Share

Rencana Kalvi

Penulis: Zahira
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-27 13:59:44

Setelah jam pelajaran sekolah usai, Kalvi menemui Migy di kelasnya. Dengan berjalan pincang, Kalvi menjadi pusat perhatian teman-teman sekolahnya.

Bagaimana tidak, cowok badboy nan mesum itu terkenal dengan kesempuranaannya, kecuali otaknya yang rada-rada gersek. Kalvi merasa jengah menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Apa lihat-lihat? Mau gue cabut bulu mata kalian itu agar berhenti lihatin gue!" bentak Kalvi garang.

Teman-temannya itu tampak ngeri melihat gaya Kalvi yang mulai meradang. Sambil berbisik-bisik mereka meninggalkan Kalvi.

Di meja Migy, terlihat cewek cantik itu sedang berkemas untuk memasukkan semua peratan belajarnya. Tanpa memperhatikan sekeliling, tiba-tiba Kalvi sudah berdiri di depannya.

"Woi!" suara Kalvi mengejutkan Migy.

"Astaga! huuuft... Kalvi, kamu ngagetin aku tau!" Migy menepuk tangan Kalvi.

"Eh, lo kaget? gue kira kagak... " Kalvi menyeringai licik.

Setelah selesai membereskan peratannya, Migy mulai mengajak Kalvi keluar. Karena perjanjian Migy kepada Kalvi bersedia mengantar dan menjemput Kalvi ke sekolah, dan sekarang ia mulai melakukan tugasnya.

Walau Migy ingin sekali menolak, tapi ia tidak tega juga melihat Kalvi yang kesulitan berjalan. Cowok mesum itu tampak kesusahan menyamai langkah kaki Migy.

"Sudah, sekarang kamu diam. Biar aku yang gendong kamu pakai punggung. Sini," Migy berjongkok di tanah.

"Hah?..." Kalvi melongo karena bingung.

"Iya, ayo cepat. Kamu mau apa nggak?"

"Lo benaran kuat mau gendong gue? Kuat nggak?" tanya Kalvi masih berdiri mematung.

"Udah. Ayo cepat, gini-gini aku sering olahraga angkat beban tau. Kamu segede ayam kalkun gitu, aku mah kuat. Cepat!"

Kalvi tampak ragu-ragu menerima tawaran Migy. Bagaimana mungkin ia akan menaiki punggung perempuan, dan bahkan badanya lebih tinggi dari pada Migy. Tetapi, setelah melihat jarak parkiran yang lumayan jauh, ia mulai menerima.

"Lo kuat kan, ya? Gue nggak mau jatuh." Kalvi perlahan menaiki punggung Migy.

Setelah posisi Kalvi nyaman, Migy mulai berdiri. Dengan entengnya, Migy berjalan membawa Kalvi di punggungnya. Ia sudah terbiasa berlatih angkat beban berpuluh kilogram.

"Astaga. Gue nggak menyangka bahwa lo sekuat babon. Lo cewek apa bukan sih? Gue jadi heran." Kalvi tak menyangka bahwa Migy sangat kuat.

"Diam. Aku masih cewek dan bukan babon!" bentak Migy marah.

"Iya udah," kata Kalvi diam, lalu dia berpegangan ke depan. Tetapi, ia tidak sengaja memegang bagaian  yang lembut dan kenyal .

"Brengsek! Kalvi mesuuuum tangan kamu dimana?" teriak Migy marah.

Kalvi terkejut setelah merasakan sesuatu yang hangat dan lembut itu. Dengan cepat ia melepaskan pegangannya.

"Hehe... maaf ya Migy, gue kira tadi lo bawa teropong. Tapi...."

"Diam!" timpal Migy.

Migy sangat kesal melihat kelakuan Kalvi. Jantungnya berdetak sangat cepat, wajahnya terasa panas menahan getaran akibat sentuhan tangan Kalvi.

Bahkan sekarang ia merasakan ada yang menonjol dan menempel di bagian punggungnya. Apakah Kalvi horny gara-gara berdekatan dengannya. Buru-buru Migy mempercepat langkahnya ke parkiran dan menurunkan Kalvi.

"Kamu kuatkan kalau kita naik motor?" tanya Migy.

"Kuat, bahkan kuda-kudaan gue juga kuat loh," goda Kalvi tersenyum licik.

