Share

Bab 40~Terluka~

Author: Giana
last update Last Updated: 2025-03-31 09:08:35

Ziandra menyandarkan kepalanya di jendela mobil, matanya menatap lampu-lampu jalan yang berpendar di tengah kota. Devan menyetir dengan satu tangan di kemudi, sementara tangan satunya menopang dagu.

“Turunkan aku di tikungan sebelum apartemen,” ujar Ziandra tiba-tiba.

Devan meliriknya sekilas, tapi tak langsung menjawab. “Kenapa? Apartemen Angga ‘kan tidak jauh lagi?”

Ziandra menghela napas. “Aku tidak ingin Angga salah paham kalau melihatku turun dari mobilmu.”

Devan terdiam sesaat, lalu mengangguk pelan. Ia tahu ini bukan tentang malu atau takut. Ziandra hanya ingin menjaga hubungan rumah tangganya tetap baik. Sementara itu, ia sendiri sadar bahwa setelah ini, kebersamaan mereka mungkin akan berakhir. Ziandra takkan lagi duduk di sebelahnya, tertawa kecil mendengar leluconnya, atau menatapnya tanpa rasa curiga seperti tadi.

Dan entah kenapa, itu terasa menyebalkan.

Namun, Devan bukan seseorang yang

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 41~Mulai Mengerti~

    Ziandra berbaring miring membelakangi sisi kasur Angga. Matanya terbuka, menatap kosong ke arah jendela kamar yang sedikit terbuka, membiarkan angin malam masuk dengan lembut. Ia tak bisa tidur. Pikirannya masih dipenuhi bayangan percakapan mereka di ruang tamu tadi.Beberapa menit berlalu dalam keheningan sebelum ia merasakan kasur di belakangnya sedikit turun, pertanda seseorang baru saja duduk di sana. Ziandra tak perlu menoleh untuk tahu siapa itu, pasti Angga.Ia mendengar tarikan napas berat dari pria itu, sebelum merasakan pergerakan di belakangnya. Angga mendekat, dan Ziandra buru-buru menutup matanya rapat-rapat, berpura-pura sudah tertidur.Angga diam sejenak, seakan memastikan apakah istrinya benar-benar sudah terlelap. Perlahan, ia berselonjor di atas kasur, menyandarkan kepalanya pada kepala ranjang. Keheningan menyelimuti kamar, hanya suara napas mereka yang terdengar samar.Lalu, dengan gerakan hati-hati, jemari Angga bergerak mengusap ramb

    Last Updated : 2025-04-01
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 42~Menjadi Lebih Baik~

    Suasana di dalam mobil terasa lebih ringan dibanding kemarin. Angga menyetir dengan fokus, sesekali melirik Ziandra yang duduk di sampingnya. Perempuan itu tampak tenang, berbeda dengan semalam yang penuh kebisuan dan ketegangan.Angga akhirnya membuka suara. “Kenapa?”Ziandra menoleh. “Kenapa apanya?”Angga menghela napas, lalu sekilas meliriknya sebelum kembali menatap jalanan. “Kenapa pagi ini kau bersikap hangat padaku? Padahal semalam kita ....” Ia menggantungkan kalimatnya, seolah enggan mengingat kembali ketegangan yang terjadi.Ziandra tersenyum kecil, lalu menatap keluar jendela. “Aku belum tidur semalam,” katanya pelan.Angga mengernyit. “Apa?”Ziandra menarik napas dalam sebelum melanjutkan. “Aku mendengar semua yang kau katakan semalam, Angga.”Pria itu terdiam. Tangannya yang menggenggam setir sedikit mengencang.“Aku tahu kau lelah, tahu

    Last Updated : 2025-04-02
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 43~Permainan Devan~

    Devan menyilangkan tangan di depan dada. “Aku memang sengaja mengajakmu makan malam waktu itu.”Ziandra menegang.Devan melanjutkan dengan nada puas, “Saat itu, aku melihat Angga membeli bunga.”Ziandra terkejut mendengarnya. Kenapa Devan melakukan hal itu? Apa motifnya? Ziandra tak mengerti.“Bunga itu sudah jelas pasti untukmu. Jadi kupikir, kenapa tidak sedikit mengganggunya? Aku ingin melihat bagaimana reaksinya jika ia tiba-tiba melihat istrinya sendiri bersama musuhnya.” Devan menambahkan, matanya berbinar meremehkan seolah menikmati keterkejutan Ziandra.Ziandra mengepalkan tangannya. Devan sudah tahu akan ada efeknya bagi hubungan Angga dan dirinya, tetapi tetap melakukannya demi kepuasan pribadi.Devan mendekat, suaranya mengecil, “Kau tahu apa yang paling menarik dari semua ini, Ziandra?”Ziandra tetap diam, menunggu kelanjutan kata-katanya.“Dia terlihat sangat cemburu,” ucap Devan dengan nada puas. “Dan aku menikmati melihatnya kehilangan kendali.”Devan setelah menurunkan

