Mendengar nama Tai Niu Xin dan Tai Kun Lun tidak membuat Permaesuri Yi Thing tenang. Karena jamak diketahui, keluarga Tai merupakan pengikut dan pendukung utama Pangeran Zhao Kong.“Aku tahu apa yang ada di pikiran Ibunda Ratu. Tapi tenang saja, aku telah menyiapkan semuanya. Aku mengancam akan membunuh Jenderal Tai Kun Lun dan semua keluarga Tai jika dia tidak melakukan apa yang aku minta. Dengan ini, kita bisa membunuh dua burung dengan satu batu. Hahaha..” Pangeran Zhao You tertawa keras membanggakan dirinya sendiri.“Aku harap semuanya berjalan lancar, anakku. Karena dengan menjadikan keluarga Tai sebagai terdakwa, maka Tai Kun Lun tidak akan bisa lagi kembali ke istana. Dan lebih menyenangkan lagi, semua jabatan yang dipegang oleh keluarga Tai akan dihapuskan. Mereka akan menjadi rakyat biasa.”“Benar, Ibunda Ratu. Selama ini Perdana Menteri Hu Lian Tang dan keluarga Tai menjadi tembok penghalang keberhasilan kita.”“Bagaimana pun juga, aku lebih suka Jenderal Tai Niu Xin dihukum
“Apa pesan guruku?” ulang Miao Yin Feng tidak sabar.“Jenderal Besar Li Guzhou meminta kami untuk mengantar Pangeran Zhao Ming kemari. Beliau meminta Tuan Miao untuk merawat Pangeran Zhao Ming untuk sementara,” ujar Bu Peng.“Apa yang terjadi!?”“Delapan hari yang lalu Pangeran Zhao Kong telah dibunuh oleh kakaknya sendiri, Pangeran Zhao You. Untungnya kami berhasil menyelamatkan semua anak-anak Yang Mulia Pangeran. Karena itu, Jenderal Besar Li Guzhou meminta Tuan Miao untuk melakukannya,” Bu Peng kembali menjawab.Untuk kedua kalinya Miao Yin Feng menjatuhkan lututnya ke lantai. Dia bersujud beberapa kali dengan air mata bercucuran. Agaknya dia telah merasakan kesedihan mendalam setelah mendengar kabar kematian Pangeran Zhao Kong.Mereka berdua memang mempunyai hubungan dekat. Beberapa tahun yang lalu, Miao Yin Feng mendampingi Pangeran Zhao Kong saat beliau berkelana. Meski waktu itu usia mereka terpaut cukup jauh.“Maafkan hambamu yang tidak berguna ini, Yang Mulia Pangeran. Maafk
Terik matahari seakan membakar apa saja. Bahkan para burung pun segan untuk meninggalkan pohon-pohon tempat mereka berteduh. Mereka lebih memilih bernyanyi dengan perut lapar daripada berterbangan mencari makan.Parahnya, angin pun demikian, mereka seperti tak rela berhembus hanya untuk sekedar mengusap keringat lelah.Setelah lama berpikir, Jenderal Besar Li Guzhou memutuskan untuk membawa cucunya ke kota pelabuhan Guang. Dia akan mempercayakan cucunya pada sebuah kuil tua di sana.Kebetulan ketua kuil di sana adalah teman seperjuangannya dulu. Namanya Liu Sing Ming, yang lebih dikenal sebagai Rajawali dari Jiangning.Ilmu silatnya beberapa tingkat lebih tinggi dari Jenderal Besar Li Guzhou. Karena alasan itulah dia akan menitipkan cucunya di sana. Meski beredar kabar bahwa, Liu Sing Ming tidak akan pernah mengajarkan ilmu silatnya lagi kepada siapapun. Akan tetapi, jika itu hanya rumor, setidaknya masih ada harapan.“Kakek, tubuhku terasa sangat dingin seperti dikelilingi es,” tiba-
