Share

Bab 1347

Penulis: Coklat Panas
James yang sudah kembali tenang pun mengambil hasil tes itu lagi dan menyerahkannya kepada Andrew.

"Ambil hasil tes ini dan bawa Wina pulang."

"Begitu dia kembali, ubah namanya menjadi Wina Ivoron."

"Lalu, ambil kembali abu putriku, Veransa, dari rumah Keluarga Dinsa."

James memerintahkan Andrew.

"Aku baru tahu kalau Vera dimakamkan di Keluarga Soraya. Kamu juga harus mengambil kembali abunya dan ganti namanya."

Mereka yang merupakan keturunan Keluarga Ivoron harus menyandang nama itu dan harus bergabung kembali dengan para leluhur Keluarga Ivoron.

Andrew pun menunduk melihat laporan tersebut, lalu menatap James.

"Kakek, Wina pasti nggak akan mau pulang denganku setelah kita memperlakukan Jihan seperti itu."

James melepaskan ikatan dasi di kemeja putihnya, lalu duduk bersandar di kursi kulit dengan santai.

"Jangan beri tahu Wina tentang Arom."

Tidak memberi tahu Wina adalah keputusan yang tepat. Jika dia tahu mereka sudah membedah kepala Jihan, mana mungkin Wina mau secara sukarela kem
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1348

    Setelah Permana menangkap dan membawa Haris dan Winata kembali, barulah dia tahu bahwa Wina masih hidup. Dia awalnya berniat menyampaikan kabar tersebut kepada Jihan, tetapi dia tidak diizinkan pergi ke area eksperimen.Area eksperimen tidak berada di bawah kekuasaannya dan dia juga tidak memiliki kepentingan apa pun di sana. Area itu saat ini menjadi tidak aktif karena tidak ada sumber daya yang dikerahkan ke sana.Permana juga baru mengetahui identitas Jihan sebagai pemimpin Organisasi Shallon dari orang-orang berbaju hitam lainnya. Para operator Arom lainnya ingin agar James membunuh Jihan.Akan tetapi, James tidak melakukannya dan malah menahan Jihan di area eksperimen. James bahkan memerintahkan dokter untuk mengobati luka di tubuh Jihan.James bilang itu semua karena dia ingin mengorek nama pendiri Organisasi Shallon dari mulut Jihan dan satu-satunya cara dia bisa melakukannya hanya dengan mempertahankan Jihan. Para operator lainnya percaya saja pada alasan itu, tetapi tidak deng

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1349

    James tidak menjawab, dia hanya menatap Permana dengan dingin. Tatapannya itu seolah mengatakan bahwa Permana hanya perlu menjalankan perintahnya tanpa banyak beralasan.Permana tidak begitu peduli dengan kepala pelayan yang sudah tua itu. Dia pun mengeluarkan ponselnya dan menelepon mantan kepala pelayan itu.Karena usianya yang sudah sangat lanjut, cucu si mantan kepala pelayan itu yang mengangkat telepon.Permana pun bertanya kepada si kepala pelayan tentang Veransa, tetapi lelaki tua itu malah bicara omong kosong dan membuat James tidak sabar.Permana takut James akan terbawa amarah, jadi dia berseru dengan kencang, "Halo! Paman Buno! Bisa dengar suaraku dengan jelas nggak? Kalau bisa, tolong beri tahu aku kenapa kakekku mengadopsi Veransa?""Hah? Kamu bilang apa? Aku nggak kedengaran ..." jawab Paman Buno dengan suara yang agak gemetar dan sedikit tidak jelas.Permana sontak terdiam.Dia menengadah menatap James. "Gimana kalau nggak usah saja?"James merebut ponsel itu dari tangan

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1350

    Permana benar-benar tidak paham. Yang jelas, saat ini dia belum terbawa emosi dan masih bisa membujuk James dengan kepala dingin."Di bawah kepemimpinan Jihan, Organisasi Shallon yang sekarang nggak asal membunuh orang yang nggak bersalah. Mereka juga nggak mengurusi dendam pribadi. Yang mereka lakukan itu cuma melenyapkan para pebisnis kotor.""Kita 'kan juga kadang mengirimkan undangan kepada pebisnis-pebisnis kotor itu untuk menghukum mereka dengan sengaja? Menurutku, kita nggak usah memperpanjang masalah ini. Gimana?""Nggak bisa!"Dibandingkan Permana, James jauh lebih membenci Organisasi Shallon. Waktu itu dia menyaksikannya sendiri, jadi mana mungkin dia memaafkan mereka begitu saja!"Tuan ....""Kalau kamu masih berani-beraninya mencoba membujukku lagi, aku nggak akan segan-segan terhadapmu."Permana sontak terdiam. Aturan Medan Hitam adalah siapa pun yang sudah bergabung dengan Medan Hitam dilarang membela anggota Organisasi Shallon yang ditemui atau akan dikirim ke area ekspe

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1351

    Pria dan wanita memiliki sudut pandang yang berbeda terkait hubungan. Andrew tidak bisa benar-benar memahami sudut pandang Wina, jadi dia menyahut."Yah, aku sih nggak tahu apa yang Nenek Ishara pikirkan saat itu. Kalau kamu ingin tahu persis kenapa, ayo pulang denganku dan langsung tanya saja ke Kakek."Wina mengembalikan laporan itu kepada Andrew. "Tuan Muda Andrew, terima kasih banyak sudah mau menemuiku dan memberitahuku kisah hidup ibuku. Mulai sekarang, nama keluarga ibuku bisa diganti ke yang seharusnya."Ekspresi Andrew sontak menjadi lebih kaku. "Wina, aku melakukan tes DNA untukmu bukan semata supaya kamu tahu kisah hidup ibumu, tapi karena aku juga ingin mengajakmu kembali ke Keluarga Ivoron sebagai putri sulung.""Terima kasih atas niat baikmu, tapi aku sudah punya rumah sendiri sekarang," jawab Wina sambil tersenyum.Andrew pun mengikuti arah pandangan Wina yang tertuju ke perut wanita itu. "Walaupun kamu sudah menikah, itu nggak berarti sudah terlambat untuk mengakui Kelu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1352

