Beranda / Romansa / Palung Cinta Mafia / Tukang ojek cantik

Share

Tukang ojek cantik

Penulis: Zahira
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-27 14:01:35

Migy sudah tidak tahan lagi menjadi tukang ojek kalvi. Setiap hari ia harus mengantar ke sekolah dan menjemput ke rumahnya. Tak hanya menjadi tukang ojek, bahkan ia mencakup sebagai asisten pribadi Kalvi.

Seperti saat ini, Migy dengan berat hati menjinjing tas sekolah Kalvi, yang beratnya luar biasa. Bagaimana tidak, isi dalam tas Kalvi meliputi sepatu futsal dan seragam olah raganya.

“Kalvi, kamu bantuin aku dong. Ini kan, lumayan berat.” Migy berusaha menyamakan langkah kakinya menyamai Kalvi.

“Aaahh. Cuma tas segitu aja, lo udah ngeluh. Gimana kalau gue kasih anak selusin?” Kalvi berhenti di tempatnya untuk menunggu langkah Migy mendekatinya.

Migy hanya cemberut mendengar ucapan Kalvi. Siapa juga yang mau dikasih anak selusin, emang aku kucing? Migy berusaha agar terlihat tenang menghadapi sikap Kalvi yang seperti Tirani.

“Kamu mau punya anak selusin? Emang kamu punya gen kucing?” kata Migy terkekeh geli.

“Gue sih siap aja. Yang paling enak pas buatnya, lahir satu terus cetak lagi. Kalau udah dua belas, gue mau buat tim solid.”

Kalvi sengaja menggoda Migy, agar cewek itu lebih akrab dengannya. Percuma seminggu ini Kalvi terus berusaha mendapatkan perhatian Migy. Karena pada dasarnya, Migy adalah cewek baik-baik, jadi agak sulit untuk ditaklukan.

Saat ini Kalvi telah bertekad untuk memutuskan hubungannya dengan semua pacarnya. Sudah cukup ia menjalani hubungan yang tidak normal, sekarang hanya satu misi yang akan ditujunya, yaitu mendapatkan hati Migy sang primadona sekolah.

Ketika jam istirahat berbunyi, Kalvi mengabari semua pacarnya. Ia memberitahukan untuk berkumpul di kantin sekolah yang telah dipesannya. Maklum, walau ia mempunyai jiwa badboy tingkat dewa, ia tidak pernah membiarkan para wanitanya berselisih paham. Semuanya harus kompak dan akur.

“Sayang, kok kita semua kumpul di sini?” Lony bertanya sambil bersandar di samping Kalvi.

“Baiklah, semuanya. Hari ini gue harus mengumumkan sebuah keputusan.”

Semuanya menatap pada Kalvi dengan tatapan bingung. Sekitar lima belas siswi remaja duduk di bangku yang telah disiapkan Kalvi.

“Kali ini gue mengatakan jika gue akan mundur menjadi pacar kalian. Kenapa? Karena gue udah bosan menjalani hubungan yang membosankan ini. Gue mau mencoba untuk hidup normal,” tegas Kalvi menjelaskan.

“Tapi kenapa?” semuanya bertanya-tanya bingung.

Kalvi menarik napas dalam lalu melepaskan perlahan. Udah kayak orang lahiran aja kuy.

“Pokoknya ini adalah keputusan mutlak dari gue. Dan kalian boleh mencari pengganti gue, carilah cowok yang lebih baik.”

Lony sangat terkejut mendengar ucapan Kalvi yang tiba-tiba memutuskan hubungan dengan mereka. Walau Kalvi mempunyai banyak pacar, ia sangat pintar membagi waktu dengan yang lainnya, bahkan mereka sangat kompak tanpa ada rasa cemburu.

“Tapi, Kalvi. Apakah ini tidak terburu-buru? Bahkan kita aman-aman aja selama ini.” Sintia ikut menambahkan. Ia mewakili rasa penasaran dari semua pacar Kalvi.

Kalvi menatap Sintia dengan lembut. Ia bisa melihat cewek imut dan manis itu, menatapnya tak rela. Dari semua pacarnya, Sintia adalah teman kencan terfavorit bagi Kalvi. Cewek imut itu tidak banyak neko-neko jika berkencan dengannya.

Sedikit rasa tak rela muncul dalam hati Kalvi. Walau bagaimanapun, selama ini ia menikmati hubungannya dengan pacar yang berbeda-beda setiap hari.