"Jangan aneh-aneh. Pakai nih helm." Migy menyerahkan satu buah helm kepada Kalvi.

Mereka berkendara menuju ke rumah Kalvi, tetapi di perjalanan Kalvi meminta Migy berhenti.

"Kenapa berhenti di sini?" tanya Migy bingung.

"Gue kebelet pipis. Sana lo ngadap ke depan. Gue udah nggak tahan." Kalvi segera membelakangi Migy.

"Whaaat??? Kalvi kamu jangan bikin malu dong. Masa pipis di sini?" Migy menutup matanya dengan telapak tangan.

"Gak  tahan kalau nunggu nyampe rumah. Atau lo mau lihat? Sini lihat hasil karya lo yang kemarin. Bengkak nih adik gue."

Migy diam saja. Percuma mau melawan cowok meaum itu, tidak ada malu-malunya.

Setelah selesai Migy melajukan motornya lagi. Mereka telah tiba di rumab Kalvi, dan Kalvi pun turun.

"Terima kasih ya. Mau mampir nggak? Di rumah gue banyak minuman segar loh." Tawar Kalvi berterima kasih.

"Nggak usah. Aku oulang dulu. Bye," Migy pergi.

Setelah Migy menjauh, Kalvi berlari ke dalam rumahnya. Ia sangat senang karena telah berhasil membodohi Migy. Walau masih merasa sakit sedikit, ia bisa menahan.

Perlahan rencana Kalvi berjalan lancar, ia sudah tak sabar mendapatkan hati Migy. Cewek pintar itu tampak unik dan menarik baginya.

"Gue bakal buat Migy menerima gue sebentar lagi." Tekad Kalvi senang.

Sambil membayangkan kejadian sepulang sekolah tadi, Kalvi tersenyum ceria. Ia sudah merasakan sesuatu yang menyenangkan dan menggairahkan. Tidak salah jika ia berniat mati-matian untuk mendapatkan Migy.

Migy si cewek pintar, cantik, dan unik. Menyenangkan jika ia mengejar-ngejar Migy. Selama ini ia sudah bosan dengan pacar-pacarnya yang kecentilan itu. Bahkan, ia tak perlu bersusah payah memanggil cewek-cewek itu, karena mereka sendiri yang melemparkan tubuhnya ke Kalvi.

Lumayan, untuk melepaskan kesenangan Kalvi. Tetapi lain halnya dengan Migy, ia berjanji akan berjuang mendapatkan cewek itu dan menjaganya sebaik-baik mungkin.

Di rumah Migy, ia  merutuki kebodohannya yang menawarkan diri  menggendong Kalvi si cowok mesum. Setelah kejadian tadi, Migy sulit melupakan sensasi aneh pada tubuhnya.

Bahkan, tubuh Migy merespon sentuhan itu. Beruntung ia bisa mengendalikan diri dengan kuat, jika tidak ia akan  terperangkap pada kemesuman Kalvi.

"Huuh, nyaris aku terjebak pada pesona Kalvi mesum."

"Pantas saja cewek-cewek di sekolah tergila-gila padanya. Dia adalah rajanya penakluk wanita. Ini nggak bisa dibiarkan berlama-lama. Mau tak mau aku harus segera mencari cara agar terlepas dari  Kalvi." Migy mondar-mandir memikirkan sesuatu.

Ia mengambil ponselnya. Ia mulai mencari obat untuk  mengobati Kalvi di pencarian. Setelah mengetik, muncul 300 cara dan obat untuk masalah yang sama seperti Kalvi.

"Nah, aku akan memesan obat ini." Putus Migy senang.

Migy memesan merek obat yang direkomendasikan oleh mesin pencarian. Rasa senang membanjiri dirinya, setelah ini ia akan kembali ke masa awalny yang damai.

Keesokan harinya, Migy membawa obat yang telah ia  pesan. Dengan gembira ia membawa obat itu kepada Kalvi setelah menyampari cowok itu ke rumahnya.

"Kalvi, ini obat untuk kamu. Itu obat buat mengobati itumu yang sakit," Migy menyerahkan dengan senang.

Kalvi menerima obat itu. Ia melihat kemasan obat herbal itu, tiga detik berikutnya mata Kalvi nyaris melompat keluar. Itu adalah obat pembesar organ intim pria.