“Dasar setan-setan pengecut!” hardik Li Guzhou.Mendengar tindakannya dilecehkan, dua orang berbaju hitam itu melotot. Tatapannya dipenuhi kemarahan. Jelas saja mereka tersinggung mendengar ocehan Li Guzhou.“Siapa kau. Jika ingin tetap hidup, lebih baik kau tidak turut campur, orang tua busuk.”“Apakah para setan dari Lembah Naga Biru masih mengerti makna dari kata ‘busuk’. Aku meragukannya,” ejeknya.“Kurang ajar! Akan kututup mulut busukmu sekarang juga.”“Tuan, lebih baik kau jangan pedulikan kami. Pergilah, aku tak mau ada korban lagi,” ujar wanita itu setengah berteriak.“Tenang saja, Nyonya.”Dua laki-laki berbaju hitam itu menyerang secara serempak. Mereka mengeluarkan pedangnya dan menyabetkannya ke arah Jenderal Besar Li Guzhou.Laki-laki tua itu tidak bergerak sedikit pun. Dia hanya berdiri dan melihat serangan brutal itu datang. Dan, secepat kilat tiba-tiba kedua pedang pria berbaju hitam itu telah berada di tangan Li Guzhou.Lalu, entah kapan pukulan itu mendarat, kedua p
Banyak orang berkumpul minum-minum di sebuah penginapan besar di kota Tan. Beberapa hari terakhir ini, suasana kota Tan telah berubah. Kota yang biasanya hanya dihuni oleh orang-orang yang tinggal di sekitarnya saja, saat ini berubah ramai.Sepuluh hari terakhir telah banyak pengunjung yang datang ke kota Tan. Bahkan karena saking ramainya, banyak penginapan yang kewalahan menyediakan kamar dan makanan untuk tamu-tamunya.Karena itu, banyak pula penginapan-penginapan dadakan lahir di sepanjang jalan kota Tan. Orang Tan sendiri tidak mengerti kenapa kota mereka tiba-tiba berubah menjadi seramai ini. Tapi perduli apa, yang penting penghidupan mereka menjadi lebih layak dengan perubahan tiba-tiba ini.Li Guzhou dan orang-orang dari keluarga Wang juga merasa aneh. Ini bukan pertama kalinya mereka kemari. Setahu mereka kota Tan selalu sepi pengunjung. Tapi dalam sepuluh hari terakhir semuanya menjadi lain.Mereka curiga akan ada sesuatu yang besar terjadi di sini. Tapi apa? Dan tentang apa
Hampir saja Li Guzhou memanggil Chiu Kang dengan sebutan pangeran.Sebelum usia Pangeran Zhao Shing menginjak sepuluh tahun, kakeknya, Li Guzhou lebih sering memanggilnya Chiu Kang.Kini usianya sudah empat belas tahun, wajar saja jika Li Guzhou jarang, bahkan tak pernah lagi memanggil Pangeran Zhao Shing dengan panggilan Chiu Kang. Selain itu, Li Guzhou adalah satu-satunya orang yang memanggil Zhao Shing dengan sebutan itu.“Kau telah siuman. Syukurlah.”“Kakek, aku lama tak mendengar kau memanggilku dengan nama itu. Aku merindukannya,” ujarnya masih lemas.Di belakang Li Guzhou berbaris Wang Jiang dan kedua adiknya serta Fan Yi bersama suaminya. Wajah mereka tampak cemas melihat keadaan Zhao Shing. Satu-satunya orang yang tidak cemas dengan keadaannya adalah Wang Lingshan.“Kakek, kenapa mereka memaki-makimu. Apa kesalahan yang kau lakukan?” tanya Chiu Kang dengan nafas masih terengah-engah.“Tidak, kami hanya bercanda. Apa kau lapar?” tanyanya.“Tentu, aku telah tidur terlalu lama,
Mereka terkejut melihat Li Guzhou berdiri di dekat mereka.“Kau! Kenapa kau selalu mengganggu kami?” tanyanya dengan wajah ketakutan.“Selalu? Aku rasa ini baru kedua kalinya. Belajarlah dulu menggunakan lidahmu dengan benar sebelum menggunakan pedangmu,” Li Guzhou berjalan mendekati Wang Lingshan dan istrinya. “Kau tidak apa-apa?”Mereka hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Sepertinya masih ada kemarahan di hati mereka.“Awas kau! Akan kulaporkan kau kepada guru kami. Ayo kita pergi!”“Laporkan saja. Suruh Mu Long Bui kemari. Aku akan meladeninya bermain-main,” teriak Li Guzhou. Kemudian dia melihat luka Wang Lingshan dan istrinya. “Beruntung hanya luka luar. Kalian naiklah ke atas dulu. Aku akan menyusul.”Wang Lingshan tertunduk malu. “Maafkan sikap kami barusan.”“Tak perlu dipikirkan. Cepat kalian naik dan beritahu kakakmu untuk bersiap-siap. Tempat ini sudah tidak aman lagi. Aku harus mengambil makanan dulu.”“Baiklah. Kami tunggu di atas.”****Bianjing gempar.
