Share

Bab 1368

Author: Coklat Panas
Wina menikmati angin sepoi-sepoi yang mengenai wajahnya, lalu menurunkan pandangannya sambil berkata, "Di Alvinna juga ada banyak tempat dengan pemandangan yang cantik. Sama-sama ada angin alami, pepohonan dan jalanan."

"Sebenarnya, aku juga nggak selalu tinggal di Kadana," sahut Fred dengan lembut. "Aku cuma pulang sesekali. Tapi, kalau kamu tinggal di sini, aku bakal lebih sering pulang untuk menengokmu."

"Kalau kamu mau menemuiku, datang saja ke Kota Aster," ujar Wina.

"Oke, kamu yang janji, ya," kata Fred sambil tersenyum dan mengangkat alisnya dengan jenaka.

Wina sontak merasa terjebak, tetapi dia tidak memberikan tanggapan apa pun. Andrew pun menimpali sambil tersenyum, "Tenang saja, kakak keduamu ini biasanya sibuk banget. Dia pasti cuma punya sedikit waktu luang untuk merecokimu."

Pembawaan Andrew yang cenderung riang membuat Wina refleks berkata, "Kamu juga nggak boleh menemuiku."

"Tenang saja. Aku pasti akan menemuimu kalau sampai ada apa-apa," sahut Andrew sambil tersenyum k
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1369

    Andrew menatap Wina selama beberapa detik, lalu mengubah topik pembicaraan. "Sudah, nggak usah membicarakan tentangku lagi. Membosankan. Coba ceritakan tentangmu.""Nggak ada cerita apa-apa, sama membosankannya," sahut Wina dengan reaksi yang sama datarnya.Andrew pun tersenyum dengan geli. "Kamu nggak perlu sewaspada ini denganku."Wina ikut tersenyum. "Bukannya Keluarga Ivoron juga memperlakukanku dengan penuh kewaspadaan?"Andrew tidak mau memberi tahu Wina bagaimana James merebut Ishara dari kekasihnya.Andrew juga tidak mau menjawab saat ditanya apa pekerjaannya dan James.Lantas, kenapa pula Wina harus menceritakan tentang dirinya kepada mereka?Wina mengibaskan rambut bergelombangnya yang menutupi dadanya, lalu berbalik badan dan berjalan ke ruang ganti dengan sombong.Andrew menyilangkan tangannya di depan dada sambil bersandar di kursi dan tersenyum kecil menatap punggung Wina.Dia sebenarnya ingin tahu seberapa pentingnya Jihan bagi Wina, tetapi setelah dipikir-pikir lagi, se

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1370

    Wina tidak menjawab. Jodie menunggu selama beberapa saat, lalu akhirnya tertawa kecil. "Tenang saja, pamanku nggak mungkin menyakitiku. Dia sangat baik padaku sejak aku masih kecil."Permana tahu Jodie adalah Wakil Ketua Kamar Dagang Endoa-Siana, tetapi Permana tetap membantu keponakannya di Medan Hitam. Jika Jodie menemukan bukti terkait hal ini, mereka terpaksa menjadi musuh.Jodie justru merasa lebih khawatir tentang bagaimana membujuk Permana untuk meninggalkan Medan Hitam dan bagaimana membereskan Medan Hitam, tetapi dia tidak memberitahukan soal itu kepada Wina karena itu tidak ada hubungannya dengan Wina.Wina masih mengkhawatirkan Jihan, tetapi Jodie tidak mengetahui apa pun dari perkataan Permana. Dia tidak bisa menanyakan kabar apa pun tentang Jihan, jadi Wina juga tidak mencoba bertanya.Mereka berdua terdiam selama beberapa saat, lalu si penata busana masuk sambil membawa gaun. Wina meminta Jodie untuk menjaga Cessa baik-baik, lalu menutup telepon.Wina mewarisi gen bagus d

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1371

    "Wina, mulai sekarang kamu dan Veraya resmi menjadi keturunan Keluarga Ivoron."Semua orang yang hadir pun langsung memberikan tepuk tangan yang meriah menyambut ucapan James.James merasa sangat senang dengan reaksi semua orang, dia mempersilakan mereka semua untuk minum.Semua orang mengerumuni James dan mengucapkan selamat karena akhirnya menemukan anaknya.Di sisi lain, Wina melangkah mundur menjauhi kerumunan orang itu.Dia berjalan menuju area yang cenderung terpencil, lalu memandangi bintang-bintang di langit malam.Sewaktu masih kecil, Wina pikir dia akan merasa sangat bahagia apabila berhasil menemukan keluarganya. Ternyata sekarang dia malah merasa kesepian.Seandainya saja Jihan ada bersamanya, dia pasti akan mengakui keluarganya dengan senang hati sambil menggandeng lengan Jihan.Bersama dengan keluarga dan orang yang disayangi adalah sesuatu yang paling membahagiakan, tetapi Wina justru merasa begitu sepi."Kamu merindukannya?"Andrew yang mengenakan setelan tuksedo hitam

