แชร์

Bab 17~Melawan Perintah~

ผู้เขียน: Giana
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-08 23:39:54

Ziandra terkesiap saat tangannya ditarik dengan kuat. Ia menoleh dan menemukan sepasang mata yang menatapnya tajam. Jenna dan Elden hanya bisa membeku di tempat. "Ayo ikut denganku," suara itu terdengar tegas, tanpa memberi ruang untuk penolakan.

“Ke mana kau akan membawaku?” tanya Ziandra ketika keduanya malah menuju ke parkiran basement kantor.

Angga tetap diam tak menyahut pertanyaan Ziandra. Ia berjalan lebih cepat sambil menggandengnya ketika menemukan mobilnya terparkir tak jauh dari tempatnya berada.

“Masuk! Nanti aku akan jelaskan di dalam perjalanan,” titah Angga membukakan pintu mobil untuk Ziandra.

Ziandra menggeleng pelan, menolak dengan melepaskan gandengan tangan Angga padanya dan ingin kembali masuk ke dalam kantor. “Ini masih jam kerja. Aku tak bisa seenaknya pergi dari kantor,” elaknya.

Baru tiga langkah Ziandra berjalan meninggalkan Angga, pria itu berteriak marah padanya membuat langkahnya langsung berat.

“AKU SUDAH MEMBAYARMU! Kau mengambil uangnya, dan menerima ke
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 18~Deklarasi yang Mengejutkan~

    Ziandra merasa tubuhnya membeku di kursi tempatnya duduk. Perasaan marah serta malu bercampur menjadi satu.Di sebelahnya, Angga langsung mengepalkan tangannya. Rahangnya menegang dan tatapannya berubah lebih tajam dari sebelumnya.“Ayah!” Angga berseru, suaranya bergetar oleh kemarahan yang ditahannya. “Hati-hati dengan ucapanmu!”Pria paruh baya itu mendengus, tidak terpengaruh oleh nada marah putranya. “Kenapa? Aku hanya mengatakan kenyataan. Aku tak buta, Angga. Aku tahu apa yang terjadi kemarin malam, Vidia sudah memberitahuku semuanya.”Angga mengalihkan pandangannya ke Vidia yang duduk dengan wajah tenang. Seolah ia menikmati situasi yang sedang memanas ini. Wanita licik itu tersenyum tipis, lalu berkata dengan nada pura-pura peduli.“Ayahmu hanya khawatir padamu. Kau ini pewaris keluarga Dhanesswara, masa kau mau jatuh ke pelukan wanita yang bahkan tidak bisa menjaga citranya sendiri?”Angga berdiri dari duduknya, membanting tangannya ke meja kaca di depannya hingga terdengar

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-09
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 19~Lebih Dari Perjanjian~

    Ziandra menepis tangan Angga dengan gerakan cepat. “Kau gila! Aku tidak pernah menyetujui ini.”Angga menghela napas, matanya tetap fokus pada jalan di depan mereka. “Kau tahu sendiri, kalau aku tidak mengatakan hal itu, mereka akan tetap merendahkanmu. Mereka juga tidak akan pernah berhenti menekanku untuk segera menikah.”“Tapi bukan begini caranya!” Ziandra meremas ujung blazer yang dikenakannya, frustrasi. “Perjanjian kita hanya aku menjadi kekasih sandiwaramu selama 3 bulan, tidak lebih. Tapi, kau malah mau menikahiku? Bagaimana nanti jika 3 bulannya sudah selesai? Bagaimana kita mengakhiri pernikahan hanya dalam waktu 2 bulan saja? Kujamin orang-orang akan memprolok kita, berpikir bahwa pernikahan ini hanyalah main-main.”Angga tetap tenang, tetapi cengkeraman tangannya pada setir sedikit mengencang. “Apa kau pikir perjanjian ini masih sebatas kontrak di atas kertas?”Jantung Ziandra berdegup lebih cepat. Ada sesuatu dalam nada suara Angga yang membuat dadanya terasa sesak.“Apa

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-10
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 20~Keputusan Menjerat~

