Home / Romansa / Pacar Kedua. / Eps 2. Mulai Kuliah.

Share

Eps 2. Mulai Kuliah.

Author: Arizumi
last update Last Updated: 2021-05-01 17:25:31

    Ayah mengantar sampai Terminal. Sendu menatap putrinya sebentar lagi akan jauh darinya. Tapi kini dia telah dewasa, biarkan memilih jalan hidup. 

Bus datang tepat di hadapan mereka. Sebelum naik Ivana berpamitan dulu sama Ayahnya. 

"Ayah, Ivana Pamit ya," ucap Ivana sambil mencium punggung tangan lelaki paruh baya di depanya. 

"Hati- hati Ya ... ingat pesan Ayah," 

Ivana menganguk lemah, sedih harus berpisah dengan keluarganya. Tapi ini juga demi masnya juga untuk mereka.   Ia masuk ke dalam Bus dan duduk di barisan tengah pinggir jendela.  Ayah melambaikan tangan, Ivana tersenyum tipis sambil melambaikan tangan untuk Ayahnya. 

Bus berjalan membelah jalan menuju Kota Jogyakarta. Jarak dari kampung Ivana lumayan jauh memakan waktu lima jam. 

Akhirnya Bus sampai di Depan kampus. Ia sejenak kagum dengan Keindahan kampus ini. Lantai tiga menjulang tinggi dengan  Aksen modern menambah kesan mewah gedung ini. Ivana melangkah masuk kelas. Dua penjaga duduk menyambut Ivana dengan senyuman. Di depanya  Pendaftaran.

"Mbak, mau daftar Diklat?" Sapa petugas pendaftaran ramah.

"Iya Mas," ucap Ivana ramah. Petugas itu lalu memberi formulir pendaftaran. Ivana masuk kedalam kelas. Sudah banyak  calon siswa duduk sedang mengisi pendaftaran. Ivana celingukan mencari bangku kosong. 

"Mbak, mau ngisi formulir?" Tanya cewek cantik berambut sebahu. 

"Sini aja Mbak, aku udah selesai ko," ucap orang itu sambil menunjuk kursinya. 

"Makasih ya," ucap Ivana ramah. 

Orang itu pun menganguk. Ivana mengisi formulir pendaftaran. Setelah selesai ia serahkan pada petugas. Hari ini cuma mengisi formulir saja. Besok ujian tes masuk Diklat. 

Orang yang tadi telah menolong Ivana, sedang memainkan hpnya. Mungkin sedang Wa nan dengan orang rumah, atau kekasihnya. 

"Mbak, makasih tadi ...." 

"Santai aja Mbak," orang itu tersenyum. Ivana coba memperkenalkan diri. 

"Namaku Ivana dari Kendal," ucap Ivana sambil mengulurkan tanganya. Cewek itu menyambut uluran tangan Ivana. 

"Aku Norma dari Salatiga," ucap Norma tersenyum ramah. 

"Mbak, mau tanya di sekitaran sini ada kos- kos an yang murah?" 

"Mbak nyari kos- kos an?" 

"Iya," 

"Mending kos bareng aku aja Mbak, aku juga kos sendirian ko," 

"Ayo Mbak aku antar ke kosan, juga sekalian kenalan sama Ibu kosnya. Ibu kos baik ko. Kadang kami suka ngobrol bareng," 

Ivana tertegun dengan Norma, dia sangat cantik. Tinggi, kulitnya putih bersih mata lebar hidung mancung bibir seksi. Sekilas mirip Artis Nabila Syakieb. 

'Pasti Norma selalu di kejar- kejar cowok, Aku yang cewek aja suka liatnya' batin Ivana. 

Merasa minder jalan sama Norma, dirinya berkulit sawo matang. Tapi untungnya Ivana suka merawat tubuhnya dengan baik. Jadi terlihat bersih dan nggak dekil. 

Akhirnya mereka sampai di Kosan Norma.

