Share

Bab_88

"Lian, sayang... Akhirnya kamu datang berkunjung!" Vania menyambut kedatangan cucunya dengan kedua tangan terbuka lebar, senyum wanita sepuh itu merekah.

Tak ada yang lebih bahagia daripada melihat generasi yang tersisa sehat seperti saat ini.

"Nenek, aku rindu!" Berlian memeluk erat tubuh Vania.

"Kamu sehat, 'kan, sayang? Kepalanya sudah tidak sakit lagi?" Vania mengelus rambut sang cucu dengan sayang.

Lama sekali Berlian tak merasakan perasaan ini. Kebenciannya dan kecurigaan sudah menghapus perasaan lembut Berlian. Merasakan usapan tulus dari sang Nenek, Berlian akhirnya menjatuhkan air mata.

"Nek, maafkan Lian, Nek. Aku jahat, aku tidak sopan, dan pernah membentak Nenek," ucap Berlian mulai terisak dalam pelukan Vania.

Luke tersenyum, melihat momen hangat antara Berlian dan neneknya. Luke berdiri sedikit di belakang, memberi ruang bagi Berlian untuk merasakan kedekatan yang begitu ia rindukan.

Ethan melangkah ke arah Luke, ia langsung memeluk cucu menantunya. "Terima kasih,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status