"Hahaha... Migy, lo yakin ini buat gue?" kata Kalvi masih tak percaya.

"Iyalah, emang buat siapa lagi?" kata Migy mengernyitkan keningnya.

"Lo baca ini obat apa. Lihat keterangannya? atau jangan-jangan lo pengen merasakan yang besar?" tuding Kalvi kepada Migy.

Ketika Migy membaca keterangan obat itu, ia syok berat. Muka Migy memerah menahan malu, ia tak menyangka telah salah memberi obat. Salahnya juga yang tidak membaca dulu setelah paket itu tiba.

Bab terkait

  • Palung Cinta Mafia   Serangan licik

    Kalvi berusaha menahan tawanya melihat wajah Migy yang berubah merah. Entah kenapa melihat Migy tersipu membuat Kalvi senang. Tanpa sadar tangan Kalvi mendarat di pipi mulus Migy, ia mengikuti nalurinya sebagai lelaki, mencoba untuk mengusapnya.Sementara Migy, ia merasa jantungnya nyaris melompat karena berdetak sangat kencang. Merasakan sapuan lembut jemari Kalvi di pipinya membuat Migy tak kuasa menahan perasaannya. Semacam sensasi aneh muncul dari dalam dirinya, ia merasa ini tidak normal.“Maaf, Kalvi. Ayo kita berangkat,” kata Migy memutus rasa canggung antara dirinya.“Hmmm,” jawab Kalvi.Migy berusaha mati-matian untuk menyembunyikan perasaannya. Ia tidak ingin Kalvi berpikiran bahwa ia menyukai perlakuan lelaki tersebut.“Lo kok tegang gini sih. Udah kaya patung bawa motor aja,” Kalvi memperhatikan wajah Migy dari kaca spion depan.“Nggak kok. Aku lagi sedang fokus aja, takut jatuh.”Setelah tiba di parkiran sekolah,

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Palung Cinta Mafia   Tukang ojek cantik

    Migy sudah tidak tahan lagi menjadi tukang ojek kalvi. Setiap hari ia harus mengantar ke sekolah dan menjemput ke rumahnya. Tak hanya menjadi tukang ojek, bahkan ia mencakup sebagai asisten pribadi Kalvi.Seperti saat ini, Migy dengan berat hati menjinjing tas sekolah Kalvi, yang beratnya luar biasa. Bagaimana tidak, isi dalam tas Kalvi meliputi sepatu futsal dan seragam olah raganya.“Kalvi, kamu bantuin aku dong. Ini kan, lumayan berat.” Migy berusaha menyamakan langkah kakinya menyamai Kalvi.“Aaahh. Cuma tas segitu aja, lo udah ngeluh. Gimana kalau gue kasih anak selusin?” Kalvi berhenti di tempatnya untuk menunggu langkah Migy mendekatinya.Migy hanya cemberut mendengar ucapan Kalvi. Siapa juga yang mau dikasih anak selusin, emang aku kucing? Migy berusaha agar terlihat tenang menghadapi sikap Kalvi yang seperti Tirani.“Kamu mau punya anak selusin? Emang kamu punya gen kucing?” kata Migy terkekeh geli.“Gue sih siap aja. Yang paling enak pas

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Palung Cinta Mafia   Dibawa kemana?

    Suara gaduh terdengar di depan kelas Migy. Keributan itu berasal dari sekelompok siswi dari jurusan IPS. Rata-rata mereka semua adalah pacar Kalvi.“Mana Migy? Kita semua mau bertemu sama dia.” Salah satu siswi berperawakan tinggi memanggil dengan suara keras.Semua murid dalam kelas Migy kaget. Mereka semua tampak heboh karena kedatangan sekelompok siswi jurusan IPS itu.“Migy, mereka kenapa mencari kamu? Apakah kamu punya masalah sama mereka semua?” Lia terlihat gelisah bertanya pada Migy.“Aku nggak tahu. Setahuku, nggak ada masalah sama mereka.”Migy berjalan keluar kelas. Di sana semua siswi itu menatap benci padanya. Entah apa yang terjadi hingga semua siswi itu seperti hendak ingin mengeroyok dirinya.“Kenapa ya?” kata Migy berusaha tetap tenang.“Kamu Migy kan? Punya hubungan apa kamu sama Kalvi?” ucap salah satu dari mereka maju ke hadapan Migy.“Tidak ada. Kenapa?” Migy terlihat bingung melihat semua siswi itu yang sekarang m

