“Jadi ini alasannya kenapa dia tidak pernah menemui anaknya?”Laura saat ini sedang menonton televisi dan di sana terlihat ada berita viral mengenai pernikahan seorang Super Model Internasional bersama seorang CEO yang paling berkuasa di Kota New Capitol.Mata ibu dua anak itu tak berkedip melihat Linda dan Monica seolah enggan menjawab pertanyaan para awak media yang menanyakan sejauh mana persiapan itu sudah berlangsung.Keduanya tampak anggun dan digadang-gadang menjadi pasangan mertua dan menantu paling cocok di Negaranya.Satu tangan kanan Laura tanpa sadar menyentuh ulu hatinya yang mulai terasa sangat sakit. Sang Mama muda memberi cubitan kecil di sana agar rasa sakitnya segera hilang. Namun bukannya sakit itu berkurang justru makin menjadi-jadi.“Kenapa rasanya sakit sekali melihat dia akan menikah dengan dengan orang lain? Bukankah memang itu wanita yang dia cintai selama ini, lalu aku datang hanya untuk menjadi pelampiasan hasratnya belaka. Bila saja aku tahu dia sudah punya
“Happy birthday to you.”Laura dan David mengurai pelukannya setelah mendengar nyanyian selamat ulang tahun dengan suara khas si kembar dan para pelayan di rumah itu.Laura kaget, menutup mulutnya dengan tangan untuk pertama kali dia melupakan hari ulang tahunnya, dan untuk pertama kali pula setelah kedua orang tuanya pergi Dia kembali tiup lilin."Ayo Ma tiup lilinnya, kami sudah ngiler mau makan kuenya," kata si sulung merengek."Iya Ma, cacing kami sudah memukul-mukul di dalam minta coba rasa cake-nya Mama,” Dika menimpali.Laura mencebik, tapi dia tetap berdoa sesaat sebagai ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan karena masih diberi kesehatan hingga detik ini. Setelah itu Laura langsung meniup lilin tersebut.“Selamat ulang Tahun Mama Laura,” ucap David. Pria itu mengulurkan tangan pada Laura dan setelah Laura menyambutnya dengan cepat juga Davi mencuri kecup pipi kanan dan kiri dari Mama kedua anak nya.“Terima kasih, Tuan,” balas Laura membuat kami tersenyum namun David yan
“Jangan menunduk bila berhadapan dengan orang seperti mereka. Kamu harus menunjukan sikap kalau kamu tidak takut dengan siapapun. Jangan pernah menunjukan kelemahanmu di mata para musuh, meski jauh di lubuk hati yang paling dalam kamu memang merasa ketakutan!” David benar-benar ingin Laura menjadi kuat dan tangguh.“Tapi dia-” kalimatnya tak jadi dilanjutkan.David mengangkat dagu Laura agar menatap ke arahnya. Saat ini Dita dan Dika tidak ikut bersuara, hanya jantung mereka yang berdebar kencang saat melihat David berbicara dengan kencang. “Lihat Dita dan Dika, mereka membutuhkan kita yang bisa menjaganya. Aku akan menghabisi siapapun yang berani menyentuh kalian. Sekarang ada aku yang selalu akan pasang badan untuk kalian. Meski kita bukan pasangan suami istri, tapi kita ini adalah orang tua Dita dan Dika. Mereka harus bahagia,” ucap David penuh penekanan.Laura menoleh ke arah sang anak yang saat ini ikut menatap sang mama. Bukan air mata yang keluar, justru Laura dibuat tertawa
