"Kamu betul-betul hebat, Jenderal Raven," kata Lexie Luthor di ujung telepon."Hentikan semuanya ini, Lexie! Kamu dengar, Lexie Luthor, hentikan semuanya dan undang aku di manapun kamu mau. Aku kan ke sana dan menghancurkan kamu. Just you and me!""Hahaha. Tenang. Tenang, Jenderal Raven. Kamu jangan terburu-buru karena untuk berhadapan denganku, kamu harus melewati semua rintangan. Tapi kamu tidak perlu lagi menunggu, karena setelah ini, maka kamu akan menghadapi rintangan terakhir.""Keparattt!!! Apa maksudmu?!""Setelah ini, aku berjanji kalau pertarungan kita akan menjadi eksklusif di antara kita berdua. Tidak ada orang lain yang akan terlibat. Aku berjanji. Tapi ... hahaha. Itu setelah kamu berhasil melewati rintangan ini."Lexie Luthor langsung memutuskan hubungan telepon. Daniel langsung menyimpan handphonenya.Sejenak dia menunggu dengan telinga yang dia pasang baik-baik untuk menunggu perkembangan yang terjadi.Jenderal Raven menunggu akan rintangan terakhir yang dimaksud oleh
Terdengar suara gemuruh yang keras yang berasal dari arah atas yang membuat banyak orang berteriak histeris.Sejak beberapa detik sebelumnya, sebelum suara keras itu terjadi, Daniel sudah duluan mendengar suara di atas sana.Saat suara itu masih merupakan suara yang agak kecil, Daniel sudah mendengarnya dan dia sempat bingung bagaimana caranya untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi ini.Hingga akhirnya suara itu mulai semakin nyaring terdengar.Ternyata tangga darurat yang berada di lantai 6, kini mulai berjatuhan ke arah bawah.Ada sesuatu yang membuat tangga-tangga itu berjatuhan. Sesuatu seperti yang mirip dengan di saat tangga di lantai 3 berjatuhan.Ternyata Lexie Luthor sudah berhasil membuat lantai 6 itu berjatuhan ke arah bawah siap untuk menimpa orang-orang yang berada di bawah.Daniel sempat bingung bagaimana caranya untuk mengantisipasi hal ini, karena tenaganya sedang dia fokuskan untuk membuat gumpalan awan menyerupai jembatan untuk menyeberangkan Wilona dan yang lain
"Oke, dengan telepon kamu ini, berarti aku sudah menyelesaikan semua. Berarti sekarang tinggal kamu dan aku. Iya kan?" kata Daniel dengan nada suara menahan amarah."Hahaha. Selamat, Jenderal Raven. Kamu sudah melewati semuanya. Sekarang ini, just you and me," jawab Lexie Luthor di ujung telepon."Oke oke. Sebutkan di mana kita bisa bertemu.""Aku akan kirimkan titik lokasinya di handphonemu. Sampai berjumpa di sana Jenderal Raven. Nantinya hanya ada satu orang yang akan keluar hidup-hidup dari tempat itu. Kamu atau aku. Hahaha."Setelah itu, hubungan telepon terputus. Ken bergegas pergi karena dia harus segera mencarikan satu tempat aman untuk Wilona dan Revan saat Jenderal Raven harus meninggalkan mereka berdua untuk mencari Lexie Luthor.Manager hotel berusaha minta maaf tapi Jenderal Raven sudah pergi meninggalkan dia karena pikiran Jenderal Raven teralihkan oleh tempat yang harus dicari untuk tempat bersembunyi bagi Wilona dan yang lainnya selama dia meninggalkan mereka.Beberapa
Tapi saat itulah tiba-tiba terdengar suara desingan yang sangat halus tapi tidak bisa luput dari pendengaran Daniel yang sangat peka itu.Suara desingan itu adalah suara banyak panah yang melaju dari kini kiri ke kanan juga dari kanan ke kiri dan bahkan juga dari atas.Seakan-akan Daniel dikepung oleh banyak sekali busur panah yang menghujam ke arah tubuhnya.Daniel yang sejak tadi sudah berjaga-jaga dengan tenaga dalam yang melingkupi tubuhnya berhasil membuat panah-panah itu tidak mampu tembus ke arah tubuhnya.Tangannya bergerak untuk memukul ke arah ratusan anak panah itu.Tapi, pada saat itulah terdengar suara seperti benda-benda meletus.Itu bukanlah suara ledakan bom karena benda yang meletus ini suaranya terdengar pelan, mirip seperti letusan balon-balon gas tapi akibatnya Ken mulai merasakan ada zat-zat yang menusuk hidung di sekelilingnya.Ternyata di setiap anak panah itu, direkatkan tabung kecil yang berisi gas yang baru meledak saat Ken menghalau dan menghancurkan panah-p