Kosan Modern dengan kamar mandi dalam. Kamar yang luas  tersedia kulkas dan dapur. Ivana merasa sreg hingga memutuskan kos bareng Norma. 

Esok Hari. 

   

   Ivana dan Norma bersiap ke kampus. Jarak kampus dan kosan cukup dekat. Jalan kaki sudah sampai. Sampai di kampus masih sepi, Ivana putuskan untuk belajar dulu. Jam delapan seluruh calon siswa di suruh masuk ke ruangan kelas. Mereka di beri lembar soal. Semua peserta tampak konsentrasi mengerjakan lembar soal di depanya. Tak ada yang berani saling nyontek. Ini sudah peraturan, kalau menyontek akan di coret dari calon siswa. 

Mereka semua selesai mengerjakan beberapa soal dalam satu hari. Saatnya pengumuman tiba. Ivana dan Norma deg- degan menunggu hasil pengumuman. Petugas menempelkan nama siswa yang di terima. Saat Ivana dan Norma di terima mereka teriak histeris. Ivana tak sanggup membendung rasa harunya hingga mengeluarkan air mata. Sedangkan yang tidak di terima di suruh mengulang ujian periode kedua. Mereka berdua bersyukur telah di terima. 

Ivana menghubungi orang tuanya di kampung. 

"Haloo  Nak," sapa Suara Ibu. 

"Haloo Ibu, Alhamdulilah Ivana di terima Diklat," ucap Ivana senang. 

"Alhamdulilah Nak, belajar yang rajin biar nilai kamu bagus," 

"Iya, Ayah  sama Ines mana Bu?" 

"Ayah sedang ke sawah, terus Ines belum pulang sekolah," 

"Ya udah salam buat Ayah dan Ines ya Bu," 

"Iya Nak," 

Ivana mengakhiri panggilan teleponya. Ivana juga mempunyai Adik satu- satunya namanya Ines. Kelas 2 Sma.  

Raut wajah bahagia para siswa memasuki ruangan kelas. Hari pertama masuk Diklat di Jalani Ivana dengan semangat. Ia juga mendapatkan teman baru selain Norma. 

Ivana sangat bersemangat menjalani Diklat. Kadang ada praktek memasak juga. Ivana yang sudah terbiasa memasak sangat menyukai praktek ini. Tak terasa hampir enam bulan berjalan Ivana dan Norma menjalani Diklat ini. Besok adalah ujian kelulusan Diklat pramugari. Norma menerawang saat baru pertama kali menginjakan kaki di Kota Jogya. 

"Van, ternyata besok kita ujian ya, nggak terasa kita akan lulus," ucap Norma sendu.

"Iya, yuk kita belajar aja, nggak usah mikir yang nggak- nggak.

"Van, nanti kalau udah kerja jadi Pramugari jangan lupakan aku ya,"

"Iya, tenang aja. Kamu juga ya,"

Norma menganguk, mereka berpelukan bak teletabies. Sebentar lagi akan terpisah oleh kesibukan masing- masing.

Bersambung.. 

Related chapters

  • Pacar Kedua.    Eps. 3. Mencari Pekerjaan.

    Tiba saatnya ujian. Seluruh siswa mengikuti dengan semangat. Seminggu kemudian. Seluruh siswa lulus. Pengumuman telah di pasang. Sorak sorai mewarnai kelulusan. Mereka saling berpelukan berhasil mengakhiri masa Diklat ini.Ivana bersama segengnya berpelukan sambil menangis. Ada keharuan yang menjalar di hati. Sebentar lagi mereka akan merindukan saat- saat seperti ini.Segeng mereka ada Ivana, Norma, Ani dan Tara. Mereka merayakan kelulusan ini, menuju ke kantin. Makanan favorit mereka telah menunggu. Mereka semua suka soto daging, minum es teh."Mbok jum tolong siapkan soto daging empat ya, sama es teh," ucap Tara sopan."Baik Mbak," ucap Mbok jum sopan.Kali ini mereka di traktir Tara. Tara yang paling kaya di antara mereka. Ayahnya pebisnis eksport import.Mereka menikmati makan soto bersama."Eeh besok kita

