Baru sejenak pintu di lantai 5 ini terbuka, tiba-tiba pintu lantai 5 kembali tertutup dan lift ini langsung menuju ke arah lantai 1"Kenapa?" tanya Daniel kepada John Mc Clane. Ternyata John Mc Clane lah yang menutup pintu lantai 5 dan sebelumnya dia sudah menekan tombol lantai satu."Kita harus menyelamatkan para sandera di lantai satu dulu termasuk anak istriku. Please ... aku takut waktu mereka tidak banyak," mohon John Mc Clane kepada Daniel.Daniel langsung menekan tombol 2 agar supaya lift ini turun di lantai 2 dulu."Kenapa lantai 2?" tanya John Mc Clane."Terlalu beresiko kalau kita langsung ke lantai 1, karena ada banyak perampok dan ada banyak sandera. Begitu kita turun, kita akan langsung menjadi sasaran.""Jadi caranya bagaimana?""Ada tangga dari lantai 2 ke lantai 1. Kita akan menghabisi mereka sedikit demi sedikit dari lantai 2 dulu, baru ke lantai 1.""Baiklah terserah kamu saja."Beberapa saat kemudian, pintu lift di lantai 2 terbuka.Daniel yang sudah melapisi tubuhn
Daniel bereaksi dengan cepat. Begitu muncul, tangannya langsung bergerak ke arah empat posisi yaitu 4 orang perampok.Empat perampok itu langsung tewas setelah kepala mereka diterobos oleh awan putih yang bergerak merusak kepala mereka seperti peluru merusak kepala seseorang.Kemudian, Daniel sengaja mendekati perampok yang posisinya sedang berdiri karena dia tahu, begitu dia menembak dengan awan putihnya, maka perampok itu akan jatuh ke bawah dan itu bisa membuat ada suara cukup heboh yang terdengar.Karena itu, Daniel segera menahan tubuh perampok yang baru saja dia tembak dengan awan kecil itu, supaya perampok itu tidak jatuh ke lantai.Dengan cepat, Daniel menaruh tubuh perampok yang tadinya berdiri itu ke lantai dengan nyaris tanpa menimbulkan suara.Setelah itu, Daniel segera memperbaiki posisi dari tiga orang perampok yang hampir jatuh dari kursi setelah ditembaknya tadi.Tembakan Daniel yang menggunakan awan kecil itu semuanya mengenai empat perampok ini dengan sangat akurat,
Dalam keadaan terburu-buru seperti ini karena musuh akan segera keluar dari ruangan kedua itu, maka Daniel segera melakukan sebuah hal yang baru dia pikirkan dalam sedetik.Saat ini dua orang perampok baru saja akan keluar dari ruangan ini. Mereka berdua sangat kaget saat tubuh mereka sudah bertemu dengan Daniel di depan pintu yang tidak memiliki daun pintu itu.Posisi ini membuat Daniel melakukan sebuah improvisasi.Dengan cepat Daniel langsung menepuk dua orang ini dan tepukkan ini bukan tepukan sembarangan.Tepukan ini langsung melumpuhkan dua orang ini. Mereka tidak sampai mati tapi tepukan yang dilakukan Daniel itu mengandung totokan ke arah jalan darah mereka berdua sehingga mereka berdua terdiam seperti orang linglung.Mereka berdua masih sadar tetapi mereka berdua tidak mampu menggerakkan anggota tubuh mereka ataupun berteriak walaupun Daniel sudah berada dekat sekali di depan mata mereka berdua.Ilmu totokan yang sekarang ini dilakukan oleh Daniel ini, dia pelajari dari Paman
Sambil membawa senjata api, Daniel mendekati beberapa perampok yang lokasinya berada di dekat lift .Daniel sengaja menurunkan topinya agar supaya wajahnya tidak terlihat.Untungnya para perampok yang ditunjuknya tidak terlalu memperhatikannya. Mereka hanya melihat dari kejauhan saat Daniel melangkah mendekati mereka tapi saat sudah berada di dekat, mereka tidak lagi melihat Daniel.Padahal kalau saja mereka memperhatikan Daniel saat dia mendekat, maka mereka akan melihat perbedaan kulit di tangan Daniel karena Daniel berkulit putih kekuningan khas orang-orang Asia Timur sementara para perampok berkulit putih khas orang Eropa Timur.Para perampok yang didekati Daniel ini sudah mengalihkan pandangan mereka ke arah para sandera sehingga mereka tidak memperhatikan Daniel yang terus mendekat dan terus mendekat.Sejenak Daniel memperhatikan keadaan di sekitarnya. Setelah dia merasa keadaan cukup aman bagi dia untuk beraksi maka dia segera beraksi.Senjata api yang dibawanya ini memiliki ta