    Last Updated : 2025-04-03
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 44~Keputusan Mutlak~

    Angga menegang. “Apa?”“Atau setidaknya, bersikap biasa saja padanya.” Pak Yuda menatap putranya dalam-dalam. “Jangan biarkan Devan berpikir kau terlalu mencintai istrimu. Jika dia menangkap itu, dia akan memanfaatkannya sebagai senjata untuk menjatuhkanmu.”Angga mengepalkan tangannya erat. “Aku tidak akan menceraikan Ziandra.”Pak Yuda menghela napas. “Aku tahu kau akan bilang begitu.”Hening sejenak.Pak Yuda bangkit dari kursinya, berjalan mendekati jendela besar di belakang meja. “Aku hanya ingin kau selalu waspada dan jangan lengah. Jangan biarkan Devan mengendalikanmu karena perasaan cinta butamu pada Ziandra.”Angga tetap diam, tapi di dalam kepalanya, ia sudah bertekad.Ziandra adalah miliknya, seutuhnya. Dan tidak akan ada seorang pun—terutama Devan—yang bisa mengambilnya.*****Ziandra melangkah keluar dari aula rapat dengan ha

    Last Updated : 2025-04-04
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 45~Penyebar Fitnah~

    Ziandra sedang di pantry dapur kantor untuk membuat minuman untuknya sendiri dan juga kopi untuk Angga yang sedang berkutat sibuk di ruangannya. Hampir 2 jam lebih Angga belum keluar dari ruangannya, dan itu cukup membuatnya agak khawatir. Untuk itu ia sengaja membuatkan kopi sebagai alasan masuk ke ruangannya, sekedar mengecek keadaan Angga di dalam.Tapi saat sedang santai mengaduk kopi, beberapa karyawan wanita berdatangan untuk istirahat di dapur. Mereka tidak menyadari keberadaan Ziandra dan menganggapnya sebagai karyawan divisi lain. Mereka dengan santai duduk di kursi yang memang disediakan untuk para karyawan yang ingin menikmati kopinya di sana.“Kau sudah dengar gosipnya juga, kan?”Salah satu dari mereka mulai bicara. Suaranya terdengar sinis.“Iya, aku tak sangka bahwa Ziandra akan melakukan hal itu. Pantas saja dia diangkat jadi sekretaris dalam waktu sangat cepat, dan malah dinikahi oleh Pak Angga, atasannya sendiri.”

    Last Updated : 2025-04-05
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 46~Perhatian~

    Ziandra masih berdiri dengan napas memburu, emosinya belum juga reda setelah kejadian barusan. Liona pergi dengan wajah merah padam, tapi Ziandra tahu bahwa wanita itu tidak akan diam begitu saja. Tak hanya Liona, tapi hampir semua orang yang ada di sana juga sudah menyingkir, tak ingin kena amuk oleh Ziandra sama seperti Liona.Di sisi lain, Elden masih berdiri di tempatnya, menatapnya dengan ekspresi yang sulit ditebak. Bukan senyum mengejek, bukan juga tatapan yang bermaksud menenangkan—hanya sekedar menatap, seolah sedang menilai sesuatu.“Sudah puas melabraknya?” suara Elden akhirnya terdengar, datar tapi sarat makna.Ziandra mendengus, merapikan lengan bajunya yang tadi terangkat saat bertengkar. “Seharusnya aku menamparnya sekalian.”Elden mengangkat alis, lalu tanpa peringatan meraih pergelangan tangan Ziandra. “Ikut aku.”Ziandra sontak menepis tangannya. “Apa-apaan kau? Aku tidak ada urusan

    Last Updated : 2025-04-06
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 47~Sedikit Tidak Nyaman~