    Last Updated : 2021-05-02
  • Pacar Kedua.    Eps.4. Teringat Masa Lalu

    Pov. David.Saat Aku terburu- buru melangkah menuju pesawat. Seorang Pramugari manis menabraku. Tas yang ku pegang pun sampai terjatuh. Sebelum aku mengambil tasku, dia buru meminta maaf. Suaranya terdengar merdu di telingaku. Aku langsumg mendongak melihat wajah manisnya. Mata yang jeli bulu lentik sontak menghipnotisku. Sesaat waktu seperti berhenti.Setelah meminta maaf, ia pun sepertinya terburu- buru. Ternyata dompet make upnya jatuh. Aku sempet melihat nama di tanda pengenal. Nama Ivana Anastasia."Ivana ...."Dia berhenti tapi sepertinya kesal namanya aku panggil. Ia berbalik memasang wajah datar. Aku gemes melihatnya.Melihat aku mengulurkan dompet, ia tersenyum manis. Membuatku melayang ke Nirwana. Penasaran menyapa Jiwaku. Hatiku kembali menghangat setelah hampir satu tahun mati.****

    Last Updated : 2021-05-07
  • Pacar Kedua.    Eps.5. Ketemu Lagi.

    David mencoba melupakan kisah masa lalunya. Kini ia bisa berjalan tegak. Meninggalkan sisi kelam dalam hidupnya.Drttt..."Haloo Bos, saya udah di Bandara. Sebentar lagi sampai kantor."Oke, saya Tunggu David,"" Baik Bos," ucap David segera mengambil Tas. Melangkahkan kakinya menuju kantor Bosnya.Di kantor ia segera menemui Bosnya. Bos David menyambut dengam ramah."Hai David ...." sapa Bos George. Bos David orang Belanda. Tapi dia pandai Bahasa Inggris."Hai juga Bos ...."Mereka duduk di sofa empuk ruang kantor. Bos menyerahkan berkas pengambilan Kapal. Bos George membeli kapal baru dari jepang. Ia menyerahkan berkas untuk pengambilan kapal pada David. Tanpa berkas itu kapal tak bisa di ambil.Bos George juga membelikan tiket ke Jepang. Menyerahkan kepada Davi

    Last Updated : 2021-05-09
  • Pacar Kedua.    Eps 6.Masa Lalu David.

    Reta datang ke rumah David. Mama enggan menerima Reta masuk. Merasa muak melihat Reta wajah Reta."Siang Tante? David udah pulang ya?""Tau dari mana David udah pulang? Kamu kayak wartawan aja. Tau berita akurat !"Reta hanya senyum. Kemaren Mamanya David masih ramah. Tapi kenapa sekarang ketus? Reta mencari wajah teduh Mamanya David. Tak di temukan di sana. Yang ada aura kesal terpancar di wajahnya.Tanpa di suruh Reta duduk di sofa."Ada apa Reta? Dari mana kamu tau David pulang? Tanya Mama David."Dari Ardi Tante?"Lah terus kenapa masih kesini? Kata David kalian udah putus?Reta menelan ludah. Binggung harus menjawab apa. Sesuatu menganjal di hati Reta. Penyesalan memang selalu datangnya belakangan. Ingin mencoba meraih hati David kembali. "Aku hanya ingin minta maaf sama David Tante," ucap Reta mengiba."Ooh ...." ucap Mam

    Last Updated : 2021-05-20
  • Pacar Kedua.    Eps.7. Ke Maskapai.