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1372

    Jelas-jelas dia tahu Wina pernah ke Medan Hitam dan apa yang Wina alami di sana, tetapi Andrew masih bisa menyembunyikan fakta ini seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Andrew bahkan berbohong padanya. Bukankah dulu awalnya dia mendatangi Wina karena sudah tahu Wina menyamar sebagai Vera? Bukankah dulu dia datang karena ingin tes DNA untuk memastikan hubungannya dengan Ishara?Namun, faktanya, mereka sudah melihat rupa Wina melalui kamera pengawas Medan Hitam, barulah setelah itu Andrew datang mencarinya.Mereka sudah menipu Wina, sudah menyembunyikan rahasia dari Wina. Bisa-bisanya mereka dengan polos mendatanginya untuk tes DNA?Selain itu ....Demi mencari tahu pendiri Medan Hitam, Jihan sudah terpisah darinya selama setengah tahun. Zeno juga meninggal di dalam tugas ini.Mereka melakukan begitu banyak hal keterlaluan di belakang Wina, tapi masih punya muka mengakuinya sebagai keluarga? Bagaimana Wina bisa mempertanggungjawabkan hal ini pada Cessa?Wina meremas daun emas itu dan tatapa

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1373

    Hati Wina terasa dingin saat melihat sosok James seperti ini.Kebenciannya James dari sekadar ingin balas dendam terhadap individu sudah berubah menjadi keinginan balas dendam pada publik.Berbagai cara kematian di Medan Hitam dapat memuaskan nafsunya akan darah, itu sebabnya James akan terus haus darah.Wina tahu betul bahwa psikologi James sangat terdistorsi karena kebencian. Sulit mengubah pemikiran seseorang yang sudah menganggap nyawa manusia adalah hal sepele.Wina tidak bicara. Dia hanya menatap James dengan rambut putih dan mata yang memerah yang duduk di hadapannya ini. Perlahan, Wina pun memahami sebuah kebenaran.Terkadang terlalu mencintai seseorang bukanlah hal yang baik."Jadi Wina, apa menurutmu aku salah?"James membuang ingatannya tentang masa lalu dan diam-diam melihat wajah Wina yang mirip dengan wajah Ishara."Nggak seharusnya kamu mengorbankan begitu banyak nyawa demi balas dendam."Wina terdiam sesaat, lalu melanjutkan."Harusnya kamu hanya balas dendam pada orang

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1374

    Wina mengernyit dan terlihat bingung. James pun memiringkan kepalanya."Apa kamu tahu sesuatu?"Agar James tidak curiga, Wina menggeleng.Sebaiknya dia jangan banyak bicara sebelum punya bukti pasti.Yang terpenting saat ini adalah bagaimana cara menghubungi Jihan.Wina harus memberi tahu Jihan semua yang dia tahu, supada Jihan tidak terus tinggal di Medan Hitam dan menjadi mata-mata."Apa kamu bisa mengeluarkan Jihan?"Jemari James di atas meja pun bergerak sedikit."Wina, aku nggak membatasi kebebasan Jihan.""Kalau kebebasannya nggak dibatasi, kenapa dia nggak pernah pulang dan bahkan nggak menelepon?"Wina tidak paham mengapa Jihan tidak menghubunginya sama sekali selama 23 hari. Kalau bukan karena Medan Hitam membatasi kebebasan manipulator, lalu kenapa?Sekarang setelah pikirannya lebih jernih, Wina mulai curiga bahwa James membatasi kebebasan pribadi Jihan, jika tidak, Jihan pasti akan menghubunginya.Tapi kenapa James membatasi kebebasan Jihan? Apa karena dia sudah tahu identit

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1375

    Dari ucapannya ini, Wina menangkap bahwa James masih menolak untuk melepaskan Jihan.Jika James menolak melepaskan Jihan karena dia sudah tahu identitas Jihan, maka sekarang Jihan dalam bahaya.Begitu terpikir hal ini, Wina merasa sangat tidak nyaman. Dia menahan detak jantungnya yang terengah-engah dan menatap James yang tidak bisa ditebaknya.Kemudian, Wina berdiri dan berjalan ke rak buku, mengeluarkan silsilah keluarga dan hendak merobeknya di depan James."Mau apa kamu?"Ketika James melihatnya, dia segera bergegas mendekat dan mencoba merebut silsilah keluarga dari tangan Wina, tetapi Wina menghindar.Dengan silsilah keluarga di tangan, Wina mundur dua langkah. Matanya yang jernih berpaling dari wajah James dan menatap para bangsawan yang belum pergi di taman."Cepat bubarkan Medan Hitam, kalau nggak, aku nggak akan mengakuimu sebagai kakek dan aku akan bongkar identitasmu ke semua orang."Karena James tidak setuju untuk melepaskan Jihan, dia akan memaksanya.James mendirikan Med

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1376

    "Karena kita sudah sepakat, ayo turun denganku dan kita selesaikan jamuan makan malam ini."James mengulurkan tangannya dan meletakkannya di depan Wina seperti seorang pria sejati.Wina menatap tangan yang berlumuran darah itu, lalu tertawa.Dia awalnya ingin hidup biasa-biasa saja, tetapi pada akhirnya malah terlibat dalam hal seperti ini.Sambil menahan amarah dan kekecewaannya terhadap James, Wina menyambut uluran tangan James yang berlumuran darah itu dan berakting untuk menyelesaikan semua ini.Setelah semua tamu pergi, James menyuruh anak perempuan angkatnya untuk menjaga Wina di rumah dengan baik agar Wina jangan sampai kenapa-kenapa.James melakukan semua ini demi Wina. Sebenarnya, jika tidak mempertimbangkan perihal Medan Hitam, James memperlakukan Wina dengan cukup baik.Seandainya James bukan pendiri Medan Hitam, mungkin Wina akan benar-benar menganggapnya sebagai kakeknya.Keluarga Ivoron mengadopsi empat orang anak perempuan, dua di antaranya diizinkan menyandang nama Kelu

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status