Setelah Daniel berada di tengah-tengah para sandera, dia baru sadar kalau ada para sandera lain yang berada di balik meja teller dan akan sangat riskan kalau dia menyelamatkan sandera yang berada di depan meja kasir ini dahulu.Karena itu berarti sama dengan dia melepaskan sandera-sandera yang ada di belakang meja teller.Daniel takut kalau dia berusaha membuat kubah pelindung untuk melindungi para sandera yang berada di depan meja kasir yang jumlahnya hampir 1000 orang ini, maka dia tidak akan bisa lagi melindungi para sandera yang berada di belakang meja teller.Daniel takut saat dia berusaha melindungi para sandera yang berada di depan meja kasir ini, maka para sandera yang berada di belakang meja kasir akan akan segera ditembaki oleh para perampok.Daniel takut saat para perampok berusaha menembak ke arah para sandera yang sudah dilindungi Ken yang berada di depan meja kasir dan gagal, karena sudah dilindunginya kemudian para perampok frustasi.Karena frustasi, mereka malah menemb
"Apa maksudmu, apa yang terjadi?" tanya Daniel cemas."Maaf, tuan muda. Tapi, Paman Kim berhasil diculik, tuan muda," jawab Felix di ujung telepon."Hah? Apa yang terjadi? Mengapa Paman Kim bisa diculik? Kan ada banyak orang yang melindunginya?"Daniel cemas. Karena Paman Kim adalah pengganti orang tuanya dan juga kepercayaan kakeknya yang selama ini menjaga perusahaan untuk Daniel, bahkan saat Daniel sempat hilang di masa kecilnya. "Iya, tuan muda. Tapi beberapa saat yang lalu, Paman Kim ngotot untuk naik ke atap gedung rumah Keluarga Wong. Dari atas atap itu, dia ingin menatap ke arah gedung Golden Horse l Bank tempat tuan muda berada yang jaraknya cuma 50 meter dari kediaman Keluarga.""Lalu?""Tiba-tiba ada sebuah drone besar yang datang yang langsung mencengkram tubuh tuan besar dan membawa tuan besar naik ke udara. Para pengawal tidak berani menembak drone itu karena takut tuan besar akan terjatuh."Daniel terdiam mendengar cerita dari Felix itu."Kejadiannya sangat cepat, tuan
Baru saja Daniel hendak menekan tombol 5 di lift untuk menuju ke arah lantai 5, tiba-tiba saja dia kembali mendapatkan telepon dari Felix. "Bagaimana, Felix?""Ada kabar buruk, tuan muda," kata Felix di ujung telepon."Apalagi? Belum cukupkah kabar soal Paman Kim diculik? Kenapa masih ada kabar buruk lainnya?" Daniel memang masih agak kecewa dengan kecerobohan tim pengawal Paman Kim yang tidak menjaga orang tua itu dengan baik sehingga berhasil diculik perampok."Maafkan aku, tuan muda. Maafkan kami."Daniel menurunkan amarahnya. Dia merasa tidak seharusnya memarahi Felix akan kesalahan tim pengawal Paman Kim karena Felix sama sekali tidak terlibat dalam tim pengawal Paman Kim itu."Maafkan aku, Felix. Oke. Apa yang mau kamu beritahu?""Iya, tuan muda. Begini, seorang pencuri masuk ke kediaman tuan muda.""Pencuri?""Iya, tuan muda.""Apakah dia menculik orang lagi? Apakah ada penculikan lagi selain penculikan Paman Kim? Bagaimana dengan kakekku? Bagaimana dengan anak istriku?" Daniel
Wajah John Mc Clane langsung pucat saat melihat anak dan istrinya berada dalam keadaan bahaya.John Mc Clane menatap Daniel seolah meminta Daniel untuk menolong anak istrinya. Setelah itu, John Mc Clane mengangkat tangannya yang memegang senjata api ke atas.Ini adalah tanda menyerah dari John Mc Clane karena dia takut anak dan istrinya akan menjadi korban.Setelah itu, perlahan-lahan John Mc Clane meletakkan senjata apinya ke lantai sambil terus memperhatikan anak dan istrinya yang berada dalam ancaman bahaya di depan sana.John Mc Clane menunjuk ke arah Daniel dan berkata, "dia tidak bersenjata kalian boleh mempercayainya.""Kami sudah mendengar sepak terjangnya. Dia bisa melontarkan peluru dari tangan kosongnya karena itu kami tidak akan terpancing untuk menembakmu walaupun kamu sudah meletakkan senjatamu," kata salah seorang perampok."Lalu apa yang kamu inginkan? Lepaskan anak istriku," geram John Mc Clane. "Kalau kamu memang ingin sandera, ambil aku tapi lepaskan anak istriku."