Beranda / Pendekar / Pangeran Pendekar Terasing / Pertentangan di Dading

Share

Pertentangan di Dading

Penulis: Afzah Nujati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-02 02:30:11

Setelah lama termenung dalam keharuan. Jenderal Besar Li Guzhou berdiri. Dia melayangkan senyum hangat kepada semua orang yang telah mencemaskannya.

“Maaf telah membuat kalian khawatir,” ujarnya.

Hu Qiqiang membalas senyum Jenderal Besar Li.

“Aku yakin mereka akan baik-baik saja. Jenderal Besar Li tak usah khawatir.”

Dengan senyum masih sama, Li Guzhou menghampiri Hu Qiqiang dan memegang pundaknya.

“Aku tahu. Ketua Kang pasti mampu menyelamatkan mereka,” ujarnya. “Apa kalian terus mengawasi pergerakan Pangeran Zhao You?” lanjutnya dengan sebuah pertanyaan.

“Kami selalu mengawasi pergerakan mereka siang dan malam. Sampai saat ini tidak ada yang mencurigakan,” jawab Jenderal Wei Mingli.

Jenderal Besar Li Guzhou menghirup udara dalam-dalam.

“Aku tak tahu kenapa, tapi ada sesuatu yang tidak mengenakan hatiku selama ini,” katanya.

“Boleh kami tahu, Jenderal Besar? Siapa tahu kami bisa sedikit meringankan beban Jenderal Besar,” ucap Menteri Keadilan Wei Qiao menawarkan bantuan.

“Bukankah an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pangeran Pendekar Terasing   Zhao Bingwen Mengawasi Perbatasan Dai-vet

    Di hatinya, dia merasa kesal kepada orang-orang ini, tapi mereka juga tidak bisa disalahkan. Mereka melakukan itu karena kecintaan mereka terhadap Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong.Di tempat lain, dalam waktu setengah hari, seekor merpati milik Lao Sying telah tiba di Istana Es. Qi Peizhi membuka surat itu dan memberikannya kepada Chiu Kang.Di dalamnya tertulis: “Maaf atas kabar tidak menyenangkan ini, Ketua. Agaknya para jenderal yang menjaga Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong tidak berkenan pergi ke Changbai. Mereka menganggap Ketua Kang sudah tidak sopan memberi perintah kepada Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong.”Setelah membacanya, Chiu Kang menghela nafas dalam-dalam. Kemudian dia memberikan surat itu kepada orang-orang di sampingnya.“Bagaimana ini?” Ye Tao kesal.Chiu Kang tersenyum.“Aku yang salah. Bukankah memberi perintah kepada seorang pangeran adalah kejahatan. Aku lupa untuk sesaat,” katanya.“Tapi...”“Sudahlah,” Chiu Kang memegang pundak Ye Tao. “Ketua

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang Siuman

    “Karena mereka berpikiran, kita pasti akan menganggap mereka kabur ke sebuah tempat yang paling mudah dijangkau, aman, dan Pangeran Zhao You tidak punya banyak pengaruh di sana,” ucap Jenderal Zian Wang Long masih berlutut. “Akan tetapi, karena pemikiran ini mereka memilih sebuah tempat yang paling jauh, dan yang luput dari perkiraan kita.”Semua orang di ruangan itu menganggukkan kepalanya.“Aku rasa perkataanmu masuk akal,” ujar Pangeran Zhao Bingwen. “Apa sudah ada kabar dari orang-orang yang dikirim Ayahku ke Liao atau tempat-tempat lainnya?” tanyanya.Gu Buchou maju ke depan dan berlutut di hadapan Zhao Bingwen.“Maaf, Yang Mulia Pangeran, sampai saat ini kami masih belum mendapatkan kabar,” katanya tegas.“Hmmm,” Pangeran Zhao Bingwen berjalan keluar ruangan dengan tangan terus memegang dagunya.“Apa yang akan Yang Mulia Pangeran lakukan?” tanya Jenderal Zian Wang Long mengikutinya dari belakang.Zhao Bingwen menghentikan langkahnya dan berbalik memandang Jenderal Zian Wang Long