“Maaf, ini adalah keinginan gue yang sebenarnya.” Kalvi mencoba berkata sebijak mungkin.

“Apa itu karena Migy?” tuding Lony tak terima.

Kalvi kaget. Ia tak menyangka tuduhan Lony benar. Tapi, ia tidak ingin semuanya tahu jika ia sedang berusaha mati-matian mengejar Migy, karena jika mereka tahu takutnya ada kesalah pahaman di antara mereka.

“Bukan. Itu tidak ada hubungannya. Gue mau fokus sama sekolah dulu, sebentar lagi kita mau ujian kelulusan. Jadi, kalian jangan berpikir yang bukan-bukan. Gue masih bisa jadi sahabat kalian, jika mau.”

Sementara Lony, ia tidak yakin itu adalah alasan Kalvi yang sebenarnya. Ia sangat yakin jika Kalvi mengejar Migy.

Setelah pertemuan terakhir Kalvi dan semua pacarnya berakhir damai, Kalvi hanya duduk terdiam di kantin. Di sana masih ada Sintia yang setia menunggu kepergian Kalvi.

Sintia menundukkan kepalanya, merasa kecil hati untuk mendapatkan cinta dari Kalvi.

“Jangan berharap ke gue, ada banyak cowok di sekolah ini yang lebih baik dari gue,” kata Kalvi menatap Sintia lembut.

“Aku maunya sama kamu, Kalvi. Bukankah cinta tidak bisa dipaksakan, dan tidak membutuhkan alasan? Jadi aku hanya mau kamu saja.”

“Terserah lo sih. Gue nggak akan menghalangi, tapi jangan harap lo dapetin yang lo ingin, karena gue benar-benar gak bisa lagi,” ucap Kalvi.”

Di tempat lain, Migy dan kedua sahabatnya sedang berbincang-bincang bersama. Mereka sedang berada di koridor sekolah, membahas tentang pelajaran kimia yang sebentar lagi akan ulangan harian.

Di sana ada Lia dan Lois. Mereka adalah sahabat terbaik dari Migy, yang selalu menemani Migy dari sekolah dasar.

“Migy, kok aku perhatiin akhir-akhir ini kamu bareng Kalvi terus. Kenapa?” kata Lia penasaran.

Migy berpikir sejenak. Ia tak ingin sahabatnya berpikir yang macam-macam mengenai kedekatannya dengan Kalvi.

“Iya. Aku sama Kalvi  memang sering bareng.” Migy hanya menjawab seadanya.

Lia merasa ada yang disembunyikan oleh Migy, ia mulai penasaran dengan kebenarannya. Ia yakin jika Migy mendapat masalah dari cowok mesum itu, maklum ia juga mengetahui bagaimana Kalvi yang selalu keras kepala mengejar Migy.

“Tapi kalau aku ingat-ingat, kamu sering antar jemput dia deh, Migy. Kamu kok mau jadi kang ojeknya dia?” Lois juga menambahkan. Rasa ingin tahu sangat besar dari mereka berdua.

“Sebenarnya, aku sama Kalvi telah membuat kesepakatan. Di mana, aku telah menyetujui perjanjian untuk mengantar jemputnya selama satu semester.”

“Kenapa bisa begitu? Enak di dia dong.” Timpal Lia.

Akhirnya Migy menjelaskan semua masalah yang telah dihadapi belakangan ini. Bukannya simpati, malahan kedua sahabatnya tertawa terbahak-bahak mendengar Migy menendang itu-nya Kalvi.

“Serius! Bagus kalau gitu, Migy. Jangan mau dimodusin sama preman mesum itu, walau tampangnya lumayan, tapi kelakuannya minta di skincare biar kinclong akhlaknya,” Lia berseru senang menanggapi penjelasan Migy.

“Tapi kamu yakin, mau menjadi kang ojeknya selama itu, Migy? Kan kita butuh belajar tambahan.” Lois terlihat tidak suka jika Migy berdekatan dengan Kalvi.

Diantara Lia dan Lois, sahabat terbaik dari Migy adalah Lois. Ia telah dekat dengan Migy semenjak mereka memasuki taman kanak-kanak. Dan mereka sering belajar bersama di rumah Migy. Bahkan, Lois sudah menganggap Migy sebagai saudara dekatnya.

