Setelah berkata demikian, Alvin langsung menyimpan kembali berkas perjanjian mereka dan naik ke atas bahkan tanpa melihat ke arah Wina.Wina sangat ketakutan. Dia langsung mengambil ponselnya dan berlari keluar vila untuk menelepon George.George malah tertawa setelah mendengar ucapan Wina, "Nona Wina, jangan khawatir. Kalau dia mau membunuh Gisel, dia pasti sudah melakukannya dari dulu, untuk apa menunggu sampai sekarang."Wina menghela napas lega dan menanyakan beberapa pertanyaan lagi tentang anak itu.George tidak dapat menjelaskan dengan jelas, dia hanya bilang ini adalah anak Vera dengan seorang bangsawan Britton. George tidak bercerita banyak.Setelah mendengar ada keterlibatan bangsawan dalam hal ini, Wina pun tidak bertanya lebih lanjut karena takut ada rahasia. Dia hanya bertanya khawatir, "Gisel sakit apa?"George menjawab dengan tenang, "Nggak sakit, aku sengaja membohonginya. Bukannya dia nggak mau memberimu obat? Jadi aku sengaja menyulitkannya."Wina terkejut, lalu terta
Wina merasa ada maksud tersirat di balik ucapan Alvin.Namun, dia tidak mau repot-repot bertanya. Alvin juga tidak mungkin mau menjelaskan.Alvin sama sekali tidak berniat bicara banyak pada Wina. Setelah berujar mengingatkan seperti itu, Alvin menegakkan tubuhnya, lalu berbalik badan dan berjalan pergi.Saat melihat mobil mewah itu melaju pergi, Wina pun menghela napas lega.Dia tahu Alvin akan kembali, tetapi setidaknya untuk saat ini dia mendapatkan kebebasan.Namun, saat teringat akan enam triliun itu, tubuh Wina kembali menegang.Wina berjongkok dalam kondisi dilema. Tepat pada saat itu, Sara meneleponnya dan bertanya kenapa Wina belum datang.Wina mengenyahkan pikirannya yang terasa kacau, lalu mengatakan akan segera ke sana dan bergegas pergi ke vila Sara.Sara takut Wina melewatkan makan siang, jadi dia sengaja menyiapkan banyak makanan. Sara menata semua makanan itu di sebuah taman kecil.Begitu melihat Wina turun dari mobil di kejauhan sana, Sara segera memanggil Wina, "Sini,
Pria anggun yang duduk di atas kursi roda itu pun menoleh. Begitu melihat Sara, wajahnya yang tampan langsung dihiasi senyuman."Kak Sara ...."Saat mendengar panggilan yang tidak asing itu, Sara langsung menjadi yakin bahwa orang di hadapannya memang benar adalah Ivan. Pemuda yang sejak kecil sudah Sara anggap sebagai adik kandungnya sendiri.Air mata Sara langsung bergulir turun. Sara berjalan menghampiri Ivan sambil mengangkat dagunya tinggi-tinggi, lalu mengumpat sambil menangis."Dasar bajingan! Bisa-bisanya kamu masih hidup, tapi nggak menyuruh orang untuk memberitahuku!""Setiap hari aku pergi ke kuil untuk berdoa semoga kedua saudaraku bisa kembali!""Kamu tahu nggak lututku sampai bengkak karena kebanyakan berlutut? Mataku juga bengkak karena kebanyakan nangis sampai-sampai nyaris nggak bisa melihat ...."Wina jadi ikut berkaca-kaca mendengar perkataan Sara. Sara sudah melakukan begitu banyak hal demi mereka. Sepertinya, seumur hidup saja tidak cukup untuk membalas kebaikan ha
"Ivan, waktu kecil 'kan kita sudah janji akan hidup bersama kalau sudah besar. Karena kamu dan Wina sudah kembali, ayo tinggal bersamaku."Sara membeli vila itu bukan semata-mata karena dalam mimpinya Wina mengatakan bahwa dia akan membangun rumah di alam baka sebagai tempat tinggal akhiratnya bersama dengan Ivan dan Sara, tetapi juga karena Sara masih ingat janji masa kecil mereka.Apalagi setelah melalui berbagai macam perpisahan dan perubahan kisah hidup. Tentu saja sebagai saudara, mereka harus tinggal bersama dan saling menyayangi satu sama lain.Akan tetapi, Jesse langsung menyela, "Nggak boleh, Tuan Ivan harus tetap di sini. Di luar itu bahaya."Sara sontak tertegun, lalu langsung mengerti.Walaupun status Rian sudah meninggal, itu tidak berarti dia aman.Jika Keluarga Gerad sampai tahu bahwa Ivan masih hidup, mungkin Ivan akan mati.Sepertinya, sekarang mereka tidak bisa lagi hidup sebebas zaman muda dulu.Seiring bertumbuh dewasa, Sara, Wina dan Ivan menempuh jalan hidup masin