Hanya butuh waktu satu minggu saja akhirnya Monica Edward dan juga Linda mendapatkan informasi mengenai hubungan David dan juga Laura.Bahkan Monica begitu murka setelah mengetahui kalau sang anak membiayai hidup Laura dan memanjakan Laura dengan kemewahan.“Apa ini benar-benar informasi yang bisa aku percaya?” tanyanya pada Edward.Sebab sejak kejadian bertemu dengan Laura di rumah sakit membuat Monica tidak berani begitu saja mempercayai sang kekasih lagi, karena dia takut hal yang serupa akan terulang kembali.Monica tidak ingin kebahagiaannya kembali terenggut hanya karena salah informasi.“Apa kamu mulai tidak mempercayaiku sayang?"Bukannya menjawab pertanyaan dari sang kekasih, kini Edward terlihat sangat kesal karena Monica tampak tidak mempercayainya lagi.Sedangkan Linda masih memperhatikan sepasang kekasih itu dengan sorot mata tajam, tapi dia enggan mencampuri keributan dua orang di depannya ini.“Kamu seharusnya tidak perlu bertanya lagi padaku kenapa aku bisa meragukanm
“Kenapa kalian diam? Atau tidak bisa menjawab pertanyaanku? Apa yang kalian lakukan berdua di kamar hotel yang sama hmmmm? Jangan bilang kalau kalian ada apa-apa!”Pertanyaan itu kembali dilayangkan oleh Joe sahabat David yang mulai curiga dengan gerak-gerik dua orang di depannya ini.Awalnya Joe baru saja habis menemui klien bisnis milik Aditama Group, tapi tiba-tiba saja dia melihat keberadaan Linda dan juga Edward di hotel yang sama dengannya, sehingga hal itu membuatnya penasaran dan mulai mengikuti dua orang tersebut hingga ke depan kamarnya.Kecurigaannya semakin besar ketika keduanya masuk ke dalam kamar yang sama, dan lihatlah sekarang mereka tampak sangat gugup membuat Joe semakin yakin kalau ada sesuatu yang keduanya sembunyikan.“Apa sih maksudmu bicara seperti itu? Kamu pikir kami selingkuh? Ngaco kamu!’ Linda sekuat tenaga menahan diri untuk tidak sampai kelihatan gugup di depan sahabat calon suaminya ini.Joe tertawa terbahak-bahak, “aku tidak menuduh loh! Aku hanya ber
“Paman, wow kereeeeeeen,” puji Dita dan Dika penuh semangat.Keduanya sengaja menunggu David yang katanya hari ini datang membawa pesawat pribadi untuk kedua anaknya.Sakit jantung yang diderita oleh si kembar dan jarak tempat tinggal mereka yang jauh memebuat David merasa perlu memberikan fasilitas terbaik untuk anaknya.Laura hanya bisa menggeleng dengan perubahan hidupnya yang penuh kejutan.“Kamu suka tidak?” tanya Dita pada kembarannya.Dika langsung berjingkrak girang dan bertepuk tangan, mana ada orang tidak suka dikasih pesawat, dulu keduanya dan sang mama hanya bisa naik kereta dan angkutan umum, sekarang nasib mereka berubah drastis. “Saya suka, saya suka, saya suka,” ucapnya menirukan suara salah satu tokoh kartun kesukaannya.“Aku pikir hal yang seperti hanya ada di dunia dongeng dan novel,” celetuk Laura yang masih belum percaya kalau David memanjakan kedua anak mereka dengan kemewahan.“Kenapa? Apa ini artinya kamu tidak menyukainya?” tanya David.David sudah berdiri di
“David kamu kenapa?” tanya Joe. “Kalau merasa tak sanggup menyelesaikan proyek ini, tinggalkan saja kesehatanmu jauh lebih penting,” tegurnya lagi.Proyek besar ini sudah lama david inginkan, justru dia berhasil raih saat kondisinya dinyatakan tidak sehat. Dan hal ini membuat David harus bekerja lebih ekstra lagi.Satu bulan sudah berlalu sejak David mengunjungi kedua anaknya dan kini dia belum sempat berkunjung lagi dengan alasan sibuk.Laura pun percaya dan tidak banyak menuntut meski kedua anak mereka ingin sekali bertemu David.Pria itu menghentikan kegiatannya, lalu menatap ke arah Ryan dan Joe yang kini juga tengah menatapnya dengan tatapan penuh rasa khawatir."Aku tidak apa-apa kalian lanjutkan saja pekerjaan kalian! Mungkin dengan tidur 10 menit kondisiku jauh lebih baik lagi," ucapnya pada dua orang kepercayaannya tersebut."Wajahmu sudah pucat, apa kamu sedang berpura-pura seolah bisa melewati semuanya dengan baik? Ingat David kamu sedang sakit," ucap Joe lagi mengingatkan