“Ya, mau bagaimana lagi, Lois. Aku udah terlanjur janji sama dia, kalau nggak dia mengancam akan mencelakaiku.”

Lia dan Lois terkejut. Mereka tak menyangka bahwa Migy yang selama ini tidak pernah punya masalah, mendapat ancaman dari badboy mesum itu. Mereka juga mengetahui jika Kalvi tidak pernah ingkar dengan ancamannya.

“Kamu mesti hati-hati juga sama dia, ya Migy? Aku khawatir jika dia punya niatan tersembunyi,” Lia berusaha memberi kewaspadaan terhadap Migy.

Migy merasa tersentuh dengan kedua sahabatnya yang selalu peduli kepadanya. Rasa persahabatan mereka semakin dekat, setelah bertahun-tahun bersama. Tidak pernah ada hal yang ditutup-tutupi jika salah satu dari mereka mendapat masalah, maka yang lain ikut membantu.

Bab terkait

  • Palung Cinta Mafia   Dibawa kemana?

    Suara gaduh terdengar di depan kelas Migy. Keributan itu berasal dari sekelompok siswi dari jurusan IPS. Rata-rata mereka semua adalah pacar Kalvi.“Mana Migy? Kita semua mau bertemu sama dia.” Salah satu siswi berperawakan tinggi memanggil dengan suara keras.Semua murid dalam kelas Migy kaget. Mereka semua tampak heboh karena kedatangan sekelompok siswi jurusan IPS itu.“Migy, mereka kenapa mencari kamu? Apakah kamu punya masalah sama mereka semua?” Lia terlihat gelisah bertanya pada Migy.“Aku nggak tahu. Setahuku, nggak ada masalah sama mereka.”Migy berjalan keluar kelas. Di sana semua siswi itu menatap benci padanya. Entah apa yang terjadi hingga semua siswi itu seperti hendak ingin mengeroyok dirinya.“Kenapa ya?” kata Migy berusaha tetap tenang.“Kamu Migy kan? Punya hubungan apa kamu sama Kalvi?” ucap salah satu dari mereka maju ke hadapan Migy.“Tidak ada. Kenapa?” Migy terlihat bingung melihat semua siswi itu yang sekarang m

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Palung Cinta Mafia   Pernyataan cinta

    Tiba-tiba Kalvi mengeluarkan sebuah kertas dari sakunya. Perlahan ia mendekati Migy, menggenggam tangannya lalu meletakkan di dadanya.Matanya memancarkan secercah sinar harapan. Dengan segenap rasa ia membacakan puisi cinta, sambil menatap mata Migy tanpa ragu.“Jika hatimu terasa gundahBerbaringlah dalam kesunyianmuJika hatimu tak lekas cerahPejamkanlah matamu dan tidurlahBawa dirimu terbang dan melayangDalam indah dunia mimpiJika hatimu t’lah riangBuka matamu dan bangkitlah dari mimpimuKarena ada orang-orang yang menantimu”Selesai membacakan puisi kehidupan itu, Kalvi menatap dengan lembut wajah Migy. Dalam hatinya, baru kali ini ia merasakan benar-benar mencintai seorang wanita. Walau telah banyak menjalani hubungan, tapi tak sekalipun hatinya berdesir hanya untuk satu wanita.Migy merasa terharu mendengar puisi kehidupan yang dibacakan oleh kalvi. Ia tak menyangka jika si mesum itu

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Palung Cinta Mafia   Si mesum jatuh sakit

    Setelah pulang dari puncak, mendadak kondisi Kalvi tidak sehat. Ia tidak berhenti bersin-bersin, dan badannya terasa panas.Saat ini hanya ia dan asisten rumah tangga yang berada di rumah. Sedangkan kedua orang tuanya sibuk bekerja dam sedang berada di luar negeri.Ketika ia menghubungi ayahnya, ia mengatakan akan kembali satu minggu lagi, dan ibunya juga mengadakan gelar pameran busana di Singapura.Diam-diam Kalvi menggerutu kesal kepada kedua orang tuanya. Di saat kondisinya tidak stabil, kedua orang tua yang diharapkan bisa memberikan perhatian, tidak pernah ada untuknya.Selama ini ia telah sering tinggal sendirian, hanya ada bibi Ina yang selalu menemaninya. Karena sering ditinggal pergi, ia lebih dekat kepada sang pembantu.“Kalvi, ayo minum air wedang jahe dulu, bibi rasa kamu masuk angin. Ayo bangun dulu,” kata bibi Ina menbangunkan Kalvi.Kalvi masih bergelung di bawah selimutnya. Badanya meriang, rasanya benar-benar tidak enak. Entah ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Palung Cinta Mafia   Hasrat

