Sebuah drone nampak mengeluarkan sinar infrared-nya ke dalam kamar yang ditempati Daniel dan Wilona.Daniel langsung waspada dengan seluruh perlindungan tenaga dalamnya. Dia bahkan menyentuh tubuh Wilona agar supaya kalau tembakan akhirnya dilakukan oleh drone itu, maka Wilona akan juga terlindung dengan tenaga dalam darinya.Tapi drone itu masih belum juga menembak, hingga akhirnya dia lari pergi dan terlihat ada sebuah drone lainnya yang menembak ke arah drone yang tadi mengancam di balik jendela itu.Daniel segera tahu kalau drone kedua yang memaksa drone pertama pergi itu adalah drone milik dari Felix, apalagi ketika dia mendengar di kejauhan sana terjadi tembak-menembak di udara.Walaupun Daniel tidak tahu dengan pasti siapa yang menembak itu tapi dia yakin kalau tembakan-tembakan itu terjadi di udara di luar hotel dan itu berarti tembakan itu terjadi antara dua drone yang tadi.Setelah beberapa saat dan setelah tembakan tidak lagi terdengar, Daniel menelpon Felix dan dari Felix,
"Kamu berani menawarkan hal itu kepadaku, hah?!" geram Daniel."Come on, Daniel. Kamu akan mendapatkan untung yang sangat banyak dari tawaranku ini. Ingat, selama ini perusahaanmu hanya menjadi nomor 3 di dunia, tapi dengan adanya pertukaran kita ini, bisa saja kamu akan segera menjadi perusahaan nomor dua di dunia mengalahkan perusahaannya Keluarga Rockefelmer itu. Iya kan?" tandas Eldridge tanpa merasa bersalah.Daniel segera memegang kerah baju Eldridge dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya siap untuk menghancurkan tengkorak kepala Eldridge."Jangan lakukan itu, Tuan Daniel. Ingat, Anda akan menghadapi banyak masalah kalau anda melakukan itu. Keluarga Rosschain tidak akan membiarkan Anda lolos," kata Carson yang telah berdiri di dekat pintu keluar ruangan ini.Daniel berpikir sejenak. Dia merasakan kebenaran dari kata-kata Carson itu, karena itu, dia melepaskan cengkramannya di kerah baju Eldridge dan menurunkan tangannya yang hendak memukul Eldridge tadi"Aku akan melupa
Daniel segera bergerak hendak membuka pintu mobilnya.Tindakan Daniel ini langsung dicegah oleh Wilona. "Kamu mau kemana? Tetaplah disini bersamaku?""Aku harus keluar sebelum anak buahku di depan sana habis semua. Kamu jangan khawatir, aku akan instruksikan semuanya di sini untuk mengawalmu, sementara aku yang akan menjadi penyerang di depan menghabisi musuh di sana."Wilona masih menahan tangan Daniel, dia masih mengkhawatirkan keselamatan Daniel."Percayalah, sayang. Aku tidak akan apa-apa. Aku memerlukan semua anak buahku, selain aku tidak mau mereka tewas terbunuh, juga supaya mereka bisa menjadi benteng pertahanan untuk menjagamu sementara aku yang akan menjadi penyerang. Jangan khawatir, karena aku aku memiliki kemampuan lebih dari mereka."Akhirnya Wilona mengangguk dan melepaskan tangannya dari tangan Daniel.Daniel keluar dan langsung instruksikan kepada Andreas dan yang lainnya untuk berada di sekeliling mobil di mana Wilona berada.Setelah itu, Daniel langsung melompat ke
Ancaman untuk Daniel ini datang dengan sangat cepat. Dari depan datang konvoy motor dari orang-orang berseragam hitam, helm hitam dan senjata api yang langsung mereka tembakkan ke arah Daniel. Dari kanan, kembali berdatangan mobil-mobil Range Rover lainnya, sementara dari atas, ada sebuah helikopter yang langsung menembak ke arah Daniel.Daniel tidak khawatir akan keselamatannya tapi, dia khawatir dnegan gangguan ini, itu akan membuat dia semakin jauh terpisah dari rombongannya yang sudah melaju tadi.Ken khawatir dia akan terkena siasat musuh, yang kan membuat dia terpisah dari Wilona. Karena itu, Daniel segera melompat ke arah salah satu motor musuh dan menendang pengendaranya.Pengendara motor itu terpental dari motornya dan belum juga motor itu jatuh, Daniel sudah gantian duduk di atas motor itu.Setelah itu, Daniel segera menggeber motornya untuk melaju mengejar ke arah perginya Wilona dan para pengawalnya tadi.Belum juga jauh Daniel melaju, tiba-tiba dia mendengar suara helikop