Kaisar Song Renzong terkejut mendengar permintaan Hu Hongyin. Orang kepercayaannnya itu meminta pengunduran diri.“Maaf jika kata-kata hamba menyinggung Yang Mulia. Hamba hanya ingin menjalankan tugas ini dengan tenang. Jika hamba masih seorang jenderal, mereka pasti akan terus memperhatikan gerak-gerik hamba. Bukankah itu membahayakan jiwa anak-anak Pangeran Kong.”Setelah mendengar penjelasan Hu Hongyin, Kaisar Song Renzong mulai bisa menerimanya. Dia menganggukkan kepalanya beberapa kali.Meskipun usia Kaisar Song Renzong sudah berkepala enam, keriput di wajahnya masih terbilang sedikit. Dia lebih terlihat muda dari usianya sendiri. Begitu pun dengan wibawa dan kharismanya yang agung.“Kau benar. Kau benar. Baiklah, aku akan mencopot jabatanmu. Tapi kau harus melanggar hukum terlebih dahulu. Agar semuanya tampak nyata.”“Baik, Yang Mulia.”“Kau boleh pergi.”“Terima kasih, Yang Mulia. Hamba mohon diri. Semoga Yang Mulia selalu panjang umur.”Beberapa hari kemudian Jenderal Hu Hongy
“Aku juga ingin Ketua Kong, Ketua He, Ketua Jia, Ketua Jun, Ketua Bojing dan beberapa pendekar yang bersedia untuk mengikutiku menyerang Istana Kaisar,” kata Chiu Kang. “Dan jangan lupa, bawa kedua putra Pangeran Zhao Yaou juga,” lanjutnya.“Apakah kita akan langsung menyerang istana Kaisar sekarang?” tanya Kong Kuanyin.Chiu Kang menggeleng.“Tidak. Kita harus menunggu satu dari tiga pintu gerbang Benteng Bianjing terbuka.”Selain mereka, para ketua seperti Ong Fei Yin, Ye Tao, Cao Ehuang, Lin Qiao, Lin Yao, Shu Shaiming, dan beberapa lainnya bertugas memimpin para pendekar menghancurkan pintu gerbang Benteng Bianjing.Sementara Heng Tingfeng dan Quan Shirong diberi tugas khusus untuk memimpin para pendekar membuka pintu gerbang Benteng Selatan oleh Chiu Kang.“Kita harus menunggu sekarang,” ujar Chiu Kang dengan kedua tangan mengepal.Pemuda itu memandang langit yang biru laut di atas sana. Dia terdiam dengan wajah dipenuhi keringat cemas. Bagaimana pun juga, rasa takut sangat kuat
“Kalian berdua tunggu di sini, aku akan menyelinap keluar Bianjing,” ujar Kaisar Song Yingzong.“Bukankah itu terlalu berbahaya, Yang Mulia?” tanya Yang Mingyu.“Kalian tak usah khawatir, aku tahu apa yang sedang kulakukan,” kata Kaisar Song Yingzong. “Kalian berdua tunggulah di sini, aku akan segera kembali,” lanjutnya.Kedua jenderal muda itu berlutut dan menganggukkan kepalanya.“Semoga Yang Mulia Kaisar panjang umur,” ucap mereka bersamaan.Gelapnya malam sedikit memberi ruang bagi Chiu Kang untuk keluar dari Bianjing. Saat membawa kakeknya, Kaisar Song Renzong ke Daming, dia diberitahu bahwa ada sebuah jalur rahasia dari dalam istana untuk keluar benteng tanpa diketahui.Jalur itu hanya cukup untuk satu orang, karena luasnya yang tidak besar. Jalur itu berada di bawah tanah, semacam gua buatan yang khusus dibuat untuk keselamatan Kaisar jika ada bahaya.Chiu Kang menyelinap memasuki Istana Kaisar yang besar. Dia melihat para penjaga sedang berdiri siaga, ada juga yang mondar-mand
