Share

Bab 722

Penulis: Coklat Panas
Kastel itu memiliki atap berbentuk runcing yang menjulang ke langit dan dihiasi bunga mawar di sana dan di sini. Rasanya seperti memasuki negeri dongeng.

Sejauh mata memandang, kastel itu dikelilingi oleh padang rumput yang ditumbuhi oleh berbagai macam pepohonan. Area kastel itu begitu luas sampai-sampai harus menggunakan kereta untuk mengelilinginya.

Sinar matahari menembus masuk jendela kastel dan menyinari altar pernikahan mewah yang sudah disiapkan di dalam sana.

Keluarga kerajaan mempekerjakan toko bunga untuk menutupi seluruh kastel dengan ribuan bunga mawar ....

Bagian atas kastel dihias dengan kristal, sementara dinding di sekitarnya menampilkan aurora merah. Karpet berwarna sampanye yang anggun makin membuat tempat pernikahan itu tampak seperti sebuah karya seni.

Pembawa acara paling terkenal di dunia, serta tim penghibur dari keluarga kerajaan juga sudah menunggu di tempat acara sehingga menambah kesan sakral dan pesona pada tempat yang indah ini.

Wina menatap pemandangan in
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 723

    Saat melihat betapa kerasnya Leona dalam mendidik anaknya, Sara merasa Wina tidak salah menikah dan menjadi anggota keluarga yang seperti itu.Karena sikap Keluarga Lionel sangat murah hati dan ramah, Sara merasa dia bertanggung jawab mendidik Gisel sebagai figur kakak perempuan Wina.Sara pun melangkah maju dan mencubit pipi Gisel."Gisel, setelah Liam dihukum, kamu harus minta maaf padanya karena sudah marah-marah padanya. Kalau nggak, nanti Liam sedih sekali."Memang benar Liam-lah menarik karangan bunga Gisel terlebih dahulu, tetapi Gisel-lah yang marah-marah lebih dulu sehingga mereka berdua berujung bertengkar.Gisel pun menunduk dan mengangguk dengan patuh. "Ya, Bibi Sara, aku bisa kok minta maaf."Akhirnya, perseteruan di antara kedua anak itu pun selesai. Leona bangkit berdiri dan memandang Sara dengan kagum dan perhatian.Setelah itu, Leona menatap wanita yang berdiri di samping Jefri ....Sebenarnya, Leona lebih memilih Sara dibandingkan dengan cinta pertama Jefri itu. Akung

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 724

    Setelah itu, barulah si pembawa acara mempersilakan mereka berdua untuk tukar cincin yang disaksikan oleh penghulu, Keluarga Lionel, serta Sara dan Lilia ....Jihan yang mengenakan jas putih mengambil cincin berlian yang diserahkan oleh staf, lalu berlutut dan memegang tangan Wina.Saat cincin berlian itu dipasang di jari manisnya, mata Wina pun perlahan-lahan menjadi berkaca-kaca ....Setelah memakaikan cincin itu, Jihan mengecup punggung tangan Wina yang dibalut sarung tangan putih dengan penuh kasih sayang.Setelah itu, Jihan menengadah menatap Wina yang tampak cantik dalam balutan gaun pengantin putihnya."Wina, aku mencintaimu.""Aku juga mencintaimu ...."Wina mengira acara pernikahannya akan selesai setelah sampanye dituangkan.Namun, tiba-tiba Jihan berjalan ke samping altar dan duduk di depan sebuah piano yang tampak kuno dan mahal.Jihan meletakkan jari-jemarinya di atas tuts piano, lalu melirik ke arah Jefri yang duduk di sisi lain.Seberkas cahaya pun menyinari mereka berdu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 725

    Sara dan Lilia refleks menoleh menatap wanita di belakang mereka.Wanita itu tampak cantik, anggun dan lemah lembut sehingga dapat dengan mudah menimbulkan insting protektif pada kaum pria.Lilia tidak mengenalinya, tetapi Sara langsung tahu. Wanita ini adalah si cinta pertama yang dipeluk Jefri pada unggahan foto Jefri waktu itu.Sara sontak tertegun, dia tidak menyangka Jefri akan mengajak cinta pertamanya menghadiri acara pernikahan seperti ini. Gestur ini sama pentingnya dengan mengajak pasangan bertemu keluarga dengan tujuan menikah.Sara pun menatap Jefri yang duduk di atas panggung, seulas senyuman lega tersungging di bibirnya.Baguslah, sepertinya sekarang Jefri sudah tidak lagi berkencan hanya untuk bersenang-senang dan mulai menuju jenjang yang lebih serius.Walaupun calon pasangan hidup Jefri bukanlah Sara ....Karena Sara tidak menjawab, Lilia pun angkat bicara, "Kami adalah teman pengantin wanita, kami berteman dengan Jefri."Gadis itu pun menurunkan kewaspadaannya, lalu m

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 726

    Di saat Sara masih kebingungan, Yolanda pun berbalik menghampiri Sara. Dia menggandeng lengan Jefri dan berkata dengan lembut."Sudahlah, Jefri, nggak usah cari ribut dengan Nona Sara. Itu 'kan cuma buket."Barulah setelah itu Sara menyadari bahwa Yolanda sedang melampiaskan kekesalannya karena habis ditegur oleh Aulia kepadanya.Karena dialah yang menyebabkan Yolanda gagal mengambil hati Aulia dan akhirnya dipermalukan oleh Aulia.Seandainya tadi Sara menolak buket ini saat Aulia menyerahkannya kepadanya, Yolanda tidak mungkin meminta Jefri melakukan hal semacam ini.Masalahnya, Sara juga tidak menyangka seorang pria dewasa seperti Jefri akan menghampirinya dan meminta buket bunga yang memang sudah seharusnya menjadi milik Sara sedari awal demi pacarnya.Padahal tadi Sara menatap Jefri yang bermain piano dengan kagum, tetapi sekarang ....Sara pun tersenyum sopan, lalu memberikan buket itu kepada Jefri tanpa mengatakan apa pun.Jefri menunduk menatap buket itu.Dia tidak segera mengam

