Share

Bab 1066

Sandy terang-terangan mengakui ambisinya dan membuat Jihan menyeringai kecil.

"Meskipun kamu begitu ingin mendapatkan penghargaan kedokteran, sayang sekali, aku nggak membiarkanmu mendapatkannya."

Kata-kata kejam seperti itu membuat wajah Sandy memerah karena marah.

"Apa hakmu melakukan itu!"

Jihan mengangkat tangannya, pisau di tangannya langsung berkilau karena tepat di bawah cahaya.

"Karena hidup, mati dan masa depanmu ada di tanganku."

Cahaya yang terpantul dari pisau itu masuk ke Sandy, menyebabkan dia secara refleks menutup mata.

Begitu matanya tertutup, Sandy dapat merasakan pergelangan tangannya digores pisau.

Setelah dia membuka mata, dia pun melihat darah merah cerah muncrat dari kulit pergelangan tangannya.

Sementara orang yang menggores sama sekali tidak berkedip saat melihat darah tersebut. Dia seolah-olah tidak peduli akan nyawa Sandy.

Sandy seketika ketakutan. Dia awalnya mengira Jihan hanya mengancamnya, tidak akan serius melakukannya.

Menyaksikan ini, Riko juga ketakut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status