    David gelisah, bayangan wajah Ivana mengoda pikiranya. Kangen menyelinap dalam dada. Hasrat ingin ketemu lagi begitu kuat mengoda David. Ia berdiri di balkon kamarnya menikmati kopi hitam kesukaanya. Tiba- tiba ada ide untuk menemui Ivana di Maskapai tempatnya bekerja. Ivana bekerja di Maskapai Nasional.'Ahh ... kenapa baru kepikiran? aku harus ke Maskapai itu' batin David.David mendongak ke atas, langit cerah. Malam bersinar sempurna. Terang memenuhi malam. Malam ini terasa syahdu ketika teringat Ivana. 'Seandainya dia di sini, aku pasti kan memeluknya' batin David. Ia tersenyum sendiri membayangkan hal itu."Udah malam David, kamu nggak tidur? Kenapa senyum - senyum sendiri?"David kaget mendengar suara Mamanya."Ya Allah, Mama Ngagetin aja!" David memegangi dadanya."Lagian udah Malam malah senyum- senyum sendiri nggak jelas," Omel Mama.David

    Last Updated : 2021-06-03
  • Pacar Kedua.    Eps. 8. Mencari Ivana.

    David masih duduk di belakang kemudi. Mengambil masker untuk menutupi wajahnya. Jantung berdegup kencang, menurut orang lain merasa konyol menghampiri wanita di tempat kerjanya. tapi demi rasa yang menghantuinya setiap hari ia sanggup melakukan ini. David turun dari mobil hitamnya. Seorang satpam menyapa David ramah."Selamat pagi Mas?" Sapa Satpam paruh baya itu."Pagi pak," balas David ramah."Maaf Mas ada perlu apa?" Tanya Satpam tak kalah ramah.David gelagapan binggung harus ngomong apa. Terlintas mencari pekerjaan dalam pikiranya."Eeem ... saya mau mencari pekerjaan pak," ucap David mengusap keringat dingin yang tiba- tiba keluar pelipisnya."Ooh ... Mas sedang mencari pekerjaan? Kebetulan masih ada lowongan menjadi Asisten pilot. Nanti akan di tempatkan di Papua. Mas membawa berkas lamaran?"David melongo kemudian mengaruk kepalanya yang tak terasa gatal. &nb

    Last Updated : 2021-06-06
  • Pacar Kedua.    Eps.9. Ketemu Ivana.

    David segera pesen tiket online. Ingin sampai duluan sebelum Ivana datang. Tak sabar rasanya untuk bertemu pujaan hati. Burung Besi membawa David dengan selamat ke Negeri gajah putih. Ia turun dari pesawat dengan langkah ringan. Lalu lalang orang hendak menuju tujuanya masing- masing. Ia melihat jam di pergelangan tanganya menunjukan pukul enam sore. Teringat dirinya belum sholat maghrib. Ia menuju tempat ibadah yang di sediakan di Bandara ini. Ada ketenangan menyelusup ke dalam dada. Teringat wajah Ivana membuat hatinya bergetar. Setelah sholat, David menuju kafe bandara. Di sini menyediakan Aneka macam kopi dan Roti. Ia pesan kopi hitam dan Roti khas Thailand. Menikmati camilan sembari menunggu Ivana. Pesawat logo Burung mendarat manis di Bandara. Para penumpang turun. Ivana dan temanya masih di pantry membersihkan sisa makanan. Tak lama kemudian akhirnya selesai juga. Ivana merentang

    Last Updated : 2021-06-16
  • Pacar Kedua.    Eps. 10.Di Thailand.