“Ajak anak-anak pulang sekarang!” seru David melalui sambungan ponsel kepada Laura.Sedangkan Monica dan dua orang lainnya sudah menjauhi restoran tempat mereka melabrak Laura.Tanpa mendengar jawaban dari Laura sambungan telepon itu pun terputus.Dua jam berikutnya saat Laura membuatkan menu makan malam kedua anak kembarnya yang masih merajuk akibat batal makan di restoran, dia mendengar suara helikopter di atas rooftop mewah itu.“Siapa yang datang?” tanyanya di dalam hati. Laura mematikan kompornya, berniat hendak menuju ke lantai 4 agar bisa mengetahui yang datang malam ini. Entah kenapa dia berharap David yang saat ini datang.Baru saja dia mau masuk ke dalam lift, suara langkah kaki semakin mendekat.Tap Tap TapDavid yang datang dengan raut wajah penuh amarah dan terlihat sangat menakutkan.Di belakangnya ada Ryan dan Joe yang sama menyeramkannya seperti David. Tanpa mengucapkan sepatah katapun David dan kedua orang kepercayaannya berjalan ke halaman depan rumah Itu.Nyali Lau
“Alex,” sapa Laura.Laura dan si kembar terkejut melihat Alex di rumahnya tanpa memberitahu kalau pria itu akan datang.“Papa Alex.”Si kembar berlari dan memeluk Alex yang sudah berjongkok sambil merentangkan tangannya. “Kangen Papa tauuuk,” Dita mulai memanyunkan bibirnya.Sudah lama rasanya Alex tak pernah mengunjungi keduanya membuat Dita dan Dika sangat merindukan pria tersebut.Mereka bercengkrama sebentar sembari menunggu Laura berganti pakaian. Setelah sang mama kembali dengan pakaian rumahan Laura meminta Dita dan Dika untuk tidur siang.“Janji ya Papa Alex jangan pulang dulu,” pinta Dika.“Iya janji. Papa Alex mau nginep kok di sini,” sahut Alex.“Benarkah Papa?”Dita sangat bahagia, mereka benar-benar merindukan pria tersebut.“Benar dong sayang.”Laura pun meminta kedua anaknya naik ke lantai atas, karena jam tidur siang sudah lewat.Laura mengajak Alex menuju ruang keluarga setelah meminta pelayan untuk menyiapkan minuman untuk mereka.“Kamu kenapa Lex?” tanya Laura.Ale
“Bi, saya titip mereka berdua ya.”Laura berujar pada sang kepala pelayan, dia memutuskan untuk menjemput kedua anaknya dan membawa mereka makan di restoran bersama sang papa seperti yang barusan David bilang melalui pesan singkat.David sudah membatalkan semua kegiatannya hari ini karena biar bagaimanapun dia kepikiran atas masalah Joe, pria yang selama ini selalu pasang badan untuk David.David merasa sangat bersalah karena secara tidak langsung kembali melukai perasaan Joe dengan mengingat pria itu tentang anak tak berdosa yang ada di rahim Riana.“Baik Nyonya. Anda membawa mobil sendiri?” tanya sang pelayan.“Tidak Bi, nanti dijemput sopirnya anak-anak. Oh iya kami makan siang di luar ya Bi.”Laura tidak ingin pelayan di rumahnya sibuk menyiapkan makanan sedang dirinya akan memilih untuk makan di restoran langganan Dita dan Dika.“Baik Nyonya,” jawabnya Lagi.Laura pun berpamitan untuk segera bersiap-siap. hatinya lelah dengan masalah yang ada belum lagi dia harus bicara banyak de