    Fred menjawab dengan tawa yang anggun, lalu menoleh menatap si cucu pertama yang berjalan menghampiri dengan ekspresi serius itu. "Kak, dengar nggak bagaimana adik kita memuji ketampananku?"Cale yang memang memiliki pembawaan serius itu pun terlihat makin acuh tidak acuh saat menghadapi Fred yang terkesan sedang tidak menyombongkan diri itu. "Kamu duluan yang menyinggung topik itu, bukan dia sendiri yang membahas."Fred menatap Cale dengan kesan "dasar kamu ini picik sekali", lalu menoleh menatap Wina lagi. "Wina, Andrew bilang kamu nggak mau ikut dengannya kembali ke Keluarga Ivoron. Apa aku boleh tahu kenapa?"Wina menyentuh perutnya. "Karena sekarang aku punya anak dan rumahku sendiri, jadi kuputuskan aku nggak akan kembali ke Keluarga Ivoron. Aku sudah merasa senang mengetahui kalau kalian adalah keluargaku."Fred memandangi perut Wina dengan sangat lembut. "Oh, ternyata kamu lagi hamil. Selamat ya, kamu akan menjadi seorang ibu."Wina tersenyum kecil membayangkan anak dalam perut

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1353

    Belum sempat Jefri menyuarakan amarahnya, Sara meraih lengan Jefri dan menjulurkan kepalanya yang kecil dari arah belakang. "Jadi ... apa berita tentangmu dan rekan aktingmu itu benar?"Fred mengusap-usap hidungnya. "Coba tebak ...."Sara mengiakan. Fred pun menjetikkan jarinya dengan puas. "Ya, tebakanmu tepat sekali!"Setelah itu, Fred menatap Jefri. "Omong-omong, suamimu ganteng banget. Tipeku sekali."Sara hendak bertanya bagaimana Fred tahu Jefri adalah suaminya, tetapi dia menyadari lirikan Fred ke arah perutnya. Setelah itu, Fred pun berjalan meninggalkan kamar rawat dengan tenang.Fred menyusul Cale dan Andrew, lalu berbalik dan mengedipkan mata pada Jefri. "Oh, adik sepupuku, Wina, punya nomorku, jadi jangan lupa meneleponku.""Dasar orang gila!" umpat Jefri, rasanya dia mau muntah saking merasa jijiknya dengan Fred."Sayang, aku nggak keberatan kok kalau kamu bersama dengannya," timpal Sara dengan ekspresi yang terlihat sangat berbaik hati."Apanya yang bersama!" maki Jefri d

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1354

    Wina menatap Sara dan menyadari sorot tatapan Sara yang mempertanyakan hal yang sama dengan Jefri. Wina pun menurunkan pandangannya, lalu menjawab, "Kita lihat saja nanti setelah dia pulang."Jefri menyadari maksud tersirat dalam ucapan Wina, dia pun langsung tersenyum. "Kak Wina memang baik banget. Sini kukasih sup lebih banyak."Jefri mengisi mangkuk sup, lalu meletakkannya ke atas meja di depan Wina.Belum sempat Wina menyesap sup itu, Jodie sudah keburu memasuki kamar rawatnya. "Tadi aku ketemu ketiga tuan muda dari Keluarga Ivoron di bawah. Apa mereka ke sini buat menyampaikan hasil tes DNA-nya?"Wina mengiyakan dan Jodie sudah bisa menduga apa hasilnya. Dia pun bertanya dengan bingung, "Kok Tuan James bisa curiga kamu mirip dengan kekasihnya?"Wina mengambil alih sendok supnya dari tangan Sara sambil menjawab, "Waktu itu aku mengambil alih proyek kakakku dan bertemu dengan Tuan James. Setelah itu, dia menyelidiki tentangku dan bilang kalau aku mirip kekasihnya."Wina menjelaskan

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1355

    Wina refleks menutupi wajahnya yang merah terbakar dan terasa nyeri.Sara bergegas mendekat, lalu memeluk Wina untuk melindungi adiknya.Jefri mendorong mangkuk bubur dari tangan Cessa dengan sangat cepat, sementara Jodie mencengkeram pergelangan tangan Cessa."Kamu ngapain sih!"Jodie mengernyit menatap Cessa yang sudah dibutakan oleh amarah."Jihan nggak pernah memaksa Zeno menggantikan posisinya, Zeno sendiri yang mengajukan diri! Kalau kamu mau menyalahkan seseorang, salahkan Jihan! Kenapa kamu malah melampiaskannya pada Wina!"Cessa yang sudah kehilangan akal sehatnya pun sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan Jodie. Dia mendorong Jodie menjauh dengan seperti orang kesetanan.Luka tembakan Jodie belum pulih. Dorongan itu membuat lukanya terasa tertarik, rasanya begitu menyakitkan sampai-sampai Jodie nyaris pingsan.Jodie pun berpegangan pada meja untuk menstabilkan tubuhnya, tetapi dia tidak sanggup berbicara untuk sesaat karena rasa sakit dari luka tembakannya."Suami

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status