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Pangeran Pendekar Terasing   Dading yang Berdarah

    Kata-kata itu disambut tatapan kagum dari orang-orang di sampingnya. Memang benar, untuk mencapai suatu tujuan, seseorang harus keras kepala menghadapi segala ujian dan terus maju tanpa akhir.“Ketua Park benar. Aku hanya bertanya-tanya, sejauh mana keras kepala Ketua Kang dapat mengantarkannya pada sebuah tujuan,” gumam Ye Tao dengan desahan kecil.Cao Ehuang tertawa.“Sudahlah, kita harus mengikuti Ketua Kang ke mana pun dia pergi. Aku benar-benar merasa bahagia menjadi bawahannya.”Dia bergegas lari mengikuti Chiu Kang dan Wang Jiang, lalu disusul oleh yang lain.****Hu Hongyin menghabiskan waktu siangnya di Dading dengan minum-minum di sebuah kedai yang cukup besar. Hatinya merasa terluka dengan ucapan Tai Kun Lun dan teman-temannya.Karena rasa hormatnya yang begitu besar kepada Chiu Kang, dia tidak bisa bertahan ketika ada seseorang yang berbicara buruk tentangnya, meski orang itu tak tahu siapa dia sebenarnya.Di samping itu, mereka juga mempertanyakan kesetiaannya pada Kekais

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Pangeran Pendekar Terasing   Ai Bo di Kota Dading

    Ketua Ai Bo tertawa terbahak-bahak sampai tenggorokannya terlihat.“Jangan harap kau bisa lari!”Tanpa pikir panjang lagi, Ai Bo melayang ke atas dan melemparkan golok besarnya ke arah Zhao Ming dan Zhao Rong.Ong Fei Yin terkejut menghadapi serangan tiba-tiba yang menakutkan ini. Dia menggulingkan tubuhnya ke belakang dan menangkis golok itu sekuat tenaga.Sayangnya, tenaga dalam Ong Fei Yin masih jauh di bawah Ai Bo. Pedangnya terpental jauh meski sudah menahannya dengan kedua tangannya. Karena besarnya tenaga dalam Ai Bo, kedua tangan dan kakinya bergetar hebat.“Hahaha,” tawanya keras. “Cuih, dengan kemampuan seperti itu kau ingin melindungi mereka! Jangan harap!” hardik Ai Bo.Dia kembali menyerang. Golok yang dilemparkannya bisa berputar balik ke tangannya, seperti tersedot magnet besar yang luar biasa. Keahlian semacam ini hanya dimiliki oleh pendekar-pendekar teras di dunia persilatan.Ong Fei Yin berupaya keras mengembalikan kuda-kudanya. Dia mengumpulkan seluruh tenaga dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Pangeran Pendekar Terasing   Perbincangan Qi Peizhi dan Wang Jiang

    “Ketua Kang! Ketua Kang!” teriak orang-orang di sampingnya."Mahaguru Kang! Mahaguru!"“Tuan Muda Kang!” panggil Qi Peizhi lirih.Dia telah kehabisan tenaga untuk berteriak. Kesedihannya telah menguras kekuatannya, semuanya seakan mengecil, menyempitkan apa pun di tenggorokannya, bahkan dia tak bisa memanggil nama Chiu Kang dengan lantang.Sementara itu, Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong mendekati tubuh lemah Chiu Kang dengan langkah ragu. Mata mereka berdua basah dipenuhi kesedihan. Entah karena apa, hanya tiba-tiba saja mereka berdua merasa kesepian, seperti perasaan ditinggal oleh orang yang dikasihinya.“Cepat bawa Ketua Kang ke dalam!” ujar Ong Fei Yin.Hu Hongyin dan Lei Liwei menjadi orang yang paling terburu-buru mengangkat tubuh Chiu Kang. Pipi mereka dipenuhi air mata yang mengalir deras.Melihat keadaan Chiu Kang yang terbaring kaku seperti ini, memaksa kesedihan bertamu, dan membuat mata mereka menangis penuh kepiluan.Mereka semua sangat cemas melihat keadaan Chiu Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Pangeran Pendekar Terasing   Hukuman Pengkhianat Perguruan Mufu