    Sepulang dari sekolah Migy terus pulang ke rumah dahulu. Setelah itu ia berganti pakaian dan meminta izin kepada nenek untuk menjenguk teman yang sedang sakit.Setelah mendapat izin, Migy melajukan motor kesayangannya ke sebuah tempat penjual es krim. Kebetulan cuaca saat itu sedang panas dan gerah, jadi ia menginginkan yang segar-segar di tenggorokannya.Memikirkan Kalvi yang sedang sakit, saat menatap ke sekeliling tempat penjual es krim, ia melihat ada pedagang yang berjualan cincau. Migy melangkah mendekati tempat penjual cincau dan memesannya satu gelas untuk dibawa ke rumah Kalvi.Ia berharap Kalvi menyukai cincau yang dibelinya. Menurutnya, cincau adalah minuman yang paling tepat di saat panas dalam.Tiba di rumah Kalvi, Migy langsung disambut baik oleh bibi Ina yang sedang menyapu halaman di depan rumah.“Migy, sudah datang ya?” kata bibi Ina menyapa.Migy tersenyum. “Iya bi. Migy mau melihat Kalvi.”“Ya sudah. Masuk saja, Migy. Di d

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • Palung Cinta Mafia   Kesalahan

    Migy tak yakin apa yang menyebabkan Kalvi mendadak menatapnya penuh arti, atau kenapa dia mau menggantikan pekerjaan serbetnya barusan. Sentuhan pada bibirnya tadi hanya berlangsung sepersekian detik, tapi sudah cukup untuk membuat isi perutnya bergejolak.Ketika Kalvi menjilat ibu jarinya, Migy hampir pingsan membayangkan cowok itu menjilatnya langsung. Kalvi biasanya mahir dalam melakukan itu bersama mantan-mantannya. Pikiran itu membuatnya mengerut pada tempat duduknya.Kalvi tersenyum menggoda, kalau Migy tak salah tafsir, ia berpaling pada Apel yang dipegangnya, melahap dengan gigitan besar, seolah dia bukannya baru saja bersikap tidak senonoh. Atau bisa juga memang benar.Mungkin Kalvi hanya berusaha ramah, mencoba membantu saat Migy menunjukkan sisi berantakan.“Kau mau?” tanya Kalvi mengunyah buah Apel.“Tidak, aku sudah cukup banyak makan.”Dia tertawa. “Aku lupa kau mudah kenyang.”Kilatan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Palung Cinta Mafia   Rasa haru

    Dua hari kemudian, Kalvi telah diperbolehkan untuk kembali ke sekolah. Ia sudah terlihat agak lebih segar dari biasanya. Jangan lupakan potongan rambut terbarunya, yang sangat cool banget.Saat di sekolah, Migy menemui Kalvi yang sedang duduk bersama dengan Peter di koridor sekolah. Dengan berjalan pelan, Migy mencoba untuk tampil senatural mungkin di hadapan sang kekasih. Belum mencapai tempat duduk Kalvi, Migy sudah berdebar-debar tak karuan.“Hei, itu bukannya cewek lo, Kalv?” tunjuk Peter dengan arahan matanya.Kalvi menoleh. “Wah, gue kangen berat sama doi. Dua hari ini gue nggak bisa ketemu sama dia.” Kalvi mencoba untuk tersenyum menyambut Migy.Ketika Migy telah berada di depannya. Kalvi menarik tangan Migy untuk duduk di sampingnya.“Migy, kamu dari mana?” tanya Kalvi.“Hai,aku baru tiba. Aku tadi diantar sama supir. Nenek kebetulan lagi Malaysia, jadi aku diminta untuk diantar sama supir,” kata Migy menjelaskan.Kalvi memperhatikan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Palung Cinta Mafia   Indahnya mencintai

