Share

Bab 620

Author: Coklat Panas
Begitu Jihan mengucapkan omongan itu, tak ada satu pun dari kerabat tua yang berani bersuara.

Mereka tampaknya tidak menyangka bahwa seorang pewaris Keluarga Lionel yang amat berkuasa ini ternyata mengetahui jelas segala kecurangan ini, tetapi ....

"Sekalipun kami melakukan hal semacam ini, tetapi kamu juga nggak perlu sampai mengusir kami dari Grup Lionel bukan?"

Mereka tidak terima dan menolak untuk percaya kalau kerabat lain Keluarga Lionel tidak pernah berbuat hal yang sama dengan mereka. Kenapa malah mereka yang harus lebih dulu dijadikan kambing hitam?

"Kakak, katakanlah sesuatu. Saham yang kami punya sudah begitu kecil, sekarang malah mau diambil kembali, bagaimana kami bisa hidup?"

Kakak yang mereka maksud ialah Tuan Besar Keluarga Lionel, Killian Lionel.

Para kerabat tua yang sedari tadi berseteru merupakan adik dari Tuan Besar Killian, ada yang merupakan saudara kandung, kerabat jauh dan bahkan terdapat yang sebaya dengan sang kakek tua itu.

Meskipun Killian sudah tidak memeg
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 621

    Mendengar omongan Jun, para kerabat tua itu merasa bersalah sudah mencelakakan anak-anak mereka.Andai saja mereka tahu bahwa selama mereka masih berada dalam naungan Grup Lionel, maka saham mereka kelak pasti masih bisa didapatkan kembali.Mereka benar-benar sudah berbuat kesalahan yang bahkan sudah merugikan masa depan diri sendiri dan anak-anak mereka.Di sisi lain, para kerabat tua yang tak terlibat dalam kesalahan ini merasa lega, setidaknya masa depan anak-anak mereka aman.Mereka hanya tidak mau menjadi orang pertama yang maju, jadi hanya bisa menyembunyikan diri di tengah kerumunan.Jihan yang kehabisan kesabarannya mulai mengecek jam tangan dan berkata dengan nada dingin, "Waktu habis."Mendengar suara dingin itu, para pengawal melangkah maju, membuat para kerabat tua itu histeris ketakutan."Aku terima dananya!""Aku juga!""Aku, aku juga!""..."Selesai membuat keputusan, mereka bersiap pergi. Namun, Jihan yang duduk kursi depan seketika menghalangi para kerabat tua yang ber

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 622

    Mendengar sindiran Jihan, Killian yang awalnya marah akhirnya tersadar bahwa para kerabatnya ini bahkan berani menghina dirinya.Killian baru sadar bahwa para saudara yang selama ini selalu dilindunginya ternyata sudah merasa tidak puas terhadapnya.Dia mengangkat kepalanya dan menyaksikan satu per satu wajah para saudaranya itu, perlahan dia tersadar ternyata hubungan kedekatan di antara mereka sudah berubah asing.Bahkan dari awal saling memiliki keluarga masing-masing, kekerabatan persaudaraan ini sudah lama menghilang. Para saudaranya itu hanya akan datang di kala mereka membutuhkan sesuatu dari Killian. Bahkan sekalipun Killian bersikap baik kepada mereka, mereka hanya menganggap Killian layaknya seorang kakak bodoh yang mendatangkan keuntungan.Setelah menyadari hal itu, Killian memilih untuk bungkam dan menyerahkan masalah itu kepada Jihan.Sementara paman yang sedari tadi terus melawan, begitu perintah hendak diturunkan, dia segera melangkah maju dan berdiri di hadapan Aulia."

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 623

    Ketika Killian merasakan tatapan dingin menusuk itu, dia meringis tipis dan menghela napas dingin. "Apa rencanamu padaku?"Jihan melengkungkan bibirnya lalu tersenyum dingin sembari melayangkan tatapan dingin mencekam kepada kakeknya. "Aku sudah siapkan sebuah perkebunan untuk Anda di Inmaon. Tiket pesawat untuk besok pagi sudah diatur, Anda bisa tinggal di sana untuk menjalani hari tua."Tak pernah sekalipun terlintas dalam benak Killian, bahwa cucu satunya ini akan mengusir dirinya keluar negeri, dia menatap Jihan dengan amat tidak percaya. "Apa kamu sudah lupa siapa yang membesarkanmu hingga bisa menempati posisi ini?"Jihan menopang dagunya dengan satu tangan seraya menjawab tanpa sedikit pun menunjukkan emosi, "Tentu saja Anda."Killian menghela napasnya dingin. "Kupikir kamu sudah lupa dengan asal-usulmu," sindir Killian pada Jihan.Jihan sedikit memiringkan kepalanya dan menatap dingin ke arah kakeknya. "Mana mungkin aku lupa, aku bahkan nggak akan bisa melupakan bagaimana cara

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 624

    Setelah mengatakan itu, Jihan pun berbalik dan melangkah pergi.Killian yang merasa kesal hingga amarahnya memuncak, meluapkan kekesalannya itu dengan teriakan keras. "Jihan, dasar pembangkang! Kamu pasti akan menyesal!"Jihan menghentikan langkah kakinya dan berbalik melayangkan tatapan dingin ke arah Killian. "Dari awal aku sudah menyesal, aku menyesal kenapa nggak menikahinya sedari dulu."Mendengar perkataan kakak keduanya, Aulia merasa begitu kagum dan langsung menyorakinya, "Kak Jihan, aku mendukungmu!"Mendengar teriakan Aulia, bukannya Jihan yang membalas menatapnya, malah sang kakek yang meliriknya dengan kesal. "Jaden, urus putrimu dengan benar!"Jaden menelan ludahnya dan segera meraih tangan putrinya dengan berani sembari bersuara, "Ayah, jangan campuri urusan anak-anak!"Umur setua ini sudah tidak perlu ikut andil dalam permasalahan seperti ini. Meskipun dulu ayahnya yang memiliki wewenang atas pernikahan para saudaranya, hal itu sudah berlalu. Tidak seharusnya dia kembali