Karena terlalu memikirkan keselamatannya sendiri-sendiri, para prajurit ini rela menangkap tuannya sendiri, Jenderal Liu Gen dan membuka gerbang untuk tentara Pangeran Zhao You.“Kalian akan mendapatkan pengampunan penuh dari Yang Mulia Kaisar,” ujar Jenderal Wei Mingli meyakinkan. “Sekarang, cepat kalian bebaskan Jenderal Liu Gen!” perintahnya.Beberapa orang lari memasuki sebuah ruangan bawah benteng. Beberapa saat kemudian, sosok berjanggut sedang hitam dengan rambut tergurai kotor tersenyum ke arah Jenderal Wei Mingli dan Jenderal Fa Enlai.Kedua jenderal ini pun turun dari kudanya dan menyambut kedatangan Jenderal Liu Gen.“Aku senang kalian datang,” ujar Jenderal Liu Gen dengan mata berkaca-kaca.Wei Mingli tersenyum.“Yang Mulia Kaisar Song Yingzong yang memerintahkan kami melakukan ini,” ujarnya.“Hah,” Liu Gen menghela nafas dalam-dalam. “Sayang aku belum sempat menghadap beliau.”“Aku juga belum sempat bertemu beliau,” sambung Jenderal Fa Enlai sambil menepuk bahu Liu Gen.“
Waktu berlari seakan lebih cepat dari biasanya. Malam bergulir dengan gelapnya yang hitam. Suara ledakan dan peperangan di luar Bianjing semakin lama, semakin nyaring.Hal itu menandakan pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Pangeran Zhao You sudah mendekati Benteng Bianjing. Itu artinya Chenliu telah ditaklukkan.Darah mengalir di mana-mana, membanjiri tanah Song yang subur dan hitam. Kepulan asap menebal seperti gumpalan awan saat langit mendung. Bau amis darah menyengat hebat, dan udara dipenuhi dengan bau itu.Perlahan tapi pasti, tentara Pangeran Zhao You terus merangsek menghancurkan pertahanan demi pertahanan tentara Song yang berusaha melindungi Bianjing.Tentara itu dipimpin langsung oleh Pangeran Zhao You. Dia mengerahkan seluruh tentaranya menuju Bianjing.Para penduduk desa di luar Bianjing ketakutan, mereka lari tunggang langgang tak tentu arah, apalagi setelah melihat banyak tentara Song yang mati kehabisan darah karena tebasan pedang di dada, leher dan perut mereka.Ki
Mereka semua berada di kediaman para menteri dan jenderal yang telah dihukum mati beberapa hari yang lalu oleh Kaisar Song Yingzong di Daming.“Ya. Sesaat lagi perang besar akan dimulai,” kata Kong Kuanyin mendesah.“Aku harap apa yang dilakukan Ketua Kang benar.”Xiao Bojing tampak sedikit ragu akan keputusan-keputusan yang dibuat Chiu Kang akhir-akhir ini.Heng Tingfeng marah. Katanya setengah berteriak:“Jangan pernah meragukan keputusan Paman Guruku, beliau pasti benar mengambil keputusan ini.”“Aku setuju dengan ucapan Tetua Heng, Ketua Kang pasti punya banyak alasan di balik tindakannya,” Jia Lihua meyakinkan.Ye Tao mendesah.“Awalnya aku tidak begitu percaya dengannya, tapi setelah mendampinginya ke Liao, aku yakin Ketua Kang adalah orang yang lebih mampu dari yang kita bayangkan.”“Kita hanya harus mempercayainya,” Jian Jun, Ketua Perguruan Jingshan turut meyakinkan.“Tapi bagaimana jika keputusannya salah, dan menyebabkan seluruh pendekar aliran putih mati?” tanya Lin Yao, K
Di malam yang gelap dan rembulan yang cukup suram karena hanya menyinarkan cahaya yang remang, para penduduk Bianjing yang berkenan diungsikan perlahan-lahan meninggalkan kota. Mereka dijaga oleh para prajurit di bawah komando Jenderal Wei Mingli.Kaisar Song Yingzong sengaja memerintahkan pengungsian dilakukan di tengah malam agar tidak tercium oleh musuh. Dia menghendaki semuanya berjalan lancar dan tidak ada suatu halangan apa pun.Tentu awalnya mereka menolak, tapi setelah mendapat kabar pergerakan tentara yang sangat besar menuju Bianjing dari para saudagar yang baru saja kembali, kebanyakan dari mereka mau meninggalkan Kota Bianjiang.Kaisar Song Yingzong memang sengaja menggunakan para saudagar untuk menyebarkan berita pemberontakan agar penduduk kota mau meninggalkan Bianjing untuk sementara waktu. Demi keamanan mereka.Meski demikian, banyak juga yang memilih tetap berada di Bianjing untuk menjaga harta benda yang mereka miliki.Beberapa hari yang lalu, Kaisar Song Yingzong m