Laura mendekati Riana dan duduk di sampingnya. Dia memeluk Riana sambil ikut menangis mengabaikan Joe yang darahnya masih bercucuran.Mental Riana lebih penting dari pada luka di dahi Joe terlebih Riana dalam keadaan hamil yang moodnya sudah pasti naik turun.Laura tahu Riana sangat terkejut mengetahui rahasia besar ini tapi sekali lagi Laura sangat mendukung pola pikir Joe yang tak peduli anak siapa dalam rahim Riana karena dia tulus mencintai wanita ini sejak mereka masih kuliah dulu.“Maafkan Papanya anak-anak sudah melukaimu,” ucap Laura tulus setelah mengurai pelukannya.Riana masih menangis karena tak tahu aibnya ternyata sudah diketahui oleh Joe dan David, tapi tetap saja dia tak rela berbagi suami dengan wanita lain.Lalu pelayan masuk ke dalam kamar itu untuk meminta Joe ke ruang tamu karena dokter sudah datang. Sebagian pelayan datang membersihkan pecahan kaca, laura memberikan susu ibu hamil untuk Riana yang barusan kembali dibawakan sang kepala pelayan.Setelah ruangan it
“Sayang, di mana Natali dan Riana?” tanya David.Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 07.00 waktu setempat David bersama kedua anak kembarnya sedang bersiap untuk sarapan.“Natali sudah pulang sayang, dia ada interview di kampusnya kalau Riana masih di kamar nanti biar aku bawakan sarapan ke kamarnya sambil mau ngobrol sebentar dengan dia.”Laura sangat mengerti situasi saat ini, siapapun di posisi Riana pasti sangat terpukul terlebih dia dalam keadaan hamil. Berbeda halnya dengan Margareth yang sudah melewati rasa sakit itu dan mulai berdamai dengan keadaan.“Jadi si kembar diantar siapa ke sekolah?” tanya Dita.Kemarin sebelum sang mama pergi sempat berjanji kalau hari ini mengantarkan kedua anak menggemaskan versi Dita dan Dika itu ke sekolah.Laura yang menyadarinya pun tersenyum, “kalian berangkat sama sopir dulu ya. Nanti Mama usahain jemput sepulang sekolah,” jawab Laura.“Hmmmmmm.” Dita hanya berdehem sambil mencebik. Sudah diduga pasti akan begini jadinya.“Nanti Papa yang
“Kamu tanggung jawab sayang aku takut lihat Joe marah.”David berbisik sembari memilih berdiri di belakang tubuh istrinya. Bernia untuk sembunyi tapi tingginya menjulang akan tampak jelas saat berdiri di belakang tubuh Laura yang mungil.“Ih, kamu apaan sih sayang aku juga takutlah kalau begini. Mereka mode galak. Ya ampun mimpi apa aku semalam harus terbongkar cepat seperti ini?”David enggan menimpali ucapan istrinya, ketika Laura yang memilih berdiri di belakangnya, David pun mengulang hal yang sama sampai membuat Joe makin kesal.“Berhentiiiiiii!” teriak Joe.Wajahnya memerah ditambah pengaruh minuman keras membuatnya kehilangan setengah kesadarannya.“Dan kamu!” Riana membentak suaminya dan berjalan mendekati suaminya.Plak PlakDua kali tamparan mendarat di wajah tampan Joe. Cukup keras hingga David yang mendengar tamparan itu sampai meringis.“Sejak kapan kamu mulai menyimpan rahasia dariku huh? Apa kamu bisa bayangkan hancurnya perasaanku hu, aaaarrrrggggggh!”Riana menjambak
“Jangan pernah menyebar berita yang tidak benar!” seru Natali kesal.Menyesal rasanya mengajak Riana pergi ke salon yang berujung bertemu dengan wanita sialan ini. Sejak dulu Ryan sempat meminta atali untuk akrab dengan Angel demi menghormati Laura, tapi kata hatinya tak pernah salah jika wanita ini tak layak disebut teman.Angel tertawa kecil, “coba saja minta klarifikasi dari Pak Joe. Saya sih dapat infonya begitu, pasalnya dulu sebelum Nona datang si kembar gencar menjodohkan Margareth dengan Pa Joe dan keduanya sangat dekat.”Tangan Riana mengepal di kedua sisi tubuhnya dia tak terima mendengar cerita yang bahkan Joe tak pernah menceritakan padanya soal hubungannya dulu dengan Margareth. Akan tetapi tak baik bila dia membuat kegaduhan dan meluapkan emosinya di tempat umum seperti ini. Natali yang menyadari itu pun berusaha untuk membuat Angel terlihat membual.“Kamu ada masalah apa ya dengan kami? Kami tak sekalipun pernah mengusik hidupmu apalagi sebenarnya kami tahu niatmu bek