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 727

    Ekspresi Sara pun menjadi lebih serius.Dulu mantan suaminya juga mengatakan bahwa hatinya terbuat dari batu, tidak disangka Jefri akan mengatakan hal yang sama.Apa ini karena dia kurang memuaskan Jefri di atas ranjang selama tiga tahun mereka bersama? Atau Sara memang ditakdirkan untuk selalu dipandang sebelah mata oleh kaum pria?"Jefri, jangan ngomong kayak gitu tentang Kak Sara. Dia memang lebih tua, tapi dia 'kan tetap seorang wanita."Yolanda menggandeng lengan Jefri sambil menatap pria itu dengan lembut dan baik hati seolah-olah dia adalah wanita yang sesabar malaikat.Lilia merasa Yolanda sudah seperti tukang perusak rumah tangga di zaman dulu dengan penampilan seperti ini dan betapa pandainya Yolanda bersilat lidah."Yolanda, 'kan? Kamu kayaknya berpikiran kolot banget, padahal kamu sudah besar. Ngapain juga kamu pake sok mengadu kepada Tuan Muda Jefri?"Yolanda tidak menyangka akan diserang secara pribadi oleh teman Sara, ekspresinya langsung terlihat kesal.Dia menggigit bi

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 728

    Wina tidak menyerang Yolanda secara langsung, dia justru menatap Jefri."Waktu aku melempar buketku tadi, Sara dulu yang menerimanya. Tapi, pacarmu ini mendorong buket itu dari tangan Sara untuk mengambil hati adikmu. Kalau kamu nggak percaya, tanya saja pada adikmu," katanya dengan jujur.Wina memang ingin menceritakan apa yang terjadi dengan jelas supaya Jefri tidak hanya mendengar ceritanya dari satu sudut pandang, tetapi rencananya itu tertunda karena dia dikelilingi oleh para tetua Keluarga Lionel.Setelah itu, Wina pun tersenyum lagi. "Lalu, waktu adikmu mengembalikan buket itu ke Sara, Sara segera memberikannya kepada pacarmu, tapi pacarmu nggak mau menerimanya. Aku juga nggak tahu kenapa dia memintamu mengambil buket itu lagi kalau dia saja nggak menginginkannya?"Ekspresi Jefri langsung berubah menjadi lebih gelap. Dia refleks menoleh menatap Yolanda dengan agak kesal.Bukankah ini berarti Yolanda sama saja dengan mempermalukan dirinya sendiri? Bisa-bisanya dia meminta buket i

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 729

    Setelah Sara pergi, Jihan menatap staf di sebelahnya dengan dingin."Jangan biarkan orang luar masuk."Staf itu langsung bereaksi. Dia menghampiri Yolanda dan membuat gestur mempersilakan."Nona, silakan Nona pergi. Nona nggak disambut di sini."Yolanda sama sekali tidak menyangka akan benar-benar diusir oleh si pemimpin Keluarga Lionel!Dia merasa marah setengah mati, tetapi dia tetap menahannya di depan Jefri.Pokoknya, jangan sampai dia merusak citranya sebagai wanita yang lemah lembut di hati Jefri.Dia hanya bisa menikah dengan Jefri apabila statusnya sebagai cinta pertama Jefri tidak rusak.Yolanda pun menundukkan kepalanya dan berkata kepada Jefri dengan berpura-pura rendah hati, "Kalau gitu, aku pergi dulu, Jefri."Begitu Sara pergi, Jefri pun mengangguk kecil dengan tidak peduli. "Ya, kamu duluan saja."Yolanda pikir Jefri akan menggandeng tangannya dan berjalan pergi bersamanya, ternyata pria itu malah menyuruhnya untuk benar-benar pergi lebih dulu?Yolanda pun melirik Jefri

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 730

    Sam sontak merasa kesal. Sekalipun napasnya juga terengah-engah, tetap saja dia tidak mau kalah dari George. "Aku memang menyarankan naik feri, tapi kamu 'kan juga nggak nolak! Kalau bukan karena kamu yang sok pamer pesona ke perempuan-perempuan di kapal feri itu, memangnya kita bakal kena todong?"George marah sekali hingga bibirnya tampak gemetar. "Kamu, kamu, kamu .... Kamu sendiri juga sibuk menggoda seorang gadis berkulit gelap, 'kan!""Bukan aku yang menggodanya, tapi dia yang menggodaku!" bantah Sam."Apa bedanya!" George menggertakkan giginya. "Ini semua gara-gara kamu yang nggak mau naik pesawat dan bersikeras naik feri!"Wina pun langsung melangkah maju dan menarik George menjauh untuk melerai mereka berdua. "Kalau kamu pergi dengan Sam, kamu memang harus bersiap dirampok."George merasa Wina sudah berpengalaman. Seolah akhirnya mendapatkan teman senasib sepenanggungan, George pun mengeluh dengan pilu."Kalau ditodong doang sih nggak masalah! Masalahnya, dia itu keluar cuma m

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status