    Ziandra tertegun. Dadanya terasa sesak seketika. “Apa?” bisiknya tak percaya.Angga tetap tak bergeming. “Jika kau mundur sekarang, itu berarti kau mengingkari perjanjian kita. Maka, kau juga harus mengembalikan uang yang sudah kuberikan padamu sebagai timbal balik perjanjian yang kau putus ini.”Ziandra menatapnya penuh kemarahan. “Tapi, kau juga mengingkari perjanjian ini. Kontraknya hanya menjadi kekasihmu 3 bulan. Tapi ini, apa? Sebuah pernikahan. Kau benar-benar sudah kelewatan.”Angga tersenyum miring, tetapi tidak ada kebanggaan dalam senyum itu. “Aku hanya memastikan kau tidak pergi dariku. Dan soal perubahan kontrak, aku siap membayar 3 kali lipat. Tapi, bagaimana denganmu? Kau pasti tidak mampu sekedar mengembalikan uang yang kupinjamkan.”Ziandra mengepalkan tangannya. Ia tahu, dirinya tidak punya cukup uang untuk mengembalikannya. Sekarang, ia merasa seperti seekor burung yang terjebak dalam sangkar emas.Angga menyadari bahwa Ziandra tak punya pilihan. Ia kembali melembu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-11
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 21~Minta Tolong~

    “Kau bilang apa barusan? Meminjam uang—padaku?” Ziandra mengulang ucapan Elden dengan alis menukik.Elden mengangguk lemas. “Aku berhutang dan mereka memukuliku karena tak bisa membayarnya. Aku diberi waktu sampai besok untuk melunasinya, apabila tidak kulakukan mereka akan membunuhku. Kumohon, kali ini saja tolong bantu aku. Aku janji akan membayar dan membalas kebaikanmu,” katanya dengan pandangan menghadap ke lantai. Membayangkan jika besok dirinya akan dihajar habis-habisan oleh penagih hutang membuatnya ketakutan.Ziandra menatap sinis ke arah Elden, menahan dirinya sendiri untuk tidak berbelas-kasihan pada pria di sampingnya ini.“Maaf, tapi aku tidak bisa membantumu. Aku tak memiliki uang sebanyak itu. Sebaiknya, kau cari pinjaman ke orang lain selain padaku,” terangnya dengan suara rendah dan nada dingin.Ziandra melihat jam dinding yang sudah menunjuk jam 10 malam. “Ini sudah malam. Aku ingin istirahat, El. Aku tak bermaksud mengusir, tapi sebaiknya kau pergi dari sini.”Elde

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 22~Putus~

    “Kenapa kau menamparku?!” amuk Liona dengan napas memburu kesal.Ziandra mendelik tak suka. “Tentu saja kau pantas mendapatkannya. Bagaimana bisa kau setega itu pada Elden yang jelas-jelas kekasihmu? Kau biarkan dia dihajar oleh penagih hutang,” kecamnya.“Salahkan dirinya yang meminjam uang dan tak mampu bayar! Kenapa jadi aku yang kau maki. Dan biar kupertegas padamu. AKU DAN ELDEN SUDAH PUTUS. Aku sendiri yang lebih dulu memutuskannya jauh sebelum dia terlibat hutang itu. Jadi, ini bukan lagi tanggung jawabku,” berang Liona karena merasa disalahkan ulah sang mantan.Ziandra segera menelan ludah. Merasa bersalah karena sudah menampar Liona dan menuduhnya jahat.“Maaf, aku sudah menuduhmu. Tapi, kenapa kau putus dengannya? Kupikir kalian saling mencintai sampai tega berkhianat di belakangku.” Ziandra sedikit menurunkan nada suaranya. Ia agak menyindir Liona lebih tepatnya.Liona mendecih sambil mengusap kasar pipinya berharap rasa panas bekas tamparan segera hilang, karena sungguh r

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-13
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 23~Keputusan yang Sulit~

    Angga terdiam. Rahangnya mengeras, tapi tak ada kata yang keluar dari bibirnya. Ziandra mengambil kesempatan itu untuk membungkuk, mengemasi dokumen yang berserakan di lantai. Setelah semua rapi, ia meletakkan kembali di atas meja kerja Angga.“Aku akan kembali ke mejaku.” Ucapnya singkat, lalu berbalik meninggalkan ruangan tanpa memberi kesempatan bagi Angga untuk menahan langkahnya.Sejak itu, suasana antara mereka menjadi canggung. Saat mendiskusikan pertemuan penting dengan klien sore nanti, tak ada lagi gurauan atau interaksi yang biasanya terjadi. Hanya percakapan profesional yang terasa hambar. Bahkan ketika Angga hendak mengajak Ziandra pulang bersama setelah pertemuan, wanita itu dengan mudah menolak tanpa memberi alasan.“Tidak usah, aku bisa pulang sendiri,” jawabnya cepat sebelum melangkah pergi meninggalkan Angga yang hanya bisa menghela napas panjang.Ziandra berjalan kaki dengan pikiran yang penuh. Kakinya melangkah tanpa arah pasti, hingga suara dering ponselnya memeca

