Share

Bab 726

Penulis: Coklat Panas
Di saat Sara masih kebingungan, Yolanda pun berbalik menghampiri Sara. Dia menggandeng lengan Jefri dan berkata dengan lembut.

"Sudahlah, Jefri, nggak usah cari ribut dengan Nona Sara. Itu 'kan cuma buket."

Barulah setelah itu Sara menyadari bahwa Yolanda sedang melampiaskan kekesalannya karena habis ditegur oleh Aulia kepadanya.

Karena dialah yang menyebabkan Yolanda gagal mengambil hati Aulia dan akhirnya dipermalukan oleh Aulia.

Seandainya tadi Sara menolak buket ini saat Aulia menyerahkannya kepadanya, Yolanda tidak mungkin meminta Jefri melakukan hal semacam ini.

Masalahnya, Sara juga tidak menyangka seorang pria dewasa seperti Jefri akan menghampirinya dan meminta buket bunga yang memang sudah seharusnya menjadi milik Sara sedari awal demi pacarnya.

Padahal tadi Sara menatap Jefri yang bermain piano dengan kagum, tetapi sekarang ....

Sara pun tersenyum sopan, lalu memberikan buket itu kepada Jefri tanpa mengatakan apa pun.

Jefri menunduk menatap buket itu.

Dia tidak segera mengam
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 727

    Ekspresi Sara pun menjadi lebih serius.Dulu mantan suaminya juga mengatakan bahwa hatinya terbuat dari batu, tidak disangka Jefri akan mengatakan hal yang sama.Apa ini karena dia kurang memuaskan Jefri di atas ranjang selama tiga tahun mereka bersama? Atau Sara memang ditakdirkan untuk selalu dipandang sebelah mata oleh kaum pria?"Jefri, jangan ngomong kayak gitu tentang Kak Sara. Dia memang lebih tua, tapi dia 'kan tetap seorang wanita."Yolanda menggandeng lengan Jefri sambil menatap pria itu dengan lembut dan baik hati seolah-olah dia adalah wanita yang sesabar malaikat.Lilia merasa Yolanda sudah seperti tukang perusak rumah tangga di zaman dulu dengan penampilan seperti ini dan betapa pandainya Yolanda bersilat lidah."Yolanda, 'kan? Kamu kayaknya berpikiran kolot banget, padahal kamu sudah besar. Ngapain juga kamu pake sok mengadu kepada Tuan Muda Jefri?"Yolanda tidak menyangka akan diserang secara pribadi oleh teman Sara, ekspresinya langsung terlihat kesal.Dia menggigit bi

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 728

    Wina tidak menyerang Yolanda secara langsung, dia justru menatap Jefri."Waktu aku melempar buketku tadi, Sara dulu yang menerimanya. Tapi, pacarmu ini mendorong buket itu dari tangan Sara untuk mengambil hati adikmu. Kalau kamu nggak percaya, tanya saja pada adikmu," katanya dengan jujur.Wina memang ingin menceritakan apa yang terjadi dengan jelas supaya Jefri tidak hanya mendengar ceritanya dari satu sudut pandang, tetapi rencananya itu tertunda karena dia dikelilingi oleh para tetua Keluarga Lionel.Setelah itu, Wina pun tersenyum lagi. "Lalu, waktu adikmu mengembalikan buket itu ke Sara, Sara segera memberikannya kepada pacarmu, tapi pacarmu nggak mau menerimanya. Aku juga nggak tahu kenapa dia memintamu mengambil buket itu lagi kalau dia saja nggak menginginkannya?"Ekspresi Jefri langsung berubah menjadi lebih gelap. Dia refleks menoleh menatap Yolanda dengan agak kesal.Bukankah ini berarti Yolanda sama saja dengan mempermalukan dirinya sendiri? Bisa-bisanya dia meminta buket i

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 729

    Setelah Sara pergi, Jihan menatap staf di sebelahnya dengan dingin."Jangan biarkan orang luar masuk."Staf itu langsung bereaksi. Dia menghampiri Yolanda dan membuat gestur mempersilakan."Nona, silakan Nona pergi. Nona nggak disambut di sini."Yolanda sama sekali tidak menyangka akan benar-benar diusir oleh si pemimpin Keluarga Lionel!Dia merasa marah setengah mati, tetapi dia tetap menahannya di depan Jefri.Pokoknya, jangan sampai dia merusak citranya sebagai wanita yang lemah lembut di hati Jefri.Dia hanya bisa menikah dengan Jefri apabila statusnya sebagai cinta pertama Jefri tidak rusak.Yolanda pun menundukkan kepalanya dan berkata kepada Jefri dengan berpura-pura rendah hati, "Kalau gitu, aku pergi dulu, Jefri."Begitu Sara pergi, Jefri pun mengangguk kecil dengan tidak peduli. "Ya, kamu duluan saja."Yolanda pikir Jefri akan menggandeng tangannya dan berjalan pergi bersamanya, ternyata pria itu malah menyuruhnya untuk benar-benar pergi lebih dulu?Yolanda pun melirik Jefri

