Terdengar suara telepon. Daniel segera mengeluarkan handphonenya. Ternyata yang menelpon adalah Felix."Oke. Bagaimana, Felix?" tanya Daniel penasaran."Begini, tuan muda. Susan Snow dari Snow Group terus-menerus berusaha menghubungiku.""Apa yang dia mau?""Dia ingin bergabung dengan aliansi empat perusahaan yang tuan muda buat itu. Dia ingin meninggalkan Eldridge, tuan muda. Dia sedang menelponku di Line yang lain, tuan muda. Dia ingin bicara dengan tuan muda secara langsung.""Tidak perlu, Felix. Bilang kepadanya kalau aku sudah memberikan dia kesempatan. Aku sudah berusaha merangkulnya untuk berpihak kepadaku tapi dia memilih untuk berpihak kepada Eldridge, jadi bilang kepadanya untuk tetap bersama Eldridge hingga hancur bersama-sama Eldridge."Saat ini, Daniel mendengar suara tangisan. Ternyata Felix sedang melakukan video conference dengan Susan Snow dan terdengar suara tangisan Susan dan permohonan Susan untuk bisa bicara dengan Ken."Susan Snow masih ingin bicara denganmu, tua
"Tuan muda," Andreas mendekati posisi Daniel.Sejenak Daniel meninggalkan laptop dan memalingkan wajahnya ke arah Andreas dan bertanya, "bagaimana? Bagaimana dengan Felix?""Felix berhasil kabur dari hotel dengan dibantu oleh anggota Black Eagle, tuan muda. Dia juga berhasil memusnahkan barang-barang canggihnya supaya mereka tidak bisa melacak keberadaan tuan muda di barang-barang itu.""Bagus bagus.""Mereka saat ini berhasil menghindar dari orang-orang yang mengejar mereka tapi mereka belum bisa menuju ke arah sini. Mereka sedang bersembunyi di suatu tempat, tuan muda.""Bagus. Bilang kepada mereka untuk terus bertahan di situ hingga keadaan aman.""Baik, tuan muda."Sekarang ini, Daniel merasa sudah lebih tenang karena mendengar kabar kalau Felix berhasil lolos dari sergapan musuh.Setelah itu, Daniel semakin jor-joran untuk masuk ke pasar saham.Daniel melakukan statement-statement yang semakin menyudutkan perusahaan perbankan dan perusahaan asuransi milik Eldridge sambil mengungg
Setelah berada di dalam kamar, Daniel langsung mengunci pintu kamar.Setelah itu, keduanya saling tatap sesaat, kemudian, entah siapa yang memulai, keduanya sudah saling tubruk dengan bibir yang langsung saling menempel.Bibir keduanya saling pagut dengan nafas yang memburu, saling hisap dengan rasa hati yang bergelora bahkan Ken mulai meremas bukit kembar yang menyembul menantangnya di balik kemeja yang dikenakan Wilona, hingga membuat Wilona mulai terhanyut dalam asa yang membara.Daniel memainkan lidahnya, membelit lidah Wilona yang langsung diikuti oleh Wilona.Daniel memainkan lidahnya hingga menciptakan sejuta rasa bagi Wilona, sejuta rasa yang membuai Wilona, membawa Wilona mulai menapak ke tangga surga dunia yang saat ini ingin dicapainya.Sambil memainkan lidahnya, Daniel mulai membuka kancing kemeja milik Wilona. Satu-persatu kancing kemeja itu terbuka hingga akhirnya, tangan Daniel yang sebelumnya hanya meremas lewat luar, kini mulai masuk, ke bagian dalam tubuh mulus Wilon
Untuk beberapa waktu lamanya, Daniel tenggelam dalam kenikmatan yang membungkus dirinya, membuatnya terhanyut tak berdaya dalam letupan suasana indah yang diciptakan Wilona untuknya.Daniel merasa dibawa mengarungi arus kenikmatan yang membelai tubuhnya, membuat dia terseret dalam buaian asmara yang menghentakkan tubuhnya sehingga dia tersapu dalam arus kenikmatan yang luar biasa.Daniel semakin terbuai. Dia menginginkan apa yang sedang dilakukan Wilona ini terus berlanjut dan terus berlanjut.Daniel terus mendesah dan berceracau tidak karuan serta menggumamkan kata-kata yang tidak jelas karena merasakan kenikmatan yang tiada taranya.Apa yang dilakukan Wilona untuknya pada saat ini, benar-benar sangat luar biasa bagi Daniel.Daniel terus dibawa melanglang buana dalam negeri-negeri indah yang cuma bisa dia rasa dalam permainan penuh kenikmatan yang dilakukan Wilona pada saat ini.Daniel terus terpesona karena Wilona selalu bisa membelainya dalam kenikmatan, membuat dia melayang tak be