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 24~Pahlawan~

    Ziandra memejamkan mata rapat-rapat, tubuhnya gemetar ketakutan. Ia memohon dalam hati, berharap ada keajaiban yang datang menyelamatkannya.Namun, sebelum tangan kasar pria itu benar-benar menyentuhnya—‘BRAK’Pintu gudang ditendang dengan kasar, terbuka begitu saja hingga membentur dinding dengan suara menggelegar.Semua orang langsung menoleh ke arah sumber suara.Sosok pria itu berdiri di ambang pintu, napasnya memburu, rahangnya mengeras, dan tatapannya tajam seperti belati. Angga.Wajah Angga penuh amarah, tatapan matanya gelap dan menusuk. Tangan kanannya mengepal kuat, seolah siap menghancurkan siapa pun yang berani menyentuh Ziandra.“Lepaskan dia!” Suaranya rendah, namun berbahaya.Ruangan mendadak terasa lebih mencekam.Ziandra terbelalak, hatinya seperti ingin berteriak lega, tapi ia masih terlalu shock untuk berkata-kata.*****Tiga pria berbadan b

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-15
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 25~Cemburu~

    Angga mendengus, seolah malas membicarakan pria itu, tetapi ia tetap menjawab dengan nada jengah. “Dia masih dirawat di rumah sakit ini, sama sepertimu. Luka-lukanya cukup parah, tapi dia akan tetap baik-baik saja setelah menjalani perawatan.”Ziandra mengangguk. Bagaimanapun juga, meski Elden adalah seseorang dari masa lalunya yang tidak selalu menyenangkan, ia tetap tak ingin sesuatu yang buruk menimpanya.Ziandra lalu mengalihkan pandangannya ke wajah Angga yang tampak lebih lelah dari biasanya. “Kau sendiri, bagaimana bisa tahu aku ada di sana?” tanyanya penasaran.Angga menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya menghela napas panjang.“Malam itu, setelah kau menolak untuk kuantar pulang, aku tidak langsung pergi,” katanya jujur. “Aku mengikutimu dari jauh, memastikan kau aman sampai rumah.”Ziandra membelalakkan mata, terkejut dengan pengakuan itu. “Kamu mengikutiku?”Angga me

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-16

บทล่าสุด

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 42~Menjadi Lebih Baik~

    Suasana di dalam mobil terasa lebih ringan dibanding kemarin. Angga menyetir dengan fokus, sesekali melirik Ziandra yang duduk di sampingnya. Perempuan itu tampak tenang, berbeda dengan semalam yang penuh kebisuan dan ketegangan.Angga akhirnya membuka suara. “Kenapa?”Ziandra menoleh. “Kenapa apanya?”Angga menghela napas, lalu sekilas meliriknya sebelum kembali menatap jalanan. “Kenapa pagi ini kau bersikap hangat padaku? Padahal semalam kita ....” Ia menggantungkan kalimatnya, seolah enggan mengingat kembali ketegangan yang terjadi.Ziandra tersenyum kecil, lalu menatap keluar jendela. “Aku belum tidur semalam,” katanya pelan.Angga mengernyit. “Apa?”Ziandra menarik napas dalam sebelum melanjutkan. “Aku mendengar semua yang kau katakan semalam, Angga.”Pria itu terdiam. Tangannya yang menggenggam setir sedikit mengencang.“Aku tahu kau lelah, tahu

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 41~Mulai Mengerti~

    Ziandra berbaring miring membelakangi sisi kasur Angga. Matanya terbuka, menatap kosong ke arah jendela kamar yang sedikit terbuka, membiarkan angin malam masuk dengan lembut. Ia tak bisa tidur. Pikirannya masih dipenuhi bayangan percakapan mereka di ruang tamu tadi.Beberapa menit berlalu dalam keheningan sebelum ia merasakan kasur di belakangnya sedikit turun, pertanda seseorang baru saja duduk di sana. Ziandra tak perlu menoleh untuk tahu siapa itu, pasti Angga.Ia mendengar tarikan napas berat dari pria itu, sebelum merasakan pergerakan di belakangnya. Angga mendekat, dan Ziandra buru-buru menutup matanya rapat-rapat, berpura-pura sudah tertidur.Angga diam sejenak, seakan memastikan apakah istrinya benar-benar sudah terlelap. Perlahan, ia berselonjor di atas kasur, menyandarkan kepalanya pada kepala ranjang. Keheningan menyelimuti kamar, hanya suara napas mereka yang terdengar samar.Lalu, dengan gerakan hati-hati, jemari Angga bergerak mengusap ramb