Ivan tersenyum dengan getir. Mana mungkin memberikan hadiah mewah bisa melunasi utang nyawanya?Ivan pun menengadah menatap Wina yang berdiri di samping dengan mata yang tampak memerah ....Ivan tahu betul bahwa sedari awal hanya Wina yang Jihan inginkan.Di sisi lain, Ivan juga hanya menginginkan Wina. Apa yang harus dia lakukan seandainya dia memilih untuk melepaskan Wina ....Setelah mengendalikan perasaan bersalahnya, Wina pun berkata kepada Ivan, "Aku sudah janji akan menjagamu selamanya, Ivan. Kamu nggak usah terlalu mikirin. Aku 'kan bukan tipe orang yang ingkar janji ...."Sara menatap Wina dengan kaget, dia tidak menyangka Wina akan berjanji seperti itu kepada Ivan ....Jemari ramping Ivan pun menekan-nekan kakinya yang tidak responsif itu. Rasa putus asa yang menyerang batin Ivan terasa begitu menyiksa.Ivan pun menoleh menatap Jesse, lalu berkata, "Aku capek, dorong aku masuk ...."Jesse merasa ucapannya barusan menyebabkan suasana kikuk di antara Wina, Sara dan Ivan, tetapi
Wina menatap pemandangan itu, sorot matanya terlihat bernostalgia.Dia jadi teringat bagaimana dulu, Jihan juga berlalu pergi dari hadapan Wina sambil memegang tangan Winata.Saat itu saja Wina sudah tidak berhak berkomentar apa-apa, apalagi sekarang.Hubungan mereka sudah usai. Wina tidak lagi ada hubungannya dengan siapa pun yang menjadi kekasih Jihan ....Sara memperhatikan Jihan dan wanita itu masuk ke dalam mobil mewah yang sudah terparkir, lalu menoleh menatap Wina.Begitu melihat ekspresi Wina saat ini sudah berubah menjadi datar, Sara langsung mengerti apa yang Wina pikirkan."Wina, mereka 'kan cuma pegangan tangan, bukan yang gimana-gimana. Jangan salah paham dulu ....""Dia juga nggak melihatmu. Kalau dia lihat, dia pasti nggak akan membiarkan wanita itu mendekat ...."Sebagai seorang kakak, tentu saja Sara akan secara otomatis lebih memihak kepada Ivan.Namun, seandainya Wina masih mencintai Jihan, Sara tidak mau Wina sampai bersusah hati karena semua ini.Wina pun menatap S
Leona menyentuh kukunya yang baru saja dimanikur, lalu menjawab, "Kamu nggak usah pusing dengan pernikahan Aulia, masalah pernikahanmu justru lebih penting. Lagian, reputasimu nggak begitu bagus. Banyak keluarga terkenal di luar sana yang nggak bersedia menjadikanmu menantu mereka ...."Jefri berkata dalam hati bahwa dia belum mau menikah, tetapi dia tetap menyahut dengan ekspresi tenang, "Kalau gitu, ya nggak usah diburu-buru. Pelan-pelan saja, Kak ...."Leona tahu Jefri menolak karena masih belum puas bersenang-senang, jadi dia tidak mengacuhkan adiknya itu dan kembali fokus pada Jihan. "Kalau kamu?"Jihan yang sedari tadi memandang pemandangan di luar jendela pun menjawab pertanyaan Leona dengan ekspresi yang terlihat sangat cuek, "Nggak usah pikirin soal aku.""Jihan, jangan bilang kamu mau membujang selamanya?" tanya Leona dengan ekspresi putus asa.Leona baru tahu tentang kejadian yang Jihan alami saat tahun ini pulang ke tanah air.Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Jihan yan
Silsilah keluarga Jefri bisa dibilang rumit, tetapi sebenarnya tidak juga.Hugo Lionel memiliki lima saudara laki-laki. Total anak dari kelima saudara ini adalah sembilan orang.Ryder Lionel dan Jihan lahir dari anak pertama, sedangkan Leona lahir dari anak kedua.Karena Leona dan Ryder seumuran, jadi mereka menjadi yang paling tua di antara sepupu-sepupu lainnya.Jerome dan Jun lahir dari anak ketiga, Jonas dan Dion lahir dari anak keempat, sedangkan Jefri dan Aulia lahir dari anak bungsu ....Karena sebagian besar cucu di Keluarga Lionel adalah laki-laki, Aulia yang merupakan cucu kedelapan pun menjadi kesayangan keluarga.Itu sebabnya semua orang sangat memikirkan pernikahan Aulia, mereka tidak mau Aulia sampai menikah dengan orang yang salah. Sejak tiga empat tahun yang lalu, mereka mulai memilah-milah calon suami Aulia.Awalnya, Keluarga Gerad terpilih. Sayangnya, Rian menolak, sehingga perjodohan pun dibatalkan. Karena sekarang Aulia sudah pulang dari studinya, tentu mereka harus