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 625

    Killian ingin menjawab omongan anaknya itu, tetapi Arlo tak memberikan kesempatan dan kembali melanjutkan kalimatnya."Jihan beberapa kali mengatakannya padamu kalau Nona Wina adalah segalanya untuknya. Ayah sendiri tahu berapa kali Jihan sudah mencoba bunuh diri karena Nona Wina. Tapi, kenapa Ayah masih saja bersikeras ingin memisahkan mereka hanya untuk egomu sendiri? Sebesar itukah niatmu ingin menghancurkan keponakan cerdasku ini?""Dulu putra sulungmu meninggal karena kesalahanmu, Kak Hugo sudah kehilangan Ryder, sekarang kamu masih ingin melenyapkan Jihan lagi? Bukankah tindakanmu itu sama saja dengan menghancurkan garis keturunan Kak Hugo?""Ayah harusnya sadar, nggak ada kandidat lain selain Jihan yang sanggup memikul beban seorang pewaris Keluarga Lionel. Hanya Jihan seorang, kandidat terbaik yang mampu memimpin keluarga ini menuju kemakmuran. Kalau Ayah terus menentangnya hanya karena masalah pernikahan, Keluarga Lionel benar-benar bisa musnah!"Setelah mengatakan itu, Arlo m

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 626

    Killian kembali terduduk di atas ranjang sembari tenggelam dalam renungan benaknya. Dia lalu mengambil ponsel dan memberikan panggilan kepada Wina setelah mendapat nomor wanita itu dari sekretarisnya.Di samping itu, Wina yang sedang sibuk merancang rencana pernikahannya tiba-tiba mendapat sebuah panggilan tidak dikenal. Awalnya dia ragu untuk mengangkat panggilan tersebut, tetapi akhirnya dia tetap mengangkat panggilan itu.Dari ujung telepon, terdengar suara serak dan berat milik Killian. "Nona Wina, ini aku."Wina terkejut, dia tidak menyangka Killian akan tiba-tiba meneleponnya. Nada bicaranya terdengar cemas. "Tuan Besar Killian, Anda tiba-tiba menelepon, apakah ada yang ingin disampaikan?"Meskipun Killian pernah berniat jahat padanya, Wina tetap menunjukkan rasa hormat saat menjawab panggilan tersebut. Killian merasa puas dengan sikapnya, membuat kakek tua itu mulai melembutkan cara bicaranya. "Ada yang ingin kutanyakan padamu."Wina meletakkan kembali pensilnya dan duduk dengan

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 627

    Wina tidak ingin bertaruh semacam itu dengan Killian, Jihan bukanlah alat untuk menghasilkan seorang anak untuknya, begitu juga dengan dirinya sendiri.Setelah mengatakan itu, Killian langsung menutup panggilan.Sifat tegas dan semena-mena itu benar-benar persis sama dengan Jihan.Wina bergegas mengetikkan sebuah pesan dan mengirimkannya kepada Jihan. "Kamu sudah mengatakannya pada Tuan Besar Killian?"Jihan yang baru saja turun dari mobil, langsung membalasnya begitu pesan itu terkirim. "Keluarlah, temui aku."Wina menoleh ke arah luar jendela. Tepat di luar sana, berdiri seorang pria bermantel hitam tengah berdiri di samping mobil mewah.Wina segera bangkit dan mengambil mantel sembari melilitkannya pada tubuh, lalu melangkah keluar dari vila.Saat ingin pintu vila terbuka, Jihan langsung melangkah mendekat dan memeluknya dengan kuat.Wina terkejut, belum sempat bereaksi, Jihan sudah mendekatkan tubuhnya ke dalam mantel sembari mendekapnya dengan erat.Wujudnya saat ini seolah tampak

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 628

    Melihat wujud mungil Wina yang langsung berbalik badan tanpa sedikit pun menunjukkan keraguan, Jihan segera melangkah dan memeluknya dari belakang.Pria itu memeluknya dengan erat dan menempelkan dagunya di pundak Wina, lalu mengembuskan napasnya dengan putus asa. "Aku benar-benar nggak ada cara lagi untuk menahanmu."Wina tersenyum tipis dan membalasnya dengan santai, "Tuan Jihan, lain kali nggak perlu memancingku, aku nggak akan terpancing."Mendengar itu, Jihan sedikit mengangkat alisnya. "Sepertinya Nyonya Wina lebih suka yang nggak banyak trik ya ...."Setelah mengatakan itu, Jihan menundukkan kepalanya dan menggigit lembut telinga Wina, membuat Wina hampir saja kehilangan keseimbangan. "Aku sangat ingin, menginginkanmu."Begitu napas hangat itu berembus di telinganya, sebuah sensasi seketika menyentrumnya, membuat Wina sulit berdiri tegak. "Jangan ...."Meskipun sudah berusaha melawan, Jihan sudah lebih dulu menggendongnya dan menempelkannya ke dinding. "Tenang, nggak akan kulaku

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status