    Daun-daun kering bertaburan. Sinar mentari berkejar-kejaran. Udara pagi menghambur. Pepohonan menggerakkan ranting-rantingnya. Semuanya berlaju menyatakan kehidupannya masing-masing.Begitu pun dengan murid-murid Mufu, mereka termakan semangat menggiring daun-daun kering dengan sapunya, membersihkan seluruh tempat yang tak luput dari jangkauannya, meski hampir semua tempat di Gunung Mufu dipenuhi daun-daun kering itu.Bagi murid-murid Mufu, pagi hari merupakan waktu yang paling ditunggu. Sebab, di pagi harilah mereka diajari ilmu silat, dari mulai jurus-jurus pedang khas Mufu sampai gerakan tangan kosong yang unik.Apalagi jika pertengahan bulan seperti sekarang ini, semangat mereka semakin membumbung tinggi karena He Jinhai, Ketua Perguruan Mufu sendiri yang akan memberi pelajaran.Memang, jika dibandingkan pendahulu-pendahulunya, ilmu silat He Jinhai jauh di bawah mereka, tapi hal itu tidak hanya terjadi di Mufu, hampir semua perguruan mengalami fase ini, bahkan Wuling sekalipun.Na

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Pangeran Pendekar Terasing   Diskusi Panas di Rumah Hu Chen Wu

    He Jinhai memberikan secarik surat itu kepada Heng Tingfeng.Seketika wajah Heng Tingfeng berubah. Dia terkejut seperti tertimpa pohon yang jatuh.“Bagaimana mungkin ini terjadi?” katanya heran. “Siapa orang yang bisa melukai Paman Guru Kang? Di dunia ini, tidak ada seseorang pun yang bisa menandingi ilmunya?”Heng Tingfeng penasaran bercampur tidak percaya.“Apa yang harus kita lakukan, Paman Guru?” tanya He Jinhai.“Aku akan berangkat ke Liao sekarang juga. Kau harus menemukan Adik Kedua, dan katakan kepadanya bahwa Paman Guru Kang terluka parah, suruh dia menyusul ke sana,” perintahnya.He Jinhai mengangguk.“Murid akan melakukannya. Paman Guru hati-hati!”Belum selesai mengucapkan salam perpisahan, Heng Tingfeng langsung meloncat terbang melintasi hutan di Gunung Mufu, dan menghilang tanpa jejak.****Senandung tembang mewarnai alam dengan nada kesenduan, dengan meninggalkan memar asmara di hati Wang Jiang.Sejak kemarin wanita cantik itu terus melamun tiada akhir. Dia tak bisa me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Pangeran Pendekar Terasing   Kedatangan Empat Pendekar Wangi

    “Heh,” Tai Kun Lun membuang muka. “Aku heran dengan Jenderal Hu Hongyin. Kenapa dia lebih khawatir dengan keselamatan Ketua Kang daripada kedua pangeran, padahal dia datang kemari atas perintah Jenderal Besar Li,” gerutunya dengan wajah kesal.“Aku dengar Ketua Kang adalah saudara angkatnya. Wajar saja jika dia khawatir, Tuan Tai,” jelas Hu Chen Wu.Bagaimana pun juga, dia merasa terganggu ketika kata-kata buruk menyerang adiknya.“Bagaimana dengan yang lainnya. Mereka seakan hanya peduli kepadanya, tidak kepada Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong! Kita tidak bisa membuang-buang waktu kita di sini hanya karena dia,” tegasnya.“Aku kira ucapan Tuan Tai terlalu berlebihan. Bagaimana pun juga, mereka datang kemari untuk membantu kita, bahkan Ketua Kang dalam keadaan buruk seperti itu karena melindungi Yang Mulia Pangeran. Bukankah sudah sepantasnya kita memperlakukannya dengan baik?”Hu Chen Wu mengatakannya dengan perlahan-lahan.“Aku tahu, dan aku berterima kasih kepadanya, tapi kit