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Palung Cinta Mafia   Pernyataan cinta

    Tiba-tiba Kalvi mengeluarkan sebuah kertas dari sakunya. Perlahan ia mendekati Migy, menggenggam tangannya lalu meletakkan di dadanya.Matanya memancarkan secercah sinar harapan. Dengan segenap rasa ia membacakan puisi cinta, sambil menatap mata Migy tanpa ragu.“Jika hatimu terasa gundahBerbaringlah dalam kesunyianmuJika hatimu tak lekas cerahPejamkanlah matamu dan tidurlahBawa dirimu terbang dan melayangDalam indah dunia mimpiJika hatimu t’lah riangBuka matamu dan bangkitlah dari mimpimuKarena ada orang-orang yang menantimu”Selesai membacakan puisi kehidupan itu, Kalvi menatap dengan lembut wajah Migy. Dalam hatinya, baru kali ini ia merasakan benar-benar mencintai seorang wanita. Walau telah banyak menjalani hubungan, tapi tak sekalipun hatinya berdesir hanya untuk satu wanita.Migy merasa terharu mendengar puisi kehidupan yang dibacakan oleh kalvi. Ia tak menyangka jika si mesum itu

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Palung Cinta Mafia   Si mesum jatuh sakit

    Setelah pulang dari puncak, mendadak kondisi Kalvi tidak sehat. Ia tidak berhenti bersin-bersin, dan badannya terasa panas.Saat ini hanya ia dan asisten rumah tangga yang berada di rumah. Sedangkan kedua orang tuanya sibuk bekerja dam sedang berada di luar negeri.Ketika ia menghubungi ayahnya, ia mengatakan akan kembali satu minggu lagi, dan ibunya juga mengadakan gelar pameran busana di Singapura.Diam-diam Kalvi menggerutu kesal kepada kedua orang tuanya. Di saat kondisinya tidak stabil, kedua orang tua yang diharapkan bisa memberikan perhatian, tidak pernah ada untuknya.Selama ini ia telah sering tinggal sendirian, hanya ada bibi Ina yang selalu menemaninya. Karena sering ditinggal pergi, ia lebih dekat kepada sang pembantu.“Kalvi, ayo minum air wedang jahe dulu, bibi rasa kamu masuk angin. Ayo bangun dulu,” kata bibi Ina menbangunkan Kalvi.Kalvi masih bergelung di bawah selimutnya. Badanya meriang, rasanya benar-benar tidak enak. Entah ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Palung Cinta Mafia   Hasrat

    Sepulang dari sekolah Migy terus pulang ke rumah dahulu. Setelah itu ia berganti pakaian dan meminta izin kepada nenek untuk menjenguk teman yang sedang sakit.Setelah mendapat izin, Migy melajukan motor kesayangannya ke sebuah tempat penjual es krim. Kebetulan cuaca saat itu sedang panas dan gerah, jadi ia menginginkan yang segar-segar di tenggorokannya.Memikirkan Kalvi yang sedang sakit, saat menatap ke sekeliling tempat penjual es krim, ia melihat ada pedagang yang berjualan cincau. Migy melangkah mendekati tempat penjual cincau dan memesannya satu gelas untuk dibawa ke rumah Kalvi.Ia berharap Kalvi menyukai cincau yang dibelinya. Menurutnya, cincau adalah minuman yang paling tepat di saat panas dalam.Tiba di rumah Kalvi, Migy langsung disambut baik oleh bibi Ina yang sedang menyapu halaman di depan rumah.“Migy, sudah datang ya?” kata bibi Ina menyapa.Migy tersenyum. “Iya bi. Migy mau melihat Kalvi.”“Ya sudah. Masuk saja, Migy. Di d

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Palung Cinta Mafia   Kesalahan

