“Jangan menunduk bila berhadapan dengan orang seperti mereka. Kamu harus menunjukan sikap kalau kamu tidak takut dengan siapapun. Jangan pernah menunjukan kelemahanmu di mata para musuh, meski jauh di lubuk hati yang paling dalam kamu memang merasa ketakutan!” David benar-benar ingin Laura menjadi kuat dan tangguh.“Tapi dia-” kalimatnya tak jadi dilanjutkan.David mengangkat dagu Laura agar menatap ke arahnya. Saat ini Dita dan Dika tidak ikut bersuara, hanya jantung mereka yang berdebar kencang saat melihat David berbicara dengan kencang. “Lihat Dita dan Dika, mereka membutuhkan kita yang bisa menjaganya. Aku akan menghabisi siapapun yang berani menyentuh kalian. Sekarang ada aku yang selalu akan pasang badan untuk kalian. Meski kita bukan pasangan suami istri, tapi kita ini adalah orang tua Dita dan Dika. Mereka harus bahagia,” ucap David penuh penekanan.Laura menoleh ke arah sang anak yang saat ini ikut menatap sang mama. Bukan air mata yang keluar, justru Laura dibuat tertawa
Hanya butuh waktu satu minggu saja akhirnya Monica Edward dan juga Linda mendapatkan informasi mengenai hubungan David dan juga Laura.Bahkan Monica begitu murka setelah mengetahui kalau sang anak membiayai hidup Laura dan memanjakan Laura dengan kemewahan.“Apa ini benar-benar informasi yang bisa aku percaya?” tanyanya pada Edward.Sebab sejak kejadian bertemu dengan Laura di rumah sakit membuat Monica tidak berani begitu saja mempercayai sang kekasih lagi, karena dia takut hal yang serupa akan terulang kembali.Monica tidak ingin kebahagiaannya kembali terenggut hanya karena salah informasi.“Apa kamu mulai tidak mempercayaiku sayang?"Bukannya menjawab pertanyaan dari sang kekasih, kini Edward terlihat sangat kesal karena Monica tampak tidak mempercayainya lagi.Sedangkan Linda masih memperhatikan sepasang kekasih itu dengan sorot mata tajam, tapi dia enggan mencampuri keributan dua orang di depannya ini.“Kamu seharusnya tidak perlu bertanya lagi padaku kenapa aku bisa meragukanm
“Kenapa kalian diam? Atau tidak bisa menjawab pertanyaanku? Apa yang kalian lakukan berdua di kamar hotel yang sama hmmmm? Jangan bilang kalau kalian ada apa-apa!”Pertanyaan itu kembali dilayangkan oleh Joe sahabat David yang mulai curiga dengan gerak-gerik dua orang di depannya ini.Awalnya Joe baru saja habis menemui klien bisnis milik Aditama Group, tapi tiba-tiba saja dia melihat keberadaan Linda dan juga Edward di hotel yang sama dengannya, sehingga hal itu membuatnya penasaran dan mulai mengikuti dua orang tersebut hingga ke depan kamarnya.Kecurigaannya semakin besar ketika keduanya masuk ke dalam kamar yang sama, dan lihatlah sekarang mereka tampak sangat gugup membuat Joe semakin yakin kalau ada sesuatu yang keduanya sembunyikan.“Apa sih maksudmu bicara seperti itu? Kamu pikir kami selingkuh? Ngaco kamu!’ Linda sekuat tenaga menahan diri untuk tidak sampai kelihatan gugup di depan sahabat calon suaminya ini.Joe tertawa terbahak-bahak, “aku tidak menuduh loh! Aku hanya ber
“Paman, wow kereeeeeeen,” puji Dita dan Dika penuh semangat.Keduanya sengaja menunggu David yang katanya hari ini datang membawa pesawat pribadi untuk kedua anaknya.Sakit jantung yang diderita oleh si kembar dan jarak tempat tinggal mereka yang jauh memebuat David merasa perlu memberikan fasilitas terbaik untuk anaknya.Laura hanya bisa menggeleng dengan perubahan hidupnya yang penuh kejutan.“Kamu suka tidak?” tanya Dita pada kembarannya.Dika langsung berjingkrak girang dan bertepuk tangan, mana ada orang tidak suka dikasih pesawat, dulu keduanya dan sang mama hanya bisa naik kereta dan angkutan umum, sekarang nasib mereka berubah drastis. “Saya suka, saya suka, saya suka,” ucapnya menirukan suara salah satu tokoh kartun kesukaannya.“Aku pikir hal yang seperti hanya ada di dunia dongeng dan novel,” celetuk Laura yang masih belum percaya kalau David memanjakan kedua anak mereka dengan kemewahan.“Kenapa? Apa ini artinya kamu tidak menyukainya?” tanya David.David sudah berdiri di
