Share

Bab 947

Author: Coklat Panas
"Kalau gitu ... maka aku akan melakukan apa yang kamu katakan."

Ketika Cessa mengatakan ini, dia menghela napas lega.

Dia ingin membantu kakaknya, tetapi Andrew sudah menjelaskan niatnya.

Karena tidak menguntungkan, untuk apa menghabiskan membuang-buang waktunya.

Andrew menatap Cessa yang terlihat santai, segera bertanya dengan rasa ingin tahu,

"Semua wanita yang menemuiku ingin menikah denganku, hanya kamu yang nggak mau. Kenapa?"

Andrew terus terang dan Cessa tidak menyembunyikannya.

"Aku sudah menyukai orang lain."

"Oh, gitu."

"Kalau kamu?"

Setelah berbicara banyak, Cessa benar-benar santai. Ketika dia bertanya pada Andrew, ada sedikit kenakalan dalam senyumannya.

"Karena kamu bilang nggak mengandalkan pernikahan untuk mengkonsolidasikan status keluargamu, kenapa kamu selalu mau bertemu dengan calon pasanganmu?"

"Saat aku memilih jodoh, aku harus memilih yang benar."

Berbicara tentang ini, Andrew terdiam sejenak, "Aku nggak mau seperti kakakku, yang bertengkar dengan istrinya setiap
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 948

    Ketika Reynaldi kembali, dia melihat Cessa duduk termenung di ruang tamu."Tuan Muda Andrew baru saja menelepon dan mengatakan nggak menyukaimu. Apa kamu menolaknya?"Ketika Reynaldi melamar itu, dia membawa foto Cessa, Andrew melihatnya sekilas, mengatakan itu tidak buruk dan setuju untuk bertemu.Sepertinya Andrew berminat pada putrinya, kenapa setelah bertemu tiba-tiba dia tidak menyukainya. Reynaldi, yang sudah sangat berharap, tidak mengerti apa masalahnya."Ayah, Andrew berkata meskipun kita menikah dengannya, dia nggak akan memberikan sumber daya apa pun kepada Keluarga Naula."Ketika Reynaldi mendengar ini, alisnya yang tebal berkerut, tetapi dia meletakkan mantelnya tanpa komitmen dan duduk di hadapan Cessa."Selama kamu menikah dan berhubungan baik dengan Tuan Muda Andrew itu, perlahan-lahan dia akan memberikannya padamu.""Andrew terlihat mudah diajak bicara, tetapi dia punya prinsip yang sulit diatur, nggak mungkin menyerah pada seorang wanita.""Kamu hanya bertemu denganny

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 949

    Zeno merasa sangat berkecamuk. Dia harus pergi saat ini juga, tetapi kakinya tidak menuruti perintahnya."Bagaimana kabarmu ... dan Tuan Muda Andrew?""Cukup baik. Beberapa hari lagi kami akan menikah."Zeno tertegun, lalu melompat dari ambang jendela, meraih bahu Cessa dan berkata dengan cemas,"Kamu baru bertemu dengannya sekali, tapi kamu sudah mau menikah dengannya. Kamu harus berkencan dengannya setidaknya selama setengah tahun dulu untuk mengenal dia dengan baik. Belum terlambat kalau kamu baru mau menikah habis itu ....""Itu 'kan bukan urusanmu?"Respons Cessa yang tenang sontak membuat Zeno terdiam.Dia menatap mata Cessa untuk waktu yang lama, lalu mengumpulkan keberanian untuk memeluknya."Jangan menikah dengannya."Cessa mencoba mendorongnya menjauh, tetapi Zeno memeluknya lebih erat."Kamu lucu sekali. Kamu nggak menyukaiku, tapi malah ke sini dan melarangku menikah dengan orang lain. Kamu nggak gila, 'kan?"Zeno menunduk dan menyandarkan dagunya di bahu Cessa, lalu mengec

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 950

    Tidak lama kemudian, Zeno kembali. Kali ini, Cessa sedang duduk di sofa sambil menangis.Ini pertama kalinya Zeno melihat Cessa menangis. Sepertinya Cessa sedang sangat sedih. Zeno bergegas mendekat dan berjongkok di depan Cessa, lalu menyeka air mata wanita itu."Maaf, maaf .... Tadi cara bicaraku kasar banget ...."Cessa merasa sangat malu. Jelas-jelas dia merasa kecewa dengan Zeno, tetapi amarahnya langsung reda begitu melihat Zeno kembali menemuinya.Cessa sangat membenci dirinya yang seperti ini, tetapi perasaannya benar-benar bergantung pada Zeno. Setiap tindakan Zeno akan dengan mudah memengaruhinya.Karena Cessa tidak bisa berhenti menangis, Zeno pun sontak memeluk Cessa dengan panik. Zeno menepuk-nepuk punggung Cessa dan menggenggam tangan wanita itu sambil berulang kali menyuruh Cessa untuk menamparnya saja."Tampar saja aku sepuasmu, yang penting kamu nggak akan nangis lagi ...."Cessa menatap pipi kanan Zeno yang bengkak, lalu mengelusnya dengan rasa bersalah."Sakit nggak?

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 951

    Berlutut?Apa Jihan juga berlutut saat meminta Wina kembali kepadanya?Zeno menatap lututnya. Selama ini dia hanya berlutut untuk berdoa dan sebagai bentuk menghormati orang tuanya, tetapi masa dia berlutut di depan Cessa!Malam itu, Zeno berlutut di atas karpet yang lembut sambil menggenggam tangan Cessa dan memohon padanya."Maafkan aku, aku berjanji nggak akan memanfaatkanmu lagi ...."Cessa mendorong tangan Zeno, lalu menatap pria itu sambil menyilangkan tangan di depan dadanya."Apa kamu benar-benar harus pergi setelah lima bulan?"Zeno tidak punya pilihan, dia memang harus pergi."Selama aku bisa kembali, aku akan menikahimu."Cessa menghela napas dalam-dalam mendengar sumpah Zeno.Dia tidak menanyakan ke mana Zeno harus pergi, dia hanya balas mengangguk.Karena Cessa menyukai Zeno, dia harus memberanikan diri mencintai pria itu walaupun akhir cerita mereka mungkin tidak bahagia. Cessa bukanlah seorang pengecut.Zeno tidak menyangka berlutut seperti ini akan berguna. Dia berterim

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 952

    Sementara itu, di Keluarga Lionel. Selain Aulia dan orang tuanya, Jihan, Leona, Jefri dan yang lain juga hadir.Jihan awalnya ingin membawa Wina bersamanya, tetapi Wina mengatakan bahwa proyek terakhir Vera berhubungan dengan Keluarga Ivoron.Wina takut setelah hadir sebagai istri Jihan, dia akan ketahuan ketika dia pergi menemui Keluarga Ivoron untuk mendiskusikan proyek dengan identitasnya sebagai Vera, jadi dia tidak datang.Setelah Andrew bertemu Cessa, dia kembali ke Alvinna dan bertemu dua orang lagi. Karena dia tidak menemukan calon yang cocok, kakeknya pun mengenalkannya pada Keluarga Lionel.Kakeknya sangat menyukai gaya Keluarga Lionel dalam melakukan sesuatu, sementara Andrew mengagumi kemampuan Jihan dalam mendominasi dunia bisnis.Jihan berbeda dari yang lain, dia sama sekali tidak mengandalkan perjodohan atau kekuatan harta, tetapi fokus pada kemajuan proyek dan kemampuannya.Adik laki-laki Jihan, Jun, juga merampas beberapa proyek dari tangan Keluarga Ivoron saat memasuk

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 953

    Jefri menyingsingkan lengan bajunya hendak memukuli Andrew, tetapi Leona menahannya. "Tuan Muda Andrew, kamu belum main-main di Kota Aster, 'kan? Gimana kalau Aulia temani jalan-jalan? "Andrew berpura-pura tidak peduli dan berhenti mengasihani Jefri. "Ya, ini pertama kalinya aku ke sini. Tolong Nona Aulia ajak aku jalan-jalan."Aulia segera berdiri. "Kalau gitu, aku akan mengajakmu ke pantai untuk melihat pemandangan."Andrew mengiakan dengan sopan, lalu bangkit berdiri dan hendak berjalan pergi ketika Jefri tiba-tiba ikut berdiri. "Aku ikut kalian."Leona meraih lengan bajunya dan menarik Jefri kembali ke sofa. "Aulia, kamu ajak Tuan Muda Andrew jalan-jalan saja. Ada yang ingin kubicarakan dengan kakakmu."Aulia melirik wajah pucat kakaknya, dia penasaran kenapa Jefri begitu menentang Andrew.Namun, tetap saja Aulia harus menghormati Andrew. Jika tidak, bisa-bisa dia dianggap tidak sopan.Aulia pun membuat gestur mempersilakan kepada Andrew. "Ayo, Tuan Muda Andrew, biar kuantar berke

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 954

    Setelah Jihan bertemu Andrew, dia kembali ke Bundaran Blue Bay. Wina sedang mengajari Gisel mengerjakan pekerjaan rumahnya. Begitu melihat Jihan pulang, Wina segera melangkah maju dan mengambil mantel yang Jihan lepas."Bagaimana?"Wina menyerahkan mantel Jihan kepada pelayan yang menunggu, lalu berjinjit dan membantu membuka kemeja dan dasi Jihan. Jihan pun mencium Wina yang begitu perhatian."Ih, malu ...."Gisel sedang berbaring di atas meja sambil menulis. Dia menutupi matanya, tetapi sengaja mengintip kemesraan Wina dan Jihan dari celah jemarinya."Veraya, kembalilah ke kamarmu."Jihan mengedikkan dagunya ke arah Gisel."Paman nyebelin banget ..." keluh Gisel dengan kesal.Meskipun begitu, tetap saja Gisel menurut. Dia mengambil pekerjaan rumahnya, lalu berlari ke kamarnya.Setelah Gisel kembali ke kamar, Jihan memeluk Wina dan berkata, "Sekarang saatnya kamu mengumpulkan PR-mu, 'kan?"Wina yang bersandar di pelukan Jihan pun mengelus wajah tampan Jihan. "Kamu ingin aku menyerahka

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 955

    Jihan menghabiskan semalaman untuk menjawab soal itu. Saat memalingkan pandangannya dari komputer, dia melihat Wina sudah tertidur pulas sambil bersandar di sofa dan diselimuti.Jihan tersenyum menatap sosok Wina yang tampak begitu cantik dan menawan di bawah sinar matahari.Setelah menatap Wina seperti ini beberapa saat, Jihan berdiri dan berjalan ke arah Wina, lalu menyodok-nyodok pipi Wina. "Ayo bangun."Wina mendorong tangan Jihan menjauh, lalu berbalik badan memunggungi Jihan. "Ssst, aku ngantuk ...."Jihan pun membungkuk dan berkata dengan sabar, "Ayo tepati janjimu. Berikan hadiahnya kepadaku setelah aku selesai menjawab soalnya."Jantung Wina yang sudah setengah sadar pun sontak berdebar dengan kencang, tetapi dia berpura-pura tetap tidur. "Aku ngantuk banget, Sayang. Ini sudah larut ...."Jihan pun terkekeh. "Sayang, kalau ditunda bayarannya jadi dua kali lipat loh.""Ya sudah, dua kali lipat," jawab Wina sambil mengangguk dengan tidak peduli.Nanti malam Wina tinggal menipu J

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status