    Rupanya, Kalvi tidak langsung mengantar Migy pulang ke rumah. Ia sengaja membawa Migy ke rumahnya, dan tidak berniat mengatakan terlebih dahulu.“Kalvi, ini bukannya jalan ke rumah kamu?” kata Migy menepuk punggung Kalvi dari belakang.“Iya. Kita mampir sebentar, kan nenek kamu juga gak ada di rumah. Ngapain sendirian, mendingan bareng aku.”“Tapi… kan. Ah Kalvi. Tahu gini, aku harus kasih kabar ke rumah dulu.”“Sudah, gak usah dipikirin. Bentar lagi aku anterin pulang, oke?” kata Kalvi sambil memberhentikan motornya di depan rumah.Migy turun perlahan, merasa tidak nyaman. Rasanya saat ini ia akan kembali terjebak dalam kondisi yang sama seperti terakhir kali ke sini.“Ayo, masuk. Kok kamu selalu melamun gini sih?” ajak Kalvi sambil menarik tangan Migy mengikuti langkahnya.Migy hanya mengikuti Kalvi dari belakang, sambil berharap akan cepat kembali pulang. Entah kenapa jika sudah berduaan dengan Kalvi, tingkat kewaspadaan Migy meningkat. I

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Palung Cinta Mafia   Tanda jadian

    Keesokan harinya, Migy telah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia juga sudah sarapan dan mulai bersiap untuk mengambil kunci motornya.Namun, tiba-tiba Bibi datang memberitahukan jika ada seseorang yang sedang menunggu Migy di depan rumah.“Migy, di depan ada temannya yang sedang menunggu,” kata Bibi mendekati Migy di ruang tamu.Migy mengernyit bingung.“Siapa Bi?” tanya Migy penasaran.“Bibi gak tahu namanya. Katanya sih, dia teman sekolah Migy,” jelas Bibi memberitahu.Migy merasa penasaran. Ia berjalan ke depan rumah untuk melihat siapa yang sedang menunggunya. Padahal, sebelumnya tidak ada janjian dengan siapa pun untuk bertemu pagi ini.Rupanya, sosok tinggi gagah berdiri dengan tegapnya di samping motornya. Dia adalah Kalvi, dengan memakai helm di kepala, sambil melambaikan tangan kepadanya.“Hai, pagi,” sapa Kalvi dengan senyuman ceria.Migy mendadak tersipu. Rasa

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-07

Bab terbaru

  • Palung Cinta Mafia   Penyesalan Migy

    Setelah berhasil memindahkan Kalvi ke rumah sakit kota, Migy dan semua keluarga Kalvi menunggu di depan UGD.Waktu telah menunjukkan pukul 4 sore. Sementara Kalvi telah hampir satu jam di dalam ruangan tersebut. Dan semua keluarganya terlihat sedih menunggu kabar dari dokter.Migy berjalan mendekat dan duduk di sebelah Ibu Kalvi, pupil-pupilnya menatap ke pintu tuang gawat darurat.Ketika Ibu Kalvi menatap Migy, air mata mulai membasahi wajahnya.“Tante, Kalvi jatuh di saat kita beriringan pergi ke puncak. Dan tiba-tiba ia melajukan motornya dengan cepat sehingga kejadian itu begitu sangat terjadi. Apa yang harus aku lakukan?”Ibu Kalvi terkejut sehingga setiap saraf di tubuhnya menegang. Ia bahkan tergagap saat berbicara, “Kenapa ….dia bisa sampai…seperti itu?”Ibu kalvi jelas sangat terkejut.Migy mengatakan, “Awalnya kami semua menaiki motor masing-masing. Migy dan Nathan menaiki mo

  • Palung Cinta Mafia   Insiden Berdarah

    “Tapi, Nenek berpesan bahwa Nona tidak boleh….”“Eh, bukan apa-apa kok!” kata Migy dengan cepat membekap mulut Nathan dengan tangannya.Kalvi terkejut melihat respon Migy yang seperti itu.“Nathan, ayo. Kamu ikut kita, oke?” kata Migy sambil mengedipkan mata sebagai kode.Nathan mengernyit, ia merasa bingung harus menuruti ucapan Migy atau melaporkan apa yang terjadi saat ini kepada Nenek Umaya. Karena, dari awal perjanjian ia telah diberitahu untuk menjaga Migy dari pacarnya.“Ayo, Migy. Jika terlalu lama, takut tidak keburuan,” ajak Kalvi.“Iya,” Migy tersenyum gugup, namun matanya tetap menatap Nathan yang sudah terlihat muram.“Aku ambil mobil dulu,” kata Kalvi.“Hmm. Kalvi, aku mau bilang, aku bareng Nathan saja, ya?” kata Migy takut-takut.“Hah? Terus aku sendirian?” ucap Kalvi tidak percaya.Mi

