Wina sontak tertegun, lalu berkata dengan hormat, "Oh, jadi Dokter Jared adalah gurunya Dokter Lilia ...."Jared meletakkan cangkir tehnya dan mengibaskan tangannya sambil berujar merendah, "Ah, aku nggak bisa dibilang gurunya. Aku cuma membimbingnya selama beberapa tahun dan membantunya memenangkan banyak penghargaan di bidang kedokteran ...."Killian yang duduk di samping pun mengentakkan tongkat berjalannya sambil berkata, "Berhentilah pamer dan cepat periksa denyut nadinya!"Jared memutar bola matanya ke arah Killian dan menyahut, "Aduh, kamu ini sudah tua, tapi nggak sabaran banget sih! Nanti kamu ambeien, loh!"Berani-beraninya Jared mengatakan hal seperti itu di depan Wina! Tentu saja Killian langsung membentak dengan marah, "Hei, jangan kurang ajar kamu, Jared Nolan!"Wina ingin tertawa, tetapi dia mengulurkan tangannya untuk melerai perdebatan kedua lelaki tua itu. "Dokter Jared, tolong periksa denyut nadiku dan lihat apa aku masih bisa sembuh ...."Jared yang awalnya ingin ba
Wina berjalan keluar dari pintu rumahnya. Di balik gerbang sana, Alta dan Cessa sedang bertarung dengan sengit.Ketika kembali, Zeno memberitahunya bahwa Cessa yang merupakan adik perempuan Jodie itu sangat pandai berkelahi dan tidak segan-segan. Waktu itu, Wina tidak memercayainya.Sekarang, dia jadi tercengang setelah melihatnya secara langsung. Bahkan orang sekuat Alta yang tingginya lebih dari 180 sentimeter itu terpukul mundur oleh serangan Cessa."Nona Cessa."Begitu mendengar suara lembut dari dalam pagar, tangan Cessa yang terkepal pun perlahan mengendur ....Dia berdiri dengan tegak, lalu berbalik badan menatap Wina yang berdiri di bagian dalam gerbang."Kamu yang namanya Wina?""Ya."Cessa agak tertegun menatap Wina yang berdiri di bawah sinar matahari dengan kepala sedikit dimiringkan.Mana mungkin dia tega membunuh orang lain seperti ini? Namun, dia juga tidak ingin kehilangan ibunya ....Setelah ragu-ragu sesaat, Cessa pun hendak berjalan menuju Wina, tetapi Alta merentang
Jodie ragu-ragu sesaat, lalu akhirnya memutuskan untuk langsung menjawab dengan jujur, "Seandainya sumsum tulang dan jantung kita cocok dengan Ibu, Ibu pasti akan langsung meminta kita mendonorkannya. Ibu bilang sendiri di depanku kalau Ibu menyalahkan kita yang nggak bisa menjadi pendonor buatnya, padahal kita ini anak kandungnya. Lalu ... Ibu juga bilang dia nggak peduli dengan hidupmu dan memintaku untuk tetap mengambil jantung Wina."Dia menunduk menatap adiknya yang tampak kaget. "Cessa, Ibu tahu betul jantung Wina nggak akan cocok, tapi dia sengaja membohongimu untuk merebut jantung Wina. Kalau bukan gila, lalu ini apa? Sekarang, Ibu sudah nggak seperti dulu lagi yang nggak egois. Sadarlah ....""Nggak, nggak mungkin .... Ibu nggak mungkin bilang begitu," bantah Cessa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.Wina tidak ingin menyela, tetapi demi jantungnya, dia pun angkat bicara, "Itu benar, Nona Cessa. Ibumu memang protes kenapa kalian nggak bisa menjadi pendonor untuknya."Cessa
Alta dan Wina tidak tahu bagaimana Zeno bisa memiliki hubungan dengan Cessa, hanya Jihan yang tahu."Zeno nggak ada di sini. Kalau mau menemuinya, telepon saja dia.""Kalau aku bisa meneleponnya, aku nggak mungkin ke sini mencarinya."Cessa menahan amarahnya dan berjalan ke arah Jihan dengan tangan yang terkepal."Di mana dia?"Jihan menunduk menatap wanita yang lebih pendek darinya itu dengan dingin."Entahlah."Zeno langsung kembali ke markas Organisasi Shallon setelah menuntaskan misinya, tetapi mana mungkin Jihan memberi tahu orang lain soal Organisasi Shallon dengan begitu mudahnya?Ekspresi Cessa langsung berubah. Dadanya bergerak naik dan turun dengan marah, tetapi dia berusaha menjaga kepalanya tetap dingin."Kamu nggak tahu dia di mana di saat kamu jugalah yang menyuruhnya untuk mendekatiku, merayuku dan menipuku?" tanya CessaSudut mata Jihan agak berkedut.Dia juga tidak menyangka bahwa cara yang akhirnya Zeno pilih untuk mendekati Cessa adalah dengan merayu wanita itu.Mema
Jihan juga merasa situasi ini salah, jadi untuk pertama kalinya dia tidak membantah Jodie dan malah mengusulkan, "Kalau adikmu mau menikah dengan Zeno, aku akan menyuruhnya untuk ke Keluarga Naula dan melamar adikmu."Sebelum ke Medan Hitam, Jihan memang sudah berencana akan menghapus status Zeno sebagai anggota Organisasi Shallon sehingga Zeno bisa memulai hidup berkeluarga dengan damai dan tentram. Sesuai rencananya, jika memang Zeno dan Cessa saling mencintai, Jihan bisa membantu Zeno keluar dari Organisasi Shallon.Cessa sontak terkejut, dia tidak menyangka Jihan akan mengusulkan hal seperti itu. Namun, Jodie mendahuluinya angkat bicara, "Enak saja! Sekalipun adikku harus melajang seumur hidup, aku nggak akan membiarkannya menikah dengan bawahanmu! Berani-beraninya seorang pengawal ingin menjadi anggota Keluarga Naula! Itu sih ibarat burung pungguk yang merindukan bulan!"Alta sontak mengangkat alisnya. Zeno adalah anggota Organisasi Shallon dan tangan kanan Tuan Malam! Mana mungki
Sikap kakaknya yang rela tunduk pada musuh demi dirinya membuat tangisan Cessa makin menjadi. "Kenapa Kakak baik banget padaku ...."Jodie menghela napas dengan pasrah. "Yah, gimana, aku cuma punya satu adik perempuan."Mana ada adik perempuan yang melindungi kakak laki-lakinya?Itu cuma terjadi di Keluarga Naula.Sejak kecil, Cessa akan selalu ada untuk melindungi Jodie jika sampai terjadi apa-apa.Bisa dibilang, ayah mereka mendidik Cessa untuk belajar seni bela diri agar Cessa bisa melindungi kakaknya.Cessa tahu soal itu, tetapi dia tidak menyesal dan bahkan selalu mengutamakan keamanan kakaknya.Tentu saja Jodie harus membalas kebaikan hati adiknya. Jika tidak, bagaimana Jodie bisa membalas budi atas semua luka yang Cessa derita selama berlatih seni bela diri?Cessa juga berpikiran sama. Mana mungkin dia mengkhianati kebaikan hati kakaknya? "Nggak, aku nggak akan menikah dengannya."Secara keluarga saja mereka sudah tidak cocok, ditambah Zeno juga membohongi dan tidak peduli pada
Setelah mematikan tombol video interkom, Jihan yang berada di dalam rumah pun memerintahkan Paman Rudi dengan dingin, "Usir mereka, jangan sampai Tuan Besar Killian melihat mereka."Paman Rudi mengiakan dengan hormat, lalu keluar rumah dari pintu yang lain. Jihan pun berbalik badan dan kembali ke ruang tamu.Killian dan Jared sedang menikmati teh buatan Wina. "Kamu pernah belajar cara membuat teh?"Wina mengisi kembali cangkir teh Killian, lalu menggelengkan kepalanya. "Aku cuma belajar sedikit dari video, aku belum pernah resmi belajar."Ketika dia bekerja di Grup Nizari, dia bertanggung jawab menyambut para presdir perusahaan terkenal. Beberapa presdir yang sudah tua suka minum teh, jadi Wina sedikit banyak belajar dari mereka.Untuk pertama kalinya, Killian tidak meremehkan Wina dan malah berbalik memujinya, "Teh buatanmu enak juga.""Mungkin dia memang berbakat," timpal Jared."Ini karena daun tehnya yang bagus," jawab Wina sambil tersenyum.Tepat pada saat itu, Jihan yang bertubuh
Setelah keduanya makan malam, Wina meminta pelayannya untuk mengajak Gisel mandi, sementara dia duduk di sofa tunggal di luar pintu ruang kerja. Dia berpura-pura membaca sambil menguping pembicaraan antara Jihan dan Zeno di telepon."Kalau kamu memang mau menikahinya, aku akan bernegosiasi dengan Jodie."Zeno yang berada di ujung telepon sana pun langsung menolak."Nggak usah Tuan, aku nggak menyukai Cessa kok."Dia sudah bisa membayangkan ekspresi seperti apa yang akan muncul di wajah Jodie jika Jihan menegosiasikan hal ini!Dia tidak ingin Jihan sampai merendahkan harga diri dan martabatnya memohon pada Jodie demi dirinya.Lagi pula, Zeno tahu betul sifat Cessa. Setelah Cessa tahu kebohongannya, mereka tidak mungkin bisa menikah.Jadi, kenapa dia harus membiarkan Jihan tunduk pada musuh demi sesuatu yang mustahil terjadi?"Zeno, aku bisa mengeluarkanmu dari Organisasi Shallon. Kamu bisa bersama dengan siapa pun yang kamu mau tanpa harus terikat lagi dengan identitasmu. Aku juga akan