    Migy tak yakin apa yang menyebabkan Kalvi mendadak menatapnya penuh arti, atau kenapa dia mau menggantikan pekerjaan serbetnya barusan. Sentuhan pada bibirnya tadi hanya berlangsung sepersekian detik, tapi sudah cukup untuk membuat isi perutnya bergejolak.Ketika Kalvi menjilat ibu jarinya, Migy hampir pingsan membayangkan cowok itu menjilatnya langsung. Kalvi biasanya mahir dalam melakukan itu bersama mantan-mantannya. Pikiran itu membuatnya mengerut pada tempat duduknya.Kalvi tersenyum menggoda, kalau Migy tak salah tafsir, ia berpaling pada Apel yang dipegangnya, melahap dengan gigitan besar, seolah dia bukannya baru saja bersikap tidak senonoh. Atau bisa juga memang benar.Mungkin Kalvi hanya berusaha ramah, mencoba membantu saat Migy menunjukkan sisi berantakan.“Kau mau?” tanya Kalvi mengunyah buah Apel.“Tidak, aku sudah cukup banyak makan.”Dia tertawa. “Aku lupa kau mudah kenyang.”Kilatan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Palung Cinta Mafia   Rasa haru

    Dua hari kemudian, Kalvi telah diperbolehkan untuk kembali ke sekolah. Ia sudah terlihat agak lebih segar dari biasanya. Jangan lupakan potongan rambut terbarunya, yang sangat cool banget.Saat di sekolah, Migy menemui Kalvi yang sedang duduk bersama dengan Peter di koridor sekolah. Dengan berjalan pelan, Migy mencoba untuk tampil senatural mungkin di hadapan sang kekasih. Belum mencapai tempat duduk Kalvi, Migy sudah berdebar-debar tak karuan.“Hei, itu bukannya cewek lo, Kalv?” tunjuk Peter dengan arahan matanya.Kalvi menoleh. “Wah, gue kangen berat sama doi. Dua hari ini gue nggak bisa ketemu sama dia.” Kalvi mencoba untuk tersenyum menyambut Migy.Ketika Migy telah berada di depannya. Kalvi menarik tangan Migy untuk duduk di sampingnya.“Migy, kamu dari mana?” tanya Kalvi.“Hai,aku baru tiba. Aku tadi diantar sama supir. Nenek kebetulan lagi Malaysia, jadi aku diminta untuk diantar sama supir,” kata Migy menjelaskan.Kalvi memperhatikan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02

Bab terbaru

  • Palung Cinta Mafia   Penyesalan Migy

    Setelah berhasil memindahkan Kalvi ke rumah sakit kota, Migy dan semua keluarga Kalvi menunggu di depan UGD.Waktu telah menunjukkan pukul 4 sore. Sementara Kalvi telah hampir satu jam di dalam ruangan tersebut. Dan semua keluarganya terlihat sedih menunggu kabar dari dokter.Migy berjalan mendekat dan duduk di sebelah Ibu Kalvi, pupil-pupilnya menatap ke pintu tuang gawat darurat.Ketika Ibu Kalvi menatap Migy, air mata mulai membasahi wajahnya.“Tante, Kalvi jatuh di saat kita beriringan pergi ke puncak. Dan tiba-tiba ia melajukan motornya dengan cepat sehingga kejadian itu begitu sangat terjadi. Apa yang harus aku lakukan?”Ibu Kalvi terkejut sehingga setiap saraf di tubuhnya menegang. Ia bahkan tergagap saat berbicara, “Kenapa ….dia bisa sampai…seperti itu?”Ibu kalvi jelas sangat terkejut.Migy mengatakan, “Awalnya kami semua menaiki motor masing-masing. Migy dan Nathan menaiki mo

  • Palung Cinta Mafia   Insiden Berdarah

    “Tapi, Nenek berpesan bahwa Nona tidak boleh….”“Eh, bukan apa-apa kok!” kata Migy dengan cepat membekap mulut Nathan dengan tangannya.Kalvi terkejut melihat respon Migy yang seperti itu.“Nathan, ayo. Kamu ikut kita, oke?” kata Migy sambil mengedipkan mata sebagai kode.Nathan mengernyit, ia merasa bingung harus menuruti ucapan Migy atau melaporkan apa yang terjadi saat ini kepada Nenek Umaya. Karena, dari awal perjanjian ia telah diberitahu untuk menjaga Migy dari pacarnya.“Ayo, Migy. Jika terlalu lama, takut tidak keburuan,” ajak Kalvi.“Iya,” Migy tersenyum gugup, namun matanya tetap menatap Nathan yang sudah terlihat muram.“Aku ambil mobil dulu,” kata Kalvi.“Hmm. Kalvi, aku mau bilang, aku bareng Nathan saja, ya?” kata Migy takut-takut.“Hah? Terus aku sendirian?” ucap Kalvi tidak percaya.Mi