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06

Bab terbaru

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Guru Besar Ma Rung

    Chiu Kang memandang mereka.“Tak apa-apa. Kau boleh mengatakan semua hal yang ada di pikiran dan hatimu,” ujarnya dengan senyum.Ho Fengge menunduk.“Maafkan hamba, Mahaguru.”Chiu Kang menepuk lengan kanan Ho Fengge.“Kau punya tubuh yang bagus. Jika terus berlatih, kau akan menjadi pendekar hebat,” pujinya.“Mahaguru Kang terlalu memuji hamba,” jawab Ho Fengge merendah.Lalu, tiba-tiba Heng Tingfeng, Quan Shirong, Ong Fei Yin, dan Empat Pendekar Wangi datang menghadap Chiu Kang dengan membawa Tie Butong, Yang Cap Sa beserta murid-muridnya, Delapan Setan Utara dan Lima Setan Barat.“Hormatku kepada Paman Guru,” ujar Heng Tingfeng sebelum melapor. “Kami berdua telah berhasil menangkap mereka dari pintu belakang. Tampaknya mereka berdua hendak kabur dengan beberapa orang-orangnya.”Chiu Kang berjalan mendekati mereka dengan tatap penuh selidik.“Kalian totok aliran darah mereka agar tak bisa lari. Jangan ragu-ragu untuk melakukan apa pun yang kalian anggap dapat memberikan kita kabar t

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang Sampai di Kuil Ma Rung

    Chiu Kang berdiri seketika. Dia melepaskan genggaman tangan lembut Wang Jiang yang menyentuh punggung dan lengan kirinya, bukan karena enggan atau risih, tapi mendengar perkataan Wang Jiang membuatnya bertambah sedih.Dia mulai membayangkan bagaimana hati Wang Jiang bertahan selama ini, apalagi sekarang dia benar-benar tahu siapa dirinya.“Maaf, aku minta maaf,” ujar Chiu Kang dengan kepala menggeleng beberapa kali.Mata Wang Jiang berkaca-kaca, bibirnya bergetar. Dia terus memandang Chiu Kang dengan tatap tajam.Dia terkejut kenapa Chiu Kang tiba-tiba meminta maaf. Apakah itu jawaban terhadap perasaannya? Atau dia hanya sedang mempermainkannya?“Kenapa kau kejam kepadaku?” katanya tiba-tiba. “Jika kau tak mencintaiku, tak masalah. Aku hanya ingin, sudahlah!”Wang Jiang berlari kencang meninggalkan Chiu Kang.“Tunggu!” teriaknya kencang, tapi Wang Jiang tidak menggubrisnya.Dia terus berlari tanpa pernah memandang ke belakang.“Apa yang telah aku perbuat?” Chiu Kang memukul kepalanya

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang Sampai di Miran

    Kemudian Hu Qiqiang mulai menceritakan semua tindak-tanduk Pangeran Zhao You, dari mulai pembunuhan Pangeran Mahkota Zhao Kong sampai semua hal yang mencurigakan belakangan ini.Dia pun tak lupa memberitahu bahwa seluruh pendekar dari aliran hitam telah berada di bawah pengaruh Pangeran Zhao You. Mendengar semua cerita Hu Qiqiang, Jia Lihua terlihat sangat terkejut. Dia tidak berhenti menggelengkan kepalanya.“Bagaimana semua ini dapat terjadi?” tanyanya setengah menggerutu.Kali ini giliran Hu Qiqiang yang menggeleng.“Kekuasaan selalu menjadi barang paling diperebutkan sejarah,” jawabnya.Jia Lihua menghela nafas panjang. Dia masih tidak berhenti terkejut.“Lalu apa yang membawamu kemari selain hal itu?”“Jenderal Besar Li memerintahkanku untuk meminta bantuan dari Perkumpulan Pendekar Song.”Tatapan Jia Lihua masih belum paham.“Bantuan macam apa yang diminta Jenderal Besar Li?” tanyanya lagi.“Jenderal Besar Li ingin para pendekar dari Perkumpulan Pendekar Song membantu untuk meny

