Share

Bab 223

"Kakakmu juga memberitahuku namamu ...."

Wina sontak memalingkan pandangannya dari foto itu dan menatap George.

"Ibumu memberimu nama Verina. Verina Dinsa."

Wina pun tersenyum kecil.

Ternyata dia juga punya nama. Verina Dinsa, ya .... Nama yang terdengar begitu cantik ....

Apa ibunya mendoakan segala hal yang baik untuknya saat menamainya seperti itu?

Sayangnya, selama ini Wina merasa hanya Sara dan Ivan saja yang memperlakukannya dengan baik.

Wina jadi ingat masa lalunya. Bagaimana dia bersandar di dinding panti asuhan sambil menyaksikan anak-anak di luar sana dipeluk oleh orang tua masing-masing.

Senyuman Wina pun perlahan-lahan lenyap. Matanya langsung berkaca-kaca, perasaan sedih dan kesepian menjalari hatinya.

George mengambil beberapa helai tisu dengan sigap dan mengusap air mata Wina dengan sopan sambil berkata, "Jangan menangis, matamu sangat penting."

Wina mengerjap-ngerjapkan matanya sambil mengiakan dengan singkat, lalu bertanya lagi, "Ibuku ...."

"Maaf, Vera bilang ibu kali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status