  • Palung Cinta Mafia   Saingan Cinta

    Malam harinya, Migy mendapat pesan dari Kalvi.“Migy…..”“Besok kan kita libur, mau jalan bareng aku, nggak?”Migy yang membaca pesan teks itu mulai terlihat bingung. Dari awal ia telah diwanti-wanti oleh Nenek untuk menjauhi Kalvi. Namun, sekarang iatidak mempunyai keberanian untuk memutuskan Kalvi, karena bagaimana pun merekabaru saja jadian, dan alasan untuk mengakhiri hubungan pun masih belum pasti.Mendadak Migy dilema berat. Dalam hati, ia memikirkan cara untuk mencari alasan yang tepat untuk membuat Kalvi mengerti.“Mau kemana?” balas Migy.“Kita jalan ke taman hiburan, mau nggak?”“Oke, besok kita ketemuan di rumah kamu saja.” Migy mengakhiri pesannya dan mematikan ponselnya.Sambil merebahkan badannya di ranjang, Migy kembali menimang mengenai pertemuannya besok dengan Kalvi. Karena bagaimana pun, saat inidirinya akan selalu mendapat p

  • Palung Cinta Mafia   Cinta Tak Direstui

    Di rumah, Kalvi selalu memikirkan kedekatan Migy dan Andre. Ia merasa sangat tidak nyaman dengan keadaan saat ini, di satu sisi mereka baru menjalani hubungan romantis. Memikirkan hal itu, Kalvi ingin sekali mengatakan kepada Andre bahwa saat ini dia cemburu!“Ahhh. Kenapa sih sulit sekali mendapatkan seluruh hati Migy?” kata Kalvi bergumam kesal.Sambil mondar-mandir, Kalvi memikirkan rencana dan liburan romantis untuk Migy. Sekaligus ini adalah tahap pertama untuk mendekatkan perasaan mereka.Dengan tidak sabar Kalvi menghubungi Peter untuk menanyakan rekomendasi tempat kencan favorit yang cocok untuk dikunjungi.“Halo,” jawab Peter di seberang telepon.“Peter, lo di mana?” tanya Kalvi.“Gue di rumah, kenapa bro?”Kalvi duduk di samping balkon kamarnya, “Gini, gue mau nanya. Lo punya tempat rekomendasi buat tempat kencan, gak?”“Wuiih, mau kencan nih?” go

  • Palung Cinta Mafia   Pernyataan Cinta Megan

    Setelah mengikuti kepergian Kalvi dan Megan dari belakang. Lois akhirnya tiba di sebuah Mall, di sana ia memarkirkan motornya. Lalu diam-diam mengikuti Kalvi.Sementara itu, Kalvi dan Megan telah memasuki area khusus penjual buku dan alat tulis.“Kak, aku mau cari buku ekonomi sama akuntansi,” kata Megan berbicara pada Kalvi.“Ya sudah, kamu cari saja dulu. Aku tunggu di sana,” tunjuk Kalvi pada tempat penjual minuman.Megan menggeleng pelan, “Jangan, Kakak harus temani aku mencari buku, oke?” rengek Megan sambil menarik lengan Kalvi mendekat padanya.Hal tersebut membuat Kalvi menghela napas lelah. Mau tidak mau harus menuruti kemauan Megan, sedangkan ia telah merasa gelisah memikirkan Migy yang pulang sendirian di sekolah.“Ya kak? Ayo kita cari bersama,” ajak Megan sambil menggandeng tangan Kalvi.Rupanya, kejadian itu tidak luput dari pantauan Lois yang mengikuti mereka berdua sejak