  • Pangeran Pendekar Terasing   Hu Qiqiang ke Danau Liangzi

    “Hamba, Jenderal Besar.”Hu Qiqiang maju mendekati Li Guzhou setelah mendengar panggilan.“Tampaknya perkiraanku benar, Pangeran Zhao You sedang merencanakan sesuatu yang besar.”Hu Qiqiang masih tak memahami arah pembicaraan Jenderal Besar Li Guzhou.“Maksud Jenderal Besar Li?” tanyanya.“Kau bacalah surat ini.”Li Guzhou memberikan surat di tangannya kepada Hu Qiqiang.Seketika air muka Hu Qiqiang berubah.“Bagaimana bisa ini terjadi?” tanyanya. “Meski penambahan tentara dalam jumlah besar merupakan hal yang bagus, tapi ini sangat mencurigakan.”Di masa Kaisar Song Renzong berkuasa, sensus kependudukan Kekaisaran Song menyatakan bahwa populasi penduduk Song sekitar seratus juta.Sementara itu, satu-satunya cara memasuki kepemerintahan, entah itu di bidang sipil maupun militer, harus melalui ujian.Maka wajar saja jika orang seperti Jenderal Besar Li Guzhou, Jenderal Sun Changyi dan Jenderal Hu Qiqiang menaruh curiga dengan keadaan sekarang ini, apalagi ada cobaan pembunuhan pada ora

  • Pangeran Pendekar Terasing   Laporan Jenderan Sun Changyi

    Duduk di atas batu, seorang biksu tua yang berwajah sangar. Di depannya, beberapa orang terikat dengan tali yang sangat kencang.Wajah mereka pucat. Bibir mereka kering seperti pengemis yang lama tak bertemu makanan.Dengan mata terpejam, biksu tua itu menggulir-gulirkan tasbih besar di tangan kanannya, entah apa yang sebenarnya dia rapalkan. Jika dia orang baik, tentu tidak akan melakukan hal semacam ini.“Biksu jelek! Lepaskan kami,” teriak salah seorang dari tawanan di depannya.Plaaakkk...Pipi orang itu memerah karena tamparan yang keras dari seorang biksu yang menjaganya.“Jangan berani-berani kau membentak Guruku,” ujarnya penuh kemarahan.“Bai Anda, jangan kurang ajar. Buddha membenci orang yang bertindak semena-mena,” ujar biksu tua itu berlagak bijak.Bai Anda menunduk dengan tangan menjura.“Amitabha, semoga Buddha mengampuni dosa-dosaku,” ucapnya.“Cuih, orang sepertimu tak pantas menjadi umat Buddha,” ujar salah seorang dari mereka.Biksu tua itu menghentikan tangannya me

  • Pangeran Pendekar Terasing   Si Dewa Macan dan Chiu Kang

    Mata Si Dewa Macan menyipit.“Siapa kau?”Chiu Kang maju ke depan beberapa langkah.“Namaku Chao Kang. Pasti Tetua belum pernah mendengar nama rendahan itu.”“Apa kau yang telah membunuh muridku?” tanyanya.“Boleh aku tahu nama murid Tetua?”Dewa Macan, Ai Bao Bo membuang muka.“Pasti kau pelakunya. Aku tidak ragu lagi,” katanya sinis.Melihat wajah Chiu Kang yang penuh tanya, Heng Tingfeng mendekatinya.“Dia adalah guru Ketua Sekte Macan Terbang, Ai Bo,” bisiknya. “Paman Guru harus hati-hati, ilmunya sangat hebat.”Chiu Kang manggut-manggut.“Aku memang membunuhnya, tapi aku bukan penyebab kematiannya,” katanya.“Apa kau bilang?!” sorot mata Ai Bao Bo menajam marah.“Dia mati karena perbuatan kejinya sendiri,” ujar Chiu Kang ringan.Dia mulai mengalirkan seluruh tenaga dalamnya ke seluruh tubuh tanpa sepengetahuan Si Dewa Macan.Saat ini, dia sedang bersiap-siap menerima pukulan hebat dari seorang legenda silat di depannya itu, guna mengobati luka dalamnya.Seketika, tanpa aba-aba, S