“Permisiiiiiiiiiii.” teriak Joe.Setelah mendapat informasi dari sang kepala pelayan kalau Laura dan David pergi Joe berniat bertemu dengan si kembar yang katanya sedang belajar di perpustakaan mini yang baru dibuatkan sang papa.Dita berlari kecil untuk membukakan pintu perpustakaan agar rasa penasarannya hilang terhadap suara di depan ruang perpustakaannya.Ceklek“Papa di mana?” tanya Joe saat menyadari si cantik yang super aktif membukakan pintu.“Masa tidak tahu?”Bukannya menjawab pertanyaan Joe, Dita justru memberikan pertanyaan lain pada sang paman.“Tahu sih katanya lagi keluar,” jawab Joe datar.Dika mendekati ambang pintu setelah mendapatkan izin dari guru lesnya.“Papa sama Mama katanya nganterin suster Margareth ke rumah kami yang lama. Katanya Mama Angel ganggu suster.”PlakDita memukul kencang bibir sang adik kembar yang ternyata sangat ember. Bisa kacau kalau sampai Mama dan Papanya tahu kalau keduanya sempat menguping pembicaraan sang mama dengan sang kepala pelayan
Satu minggu berikut Dita dan Dika sudah mulai mengikuti les privat di rumahnya sendiri.Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan kecil yang berada di lantai 2 dekat dengan ruang bermain keduanya.Tetapi meskipun mereka kembar nyatanya Dita jauh lebih malas untuk belajar ketimbang adik kembarnya sendiri.Bahkan setiap kali mengikuti pelajaran maka rasa kantuk menyerang hebat padanya.Gadis kecil itu berbanding terbalik dengan sang adik kembar yang setiap kali belajar maka dia memiliki semangat berkali-kali lipat lebih banyak dari sebelumnya.Seperti saat ini tepat pukul 16.00 waktu setempat guru privat khusus untuk matematika akan datang ke rumah mereka. Ini pertama kali si kembar melakukan privat dengan guru muda yang sengaja dicarikan oleh Laura agar mampu membuat gadis kecilnya memiliki semangat yang sama seperti jagoannya.Dika sudah mandi dan rapi sejak 1 jam yang lalu, bahkan dia sangat siap untuk menerima pelajaran hari ini.Namun berbeda dengan Dita yang masih be
“Anda bicara apa Nona? Memangnya saya pernah ada hubungan apa dengan Pak Joe?” tanya Margareth tanpa menoleh ke arah Angel.Angel tertawa kecil, “semua orang juga sudah tahu kalian dekat tanpa hubungan jelas. Makanya nanti dia berencana akan mencari tahu fakta sebenarnya. Yang penting aku sudah kasih info ke kamu ya kalau Joe akan mengejarmu sampai ke ujung dunia untuk melakukan tes DNA.”Angel tak peduli apakah wanita di depannya ini terluka dengan ucapannya atau tidak. Yang jelas dia harus menemukan cara agar bisa mengambil keuntungan dari masalah yang ada.Tanpa meladeni ucapan Angel mantan pengasuh si kembar itu memilih pergi dari Mall itu dan membatalkan niatnya untuk berbelanja. Tanpa dia sadari di dalam saku Cardigan yang digunakan sudah ada alat penyadap. Angel pun bergegas pergi dan membuntuti Margareth, sebab alat itu akan bekerja di jarak tertentu saja.Wanita itu akan menghalalkan segala cara demi bisa mencari celah untuk dekat dengan David. Terlebih kehadiran Bonita meng