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 730

    Sam sontak merasa kesal. Sekalipun napasnya juga terengah-engah, tetap saja dia tidak mau kalah dari George. "Aku memang menyarankan naik feri, tapi kamu 'kan juga nggak nolak! Kalau bukan karena kamu yang sok pamer pesona ke perempuan-perempuan di kapal feri itu, memangnya kita bakal kena todong?"George marah sekali hingga bibirnya tampak gemetar. "Kamu, kamu, kamu .... Kamu sendiri juga sibuk menggoda seorang gadis berkulit gelap, 'kan!""Bukan aku yang menggodanya, tapi dia yang menggodaku!" bantah Sam."Apa bedanya!" George menggertakkan giginya. "Ini semua gara-gara kamu yang nggak mau naik pesawat dan bersikeras naik feri!"Wina pun langsung melangkah maju dan menarik George menjauh untuk melerai mereka berdua. "Kalau kamu pergi dengan Sam, kamu memang harus bersiap dirampok."George merasa Wina sudah berpengalaman. Seolah akhirnya mendapatkan teman senasib sepenanggungan, George pun mengeluh dengan pilu."Kalau ditodong doang sih nggak masalah! Masalahnya, dia itu keluar cuma m

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 731

    Sementara itu, Leona yang berada di dalam kastel tampak menggandeng lengan Tuan Besar Killian sambil berkata, "Kakek, apa kamu ingin bertemu dengan cucu iparmu?"Killian yang memegang tongkat berkepala naga, pun memalingkan pandangannya sambil mendengus dengan dingin. "Memangnya dia pantas untuk kutemui?"Akan tetapi, Leona bisa membaca makna tersirat dalam ucapan kasar kakeknya. "Kalau Kakek nggak mau bertemu, Kakek nggak akan hadir di sini."Killian memang hanya duduk tersembunyi di belakang sambil menonton dengan tenang, bukan karena pesan teks Wina yang membuatnya berlari mendekat.Isi hati Killian yang terbaca pun membuat Killian berkata dengan dingin, "Kalau dia sampai nggak bisa hamil, jangan harap dia akan diterima di Keluarga Lionel ....""Aduh, Kakek sudah lupa, ya?" sahut Leona sambil tersenyum. "Sekarang, Jihan-lah yang bertanggung jawab atas Keluarga Lionel. Bukan Kakek yang berhak memutuskan.""Kamu ini mencoba membuatku marah, ya?" gerutu Killian sambil menatap Leona den

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 732

    Sinar matahari terbenam pun menyinari Jihan, membuatnya tampak elegan, bersinar dan memesona.Sinar matahari itu juga membuat berlian yang menghiasi gaun pengantin Wina tampak berkilauan dengan pendar kebiruan ....Semua orang yang berada di bawah kapal sontak mengerti kenapa gaun pengantin itu disebut sebagai satu-satunya di dunia.Ternyata cahaya malam hari membuat berlian itu menyilaukan warna biru yang samar dan menyatu dengan warna air laut.Wina termangu menatap gaun pengantinnya, tetapi Jihan yang tidak sabar pun melangkah maju dan menariknya bergegas menaiki kapal."Kamu kenapa buru-buru banget?"Jihan pun menggendong Wina, lalu menunduk menatap leher Wina yang putih, serta dadanya yang berisi."Menurutmu?""Kamu mau melihat matahari terbenam?""Melihatmu."Wina hendak bertanya apa yang hendak Jihan lakukan, tetapi tiba-tiba pria itu mengangkat tubuh Wina ke tengah udara dan menggendongnya beserta dengan gaun pengantin Wina yang berat.Jihan sudah hafal dengan jalannya. Dia mem

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 733

    Wina tersipu malu dan membuka bibir merahnya."Sa ...."Dia mencoba untuk bicara, tetapi tidak bisa."Ah ... aku nggak bisa."Dia menutupi wajahnya yang memanas dengan telapak tangan, merasa terlalu malu."Hmm? Panggil saja nggak bisa?"Pria itu menggigit telinganya. Tubuh Wina gemetar saat bibir panas itu menyentuh kulit sensitifnya.Lehernya terkejut, berusaha menghindari. Namun, napasnya yang panas tetap jatuh di daun telinganya. Dia benar-benar kehilangan tempat untuk melarikan diri."Aku akan membuatmu memanggilku ...."Jihan menarik tali yang sudah berantakan dan dengan mudah melepaskan gaun pengantin yang memakainya perlu bantuan banyak desainer.Jari-jarinya rampingnya menggenggam gaun pengantin itu dan melemparkannya ke samping. Matanya dipenuhi hasrat yang menghipnosis, menatap wanita di depannya yang hanya tinggal mengenakan penutup dada.Sepertinya, ini pertama kali dia melihat benda seperti ini. Alisnya yang tebal dan indah tampak mengerut. "Apa ini?"Melihat dia tidak men

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 734

    Akung sekali, setelah benar-benar memanggilnya seperti itu, bukan saja Jihan tidak melepasnya, dia bahkan mendekapnya semakin erat.Mereka melakukannya berkali-kali dalam satu malam. Baik di tempat tidur, di kamar mandi, di kolam renang, di lantai.Kapalnya berlayar, berguncang beberapa kali, dan beberapa kali itu, mereka ....Jika seseorang melihat pemandangan di kapal melalui kaca, jantung mereka akan berdebar kencang dengan wajah memerah.Saat langit mulai bercahaya kembali, Wina mendengarkan napas pria itu yang lama kelamaan semakin berat, lalu dia mengikuti.Bibir merahnya tertawan, membuatnya kehilangan kendali dan menyuarakan erangan serak.Setelah seluruh tubuhnya kembali tenang, pria yang mendekap dia dalam pangkuannya itu menggigit telinganya lagi dan membujuknya."Akung, sekali lagi."Pria ini, setelah menikah, seolah-olah melepaskan sepenuhnya keliaran dalam tubuhnya, lagi dan lagi, tanpa henti.Wina menelungkupkan wajah di bahunya, membuka bibir, berkata dengan lemah."Jih

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status