    Angga berjalan dengan langkah cepat, matanya melirik ke segala arah sambil mencoba mencari-cari sosok Ziandra. Ia baru saja mendengar kabar bahwa Ziandra terlibat keributan dengan salah satu karyawan di dapur kantor, namun entah mengapa, meski sudah menanyakan ke beberapa orang, tak ada yang tahu pasti di mana keberadaannya sekarang. Keresahan mulai menyelimuti pikirannya.Ketika ia melangkah melewati sudut gedung, langkahnya terhenti sejenak. Di sana, ia melihat Elden sedang berdiri dengan ekspresi lesu.Angga mendekatinya, dan tanpa basa-basi bertanya. “Elden, kau lihat Ziandra?”Elden menatap Angga sejenak, tidak banyak bicara, hanya mengangguk pelan. “Dia ada di rooftop,” jawabnya singkat.Angga mengernyit bingung mendengar jawaban itu. “Rooftop? Kenapa dia di sana? Apa yang terjadi?”Elden tidak memberi jawaban lebih lanjut, malah berbalik dan berjalan menjauh, tampak seolah ingin menghindari percakapan lebi

    Last Updated : 2025-04-07
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 48~Ancaman yang Menggantung~

    Ziandra melangkah keluar gedung dengan langkah sedikit lebih cepat dari biasanya. Begitu melihat mobil Angga yang terparkir di dekat pintu masuk, ia segera masuk dan duduk di kursi penumpang. Namun, alih-alih bersikap santai seperti biasa, tubuhnya terasa sedikit kaku.Angga yang duduk di kursi pengemudi langsung menyadari perubahan sikapnya. Ia menoleh sekilas sebelum menyalakan mesin mobil. “Ada apa? Kau terlihat melamun,” tanyanya dengan nada lembut, tapi penuh perhatian.Ziandra menggigit bibirnya, menimbang apakah ia harus menceritakan pertemuannya dengan Liona atau tidak. Tapi setelah menghela napas panjang, ia akhirnya memilih untuk jujur.“Aku sempat bertemu dengan Liona di lobi kantor,” ujarnya pelan. “Dia ... mengancamku. Katanya dia akan merebut apa yang aku miliki saat ini.”Kening Angga berkerut. “Apa maksudnya?”Ziandra menggeleng, mencoba menepis keresahan yang tiba-tiba menyergapnya. &

    Last Updated : 2025-04-08

Latest chapter

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 62~Keadilan kecil~

    “Aku tidak setuju dengan keputusanmu. Bagaimana kau tega memperlakukan Devan seperti itu? Dia juga anakmu. Kau harus adil dengan kedua anakmu tanpa pilih kasih.” Vidia langsung menyanggah dengan keras atas keputusan suaminya.Angga berdiri dengan santai, menatap dengan senyum remeh ke arah Vidia sebelum membungkuk hormat ke ayahnya untuk pamit.“Tentu saja perlakuan kami harus berbeda. Yang satu anak sah, sedangkan satunya tak lebih dari anak perebut suami orang.”Angga dengan sengaja menyindir saat berjalan di belakang kursi Vidia. Tentu saja itu membuatnya langsung tersinggung marah.Vidia dengan mata terbelalak merah, berdiri dan berbalik untuk menatap Angga yang bahkan tak mempedulikannya. Angga tetap berjalan pongah, keluar dari rumah ayahnya.“Sayang, kau tak dengar ucapannya Angga barusan? Dia menghinaku dengan begitu kejam.” Vidia mengadu dengan wajah tersinggung kesal.Yuda menatapnya sekilas. “Yang dikatakan Angga memang benar.”Vidia langsung terdiam seketika mendengar ucap

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 61~Ayahnya Kembali~

    Angga akhirnya bisa sedikit bernapas lega ketika mendengar kabar dari orang kepercayaannya bahwa ayahnya akan pulang. Setelah berjibaku dengan masalah pelik sebulan lebih akibat ulah Devan, akhirnya ia akan bebas. Ia akan langsung menemui ayahnya untuk mendapatkan kejelasan.Karena tidak mau Vidia makin menghasut ayahnya, Angga harus bertindak cepat ketika ada kesempatan. Ia buru-buru keluar dari ruang kerjanya sambil memakai jas yang sebelumnya sudah dilepas olehnya.Ziandra yang ada di luar ruangan, ketika melihat Angga keluar tampak tergesa, segera menghampirinya.“Mau ke mana? Kau terlihat buru-buru sekali, padahal kita baru tiba di kantor beberapa menit yang lalu.” Ziandra tampak khawatir, tak mau suaminya menyembunyikan apapun darinya.Angga menoleh sekilas. Langkah kaki yang awalnya lebar dan tergesa, kini mulai melambat. Saat di depan lift, Angga berbalik menghadap Ziandra.“Aku akan menemui Ayah. Dia baru saja pulang dari liburannya. Kau doakan aku agar bisa mendapat hasil me