  • Pangeran Pendekar Terasing   Dendam Sekte Macan Terbang

    “Kau salah. Aku bukan orang yang kau cari.”Chiu Kang masih bersikukuh mengingkarinya.“Aku tahu kau mengenalku. Aku tahu kau mengakuiku. Jika tidak, buka matamu! Pandang mataku dalam-dalam dan katakan dengan lantang!”Air mata Wang Jiang semakin menderu-deru, seperti badai yang menyapu gurun pasir yang gersang.Entah karena alasan apa, Chiu Kang masih memejamkan kedua matanya.“Maaf, aku harus pergi,” ujarnya dengan suara parau dan berat.Dia melangkahkan kakinya keluar dari kamar Wang Jiang dan menutup pintunya. Dia takut orang lain akan mengetahui kejadian ini.“Aku tahu kau mengenalku, aku tahu itu.”Wang Jiang jatuh terduduk. Tangisnya telah berubah menjadi perasaan pilu yang menusuk-nusuk.Sementara itu, Chiu Kang mempercepat langkah kakinya menuju kamar. Setelah sampai di kamar, dia langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Walaupun sedikit, ada air mata mengalir di sudut matanya, menetes jatuh mengenai selimut di bawahnya.“Maafkan aku, Kakak Jiang. Aku tak tahu apa yang

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pernyataan Wang Jiang

    “Saat ini Paman Qi tidak ada di rumah kita. Sore tadi dia pergi ke Xingyuan untuk mengunjungi makam guru.”Zhao Meirong mengangguk-anggukan kepalanya.“Pantas saja aku tidak melihatnya sejak tadi sore.”“Gadis manja, kenapa kau tak masuk ke dalam dan membantu Ibumu menyiapkan makanan? Suatu saat kau akan menjadi istri seseorang, kau tak boleh terus-menerus begini,” ujar Pangeran Zhao You sembari menyentuh hidung Zhao Meirong.“Heh,” keluh Zhao Meirong dengan wajah sebal. “Di dunia ini, tidak ada seorang pun yang pantas menikah dengan putri semata wayang Yang Mulia Pangeran Zhao You yang tersohor itu,” lanjutnya dengan tawa riang.“Hahaha,” Pangeran Zhao You tertawa lepas, begitu juga dengan Zhao Bingwen dan Zhao Nianzu, mereka berdua ikut tertawa melihat perilaku konyol adiknya.“Kau memang berbakat, Ayah saja tidak mampu membuat kedua kakakmu tertawa, tapi kau berhasil melakukannya.”Kali ini Pangeran Zhao You mencubit kedua pipi Zhao Meirong, yang membuat gadis cantik itu meringis k

  • Pangeran Pendekar Terasing   Keberadaan Zhao Ming dan Zhao Rong

    Kejadian seperti malam tadi kembali terulang. Tenaga dua laki-laki tua itu seperti terserap entah ke mana. Tiada tekanan maupun ledakan sama sekali, padahal mereka mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk menghantam tubuh Chiu Kang.Beberapa saat kemudian, angin besar mulai itu memudar. Goyang daun-daun pun kembali tenang. Semuanya tampak biasa-biasa saja, tidak ada yang berlebihan. Chiu Kang mulai membuka matanya dan tersenyum.“Terima kasih. Pemulihan tenaga dalamku sudah hampir mencapai separuh. Itu semua berkat bantuan kalian,” ujarnya.“Kami hanya menaati perintah Paman Guru,” kata Quan Shirong.Chiu Kang tersenyum.“Kita akan melakukannya kembali lusa. Aku tak mau kalian kehilangan banyak tenaga gara-gara menyembuhkanku.”Setelah beberapa hari melakukannya, tenaga dalam Chiu Kang perlahan-lahan telah kembali pulih, tapi tidak dengan luka dalamnya.Meskipun Chiu Kang mempunyai ilmu Serapan Hawa Semesta, untuk menyembuhkan luka dalamnya, dia perlu menerima sebuah pukulan hebat, d

DMCA.com Protection Status