Share

Bab 1257

Penulis: Coklat Panas
Tatapan Wina yang terlihat polos membuat James berpikir Wina memang tidak tahu apa-apa, dia pun berhenti bertanya lalu mengangkat cangkir kopinya, berjalan mengitari meja, duduk di kursi, kemudian menatap Wina yang duduk di seberangnya.

"Nona Vera, aku mau membangun rumah bangsawan."

Akhirnya mereka mulai bekerja, Wina membuka buku catatannya dan mulai mencatat.

"Silakan jelaskan lebih detail Tuan James."

James mendeskripsikan teman lamanya sesuai ingatannya pada Wina.

"Aku mau sebuah rumah berwarna putih dan bergaya Enoa, punya taman yang penuh dengan bunga tulip. Aku mau bangun jembatan lengkung kecil dan di bawahnya ada kolam ikan. Bagian belakangnya ada taman buah-buahan."

Awalnya Wina pikir dia akan diminta merancang sebuah bangunan komersial yang sulit, tidak disangka ternyata permintaan James hanya sebuah rumah tinggal yang sederhana.

"Tuan James, kamu bisa menyewa seorang arsitek biasa untuk mendesain bangunan seperti ini. Kenapa Tuan mencariku?"

Selain itu, James meminta Vera
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1258

    "Aku nggak punya hubungan apa pun dengannya.""Kenapa bertanya seperti itu?" tanya Wina berpura-pura tenang untuk menyembunyikan rasa paniknya."Aku curiga kamu adalah istri Pak Jihan yang selalu misterius itu," jawab Andrew dengan jujur.Masalahnya, kenapa istri yang misterius itu selalu saja menghindar bertemu dengan Andrew?Andrew tidak mengerti, tetapi Wina juga tidak mau memberitahunya. "Kalau memang aku ini istrinya, untuk apa juga aku masih menjalankan proyek ke luar begini? Sudah pasti aku akan duduk manis di rumah dan menikmati jadi istri orang kaya."Andrew pun tertawa dan memutuskan untuk tidak bertanya lebih lanjut. "Tolong jangan masukkan pertanyaanku ke dalam hati, Nona Vera. Aku cuma penasaran karena aku merasa sosokmu dari belakang agak mirip dengannya.""Ya, nggak apa-apa," jawab Wina sambil ikut tersenyum, ekspresinya tetap terlihat biasa saja."Biar kuantar kalian keluar," kata Andrew sambil membuat gestur mempersilakan.Wina mengangguk. "Oke."Setelah mengantar Wina

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1259

    Setelah keluar dari rumah Keluarga Ivoron, Wina langsung menuju mobil Jihan.Begitu masuk, dia langsung memeluk pinggang Jihan dan menempel di dada Jihan. Wina menghirup aroma tubuh Jihan yang familier, sekujur tubuhnya yang semula tegang perlahan menjadi lebih rileks."Sayang, waktu itu Andrew melihat punggungku. Sekarang dia mulai mencurigaiku."Jihan balas merangkul pinggang Wina dan menggendongnya dari samping, lalu memangku istrinya itu."Jangan takut."Ucapan Jihan itu langsung membuat Wina yang takut identitasnya ketahuan kembali tenang.Dia mengangkat dagunya sementara Jihan menundukkan kepalanya, bibir mereka pun bersentuhan.Jihan tersenyum kecil, sedangkan Wina tersenyum bahagia."Kebetulan sekali."Jihan pun menengadah menatap kursi di barisan depan.Begitu menyadari tatapan Jihan dari kaca spion, si sopir langsung menurunkan kaca pemisah dengan kursi belakang.Sam yang duduk di kursi di samping pengemudi dan terhalang oleh kaca pemisah itu pun memutar bola matanya sebanyak

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1260

    Begitu mendengar kata "pergi", rasanya jantung Wina sudah seperti berhenti berdetak selama sepersekian detik. "Mau ke mana?"Jihan mengusap wajah Wina, rasanya dia tidak ingin berpisah. "Nanti kukasih tahu pas sudah pulang."Jihan merasa tidak nyaman untuk memberi tahu Wina karena ada pihak luar bersama mereka di dalam mobil. Wina langsung menduga ini ada hubungannya dengan Organisasi Shallon, jadi dia tidak berkomentar apa-apa.Wina jarang sekali diam seribu bahasa setelah mereka menikah, ini adalah kali pertama. Begitu Jihan bilang akan pergi, Wina langsung memasang benteng di sekelilingnya seolah-olah Jihan berniat meninggalkannya.Reaksi Wina ini membuat Jihan jadi merasa agak gelisah. Dia pun menarik ujung pakaian Wina. "Wina ...."Namun, Wina mengabaikan Jihan. Dia menoleh menatap ke luar jendela mobil. Saat ini, cuma ada rasa takut yang memenuhi benaknya. Wina memang tidak tahu apa misi dari Organisasi Shallon, tetapi dia tahu bahwa sesuatu yang bersifat sangat rahasia pasti uju

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1261

    Wina tidak tahu seberapa dalam pemikiran Jihan, dia cuma mengkhawatirkan keselamatan suaminya. "Sebelumnya kamu cuma butuh satu dua hari untuk menunaikan misimu, tapi kali ini sampai sebulan. Pasti misimu kali ini berbahaya banget, 'kan?""Ya, sedikit, tapi kamu harus percaya padaku kalau aku nggak akan kenapa-kenapa," hibur Jihan dengan tenang."Kalau gitu, ajak aku sekalian," sahut Wina dengan tidak percaya."Wina, nggak etis mengajakmu di saat yang ada di sekelilingku semuanya laki-laki," jawab Jihan sambil mengelus rambut Wina dengan tidak berdaya.Wina juga tahu Jihan tidak mungkin mengajaknya ikut serta, dia cuma mengutarakan keegoisannya.Namun, Wina juga sadar dia tidak bisa membiarkan keegoisannya mempersulit Jihan.Tubuh Wina jadi terasa agak lemas. Dia mencengkeram kerah kemeja Jihan, lalu menempelkan pipinya di dada Jihan. "Aku nggak berguna banget, ya."Wina tidak bisa membantu Jihan, dia cuma bisa tinggal di rumah dan menjadi istri manja yang menunggu suaminya pulang."Hi