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 60~Peralihan yang Sulit~

    Sebulan kemudian....Sudah hampir seminggu lamanya Elden bekerja sebagai buruh harian di sebuah pabrik pengemasan di kawasan industri dekat tempat tinggalnya. Hari-harinya kini diisi dengan rutinitas monoton: bangun sebelum matahari terbit, menempuh perjalanan dengan berjalan kaki karena ongkos transportasi terlalu mahal, lalu berdiri berjam-jam di depan mesin yang menderu tanpa henti.Tubuhnya mulai terbiasa dengan rasa pegal, tetapi tidak dengan rasa lelah yang menggerogoti harga dirinya.Ia yang sebelumnya bekerja di perusahaan besar milik keluarga Angga membuatnya disegani oleh orang-orang di sekitar rumahnya, bahkan para teman alumni sekolah juga. Namun kini, ia tak lebih dari seorang pria yang bekerja serabutan untuk mencukupi hidupnya.Pulang malam itu, Elden duduk di lantai kosannya yang sempit dan lembap. Makanan instan sudah jadi teman setianya selama beberapa hari terakhir. Ia membuka ponselnya, mengecek pesan—masih tidak ada kabar dari Ziandra maupun perusahaan. Bahkan taw

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 59~Pemecatan~

    Angga melangkah mendekat dengan langkah lambat, setiap jejaknya seolah menggema dalam keheningan yang mencekam.“Kenapa kau ada di sini bersama Elden?” tanyanya, datar. Sudah jelas itu ditujukan pada Ziandra karena hanya ada mereka bertiga di sana.Ziandra membuka mulut, ingin menjelaskan. Namun, suaranya tercekat. Ia tahu, dalam posisi seperti ini, penjelasan sering kali terdengar seperti pembelaan yang lemah. Ia mencoba menatap mata Angga, tetapi pria itu malah memalingkan pandangannya ke Elden.“Dan kau,” lanjut Angga, nadanya naik satu oktaf. “Sudah kuperingatkan untuk jangan lagi mendekati Ziandra! Sepertinya kau memang meremehkan atasanmu ini, kan? Kau pikir aku main-main dengan ancamanku jika sampai kau mengganggu istriku lagi?”Elden menggeleng cepat. “Kau salah paham. Aku hanya—”“Cukup.” Angga memotong, suaranya tajam. “Mulai sekarang, kau bukan lagi bagian dari perusahaan ini. Kau kupecat, Elden.”Angga lalu beralih menatap ke arah Ziandra lagi.“Aku ini suamimu, tapi kau m

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 58~Jangan Bersikap Peduli~

    Ziandra mendengus lirih ketika menerima telepon dari Elden. Pria itu tiba-tiba mengajaknya bertemu secepatnya, dengan alasan ada hal penting yang harus dibicarakan. Namun, sebelum sempat menolak, sambungan sudah lebih dulu terputus.Ia menghela napas pelan, menatap layar ponselnya beberapa detik sebelum meletakkannya di pangkuan. Sekilas, pandangannya berpindah ke Angga yang tengah menyetir dengan tatapan serius. Suaminya itu jelas sedang tidak tenang—sorot matanya kosong, rahangnya mengeras, dan tangannya menggenggam kemudi dengan kencang.Dengan gerakan hati-hati, Ziandra menggenggam tangan Angga yang bebas. Ia tidak mengatakan apa-apa, hanya ingin menyalurkan sedikit ketenangan lewat sentuhan hangat itu.Angga menoleh sekilas, menaikkan sebelah alisnya. “Ada apa?”Ziandra membuka mulut, ingin meminta izin kalau nanti akan bertemu Elden sebentar untuk urusan penting. Tapi mulutnya serasa terkunci, ia terdiam. Melihat raut letih Angga membuatnya mengurungkan niat bicara. Ia tahu, uca

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 57~Tidak Bisa Bertemu~

    Angga menggeram pelan, lalu kembali mengeluarkan ponsel dari sakunya. Satu kali lagi, ia mencoba menelepon ayahnya. Jari-jarinya menekan tombol cepat dengan gerakan tepat dan penuh amarah. Dada masih naik turun, rahangnya mengeras.Kali ini sambungan berhasil tersambung.Namun, yang menjawab bukan suara sang ayah.[“Halo?”]Suaranya lembut, tenang, dan sangat dikenal. Vidia.Angga langsung mendecih tajam, merasa perutnya melilit oleh rasa kesal yang makin mendidih. “Kenapa kau yang menjawab ponsel ayahku? Di mana dia?”[“Ayahmu sedang menikmati waktu bersama denganku. Kami baru saja sarapan, lho.”]“Aku tidak menelepon untuk mendengar omong kosongmu. Berikan telepon ini pada Ayah. Aku ingin bicara langsung dengannya.” Nada Angga tajam, tanpa basa-basi.[“Ayahmu sekarang sedang beristirahat dan tidak bisa diganggu.”]“Tidak mungkin,” desis Angga. “Dia pasti bisa bicara. Kau hanya sengaja menjauhkannya dariku.”Terdengar helaan napas malas dari seberang. [“Kalau kau terlalu sibuk menaru

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 56~Disokong Oleh Lawan~

    Pagi itu terasa biasa saja—hangat, tenang, dan penuh semangat. Setidaknya begitu yang dirasakan Angga dan Ziandra saat melangkah beriringan memasuki lobi kantor. Saling tersenyum kecil, menyapa beberapa staf yang membalas dengan tatapan lega, seolah menyambut kembalinya kedamaian antara keduanya.Namun, langkah mereka terhenti seketika.Di depan lift yang belum juga terbuka, berdiri seseorang dengan postur tegak dan senyum angkuh yang sangat dikenal oleh keduanya. Sosok itu menoleh perlahan—dan saat matanya bertemu dengan milik Ziandra dan Angga, senyum tipisnya makin melebar.“Selamat pagi, Pak Angga, Bu Ziandra.” Suaranya terdengar manis, tapi jelas terasa menusuk.Liona.Ziandra refleks menahan napas. Matanya membelalak, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.Angga pun tidak kalah terkejut. Rahangnya mengeras, tubuhnya langsung menegang.Dengan langkah ringan, Liona mendekati mereka. Ia membungkuk kecil dengan sikap sopan yang dibuat-buat, lalu berdiri tegak kembali dengan ekspres

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 55~Membuka Lembaran Baru~

    Langkah Ziandra pelan memasuki apartemen. Sepi. Lampu ruang tamu menyala redup, menyambutnya dengan kehangatan yang tak ia sangka-sangka. Saat menutup pintu perlahan, matanya langsung menangkap sosok seseorang yang terbaring di sofa—Angga.Laki-laki itu tertidur dalam posisi setengah duduk, tangan kanannya menjuntai ke lantai, sementara ponselnya tergeletak tak jauh dari sana. Napasnya teratur, wajahnya tenang. Untuk sesaat, semua amarah yang sempat menggelayuti hati Ziandra menguap begitu saja.Ia mendekat pelan, berjongkok agar sejajar dengan wajah Angga. Cahaya lembut dari lampu mengenainya dari samping, membuat sorot wajah itu tampak lebih damai dari biasanya.Seperti bayi ... batin Ziandra.Tangan kanan Ziandra terangkat, mengelus pelan pipi Angga yang terasa hangat. Sentuhan itu lembut, seperti menyentuh sesuatu yang rapuh. Ia tersenyum kecil, mengagumi garis wajah suaminya yang—di balik semua kelakuan dan dinginnya sikap—

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 54~Hubungan yang Membaik~

    Setelah percakapan panjang di rooftop, suasana hati Ziandra sedikit lebih ringan. Ia dan Jenna kini bisa saling memandang tanpa beban besar seperti sebelumnya. Mungkin belum benar-benar pulih, tetapi langkah menuju perbaikan sudah dimulai.Saat jam istirahat usai, Ziandra kembali ke ruangannya. Ia duduk di kursi kerja, memandangi layar komputer yang masih menampilkan dokumen yang belum rampung. Jemarinya sempat mengambang di atas keyboard, tapi pikirannya masih belum fokus.Namun, ketika Jenna sengaja lewat ke tempatnya dan mengedipkan mata sambil menunjukkan isyarat akan pulang bersama nanti, seulas senyum tipis akhirnya mengembang di wajahnya. Setidaknya, hari ini tidak sepenuhnya buruk.*****Sementara itu, di ruangannya, Angga hanya bisa memandangi jam dinding yang terasa berjalan lambat. Setiap menit yang berlalu terasa seperti menyiksa. Ia tidak tahu apa yang dipikirkan Ziandra sekarang, apakah hatinya sudah sedikit terbuka, atau justru semakin tert

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status