  • Palung Cinta Mafia   Saingan Cinta

    Malam harinya, Migy mendapat pesan dari Kalvi.“Migy…..”“Besok kan kita libur, mau jalan bareng aku, nggak?”Migy yang membaca pesan teks itu mulai terlihat bingung. Dari awal ia telah diwanti-wanti oleh Nenek untuk menjauhi Kalvi. Namun, sekarang iatidak mempunyai keberanian untuk memutuskan Kalvi, karena bagaimana pun merekabaru saja jadian, dan alasan untuk mengakhiri hubungan pun masih belum pasti.Mendadak Migy dilema berat. Dalam hati, ia memikirkan cara untuk mencari alasan yang tepat untuk membuat Kalvi mengerti.“Mau kemana?” balas Migy.“Kita jalan ke taman hiburan, mau nggak?”“Oke, besok kita ketemuan di rumah kamu saja.” Migy mengakhiri pesannya dan mematikan ponselnya.Sambil merebahkan badannya di ranjang, Migy kembali menimang mengenai pertemuannya besok dengan Kalvi. Karena bagaimana pun, saat inidirinya akan selalu mendapat p

  • Palung Cinta Mafia   Cinta Tak Direstui

    Di rumah, Kalvi selalu memikirkan kedekatan Migy dan Andre. Ia merasa sangat tidak nyaman dengan keadaan saat ini, di satu sisi mereka baru menjalani hubungan romantis. Memikirkan hal itu, Kalvi ingin sekali mengatakan kepada Andre bahwa saat ini dia cemburu!“Ahhh. Kenapa sih sulit sekali mendapatkan seluruh hati Migy?” kata Kalvi bergumam kesal.Sambil mondar-mandir, Kalvi memikirkan rencana dan liburan romantis untuk Migy. Sekaligus ini adalah tahap pertama untuk mendekatkan perasaan mereka.Dengan tidak sabar Kalvi menghubungi Peter untuk menanyakan rekomendasi tempat kencan favorit yang cocok untuk dikunjungi.“Halo,” jawab Peter di seberang telepon.“Peter, lo di mana?” tanya Kalvi.“Gue di rumah, kenapa bro?”Kalvi duduk di samping balkon kamarnya, “Gini, gue mau nanya. Lo punya tempat rekomendasi buat tempat kencan, gak?”“Wuiih, mau kencan nih?” go

  • Palung Cinta Mafia   Pernyataan Cinta Megan

    Setelah mengikuti kepergian Kalvi dan Megan dari belakang. Lois akhirnya tiba di sebuah Mall, di sana ia memarkirkan motornya. Lalu diam-diam mengikuti Kalvi.Sementara itu, Kalvi dan Megan telah memasuki area khusus penjual buku dan alat tulis.“Kak, aku mau cari buku ekonomi sama akuntansi,” kata Megan berbicara pada Kalvi.“Ya sudah, kamu cari saja dulu. Aku tunggu di sana,” tunjuk Kalvi pada tempat penjual minuman.Megan menggeleng pelan, “Jangan, Kakak harus temani aku mencari buku, oke?” rengek Megan sambil menarik lengan Kalvi mendekat padanya.Hal tersebut membuat Kalvi menghela napas lelah. Mau tidak mau harus menuruti kemauan Megan, sedangkan ia telah merasa gelisah memikirkan Migy yang pulang sendirian di sekolah.“Ya kak? Ayo kita cari bersama,” ajak Megan sambil menggandeng tangan Kalvi.Rupanya, kejadian itu tidak luput dari pantauan Lois yang mengikuti mereka berdua sejak