  • Palung Cinta Mafia   Awas Kena Tikung

    Sepulang sekolah, Migy diminta oleh kepala sekolah untuk mengumpulkan seluruh anggota osis. Rencananya, mereka akan mengadakan perlombaan akhir tahun ajaran di sekolah.Sementara itu, Kalvi yang sedang menunggu Migy di depan kelas diberitahu Migy untuk pulang lebih duhu.“Kalvi, aku ada rapat osis dulu. Kamu pulang saja duluan,” kata Migy memberi tahu.“Kamu nanti pulang bareng siapa? Apa aku tunggu di sini aja, sampai kamu selesai rapat?” kata Kalvi memastikan.Migy merasa tidak enak hati membiarkan Kalvi harus menunggu dirinya sendirian. Sementara, rapat osis biasanya akan berlangsung satu hingga dua jam.“Mmm. Kamu pulang aja duluan. Nanti aku bisa pulang sendiri kok.”“Kamu gak apa-apa? benaran?” tanya Kalvi sambil meyakinkan Migy.Migy mengangguk yakin. “Iya, sudah sana pulang. Aku mau kumpulin anggota osis yang lain,” kata Migy tersenyum.Kalvi pun membiarkan Mig

  • Palung Cinta Mafia   Hati yang bimbang

    Di dalam kelas, Migy langsung ditarik oleh Lia ke temat duduknya.“Migy, sini sebentar deh. Aku mau bertanya sesuatu,” kata Lia sambil menduduki kursi di samping.“Tanya apa?”Lia melihat ke sekeliling, lalu berbicara pelan pada Migy.“Jadi gini, kemarin aku keluar sama Adik aku. Gak sengaja, lihat Kalvi sama seorang cewek.” Lia memandang Migy dengan serius.“Terus?” kata Migy yang sempat heran.Sebenarnya, Lia tidak ingin mengatakan ini kepada Migy, tetapi ia juga tidak bisa menutupi apa yang dilihatnya kemarin bersama adiknya di Mall.“Aku lihat Kalvi barengan sama seorang cewek di Mall. Terus, pas aku mencoba untuk mengikuti dari belakang, dia pergi ke sebuah toko perhiasan.”“Kamu, tahu gak? Dia memilihkan sepasang gelang pasangan sama cewek itu,” jelas Lia antusias.Migy yang mendengar penjelasan Lia hanya tersenyum. Walau sempat merasa curiga d

  • Palung Cinta Mafia   Tanda jadian

    Keesokan harinya, Migy telah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia juga sudah sarapan dan mulai bersiap untuk mengambil kunci motornya.Namun, tiba-tiba Bibi datang memberitahukan jika ada seseorang yang sedang menunggu Migy di depan rumah.“Migy, di depan ada temannya yang sedang menunggu,” kata Bibi mendekati Migy di ruang tamu.Migy mengernyit bingung.“Siapa Bi?” tanya Migy penasaran.“Bibi gak tahu namanya. Katanya sih, dia teman sekolah Migy,” jelas Bibi memberitahu.Migy merasa penasaran. Ia berjalan ke depan rumah untuk melihat siapa yang sedang menunggunya. Padahal, sebelumnya tidak ada janjian dengan siapa pun untuk bertemu pagi ini.Rupanya, sosok tinggi gagah berdiri dengan tegapnya di samping motornya. Dia adalah Kalvi, dengan memakai helm di kepala, sambil melambaikan tangan kepadanya.“Hai, pagi,” sapa Kalvi dengan senyuman ceria.Migy mendadak tersipu. Rasa

  • Palung Cinta Mafia   Indahnya mencintai

    Rupanya, Kalvi tidak langsung mengantar Migy pulang ke rumah. Ia sengaja membawa Migy ke rumahnya, dan tidak berniat mengatakan terlebih dahulu.“Kalvi, ini bukannya jalan ke rumah kamu?” kata Migy menepuk punggung Kalvi dari belakang.“Iya. Kita mampir sebentar, kan nenek kamu juga gak ada di rumah. Ngapain sendirian, mendingan bareng aku.”“Tapi… kan. Ah Kalvi. Tahu gini, aku harus kasih kabar ke rumah dulu.”“Sudah, gak usah dipikirin. Bentar lagi aku anterin pulang, oke?” kata Kalvi sambil memberhentikan motornya di depan rumah.Migy turun perlahan, merasa tidak nyaman. Rasanya saat ini ia akan kembali terjebak dalam kondisi yang sama seperti terakhir kali ke sini.“Ayo, masuk. Kok kamu selalu melamun gini sih?” ajak Kalvi sambil menarik tangan Migy mengikuti langkahnya.Migy hanya mengikuti Kalvi dari belakang, sambil berharap akan cepat kembali pulang. Entah kenapa jika sudah berduaan dengan Kalvi, tingkat kewaspadaan Migy meningkat. I

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status