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 40~Terluka~

    Ziandra menyandarkan kepalanya di jendela mobil, matanya menatap lampu-lampu jalan yang berpendar di tengah kota. Devan menyetir dengan satu tangan di kemudi, sementara tangan satunya menopang dagu.“Turunkan aku di tikungan sebelum apartemen,” ujar Ziandra tiba-tiba.Devan meliriknya sekilas, tapi tak langsung menjawab. “Kenapa? Apartemen Angga ‘kan tidak jauh lagi?”Ziandra menghela napas. “Aku tidak ingin Angga salah paham kalau melihatku turun dari mobilmu.”Devan terdiam sesaat, lalu mengangguk pelan. Ia tahu ini bukan tentang malu atau takut. Ziandra hanya ingin menjaga hubungan rumah tangganya tetap baik. Sementara itu, ia sendiri sadar bahwa setelah ini, kebersamaan mereka mungkin akan berakhir. Ziandra takkan lagi duduk di sebelahnya, tertawa kecil mendengar leluconnya, atau menatapnya tanpa rasa curiga seperti tadi.Dan entah kenapa, itu terasa menyebalkan.Namun, Devan bukan seseorang yang

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 39~Makan Malam dengan Ziandra~

    Satu jam berlalu tanpa terasa. Ziandra mengira makan malam ini akan terasa canggung, tapi nyatanya, ia malah menikmati waktu bersama Devan. Pria itu jauh lebih menyenangkan dari yang ia bayangkan—humoris, santai, dan bahkan bisa membuatnya tertawa di sela-sela makan.Devan menyuapkan potongan steak ke mulutnya, lalu menatap Ziandra dengan seringai menggoda. “Jadi, bagaimana sebenarnya kau dan Angga bisa bertemu?”Ziandra yang sedang mengunyah, nyaris tersedak mendengar pertanyaan itu. Ia buru-buru meneguk air putihnya, berusaha menjaga ekspresi agar tetap tenang.“Oh, itu ...,” Ziandra menunduk sedikit, menyusun kebohongan yang terdengar masuk akal. “Kami bertemu secara kebetulan. Layaknya pasangan lain, kau tahu? Awalnya tidak menyangka, lalu saling tertarik dan jatuh cinta begitu saja.”Devan mengangkat alis, seolah tidak percaya begitu saja. “Kebetulan, ya?”Ziandra mengangguk gugup, tersenyu

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 38~Tidak Seburuk yang Diduga~

    Ziandra duduk sendirian di halte bus, pandangannya kosong menatap jalanan yang mulai gelap. Lampu-lampu kota berpendar, kendaraan berlalu-lalang, tapi ia hanya diam, larut dalam pikirannya sendiri.Sikap dingin Pak Yuda dan bentakan Angga tadi membuat hatinya terasa berat. Ia tahu suaminya sedang tertekan, tapi tetap saja, menerima perlakuan seperti itu dari orang yang ia cintai membuatnya terluka.Ziandra menarik napas panjang. Ia ingin pulang ke apartemen Angga, tapi di sana ia hanya akan sendirian. Itu akan terasa jauh lebih menyakitkan daripada duduk di halte ini. Setidaknya di sini, ia bisa menenangkan pikirannya meski hanya sementara.Tiba-tiba suara klakson mobil membuatnya tersentak. Ziandra menoleh dan melihat sebuah mobil mewah berhenti tak jauh darinya. Kaca jendela perlahan turun, memperlihatkan sosok yang duduk di balik kemudi.“Devan?” gumam Ziandra terkejut, tak menyangka bertemu adik iparnya.Pria itu menyunggingkan seny

