Share

Bab 463

Wina pun mengangkat telepon itu. Suara Sam yang sedih langsung terdengar dari ujung telepon sana. "Muridku, ternyata kamu masih hidup ...."

Setelah Wina meninggalkan kamar Jihan di The Night Bar, dia memang tidak melihat Sam. Sam juga sama sekali tidak mengangkat teleponnya.

Wina mengira Sam pasti akan baik-baik saja karena ditemani oleh para preman itu, jadi Wina hanya mengirimkan pesan kepada Sam dan langsung pulang.

Begitu mendengar suara Sam, jantung Wina sontak berdebar dengan panik. Wina langsung bertanya, "Pak Sam? Pak Sam kenapa?"

Sam hanya tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya. "Aku baik-baik saja, kok. Aku cuma mau kasih tahu kalau kamu nggak cuma berutang sandal emas kepadaku, tapi juga tangan kanan emasku."

Wina pun menghela napas lega dengan jawaban Sam, tetapi kemudian mengernyit dan bertanya, "Eh, tapi ... tadi kamu bilang tangan kanan emas? Apa maksudmu? Aku nggak paham ...."

"Sudahlah, kamu nggak usah mengerti. Cukup aku saja yang ngerti ..." sahut Sam dengan nad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status