Mendengar suara di luar itu, Daniel langsung memakai bajunya dan meminta Wilona yang baru saja terbangun untuk juga memakai bajunya."Kamu tunggu di sini," kata Daniel pada Wilona saat dia sudah selesai memakai bajunya."Oke."Setelah itu, Daniel mengerahkan tenaga dalamnya untuk melindungi dirinya dari apapun ancaman yang bisa ada di luar sana.Sesaat setelah membuka pintu kamar, Daniel langsung menutupnya kembali. Matanya nyalang menatap ke sekeliling ruangan.Saat itulah Andreas berlari mendekatinya."Ada apa?" tanya Daniel."Felix dan anggota Black Eagle yang menyelamatkan Felix, berhasil dikepung musuh di dalam sebuah apartemen tempat mereka bersembunyi beberapa jam terakhir ini.""Lalu, bagaimana keadaan mereka dan suara apa yang barusan aku dengar tadi?""Barusan adalah suara dari Fulham yang berteriak dan menangis karena udah ada salah satu anggota Black Eagle yang terluka parah karena tertembak saat berusaha menolong Felix itu dan yang tertembak itu adalah adiknya Fulham, kar
Daniel langsung mengarahkan moncong senjata musuh ke arah atas sehingga tidak ada peluru yang melesat ke arahnya.Setelah itu, Daniel melakukan dua buah tendangan berurutan kepada dua anggota SWAT ini sehingga mereka berdua terlempar dengan keras ke arah teman-teman mereka yang di ujung sana yang sedang berusaha membuka sebuah pintu kamar.Daniel segera meloncat mengikuti terlemparnya dua orang anggota SWAT ini, dia sengaja bersembunyi di antara tubuh keduanya untuk jaga-jaga jangan sampai ada banyak peluru yang berhasil ditembak musuh dan tertuju ke arah tubuhnya.Saat ini, baru lah Daniel memperhatikan kalau ada beberapa anggota suatu kelompok yang nampaknya mengikuti sayembara untuk mencari Wilona.Mereka sudah terbujur kaku di lantai menandakan mereka sudah tewas karena baku tembak yang nampaknya sudah terjadi cukup lama di tempat ini.Nampaknya mereka adalah kelompok yang datang duluan daripada anggota SWAT yang ada pada saat ini. Hanya saja, mereka berhasil dihabisi oleh Felix d
Saat ini keadaan sangat berbahaya bagi Felix, Ferdan dan teman-teman mereka.Asap sudah membumbung tinggi. Felix dan kawan-kawannya sudah pingsan karena mereka semua terhirup oleh asap yang terjadi setelah dinamit kedua diledakkan.Itu masih ditambah dengan bom asap yang dilempar ke dalam sesaat setelah dinamit kedua meledak.Sesudah itu, beberapa orang masuk ke dalam kamar ini. Orang-orang ini memakai masker gas sehingga mereka tidak merasa terganggu dengan asap yang sudah menyelimuti kamar ini.Orang-orang ini tidak memakai baju hitam-hitam seperti baju anggota SWAT yang tadi sudah dibuat pingsan semua oleh Daniel.Orang-orang ini memakai baju ringkas berwarna biru. Mereka mulai menyeret tubuh Felix dan kawan-kawan Felix, keluar dari kamar yang sudah penuh dengan asap ini.Setiap dua orang di antara mereka, menyeret satu orang yang pingsan di dalam kamar.Felix dan kawan-kawannya diseret ke arah luar melewati anggota SWAT yang masih pingsan di luar kamar.Setelah berada di tempat ya
Saat Ferdan masuk menuju ke kamar yang penuh asap tadi, Daniel berjaga-jaga di dekat pintu lift, karena dia tahu ada seseorang dengan kekuatan hebat yang sedang menuju ke lantai ini.Sebenarnya, Daniel bisa saja lari, tetapi kalau dia lari sekarang, maka Ferdan dan Felix serta teman-teman mereka berdua tidak kan bisa lolos dari sini, karena orang yang memiliki kekuatan besar ini pasti akan menjadikan mereka sebagai sasaran.Dan Daniel tidak mau hal itu terjadi. Dia datang jauh-jauh ke sini untuk menolong Felix dan teman-temannya, karena itu, dia tidak mau setengah-setengah.Daniel tidak mau berhenti menolong Felix dan yang lainnya, walaupun dia tahu ada seseorang berilmu tinggi yang sedang mendatanginya pada saat ini dan dia sendiri ragu kalau dia akan bisa menang dari orang itu.Daniel mundur-mundur sambil matanya terus menatap ke arah pintu lift. Daniel sengaja mundur ke arah kamar tempat Felix dan yang lainnya pergi.Daniel ingin menjadi benteng terakhir supaya Felix dan yang lainn
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv