"Tega sekali dia setelah berhasil membuat anak-anakku peduli padanya dan menganggapnya ada, sekarang dia justru mempermainkannya, aku belum pernah melihat Dita dan Andika seperti ini, dia harus tahu bagaimana rasanya berjuang menenangkan keduanya," ucap Laura di dalam hati.Dia masih menatap tajam ke arah mobil David yang orang di dalamnya tak kunjung keluar.Sampai akhirnya ketika Laura hampir saja mendekati mobil itu dan membuka paksa, tiba-tiba seseorang keluar dari dalam mobil.Dan di luar dugaannya, Laura harus kembali kecewa. Ternyata yang saat ini datang adalah Joe sahabat David yang menggunakan mobil milik David.Raut wajah kecewa tak bisa disembunyikan oleh Laura sampai membuat Joe menjadi tak enak hati."Maafkan aku Laura, tidak bisa mengatakan yang sebenarnya padamu! Aku tidak ingin mengecewakan David," Joe membatin lalu berusaha untuk tersenyum mendekat ke arah Laura."Hai Laura, kamu datang? Apa ada yang bisa aku bantu atau kita ke ruanganku saja?" Joe memberi tawaran pad
“Maaf kami harus segera menangani kondisi pasien, tolong keluarga pasien menunggu di luar,” ucap salah satu petugas medis yang ada di ruang rawat David.Joe mengangguk lalu merengkuh tubuh Laura dan membawanya keluar dari ruangan itu.Ryan ikut meneteskan air mata, siapapun yang tahu kondisi David sekarang pasti terkejut.“Minumlah Laura,” ucap Joe.Pria itu menjadi salah tingkah setelah ikut menutupi keadaan David yang sesungguhnya.Laura meneguk air itu, dia seperti orang yang kehilangan arah, ini benar-benar kejutan yang menyakitkan.Selama lima belas menit hening, tak ada yang bersuara, mereka masih gelisah menunggu dokter memberi kabar baik.“Dita dan Dika beberapa kali mengigau kalau Papanya dalam bahaya, aku pikir semua itu hanya karena mereka merindukan Papanya. Ternyata ikatan batin tak bisa dibohongi.”Akhirnya setelah lebih tenang Laura membuka suaranya. Giliran Joe dan Ryan deg-degan takut Laura marah pada keduanya.“Maafkan aku,” sesal Joe yang sudah duduk di samping Laur
"David, kamu di mana sayang?" tanya Monica dengan raut wajah senduWanita paruh baya itu terlihat sangat frustasi, dia merindukan sang anak yang tak kunjung bisa dihubungi.Sebab biasanya meskipun David tidak pulang ke rumahnya, setidaknya mereka masih bisa berkomunikasi lewat ponsel pintar.Akan tetapi sudah dua bulan belakangan ini Monica mencari keberadaan sang anak namun tak kunjung ia temukan.Bahkan wanita itu sempat mengira kalau David berada di rumah Laura tapi ada bukti yang mengarah ke sana.Monica juga pernah menunggu David seharian di depan kantornya, sekali lagi dia tidak menemukan keberadaan anaknya hingga membuat wanita paruh baya itu dihantam rindu yang sangat luar biasa."Sayang kamu makan dulu ya, jangan seperti ini nanti malah sakit. David pasti baik-baik saja," ucap Edward pada sang calon istri.Sudah 3 hari lamanya Monica mulai merasa tidak sehat, bahkan ketika kemarin dia pergi ke kantornya David kondisi tubuhnya sedang tidak baik-baik saja.Dan sejak pagi dia se
“Papa David, Dita kangen tahu,” ucapnya merengek.Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 02.00 dini hari tapi kedua anak kembar itu justru tak bisa terlelap lagi. Mereka benar-benar merindukan David.“Dika juga kangen banget sama Papa David,” balas sang jagoan.David tersenyum hangat, ternyata Tuhan masih mengizinkannya untuk melihat kedua anaknya setelah operasi yang dijalani tak membuahkan hasil baik.“Papa jangan diajak bicara banyak dulu ya sayang, Papa harus banyak istirahat,” ucap Laura menegur sang anak.David menatap ke arah Laura dia kembali menggeleng seakan meminta Laura untuk tidak melarang anak-anaknya untuk ngobrol dengan nya.“Tapi kamu harus istirahat,” jawab Laura tanpa menatap ke arah David.Tadinya Laura ingin sekali merubah panggilannya menjadi sayang, tapi setelah David benar-benar siuman nyalinya menciut, ternyata Laura tak seberani itu.David tersenyum, lalu berucap, “aku juga masih kangen.”Suaranya hampir tak terdengar. Laura mengesah.Terdengar pintu ruang raw
David masuk ke dalam kamarnya, tangisnya pecah. Tapi dia tak ingin membuat Laura semakin terluka ketika harus kehilangannya. “Maafkan aku sayang, maafkan aku, hiks hiks.’Ingin sekali dia memaki dirinya sendiri karena sudah menolak wanita paling berharga dalam hidupnya.“Kamu berhak bahagia sayang, kamu harus bahagia bersama Alex. Aku tak ingin menjadi beban dalam hidupmu,” gumamnya lagi dalam isak tangisnya.Hanya pada Alex dirinya bisa menitipkan Laura dan juga kedua anaknya, bahkan David sudah berpesan pada Joe untuk memberi jabatan tinggi di kantor pada Alex bila kelak dirinya sudah kembali ke pelukan Tuhan.“Papaaaa, Papaaaaaa,” panggil si kembar disusul suara gedoran pintu kamarnya.David menghapus air matanya, dia kembali mendekati pintu kamar. Dua hari belakangan ini Dika dan Dita sudah memanggil David dengan sebutan Papa.Anak kembar itu mulai merasakan pentingnya kehadiran David dalam hidup mereka. Hanya saja yang mereka tanyakan sejak kemarin kenapa Mama dan Papanya tidak
“Loh kamu sudah sehat Vid?” tanya Joe saat melihat sahabatnya sudah berada di kantor.“Hmmmm!” sahutnya dengan bergumam.Joe yang baru tiba di kantor jujur dibuat kaget melihat David turun dari rooftop kantornya karena di sana ada landasan untuk helikopter.“Ck, kumat lagi nih orang. Harusnya belum masuk kerja sih, belum juga bawahannya sempat korupsi,” gumam Joe tapi masih didengar oleh David.David menghentikan langkahnya secara tiba-tiba hingga membuat Joe yang berjalan di belakangnya membentur punggung David.“Sialan, tulangmu bikin dahiku sakit!” seru Joe.David mengabaikan keluhan Joe lalu berucap, “Laura nembak aku,” adunya.Joe yang mendengar seketika membulatkan matanya, lalu dengan cepat memeriksa tubuh sang sahabat. "Bohong, tak ada luka sedikitpun. Jangan fitnah loh!" seru Joe kesal.Kini giliran David yang berdecak kesal. Lalu dia memilih masuk ke dalam ruangannya. Ryan menunduk memberi hormat sekaligus mengucapkan salam pada Bosnya.Joe mengekor di belakangnya."Mana mu
“Ma,” panggil David. Monica menoleh ke sumber suara, dan dia tampak sangat bahagia melihat David yang saat ini datang mengunjunginya di rumah sakit.“David, maafkan Mama sayang, hiks hiks.”David memeluk sang anak dengan erat, lalu mereka menangis bersama.“David yang harusnya minta maaf sama Mama, David tidak memperhatikan Mama lagi, kalau bukan karena Mama tidak mungkin David terlahir ke dunia ini Ma,” jawab David dalam dekapan sang Mama.Hati David berdenyut ngilu melihat kondisi sang mama sekarang, dia tahu Mamanya jahat pada Laura karena hasutan dua manusia terkutuk itu.Sejak David merubah nasib keluarganya menjadi keluarga Konglomerat, sejak saat itu juga sang mama berubah menjadi sombong dan seolah anti dengan orang miskin.Padahal dulu banyak sekali teman-temannya memandang remeh pada sang mama.“Mama sangat merindukanmu sayang, hiks hiks,” Monica kembali menangis.David tak menjawab, dia hanya ikut menangis haru. Apa jadinya sang mama bila nanti David sudah pergi dari dunia
Di tempat berbeda, kini Laura sudah memulai bisnisnya. Dia sementara hanya bergerak sebagai dropship sebagai awal memulai untuk mencari penghasilan.Di zaman yang serba online ini Laura sangat yakin kalau dirinya pasti mampu memiliki penghasil, terlebih produk yang dijualnya adalah barang branded dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau.Kamarnya sudah di set sedemikian rupa sebagai toko online, terlihat rapi, mewah dan elegan dan pastinya tampak menarik untuk melakukan live.“Ayo Laura semangat, kamu pasti bisa mendapatkan uang,” ucapnya menyemangati diri sendiri.Air mata kembali menetes saat mengingat ucapan David seakan yang Laura butuh adalah warisan dari pria itu.Demi apapun Laura tulus karena ingin menjadi bagian untuk memberi semangat pada ayah biologis kedua anaknya.Tapi David salah paham dan menganggap dirinya sama seperti yang lain.“Ya Tuhan, semoga aku bisa mendapat rezeki lebih agar bisa menabung untuk kedua anakku. Aku juga harus memberi yang terbaik untuk mereka
“Alex,” sapa Laura.Laura dan si kembar terkejut melihat Alex di rumahnya tanpa memberitahu kalau pria itu akan datang.“Papa Alex.”Si kembar berlari dan memeluk Alex yang sudah berjongkok sambil merentangkan tangannya. “Kangen Papa tauuuk,” Dita mulai memanyunkan bibirnya.Sudah lama rasanya Alex tak pernah mengunjungi keduanya membuat Dita dan Dika sangat merindukan pria tersebut.Mereka bercengkrama sebentar sembari menunggu Laura berganti pakaian. Setelah sang mama kembali dengan pakaian rumahan Laura meminta Dita dan Dika untuk tidur siang.“Janji ya Papa Alex jangan pulang dulu,” pinta Dika.“Iya janji. Papa Alex mau nginep kok di sini,” sahut Alex.“Benarkah Papa?”Dita sangat bahagia, mereka benar-benar merindukan pria tersebut.“Benar dong sayang.”Laura pun meminta kedua anaknya naik ke lantai atas, karena jam tidur siang sudah lewat.Laura mengajak Alex menuju ruang keluarga setelah meminta pelayan untuk menyiapkan minuman untuk mereka.“Kamu kenapa Lex?” tanya Laura.Ale
“Bi, saya titip mereka berdua ya.”Laura berujar pada sang kepala pelayan, dia memutuskan untuk menjemput kedua anaknya dan membawa mereka makan di restoran bersama sang papa seperti yang barusan David bilang melalui pesan singkat.David sudah membatalkan semua kegiatannya hari ini karena biar bagaimanapun dia kepikiran atas masalah Joe, pria yang selama ini selalu pasang badan untuk David.David merasa sangat bersalah karena secara tidak langsung kembali melukai perasaan Joe dengan mengingat pria itu tentang anak tak berdosa yang ada di rahim Riana.“Baik Nyonya. Anda membawa mobil sendiri?” tanya sang pelayan.“Tidak Bi, nanti dijemput sopirnya anak-anak. Oh iya kami makan siang di luar ya Bi.”Laura tidak ingin pelayan di rumahnya sibuk menyiapkan makanan sedang dirinya akan memilih untuk makan di restoran langganan Dita dan Dika.“Baik Nyonya,” jawabnya Lagi.Laura pun berpamitan untuk segera bersiap-siap. hatinya lelah dengan masalah yang ada belum lagi dia harus bicara banyak de
Laura mendekati Riana dan duduk di sampingnya. Dia memeluk Riana sambil ikut menangis mengabaikan Joe yang darahnya masih bercucuran.Mental Riana lebih penting dari pada luka di dahi Joe terlebih Riana dalam keadaan hamil yang moodnya sudah pasti naik turun.Laura tahu Riana sangat terkejut mengetahui rahasia besar ini tapi sekali lagi Laura sangat mendukung pola pikir Joe yang tak peduli anak siapa dalam rahim Riana karena dia tulus mencintai wanita ini sejak mereka masih kuliah dulu.“Maafkan Papanya anak-anak sudah melukaimu,” ucap Laura tulus setelah mengurai pelukannya.Riana masih menangis karena tak tahu aibnya ternyata sudah diketahui oleh Joe dan David, tapi tetap saja dia tak rela berbagi suami dengan wanita lain.Lalu pelayan masuk ke dalam kamar itu untuk meminta Joe ke ruang tamu karena dokter sudah datang. Sebagian pelayan datang membersihkan pecahan kaca, laura memberikan susu ibu hamil untuk Riana yang barusan kembali dibawakan sang kepala pelayan.Setelah ruangan it
“Sayang, di mana Natali dan Riana?” tanya David.Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 07.00 waktu setempat David bersama kedua anak kembarnya sedang bersiap untuk sarapan.“Natali sudah pulang sayang, dia ada interview di kampusnya kalau Riana masih di kamar nanti biar aku bawakan sarapan ke kamarnya sambil mau ngobrol sebentar dengan dia.”Laura sangat mengerti situasi saat ini, siapapun di posisi Riana pasti sangat terpukul terlebih dia dalam keadaan hamil. Berbeda halnya dengan Margareth yang sudah melewati rasa sakit itu dan mulai berdamai dengan keadaan.“Jadi si kembar diantar siapa ke sekolah?” tanya Dita.Kemarin sebelum sang mama pergi sempat berjanji kalau hari ini mengantarkan kedua anak menggemaskan versi Dita dan Dika itu ke sekolah.Laura yang menyadarinya pun tersenyum, “kalian berangkat sama sopir dulu ya. Nanti Mama usahain jemput sepulang sekolah,” jawab Laura.“Hmmmmmm.” Dita hanya berdehem sambil mencebik. Sudah diduga pasti akan begini jadinya.“Nanti Papa yang
“Kamu tanggung jawab sayang aku takut lihat Joe marah.”David berbisik sembari memilih berdiri di belakang tubuh istrinya. Bernia untuk sembunyi tapi tingginya menjulang akan tampak jelas saat berdiri di belakang tubuh Laura yang mungil.“Ih, kamu apaan sih sayang aku juga takutlah kalau begini. Mereka mode galak. Ya ampun mimpi apa aku semalam harus terbongkar cepat seperti ini?”David enggan menimpali ucapan istrinya, ketika Laura yang memilih berdiri di belakangnya, David pun mengulang hal yang sama sampai membuat Joe makin kesal.“Berhentiiiiiii!” teriak Joe.Wajahnya memerah ditambah pengaruh minuman keras membuatnya kehilangan setengah kesadarannya.“Dan kamu!” Riana membentak suaminya dan berjalan mendekati suaminya.Plak PlakDua kali tamparan mendarat di wajah tampan Joe. Cukup keras hingga David yang mendengar tamparan itu sampai meringis.“Sejak kapan kamu mulai menyimpan rahasia dariku huh? Apa kamu bisa bayangkan hancurnya perasaanku hu, aaaarrrrggggggh!”Riana menjambak
“Jangan pernah menyebar berita yang tidak benar!” seru Natali kesal.Menyesal rasanya mengajak Riana pergi ke salon yang berujung bertemu dengan wanita sialan ini. Sejak dulu Ryan sempat meminta atali untuk akrab dengan Angel demi menghormati Laura, tapi kata hatinya tak pernah salah jika wanita ini tak layak disebut teman.Angel tertawa kecil, “coba saja minta klarifikasi dari Pak Joe. Saya sih dapat infonya begitu, pasalnya dulu sebelum Nona datang si kembar gencar menjodohkan Margareth dengan Pa Joe dan keduanya sangat dekat.”Tangan Riana mengepal di kedua sisi tubuhnya dia tak terima mendengar cerita yang bahkan Joe tak pernah menceritakan padanya soal hubungannya dulu dengan Margareth. Akan tetapi tak baik bila dia membuat kegaduhan dan meluapkan emosinya di tempat umum seperti ini. Natali yang menyadari itu pun berusaha untuk membuat Angel terlihat membual.“Kamu ada masalah apa ya dengan kami? Kami tak sekalipun pernah mengusik hidupmu apalagi sebenarnya kami tahu niatmu bek
“Permisiiiiiiiiiii.” teriak Joe.Setelah mendapat informasi dari sang kepala pelayan kalau Laura dan David pergi Joe berniat bertemu dengan si kembar yang katanya sedang belajar di perpustakaan mini yang baru dibuatkan sang papa.Dita berlari kecil untuk membukakan pintu perpustakaan agar rasa penasarannya hilang terhadap suara di depan ruang perpustakaannya.Ceklek“Papa di mana?” tanya Joe saat menyadari si cantik yang super aktif membukakan pintu.“Masa tidak tahu?”Bukannya menjawab pertanyaan Joe, Dita justru memberikan pertanyaan lain pada sang paman.“Tahu sih katanya lagi keluar,” jawab Joe datar.Dika mendekati ambang pintu setelah mendapatkan izin dari guru lesnya.“Papa sama Mama katanya nganterin suster Margareth ke rumah kami yang lama. Katanya Mama Angel ganggu suster.”PlakDita memukul kencang bibir sang adik kembar yang ternyata sangat ember. Bisa kacau kalau sampai Mama dan Papanya tahu kalau keduanya sempat menguping pembicaraan sang mama dengan sang kepala pelayan
Satu minggu berikut Dita dan Dika sudah mulai mengikuti les privat di rumahnya sendiri.Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan kecil yang berada di lantai 2 dekat dengan ruang bermain keduanya.Tetapi meskipun mereka kembar nyatanya Dita jauh lebih malas untuk belajar ketimbang adik kembarnya sendiri.Bahkan setiap kali mengikuti pelajaran maka rasa kantuk menyerang hebat padanya.Gadis kecil itu berbanding terbalik dengan sang adik kembar yang setiap kali belajar maka dia memiliki semangat berkali-kali lipat lebih banyak dari sebelumnya.Seperti saat ini tepat pukul 16.00 waktu setempat guru privat khusus untuk matematika akan datang ke rumah mereka. Ini pertama kali si kembar melakukan privat dengan guru muda yang sengaja dicarikan oleh Laura agar mampu membuat gadis kecilnya memiliki semangat yang sama seperti jagoannya.Dika sudah mandi dan rapi sejak 1 jam yang lalu, bahkan dia sangat siap untuk menerima pelajaran hari ini.Namun berbeda dengan Dita yang masih be
“Anda bicara apa Nona? Memangnya saya pernah ada hubungan apa dengan Pak Joe?” tanya Margareth tanpa menoleh ke arah Angel.Angel tertawa kecil, “semua orang juga sudah tahu kalian dekat tanpa hubungan jelas. Makanya nanti dia berencana akan mencari tahu fakta sebenarnya. Yang penting aku sudah kasih info ke kamu ya kalau Joe akan mengejarmu sampai ke ujung dunia untuk melakukan tes DNA.”Angel tak peduli apakah wanita di depannya ini terluka dengan ucapannya atau tidak. Yang jelas dia harus menemukan cara agar bisa mengambil keuntungan dari masalah yang ada.Tanpa meladeni ucapan Angel mantan pengasuh si kembar itu memilih pergi dari Mall itu dan membatalkan niatnya untuk berbelanja. Tanpa dia sadari di dalam saku Cardigan yang digunakan sudah ada alat penyadap. Angel pun bergegas pergi dan membuntuti Margareth, sebab alat itu akan bekerja di jarak tertentu saja.Wanita itu akan menghalalkan segala cara demi bisa mencari celah untuk dekat dengan David. Terlebih kehadiran Bonita meng