankan meja mereka. Mereka merasa dipermalukan oleh pemilik restoran.Pemilik restoran sudah menyuruh pelayan untuk mengangkat minuman ke tiga wanita itu, tapi, temannya Nurul, ngotot mempertahankan minuman mereka untuk tetap di meja itu.Tiba-tiba, terdengar suara bunyi telpon. Awalnya tidak ada yang menggubris bunyi telpon itu, karena Nurul sedang adu argumen dengan pemilik restoran bernama Ricko itu, hingga akhirnya, salah satu temannya Nurul menunjuk ke tas-nya Nurul."Itu telpon kamu," kata temannya Nurul. Sambil tetap ngoceh ke arah Ricko. Nurul pun mengambil Handphone-nya dari tasnya."
"Kok gitu sih? aku bikin rugi dong," kata Wilona merasa bersalah."No ... kami tidak rugi. Sama sekali tidak. Ini memang sesuatu yang wajar di restoran ini. Kalau karyawan kami melakukan kesalahan kepada tamu kami, maka, tamu kami berhak makan gratis dengan menu terbaik di restoran ini. Kami cuma berharap supaya, sesudah peristiwa tadi, anda berdua tidak kapok untuk mengunjungi restoran kami ini di masa depan. Itu saja harapan kami," kata Ricko kalem."Tentu saja. di masa depan, kami berdua pasti akan kesini lagi," jawab Wilona."Bagus lah kalau begitu. Di masa depan, kami menantikan kunjungan anda berdua. Sekarang, aku permisi dulu," kata Ricko sambil menyatukan tangannya di depan dadanya."Silahkan pak," kata Daniel dan Wilona hampir bersamaan."Makanan enak segini banyak dan gratis. Wah ... mimpi apa aku semalam?" kata Wilona sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan masih takjub dengan keadaan yang terjadi."Ya wajar, sih. Ingat dengan sebuah istilah yang mengatakan, pembeli adala
Saat ini, suasana sangat menunjang. Daniel melamar Wilona di sebuah restoran mewah, karena itu, tidak ada lagi alasan bagi Wilona untuk tidak menjawab.Apalagi, Wilona memang sangat mencintai Daniel. Masa bertahun-tahun tanpa tahu kabar berita dari Daniel yang dia alami, membuat Wilona tidak mau menjawab tidak atau menggelengkan kepalanya. Karena itu, dengan pastinya, Wilona langsung mengangguk. "Ya. Aku menerimamu, kak."Daniel mengepalkan tangannya ke atas. "Terimakasih, Wilona. Terimakasih karena kamu menjadikan aku sebagai pria yang paling berbahagia di dunia ini.""Aku juga bahagia karena kamu memilih aku, kak." Wilona mengembangkan senyuman manisnya kepada Daniel.Keduanya saling tatap mesra, saling berpandangan hingga akhirnya keduanya putuskan untuk meninggalkan restoran ini.Sesampainya di parkiran, Wilona yang kedinginan tampak menyandarkan kepalanya ke bahu Daniel, sambil memegang lengan kiri Daniel. Sesudah itu, mereka berjalan menuju mobil.Saat ini, Daniel merasa benar-b