  • Palung Cinta Mafia   Awas Kena Tikung

    Sepulang sekolah, Migy diminta oleh kepala sekolah untuk mengumpulkan seluruh anggota osis. Rencananya, mereka akan mengadakan perlombaan akhir tahun ajaran di sekolah.Sementara itu, Kalvi yang sedang menunggu Migy di depan kelas diberitahu Migy untuk pulang lebih duhu.“Kalvi, aku ada rapat osis dulu. Kamu pulang saja duluan,” kata Migy memberi tahu.“Kamu nanti pulang bareng siapa? Apa aku tunggu di sini aja, sampai kamu selesai rapat?” kata Kalvi memastikan.Migy merasa tidak enak hati membiarkan Kalvi harus menunggu dirinya sendirian. Sementara, rapat osis biasanya akan berlangsung satu hingga dua jam.“Mmm. Kamu pulang aja duluan. Nanti aku bisa pulang sendiri kok.”“Kamu gak apa-apa? benaran?” tanya Kalvi sambil meyakinkan Migy.Migy mengangguk yakin. “Iya, sudah sana pulang. Aku mau kumpulin anggota osis yang lain,” kata Migy tersenyum.Kalvi pun membiarkan Mig

  • Palung Cinta Mafia   Hati yang bimbang

    Di dalam kelas, Migy langsung ditarik oleh Lia ke temat duduknya.“Migy, sini sebentar deh. Aku mau bertanya sesuatu,” kata Lia sambil menduduki kursi di samping.“Tanya apa?”Lia melihat ke sekeliling, lalu berbicara pelan pada Migy.“Jadi gini, kemarin aku keluar sama Adik aku. Gak sengaja, lihat Kalvi sama seorang cewek.” Lia memandang Migy dengan serius.“Terus?” kata Migy yang sempat heran.Sebenarnya, Lia tidak ingin mengatakan ini kepada Migy, tetapi ia juga tidak bisa menutupi apa yang dilihatnya kemarin bersama adiknya di Mall.“Aku lihat Kalvi barengan sama seorang cewek di Mall. Terus, pas aku mencoba untuk mengikuti dari belakang, dia pergi ke sebuah toko perhiasan.”“Kamu, tahu gak? Dia memilihkan sepasang gelang pasangan sama cewek itu,” jelas Lia antusias.Migy yang mendengar penjelasan Lia hanya tersenyum. Walau sempat merasa curiga d

  • Palung Cinta Mafia   Tanda jadian

    Keesokan harinya, Migy telah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia juga sudah sarapan dan mulai bersiap untuk mengambil kunci motornya.Namun, tiba-tiba Bibi datang memberitahukan jika ada seseorang yang sedang menunggu Migy di depan rumah.“Migy, di depan ada temannya yang sedang menunggu,” kata Bibi mendekati Migy di ruang tamu.Migy mengernyit bingung.“Siapa Bi?” tanya Migy penasaran.“Bibi gak tahu namanya. Katanya sih, dia teman sekolah Migy,” jelas Bibi memberitahu.Migy merasa penasaran. Ia berjalan ke depan rumah untuk melihat siapa yang sedang menunggunya. Padahal, sebelumnya tidak ada janjian dengan siapa pun untuk bertemu pagi ini.Rupanya, sosok tinggi gagah berdiri dengan tegapnya di samping motornya. Dia adalah Kalvi, dengan memakai helm di kepala, sambil melambaikan tangan kepadanya.“Hai, pagi,” sapa Kalvi dengan senyuman ceria.Migy mendadak tersipu. Rasa

  • Palung Cinta Mafia   Indahnya mencintai

    Rupanya, Kalvi tidak langsung mengantar Migy pulang ke rumah. Ia sengaja membawa Migy ke rumahnya, dan tidak berniat mengatakan terlebih dahulu.“Kalvi, ini bukannya jalan ke rumah kamu?” kata Migy menepuk punggung Kalvi dari belakang.“Iya. Kita mampir sebentar, kan nenek kamu juga gak ada di rumah. Ngapain sendirian, mendingan bareng aku.”“Tapi… kan. Ah Kalvi. Tahu gini, aku harus kasih kabar ke rumah dulu.”“Sudah, gak usah dipikirin. Bentar lagi aku anterin pulang, oke?” kata Kalvi sambil memberhentikan motornya di depan rumah.Migy turun perlahan, merasa tidak nyaman. Rasanya saat ini ia akan kembali terjebak dalam kondisi yang sama seperti terakhir kali ke sini.“Ayo, masuk. Kok kamu selalu melamun gini sih?” ajak Kalvi sambil menarik tangan Migy mengikuti langkahnya.Migy hanya mengikuti Kalvi dari belakang, sambil berharap akan cepat kembali pulang. Entah kenapa jika sudah berduaan dengan Kalvi, tingkat kewaspadaan Migy meningkat. I

DMCA.com Protection Status