Share

Bab 939

Author: Coklat Panas
Cessa menampar wajah Zeno dengan sekuat tenaga, sampai-sampai sudut mulut Zeno meneteskan darah.

Awalnya, Cessa ingin menampar Zeno berkali-kali, tetapi begitu melihat darah yang menetes itu, tangannya yang terangkat sontak berhenti bergerak.

"Kenapa nggak menghindar?"

"Aku bersalah, jadi sudah seharusnya dipukul."

Zeno menyeka darah dari sudut bibirnya dan menengadah menatap Cessa yang terlihat sangat marah.

"Maafkan aku. Seharusnya aku nggak memanfaatkanmu. Aku yang salah."

Cessa pun menampar wajah Zeno lagi!

"Apa satu-satunya kesalahan yang kamu lakukan adalah memanfaatkanku?"

Zeno memegangi pipinya yang sakit dan menatap Cessa dengan bingung.

"Kayaknya cuma itu yang kulakukan?"

"Cuma itu?"

Mata Cessa pun perlahan-lahan menjadi berkaca-kaca.

"Kamu bahkan berbohong padaku tentang namamu. Pernahkah kamu memikirkan perasaanku?"

Zeno sontak tertegun sejenak. Dia hendak menjelaskan, tetapi kemudian mengurungkan niatnya. Sepertinya dia tidak perlu lagi membela diri.

"Maaf, ini salahku, ak
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 940

    "Zenora!"Saat Zeno hendak melompat dari ambang jendela, Cessa mencengkeram lengan pria itu dengan secepat kilat.Cessa menarik Zeno kembali ke dalam ruangan, lalu mengepalkan tinjunya dan memukuli pria itu.Zeno menatap ke arah pengawal yang bergegas mendekat. Dia segera menangkap tinju Cessa.Cessa berusaha keras untuk menarik tangannya, tetapi Zeno ternyata sangat kuat.Cessa tidak bisa melepaskan tangannya dari cengkeraman Zeno."Kenapa kamu ...."Bukankah Zeno selalu kalah darinya?Zeno mencengkeram tinju Cessa dengan satu tangan, sementara tangannya yang satu lagi merangkul pinggang Cessa. Zeno pun mendekap Cessa dan membawanya masuk ke kamar mandi.Setelah memisahkan diri dari para pengawal itu, Zeno yang menggendong Cessa pun berbalik badan dan menindih Cessa ke daun pintu sambil menatapnya."Bukannya aku nggak bisa mengalahkanmu, tapi aku nggak ingin menyerangmu ...."Setelah itu, Zeno memegang wajah Cessa dan mencium bibirnya.Cessa sontak berdiri termangu, dia bahkan sampai

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 941

    Jodie melirik ke arah Cessa, lalu ke Zeno di dalam mobil.Dia tidak tahu apa yang terjadi di lantai atas barusan yang membuat adik perempuannya yang kejam itu memilih untuk melepaskan Zeno.Jodie tidak paham, jadi dia hanya memukuli jendela kursi pengemudi dengan tongkat bola kastinya ....Dari kaca spion mobil, terlihat Jodie yang mengayunkan tongkatnya sambil menunjuk Zeno yang berada di dalamnya."Karena adikku minta untuk melepaskanmu, maka aku lepaskan. Mulai sekarang, jangan sampai aku melihatmu lagi, kalau nggak kuhabisi kamu!"Setelah memberi peringatan, Jodie membuang tongkat bola kastinya, berbalik dan segera kembali ke mobil bersama pengawalnya.Setelah menyaksikan sederet mobil itu menjauh dan akhirnya pergi, barulah Zeno mengalihkan pandangannya.Selamat tinggal, Cessa.Jodie mengantar Cessa kembali ke rumah Keluarga Naula dan kebetulan bertemu dengan Reynaldi yang baru saja pulang kerja.Reynaldi melepas jasnya dan menyerahkannya pada pelayan, lalu melambai kepada Cessa,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 942

    Ketika Wanda bangun dan membuka matanya, dia melihat Cessa duduk di sebelahnya, bibir keringnya perlahan terangkat."Bu, sudah bangun?"Melihat ibunya menatapnya dengan mata lembut, Cessa tiba-tiba merasa sedih."Bu, tahukah kamu bahwa aku bertemu dengan seorang bajingan baru-baru ini, dia ....""Di mana Wina?"Tiga kata itu membuat Cessa terdiam dan semua pikiran yang ingin dia sampaikan kepada ibunya diurungkannya."Di mana dia?"Wanda hanya peduli untuk membawa Wina kembali dan mengabaikan Cessa sama sekali."Kakak bilang kecocokan genetiknya nggak cocok denganmu, jadi ....""Jadi kamu nggak membawanya kembali?"Wanda tiba-tiba meninggikan suaranya, yang membuat Cessa ketakutan."Bu, jantungnya nggak cocok, jadi nggak ada gunanya membawanya pulang."Wanda membuka matanya yang merah dan menatap tajam ke arah Cessa."Tapi kamu janji padaku, akan membawanya kembali!""Kenapa kamu nggak melakukan apa yang kamu janjikan pada Ibu?"Ibunya begitu histeris, ini adalah sesuatu yang belum per

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 943

    Suaranya lemah, tangannya yang terulur gemetar.Kondisinya benar-benar berbeda dengan saat dia memegang pisau untuk mencongkel jantung Cessa barusan. Sekarang seolah-olah dia baru saja mengalami kilas balik.Jodie dan Cessa saling memandang ketika mereka melihat Wanda seperti ini. Mereka tidak tahu apakah dia sedang berakting atau dia benar-benar akan mati.Cessa yang sayang pada ibunya, meski ditikam, tetap menutupi lukanya, membungkuk dan memegang tangannya."Bu, aku juga nggak ingin kamu mati, aku benar-benar minta maaf karena belum menemukan donor yang cocok ...."Kata-kata ini, terlepas dari dendam masa lalu, membuat mata Wanda perlahan memerah."Cessa, anakku ... Ibu bersalah padamu."Permintaan maafnya membuat Cessa merasa lebih baik dan dia menggelengkan kepalanya ke arahnya."Antara ibu dan anak, bertengkar dan marah adalah hal yang wajar. Aku nggak menyalahkanmu."Bulu mata Wanda berkedip sedikit, seolah mengucapkan terima kasih karena telah dimaafkan.Dia mengalihkan pandang

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 944

    Keluarga Naula awalnya mengatur agar Cessa bertemu dengan Tuan Muda Andrew. Namun, karena Wanda meninggal mendadak, mereka harus mengurus pemakamannya terlebih dahulu.Setelah pemakaman Wanda, Reynaldi kembali ke ruang kerja, membuka laci, mengambil foto, menatap orang di dalamnya dan melihatnya dengan tenang ....Jodie membuka pintu dan masuk, "Ayah, Paman dan yang lainnya ada di sini, kamu ...."Ketika Reynaldi mendengar suaranya, dia segera menyembunyikan foto di tangannya ke dalam laci.Jodie tertegun sejenak. Apakah dia sedang melihat foto ibunya?Setelah menutup laci, Reynaldi berdiri dan berkata, "Ayo pergi."Ketika Jodie berbalik, dia tiba-tiba berhenti. Setelah diam di tempatnya selama dua detik, dia mengubah arah dan berjalan ke meja.Dia membuka laci dan yang terlihat adalah foto Wina. Bukan ... ini bukan Wina, ini Veransa!Ternyata ayahnya selalu menyembunyikan foto-foto Veransa. Di dalam hati, ayahnya tidak pernah melupakan Veransa.Setelah menyadari hal ini, Jodie merasa

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 945

    Setelah Reynaldi mengetahui yang sebenarnya, dia tiba-tiba sadar dan mundur selangkah, "Ternyata itu benar-benar dia ...."Dia selalu mencurigai Wanda, tapi kelemahan dan kebaikan yang ditunjukkan oleh Wanda tidak terlihat seperti tipe wanita curang dan licik.Tanpa diduga, Wanda-lah yang merusak penampilan Veransa, juga yang membius anggurnya.'Wanda, kamu sangat pandai berakting!''Berpura-pura selama lebih dari tiga puluh tahun. Sungguh menakjubkan!'Reynaldi mengepalkan tinjunya dan memukul meja dengan marah, "Ibumu telah menghancurkan hidupku dan hidup Veransa!"Jodie berkata dengan dingin, "Kamu nggak bisa menyalahkannya sepenuhnya. Lagi pula, kamu juga mundur ketika mendengar bahwa Veransa cacat. Apa yang aku katakan benar, kan?"Kepalan tangannya tiba-tiba berhenti, seolah-olah seseorang telah terlintas dalam pikirannya dan membuatnya menjadi marah,"Jika ibumu nggak mendorong Jeana untuk merusak penampilan Veransa, dia nggak akan diusir dari rumah oleh ayahku dan memaksaku mem

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 946

    Jihan yang menerima kabar tersebut sedang menemani Wina menjemput Gisel.Setelah menatap pesan itu beberapa saat, dia mengerutkan bibir dan tersenyum.Tampaknya Cessa sangat menyukai Zeno, jika tidak, Jodie tidak akan mengesampingkan martabatnya dan menghubunginya.Jihan tidak bisa mengendalikan pilihan Zeno, tapi dia tetap menelepon Zeno dan membujuknya untuk mendekati Cessa kembali."Apa dia akan menjadi menantu Keluarga Ivoron?"Tangan Zeno yang memegang telepon sedikit gemetar, tapi dia berusaha sekuat tenaga mengendalikan emosinya."Jika mereka berangkat ke Loana sekarang, kamu masih punya waktu untuk mencegah mereka bertemu."Zeno yang sudah berada di Loana ragu-ragu selama beberapa detik sebelum memilih untuk mengirimkan berkahnya."Pengusaha itu sangat baik. Cessa menikah dengan Tuan Muda Andrew, itu cukup cocok. Aku nggak akan mengganggunya.""..."Karena menghidupkan speaker ponsel, Wina, Alta dan Daris semua bisa mendengarnya. Mereka saling memandang, tidak tahu harus berkat

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 947

    "Kalau gitu ... maka aku akan melakukan apa yang kamu katakan."Ketika Cessa mengatakan ini, dia menghela napas lega.Dia ingin membantu kakaknya, tetapi Andrew sudah menjelaskan niatnya.Karena tidak menguntungkan, untuk apa menghabiskan membuang-buang waktunya.Andrew menatap Cessa yang terlihat santai, segera bertanya dengan rasa ingin tahu,"Semua wanita yang menemuiku ingin menikah denganku, hanya kamu yang nggak mau. Kenapa?"Andrew terus terang dan Cessa tidak menyembunyikannya."Aku sudah menyukai orang lain.""Oh, gitu.""Kalau kamu?"Setelah berbicara banyak, Cessa benar-benar santai. Ketika dia bertanya pada Andrew, ada sedikit kenakalan dalam senyumannya."Karena kamu bilang nggak mengandalkan pernikahan untuk mengkonsolidasikan status keluargamu, kenapa kamu selalu mau bertemu dengan calon pasanganmu?""Saat aku memilih jodoh, aku harus memilih yang benar."Berbicara tentang ini, Andrew terdiam sejenak, "Aku nggak mau seperti kakakku, yang bertengkar dengan istrinya setiap

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status