Daniel berpikir cepat. Dia tidak mau menjadi sasaran dua rudal itu. Kalau dia terus-terusan menghindar seperti tadi, maka, ada saatnya dia akan terkena juga oleh rudal musuh yang tidak pernah lelah mengejarnya itu.Apalagi dengan kedatangan rudal kedua yang pasti akan semakin menyulitkan Daniel. Daniel tidak tahu sampai dimana ketahanan tenaga dalamnya dalam menghadapi terjangan rudal itu, tapi Daniel tidak mau mencoba, Daniel lebih memilih untuk menghindar.Daniel tidak mau terus-terusan menjadi bulan-bulanan serangan rudal dari helikopter itu, karena itu, Daniel memilih untuk mematikan sumber api dan tidak mematikan api-api yang menjalar tapi langsung mematikannya di tempat asalnya agar supaya tidak ada masalah lebih lanjut lagi.Saat ini, sebelum rombongan motor ataupun rombongan Range Rover tadi datang, Daniel ingin menghabisi helikopter di atas sana karena helikopter itu terus mengganggu Daniel sejak tadi.Sementara itu, youtuber yang sejak tadi mengikuti aksi Ken lewat drone mil
Benar saja apa yang dibilang Loraine itu, karena di depan sana, terlihat sebuah mobil SUV merek Lexus berusaha untuk menabrak mobil sedan kuning di depan sana. Sopir mobilnya Wilona itu berusaha melakukan zig-zag untuk menghindar dari hantaman musuh itu tapi, bagian belakang mobil itu berhasil terkena.“FASTER!” kata Daniel kepada Loraine.Loraine tahu akan maksud Daniel itu, dia langsung tancap gas sehingga dalam waktu singkat, mobil sport ini berhasil memangkas jarak dengan mobil yang hendak menabrak mobilnya Wilona di depan sana.Daniel tahu kalau seharusnya ada dua mobil yang menjadi penjaga mobilnya Wilona di bagian belakang agar supaya musuh tidak bisa mendekati mobilnya Wilona tanpa melewati dua mobil itu.Tapi, ternyata dua mobil itu tidak lagi menjaga mobilnya Wilona. Daniel tidak tahu apa yang terjadi tapi nampaknya dua mobil itu sudah berhasil dihabisi musuh. Daniel berusaha menghubungi Felix, tapi, belum ada jawaban dari Felix.Loraine terus memacu mobilnya dan karena mobi
Daniel merasa harus bertindak cepat, dia tidak mau Wilona terlalu lama jatuh di tangan musuh. Karena itu, dia langsung berusaha memastikan akan dimana adanya Wilona berada di antara 3 mobil di dean sana.Sambil tetap mengendarai mobilnya, Daniel memusatkan pendengarannya untuk mendengar ke arah mobil-mobil di depan sana. Saat dia memusatkan pendengarannya seperti saat ini, maka, suara deru mesin mobil di jalan tol ini, serta suara lainnya tidak dia dengar, yang dia dengar adalah suara di dalam mobil.Daniel tidak menemukan satu suara punyang mengindikasikan keberadaan Wilona di dua mobil di depan sana. Setelah itu, barulah Daniel mengikuti kata-kata Felix untuk memperhatikan ke arah mobil di paling depan yang berusaha dilindungi oleh dua mobil lainnya.Segala sesuatu di sekeliling Daniel saat ini tidak terdengar olehnya saat dia memusatkan pendengarannya ke mobil musuh yang paling depan.Saat ini, kalau diibaratkan dengan potret, maka, Daniel sedang memusatkan perhatian pada satu fok
Kemampuan yang dimiliki Daniel hanyalah kemampuan untuk melompat dan bukan kemampuan untuk terbang. Walaupun lompatan yang bisa dilakukan Daniel sangat jauh atau sangat tinggi kalau dibandingkan dengan lompatan orang biasa tapi, tentu saja dia tidak bisa merubah lompatannya secara tiba-tiba.Karena itu, saat mobil yang membawa Wilona ini tiba-tiba bermanuver, membelok dengan tajam, Daniel tidak bisa ikut-ikutan melompat ke arah yang sama dengan mobil itu. Akibatnya, Daniel hanya bisa melompat di area yang kosong sementara mobil itu sudah membelok tajam dan kini masuk di antara mobil-mobil di jalur lambat.Felix sendiri dengan susah payah akhirnya berhasil menguasai mobil setelah mobil yang ditinggalkan Daniel tadi sempat oleng di jalan tol hingga hampir menabrak beberapa mobil di jalur tengah.Saat Felix berhasil menguasai mobil, dia segera bergerak mendekati Daniel yang terihat berlari di jalur cepat setelah lompatan Daniel tadi, gagal mencapai mobil yang menculik Wilona.“JENDERAL!”
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv