Sara pikir Jefri tidak akan datang menemuinya lagi, tidak disangka pria itu mendadak muncul.Sara tidak bisa menggambarkan seperti apa perasaannya saat ini, yang jelas dia berulang kali mengingatkan dirinya bahwa pacarnya saat ini bernama Sandy.Setelah memeluk Sara, Sandy kembali memayungi wanita itu sambil masuk ke dalam mobil, lalu mengantar Sara pulang.Sara keluar dari mobil dan berdiri di depan vilanya, lalu melambaikan tangannya dan mengucapkan selamat malam kepada Sandy. Saat dia hendak berbalik memasuki vila, Sandy menghentikannya."Sara ...."Sandy memanggil Sara, lalu berjalan menghampiri dengan malu."Ya? Kenapa?"Sara menatapnya. Biasanya setelah mengantar Sara pulang, Sara dan Sandy akan saling berpamitan.Sandy menunduk menatap bibir Sara yang tampak menggoda, telinganya berangsur-angsur memerah. Dia ingin mencium Sara, tetapi merasa sulit mengungkapkannya.Sebagai orang yang pernah jatuh cinta, Sara langsung tahu apa yang Sandy pikirkan hanya dengan melihat hawa nafsu d
Ketika melihat sorot tatapan Sara yang termangu, Sandy pun menyadari betapa tiba-tibanya semua ini. Dia langsung meminta maaf kepada Sara."Maaf aku sudah membuatmu takut ...."Sandy memalingkan wajahnya dan berkata dengan malu, "Sudah malam, masuklah dan istirahat ...."Sandy pun berbalik badan hendak berjalan pergi, tetapi Sara mencengkeram lengannya. "Senior, kasih aku ciuman selamat tidur."Tubuh Sandy sontak mematung. Dia menoleh menatap Sara dengan kaget ....Sambil menggandeng lengan Sandy, Sara berjinjit dan mencium bibir tipis pria itu ....Begitu bibir mereka saling bersentuhan, sorot tatapan Sandy sontak berbinar. Dia tidak menyangka Sara akan bergerak lebih dulu ....Sara hanya menempelkan bibirnya pada bibir Sandy, lalu menjauh. "Selamat malam ...."Sandy balas mengangguk dengan telinga yang tampak merah merona. "Ya, selamat malam juga ....""Hati-hati nyetirnya, ya ..." kata Sara sambil melambaikan tangannya kepada Sandy.Sandy biasanya baru pergi setelah melihat Sara mem
Tenggorokan Jefri sontak terasa tercekat. Dia menggenggam pipi Sara dengan agak marah."Dia pacarmu?"Bantalan jarinya terbenam dalam ke pipi Sara, seolah ingin mencekiknya sampai mati."Besok aku akan melenyapkan Sandy! Aku mau lihat siapa yang berani-beraninya jadi pacarmu!"Di seluruh Kota Aster, semua orang tahu bahwa sangat mudah bagi Tuan Muda Jefri untuk melenyapkan seseorang.Sara tidak mengerti kenapa Jefri harus bersikap seperti ini.Sara mengangkat kepalanya dan menatap mata Jefri."Tuan Muda Jefri, kamu dan pacarmu saja bisa berpelukan dan berciuman, kenapa kamu malah ingin melenyapkan pacarku karena kami berciuman? Punya hak apa kamu!"Jefri saja tidak menahan diri, jadi kenapa dia menuntut Sara melakukan hal yang sama!Jefri bisa mendengar kemarahan dalam kata-kata Sara. Dia segera melepaskan pipi Sara, lalu memeluknya."Kak Sara, aku belum pernah menyentuh Yolanda, apalagi menciumnya ....""Setelah aku berpisah denganmu, aku nggak pernah menyentuh wanita mana pun lagi ..
Setelah itu, Jefri tidak pernah muncul lagi dan seolah sudah menghilang dari dunia.Hingga pada akhirnya Sara mendapat kabar bahwa Jefri menandatangani rencana kerja sama strategis dengan Grup Adhelon atas nama Jihan.Barulah Sara menyadari bahwa selama ini Jefri sedang sibuk bekerja ....Jefri yang berdiri di hadapan kamera terlihat seperti seorang presdir, dia mengenakan jas, dasi dan rambutnya disisir ke belakang.Setelah Sara selesai membaca berita keuangan, dia mematikan TV, mengeluarkan ponselnya dan menelepon Sandy untuk menanyakan apa dia telah tiba.Sudah akhir pekan, saatnya Sara mengunjungi Ivan.Sara telah berjanji pada Ivan untuk sering-sering mengunjunginya, jadi Sara pergi setiap akhir pekan.Karena dia sudah berkencan cukup lama dengan Sandy, Sara pun terpikir untuk memperkenalkan pria itu kepada Ivan.Mungkin jika Ivan melihat dirinya, Ivan bisa mengumpulkan keberanian untuk memulai hubungan baru dan bisa lepas dari masa lalu ....Kali ini ketika mereka berdua meningga
"Nona Aulia, aku perkenalkan dulu. Ini pacarku, Sandy."Sara tidak menyembunyikan apa pun dan secara langsung dan murah hati memperkenalkan Sandy kepada saudara perempuan Jefri.Mengenai keterikatan Nona Aulia dengan seorang pria di bandara, dia tidak menyebutkan apa pun, dia tahu batas.Mendengar ini, Aulia ingin bertanya, 'Kalau ini pacarmu, bagaimana dengan kakakku?'Namun, begitu teringat dengan masa lalunya, Aulia langsung bisa bersimpati dengan Sara sebagai sesama wanita.Mana ada wanita yang tahan mempertahankan pria yang sukanya bergonta-ganti pasangan?Jefri memang lebih baik daripada Artha, tetapi tetap saja dia seorang buaya darat.Setelah makin dewasa dan makin bijak, Aulia menyadari bahwa bergonta-ganti pasangan semudah berganti pakaian itu bukanlah sifat yang baik.Aulia pun tidak jadi bertanya dan hanya balas mengangguk dengan sopan."Selera Nona Sara bagus juga. Kapan ... kalian akan menikah?"Aulia bertanya dengan ragu.Karena dia tahu kakaknya masih menyukai Sara.Buk
Setelah menjamu Sara dan Sandy makan malam, Jesse mengambil obat dan air, lalu memberikannya kepada Ivan.Begitu melihat botol obat itu, Sandy langsung tahu kenapa dia merasa Ivan seperti orang yang hidup segan mati tak mau.Ternyata Ivan mengalami depresi ....Sepertinya kondisi Ivan sudah cukup parah, tetapi selama ini dia tahan.Ivan juga tidak masalah Sandy tahu kondisi mentalnya. Dia meminum obat dan airnya dengan tenang.Sara bilang selama Ivan meminum obatnya dengan teratur, kondisinya akan perlahan-lahan membaik.Jadi, Ivan sedang menunggu hari di mana kondisinya akan membaik ...."Ivan, setelah meminum obat, aku akan mendorongmu untuk berjalan-jalan di luar vila ...."Kehadiran Sara selama kurun waktu ini justru membuat Ivan merasa lebih baik.Walaupun hanya akhir pekan yang singkat, setidaknya itu membuat Ivan merasa lebih tidak kesepian."Dokter Sandy ikutan, yuk."Sandy mengangguk tanpa bertanya apa-apa. Dia juga tidak terlihat menghakimi dan hanya mengikuti dalam diam.Sar
Saat itu, Sara sedang duduk di sebelahnya sambil menyandarkan kepalanya dan memperhatikan mereka berdua berdiskusi.Wina ingin menikah dan berkeluarga, sementara Ivan selalu menolak ....Waktu itu Sara berpikir Ivan akan menyesalinya, tetapi tidak disangka dugaannya itu menjadi kenyataan ....Sebenarnya, jika dipikir-pikir lagi, justru Ivan-lah yang perlahan-lahan mendorong Wina menjauh di saat hubungan mereka berdua masih dekat.Ivan pasti merasa sangat menyesal dan itulah alasan utama kenapa Ivan tidak bisa melepaskan Wina sampai saat ini.Sara pun mengenyahkan ingatan masa lalunya, lalu melangkah maju dan memegang bahu Ivan. Dia membungkuk dan menatap Ivan lurus-lurus."Ivan, yang berlalu biarkanlah berlalu. Jangan membelenggu dirimu sendiri.""Kamu baru menjalani separuh hidupmu. Hidupmu masih panjang. Jangan sampai 20 tahun ke depan kamu habiskan dalam penjara yang kamu ciptakan sendiri."Sebenarnya, ada banyak sekali yang ingin Sara katakan kepada Ivan. Namun, dia hanya bisa mena
Jihan tahu maksud Wina, tetapi dia merasa agak kesal karena Wina masih memedulikan cinta pertamanya.Jihan tidak pernah takut pada apa pun, kecuali seorang pria bernama Ivan. Saking ketakutannya, nama itu tidak akan pernah bisa hilang dari ingatan Jihan ....JIhan tidak bisa menggambarkan rasa takutnya. Yang jelas, dia takut suatu hari nanti semua kebahagiaan yang dia miliki sekarang akan menjadi milik Ivan.Sebenarnya, itu pemikiran yang konyol. Mungkin Jihan terlalu takut kehilangan karena dia menganggap masa kini sangat berharga.Namun, fakta bahwa Wina dapat dengan tenang meminta bantuannya menunjukkan bahwa dia telah melepaskan Ivan.Jika tidak, pasti mereka akan lebih berhati-hati membahas soal Ivan.Jihan dan Wina sama-sama bisa berkomunikasi dan mengungkapkan isi hati mereka dengan kepala dingin, mereka juga bekerja sama menuju masa depan.Semua hal ini membuat Jihan memutuskan untuk menahan amarahnya."Kenal beberapa ....""Kamu punya nomor mereka?"Jihan melirik Wina dan mena