Semua orang terkejut mendengar jawaban Kaisar Song Yingzong. Mereka saling pandang tak mengerti.“Yang Mulia tak bisa melakukan hal itu.”Jenderal Besar Li Guzhou menggeleng keras.“Itu sama saja dengan menyerahkan kekuasaan kepada mereka, Yang Mulia.”“Benar, Yang Mulia. Perkataan Jenderal Besar Li benar!” hampir semua orang menyetujui pendapat Jenderal Besar Li Guzhou.Wei Mingli maju. “Sekuat apa pun tentara Pageran Zhao You, hamba akan menghadapinya tanpa mundur, meski nyawa hamba taruhannya!”Kaisar Song Yingzong menggeleng.“Rupanya kalian tak mengerti maksudku. Aku melakukan semua ini untuk mencegah pertumpahan darah yang berlebihan.”Ucapan itu membuat para menteri dan jenderal semakin kebingungan. Mereka menganggap Kaisar Song Yingzong akan menyerah kepada Pangeran Zhao You.“Apa Yang Mulia Kaisar akan menyerah begitu saja?” tanya Wei Qiao, Menteri Kebudayaan Song. “Perdana Menteri Liu, katakan sesuatu!”Wei Qiao memandang ke arah Perdana Menteri Liu Xiaobo.“Apa kalian tah
“Aku tidak tahu, Tuan. Tapi aku mendengar Pangeran Zhao You mempersiapkan masing-masing seratus ribu tentara untuk mencegah pasukan Song yang hendak kembali menuju Bianjing.”“Hmm,” Chiu Kang memegang dagunya. “Apa kau tahu tanggal pasti pemberontakan Pangeran Zhao You dimulai?”“Maaf, Tuan. Aku tak tahu-menahu soal ini,” jawab Ju Niang Meng.Dia datang sendirian ke tenda Chiu Kang setelah menerima surat darinya saat dia berada di Jingzhao.“Kau boleh pergi,” perintah Chiu Kang.“Tapi, eh, bagaimana dengan...”Tak...Belum selesai berbicara, sebutir kerikil mengenai keningnya.“Aku tambah masa hidupmu dua bulan lagi. Jika aku melihat perubahan dalam dirimu, aku akan membebaskanmu untuk selamanya,” ujar Chiu Kang dengan tatapan setajam elang. “Lusa, suruh teman-temanmu menghadapku jika mereka tak ingin mati cepat,” lanjutnya.“Baik, Tuan. Aku akan ingat kata-kata Tuan,” Ju Niang Meng bersujud beberapa kali. “Jika Tuan hendak bertemu mereka, hamba akan membawa mereka sekarang juga. Mere
Zhao Nianzu mendekatkan kudanya ke kuda kakaknya.“Kita tidak mungkin lari dari orang ini, Kakak. Satu-satunya jalan adalah bertarung mati-matian menghadapinya,” bisiknya.“Aku sependapat denganmu,” jawabnya, juga berbisik. “Bersiaplah!”Zhao Bingwen menendang pelana kudanya dan mental ke atas. Tampaknya dia akan langsung menggunakan ilmu dari Kitab Sakti Sebelas Jari.Tak lama kemudian Zhao Nianzu melakukan hal yang sama, dengan gerakan yang sama pula.Tubuh Chiu Kang sudah merasakan ada gumpalan tenaga hebat yang sedang melingkarinya, belum lagi Gu Buchou, Dewa Pedang Bianjing yang sudah mulai bersiap-siap.“Rasakan ini dewa pedang busuk!” seru Chiu Kang.Bragghhh...Tubuh Gu Buchou menabrak pohon besar di tepi sana setelah terkena pukulan Chiu Kang dengan telak. Saat ini keadaannya sama seperti Duan Fang You.Mungkin ini merupakan pertama kalinya seorang Chiu Kang menyerang terlebih dahulu. Karena bagaimana pun juga, dalam keadaan seperti ini dia harus melakukannya, tidak boleh mem