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1262

    Berkat penghiburan dari Jihan, Wina pun menangis hingga jatuh tertidur. Dia bermimpi Jihan yang berlumuran darah berjalan melewatinya. Wina berusaha sebisa mungkin untuk menangkap Jihan, tetapi dia bahkan tidak mampu menyentuh sudut pakaian Jihan ....Wina sontak terbangun dari mimpi buruknya. Begitu membuka matanya dan tidak melihat sosok Jihan, jantungnya langsung terasa seperti berhenti berdetak sesaat. Apa secepat itu Jihan pergi? Tanpa mengucapkan selamat tinggal kepadanya atau memeluknya? Jihan pergi begitu saja?"Jihan!"Bukannya Jihan bilang baru akan pergi sepuluh hari lagi? Kenapa sosoknya sudah lenyap dari pandangan secepat ini!Wina menyibakkan selimutnya dengan gelisah, dia segera menurunkan kakinya dari atas kasur. Namun, sebelum kakinya menyentuh lantai, seorang pria yang tampak berwibawa dan bermartabat pun masuk ke kamar dan bergegas menghampiri Wina. Pria itu mengulurkan tangannya untuk menopang kaki Wina dan meletakkannya kembali ke atas tempat tidur."Lantainya ding

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1263

    Hujan baru berhenti turun keesokan paginya.Jihan menunduk menatap Wina yang berada dalam pelukannya selama beberapa saat, lalu perlahan melepaskan Wina.Jihan pikir Wina sedang tidur, jadi dia menyibakkan selimut dan mengambil pakaiannya, lalu berjalan keluar dengan tenang ....Wina yang sedang berbaring miring di atas tempat tidur pun membuka matanya dan menatap punggung Jihan yang tinggi dan tegap ....Wina bisa mendengar Jihan menyuruh Paman Rudi untuk menjaganya baik-baik, Jihan juga menyuruh Alta untuk melindunginya. Wina juga mendengar Jihan melarang Gisel curi-curi memakan makanan ringan, sekaligus mengingatkan Gisel untuk patuh kepada Wina ....Wina tahu Jihan sedang mengucapkan kata-kata terakhir. Namun, sekarang dia jauh lebih tenang dibandingkan saat dia sibuk menangis dan merajuk sepuluh hari yang lalu. Sepertinya, Wina sudah bisa menerima kenyataan bahwa Jihan akan pergi.Wina berbaring dalam diam selama beberapa saat, lalu mencari tumpuan dan memaksakan tubuhnya yang ter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1264

    Jefri segera mengikuti Jihan ke ruang kerja sambil mengernyit. Dia duduk berhadapan dengan Jihan di meja kerja, lalu Jihan membuka laci dan menyerahkan dua lembar amplop kepada Jefri."Kalau aku nggak kembali dalam sebulan, berikan surat ini kepada Wina."Amplop itu berwarna merah muda, di dalamnya ada surat yang Jihan tulis sendiri. Jefri tidak tahu apa isinya. Dia hanya mengulurkan tangannya mengambil amplop itu, lalu menengadah dan menatap Jihan dengan bingung."Kak Jihan mau ke mana?"Jihan meremas amplop putih yang dia pegang seolah sedang ragu, lama sekali dia tidak memberikan jawaban apa pun. Saat Jefri hendak bertanya lagi, Jihan tiba-tiba menyerahkan amplop itu kepada Jefri seolah-olah sudah memantapkan hati."Kalau aku nggak kembali dalam tiga bulan, berikan surat ini kepada Ivan."Tentu saja Jefri tahu hubungan antara Ivan dan Wina. Kenapa Jihan mendadak menyebut soal Jihan dan meninggalkan surat? Bahkan orang bodoh sekalipun tahu bahwa Jihan sedang meninggalkan Kata-kata te

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1265

    Jihan berjalan menuruni tangga berbentuk spiral dan melihat Wina berdiri termangu di ruang makan. Dia segera berjalan mendekat dan mengambil panci sup itu dari tangan Wina. "Sayang, mulai sekarang biar para pelayan saja yang melakukan hal semacam ini. Kamu nggak usah menyajikan sendiri, nanti tanganmu bisa terbakar."Nada suara Jihan yang penuh kasih sayang dan lembut itu menyentuh hati Wina. Wina menahan rasa tidak rela yang tumbuh dalam hatinya, lalu mengiakan dengan patuh, "Oke ...."Jihan meletakkan panci sup, ekor matanya menyadari kehadiran Vian dan Valeria. Gerakan Jihan terhenti sesaat, lalu dia menggenggam tangan Wina sambil berkata, "Wina, aku harus pergi. Kamu ... baik-baik ya di rumah."Wina pikir dia sudah siap, tetapi begitu mendengar kata-kata Jihan, matanya tetap saja berkaca-kaca.Wina tidak ingin Jihan melihat air matanya, jadi dia segera menunjuk ke arah piring di atas meja dan memalingkan pandangannya. "Sayang, aku sengaja masak itu buatmu. Kamu makan dulu baru perg

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status