Daniel menunggu hingga akhirnya keluarlah sebuah benda besar dari dalam kontainer ituBenda itu adalah sebuah robot yang lebih besar dan tanpaknya lebih kuat dari robot yang pernah dihancurkan Daniel di ruang ballroom sebelumnya."Hahaha, Jenderal Raven kamu sedang berhadapan dengan R2, robot terbaik yang pernah aku ciptakan, robot yang tidak akan bisa kamu hancurkan dengan gampang seperti robot-robotku yang di ruangan ballroom itu." Terdengar suara Lexie Luthor.Daniel melangkah untuk mengitari robot itu. Dia ingin tahu dulu tentang robot yang setelah keluar dari kontainer itu maka tubuhnya tiba-tiba menjadi tinggi hingga ukurannya hampir 5 meter.Ukuran robot ini hampir setinggi lantai minus 2 ini. Itu terjadi setelah robot itu membesarkan tubuhnya dengan cara yang hampir mirip dengan yang dilakukan robot Transformer.Robot itu berputar di bagian perutnya tanpa kakinya ikut berputar. Mata robot ini terus mengikuti Daniel. Wajahnya terus mengarah ke arah Daniel.Daniel dan robot bern
Sekelompok orang keluar dari lift. Orang-orang itu sudah memegang senjata api.Mereka terlihat sangar. Penuh dengan nafsu membunuh.Orang-orang itu keluar dari dua lift. Ada sekitar 30 orang totalnya karena memang dua lift itu adalah lift barang yang bisa memuat banyak orang sekali angkut.Daniel dan robot R2 sama-sama menghentikan serangan mereka dan berpaling ke arah orang-orang yang baru datang ini yang datang dengan sikap mengancam ke arah Daniel dan robot itu.Beberapa orang di antara mereka langsung menuju ke arah kontainer untuk berusaha memadamkan api yang mulai membakar kontainer-kontainer di tempat itu karena api biru dari robot R2.Secara spesifik, orang-orang itu mendatangi kontainer-container yang berisikan plastik-plastik bermuatan bubuk heroin.Beberapa orang diantaranya mendekati Daniel. "Siapa kamu? Kenapa kamu bisa ada di sini dan kenapa teman-teman kami terbunuh di atas sana? Siapa yang membunuh mereka?"Orang-orang itu mulai menodong Daniel. Mereka mengabaikan robo
Ternyata lantai Minus 2 ini mulai ambruk di bagian paling ujung sana.Untung saja lift yang dinaiki oleh Al Caponne ini mulai bergerak naik ke atas sehingga Al Caponne berhasil selamat dari bahaya terjebak di dalam reruntuhan di bawah sana.Al Caponne pun hanya bisa menarik nafas lega dan setelah dia memikirkan tentang orang-orangnya yang berjaga di pabrik terbengkalai ini yang tewas hangus oleh api maka Al Caponne bisa menarik kesimpulan kalau robot R2 itulah pembunuh orang-orangnya.Dan dengan demikian, Al Caponne juga bisa memastikan kalau Ken yang sempat menolongnya tadi, bukanlah musuhnya karena Ken juga sedang diserang oleh robot yang bisa mengeluarkan api itu.Setelah berada di atas, Al Caponne bergegas berlari keluar dari tempat ini tapi sejenak langkahnya terhenti.Al Caponne mendengar suara gemuruh-gemuruh keras di bawah sana. Dia berharap Ken bisa selamat.Karena, walaupun Al Caponne adalah seorang mafia, seorang pengedar narkoba, tetapi dia juga memiliki rasa berhutang ny
Lexie Luthor sangat kaget melihat keberadaan orang-orang ini. Matanya melotot saat melihat senjata-senjata api yang saat ini sedang tertuju ke arah dirinya.Al Caponne nampak melangkah di belakang 5 orang yang sedang menodongkan senjata api ke arah Lexie Luthor itu."Ternyata kamu yang berani main gila di sini. Iya kan? Kamu yang membunuh orang-orangku. Iya kan?" ketus Al Caponne sambil melotot ke arah Lexie Luthor.Lexie Luthor cuma diam. Dia pura-pura ketakutan. Tetapi sebenarnya tangannya mulai berusaha menyentuh sesuatu di dekat tempat duduknya."Nampaknya kamu yang mengoperasikan robot di bawah sana yang membakar barang-barangku. Iya kan?" Al Caponne kembali melotot ke arah Lexie Luthor."Iya. Ampuni aku, tuan." Wajah Lexie Luthor memelas. Dia belum berhasil menyentuh sesuatu yang harus dia sentuh untuk membawanya keluar dari masalah ini."Kenapa kamu membunuh orang-orangku di pabrik ini, hah?!""Aku tidak sengaja, tuan. Aku hanya ingin menjebak musuhku.""Hmmm.""Waktu aku menem