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 37~Pelampiasan Amarah~

    Saat Angga tiba di depan ruangannya, ia menarik napas dalam-dalam sebelum membuka pintu dengan cepat.Di dalam, Pak Yuda sudah duduk di kursinya dengan ekspresi datar. Wajahnya tidak menunjukkan emosi, tapi sorot matanya tajam, menusuk ke arah Angga yang baru masuk. Seakan sedang menghakimi setiap gerak-geriknya.“Duduk,” perintahnya singkat.Angga menelan ludah. Ia tahu, setiap kali ayahnya bersikap seperti ini, itu berarti ada sesuatu yang serius. Ia melangkah mendekat, lalu duduk di kursi yang ada di hadapan sang ayah.Beberapa detik berlalu dalam keheningan yang menekan. Pak Yuda tidak langsung berbicara, hanya menatapnya seolah sedang menimbang sesuatu.“Aku mendengar kabar bahwa kau dan Devan sedang berselisih soal jabatan,” ujar Pak Yuda akhirnya, suaranya tenang namun berisi tekanan. “Benarkah?”Angga mengangguk kecil, lalu bersandar di kursinya. “Itu benar,” jawabnya lugas.Pak

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 36~Kepercayaan Tanpa Ragu~

    Ziandra menghentikan langkahnya sejenak, lalu berbalik. Matanya menatap Elden dengan jengah. “Apa?”Keduanya sedang ada di koridor yang cukup sepi. Elden sengaja terus mengekori Ziandra di belakang hingga membuat wanita itu risih sendiri dan akhirnya mau menyapanya seperti sekarang.Elden menyandarkan tubuhnya ke dinding, menatapnya dengan ekspresi santai, tapi nada suaranya penuh rasa ingin tahu. “Sepertinya ada perang dingin yang cukup besar antara suamimu dan saudara tirinya itu. Gosip menyebar dengan cepat mengatakan kalau mereka sedang berselisih karena perebutan kekuasaan. Apa itu benar? Kau pasti tahu lebih banyak, kan?”Ziandra menghela napas, jelas tak ingin terlibat dalam pembicaraan ini. “Jangan penasaran dan cari tahu! Ini urusan keluarga,” jawabnya singkat.Elden terkekeh, sama sekali tak mengacuhkan peringatan Ziandra padanya. Sebaliknya, ia malah makin tertantang untuk mencari tahu. “Oh, ayolah, Zia

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 35~Deklarasi Perang~

    Langkah-langkah Angga menggema di sepanjang koridor kantor, tergesa dan penuh amarah. Wajahnya mengeras, rahangnya mengatup kuat, sementara jemarinya mengepal di sisi tubuh. Kabar yang baru saja ia terima benar-benar tak masuk akal—Devan saat ini sedang memimpin rapat besar terkait proyek yang seharusnya ada di bawah kendalinya.Sialan! Anak itu benar-benar berani melewati batas, amuknya membatin.Begitu sampai di depan ruang rapat, Angga mendorong pintu tanpa ragu, mengabaikan tatapan terkejut dari para eksekutif yang tengah berkumpul. Matanya langsung mengunci pada sosok yang berdiri di depan layar presentasi—Devan, dengan ekspresi santai dan percaya diri. Seolah-olah ia memang berhak berada di sana.“Siapa yang mengizinkanmu mengambil alih proyek ini?” suara Angga terdengar tajam, nyaris seperti ancaman.Devan menyeringai kecil, tangan di sakunya. Ia menunjukkan bahwa sama sekali tidak gentar dengan kemarahan kakaknya. “Ah

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 34~Ketenangan Sesaat~

    Setibanya di apartemen, Angga menarik napas dalam. Meski hanya sebuah unit modern yang diisi hanya dirinya dan sang istri, tempat ini terasa jauh lebih nyaman dibandingkan rumah keluarganya. Tidak ada tatapan dingin ibu tirinya, tidak ada rasa tersudut karena sikap ayahnya, bahkan tak perlu bersitegang dengan Devan. Yang paling penting, hanya ada dirinya dan Ziandra, berdua dan tenang.Ziandra pun merasakan hal yang sama. Ia menyadari bahwa sikap Angga lebih santai begitu mereka tiba di sini. Suaminya itu melepas jasnya, mengendurkan dasi, lalu duduk di sofa dengan ekspresi yang jauh lebih rileks.“Kau mau teh atau kopi?” tanya Ziandra sambil melangkah ke dapur.“Kopi,” jawab Angga singkat, matanya mengawasi Ziandra yang mulai sibuk di dapur.Ziandra tidak hanya menyiapkan kopi, tetapi juga membuat sarapan sederhana dengan bahan yang ada di kulkas. Tadi pagi, mereka hampir tidak menyentuh makanan di rumah Angga karena suaminya buru

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status