“David kamu kenapa?” tanya Joe. “Kalau merasa tak sanggup menyelesaikan proyek ini, tinggalkan saja kesehatanmu jauh lebih penting,” tegurnya lagi.Proyek besar ini sudah lama david inginkan, justru dia berhasil raih saat kondisinya dinyatakan tidak sehat. Dan hal ini membuat David harus bekerja lebih ekstra lagi.Satu bulan sudah berlalu sejak David mengunjungi kedua anaknya dan kini dia belum sempat berkunjung lagi dengan alasan sibuk.Laura pun percaya dan tidak banyak menuntut meski kedua anak mereka ingin sekali bertemu David.Pria itu menghentikan kegiatannya, lalu menatap ke arah Ryan dan Joe yang kini juga tengah menatapnya dengan tatapan penuh rasa khawatir."Aku tidak apa-apa kalian lanjutkan saja pekerjaan kalian! Mungkin dengan tidur 10 menit kondisiku jauh lebih baik lagi," ucapnya pada dua orang kepercayaannya tersebut."Wajahmu sudah pucat, apa kamu sedang berpura-pura seolah bisa melewati semuanya dengan baik? Ingat David kamu sedang sakit," ucap Joe lagi mengingatkan
“Ajak anak-anak pulang sekarang!” seru David melalui sambungan ponsel kepada Laura.Sedangkan Monica dan dua orang lainnya sudah menjauhi restoran tempat mereka melabrak Laura.Tanpa mendengar jawaban dari Laura sambungan telepon itu pun terputus.Dua jam berikutnya saat Laura membuatkan menu makan malam kedua anak kembarnya yang masih merajuk akibat batal makan di restoran, dia mendengar suara helikopter di atas rooftop mewah itu.“Siapa yang datang?” tanyanya di dalam hati. Laura mematikan kompornya, berniat hendak menuju ke lantai 4 agar bisa mengetahui yang datang malam ini. Entah kenapa dia berharap David yang saat ini datang.Baru saja dia mau masuk ke dalam lift, suara langkah kaki semakin mendekat.Tap Tap TapDavid yang datang dengan raut wajah penuh amarah dan terlihat sangat menakutkan.Di belakangnya ada Ryan dan Joe yang sama menyeramkannya seperti David. Tanpa mengucapkan sepatah katapun David dan kedua orang kepercayaannya berjalan ke halaman depan rumah Itu.Nyali Lau
BraaaaaakDavid membuka paksa pintu rumahnya malam itu juga. Dia kembali ke Kota sekitar jam sepuluh malam, dan kini dirinya baru menginjakan kaki di rumah mewahnya.“Apa yang kalian rencanakan pada Laura dan kedua anakku huh? Katakaaaaaaaaan!” teriak David kesal.Sejak tadi sore dia berusaha menahan emosinya atas rencana busuk Edward dan dua wanita jahat ini terhadap Laura dan si kembar.“Jaga bicaramu David!” bentak sang mama.“Pada siapa David harus menjaga bicara? Pada penjahat seperti kalian huh?” hina David pada ketiganya.“Sejak kamu bergaul dengan anak miskin itu, kamu tak pernah lagi menghormati Mama yang sudah melahirkanmu!” Monica pun tak kalah kesal pada sang anak."Mama melahirkan David karena terpaksa, dan Mama melakukannya tidak dengan ikhlas. Apa Mama lupa bagaimana Papa banting tulang bekerja demi bisa membayar jasa Mama yang awalnya tak pernah menginginkan David? Atau apa Mama lupa menjemput David ke Sun City hanya untuk Mama jadikan pelayan di rumah kecil itu!""Dav
"Tega sekali dia setelah berhasil membuat anak-anakku peduli padanya dan menganggapnya ada, sekarang dia justru mempermainkannya, aku belum pernah melihat Dita dan Andika seperti ini, dia harus tahu bagaimana rasanya berjuang menenangkan keduanya," ucap Laura di dalam hati.Dia masih menatap tajam ke arah mobil David yang orang di dalamnya tak kunjung keluar.Sampai akhirnya ketika Laura hampir saja mendekati mobil itu dan membuka paksa, tiba-tiba seseorang keluar dari dalam mobil.Dan di luar dugaannya, Laura harus kembali kecewa. Ternyata yang saat ini datang adalah Joe sahabat David yang menggunakan mobil milik David.Raut wajah kecewa tak bisa disembunyikan oleh Laura sampai membuat Joe menjadi tak enak hati."Maafkan aku Laura, tidak bisa mengatakan yang sebenarnya padamu! Aku tidak ingin mengecewakan David," Joe membatin lalu berusaha untuk tersenyum mendekat ke arah Laura."Hai Laura, kamu datang? Apa ada yang bisa aku bantu atau kita ke ruanganku saja?" Joe memberi tawaran pad