    Ivana merebahkan dirinya di Bed hotel Menunggu Norma mandi. Ia meraih hp dari tas Scrol nama Ayah. Di klik. Panggilan tersambung. "Haloo Nak? Sapa Ayah ringan. Rindu suara keluarganya hilang seketika. "Haloo Ayah? "Kabar gimana Ayah?" "Di rumah Alhamdulilah baik- baik saja Nak Semuanya sehat," "Syukurlah ...." "Kamu lagi di mana Van?" "Aku di thailand Yah," "Ya dah hati- hati aja di sana," *** Di kamar sebelah. David memesan kamar di sebelah Ivana. Ia ingin mengikuti Ivana berada. Cinta kadang tak mengenal logika. Seperti dirinya yang mengikuti sampai ke Thailand. Ia menelpon Ivana. Tapi masih tersambung ke panggilan lain. Ivana telepon sama siapa ya? Perasaan cemburu menyelusup di dada David. Ia mendengar derap langkah keluar bersama suara Ivana. Ya itu suara Ivana. David

    Last Updated : 2021-06-19

Latest chapter

  • Pacar Kedua.    Bab. 19

    Ivana terpana mendengar ucapan David.'What jadi istri! Ia ingin tertawa tapi di tahan. Tak ingin merendahkan laki-laki di hadapanya ini. Ia di ajarkan Ayahnya untuk menghargai laki-laki. Ivana terdiam sesaat, memikirkan cara menolak tak menyinggung perasaan David. Ia hanya ingin fokus bekerja di Penerbangan. Ada tanggungan yang harus di bayar, tak ingin buru- buru menjalin sebuah hubungan dengan seorang laki-lakiIvana menatap lekat David sambil menata kata- kata yang pas untuk di ucapkan."Makasih David, sudah sudi mencintai ku. Tapi maaf aku tak bisa menjadi istrimu, aku masih ingin bekerja.Deg.Sakit mendadak menjangkiti hati David. Di cerna segala kata- kata gadis manis di hadapanya. Tanganya mengepal Menahan nyeri yang bersarang di dada.Apa sesakit ini di tolak wanita yang di cintai? Batin DavidTapi David bersikap biasa saja dan berusaha tegar. Sebisa mungkin berpikiran positif. Ia ingin mendapat hat

  • Pacar Kedua.    Bab. 18

    Ivana menyesap kopi di hadapan ya. Pikiranya kalut memikirkan ucapan David. Ia tak habis sosok David. Apa dia orang gila? Huuhft tanya Ivana dalam hati. Ia tak ingin memikirkan itu. Lebih baik menyalakan shower, lalu berdiri di bawahnya. Air membasahi seluruh tubuhnya. Sedikit memberikan kesegaran di tubuhnya.Setengah jam kemudian, ia keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit di tubuhnya."Nih, ada telepon dari nomer tak di kenal, kayaknya David deh!" kata Lisa sembari menyerahkan ponsel ke pada Ivana. Ivana mengambil ponsel dari tangan Lisa. Tapi segera mematikan panggilan telepon itu."Kenapa di matikan Van?""Dah lah, aku males sama dia! Orang nggak jelas! Gangguin aja!""Terserah kamu deh! " ucap Lisa akhirnya mengalah. Tak ingin debat dengan temannya ini.Ivana menyisir rambutnya yang basah, kemudian memesan makanan online. Lisa sedari tadi sibuk chatingan sambil senyum-senyum. "Duh bikin iri aja deh

  • Pacar Kedua.    17. Menyusul Ke Pontianak.

    David tak kehilangan akal untuk mendapatkan gadis pujaaanya. Ia terbang menuju pontianak. Dalam hati ia terus berdoa berharap cintanya akan di terima. Sakit hati yang pernah di rasakan dulu membuatnya semakin yakin untuk memperjuangkan cintanya. rasa ini di hatinya. Kini David di Bandara. Sesampainya di Bandara David langsung chek in dan menuju kabin pesawat karena sebentar lagi tiba waktunya take off. Perjalanan udara menuju pontianak menghabiskan waktu hampir dua jam lamanya hingga sang burung besi berhasil landibg di salah satu Bandara kota Pontianak. Pesawat terbang mulus ke Pontianak.'Bismillah' ucap David dalam hati sebelum melangkahkan kakinya keluar dari Pesawat. Saat itu suasana sangat ramai penumpang lain yang satu pesawat denganya berhamburan keluar dari pesawat menuju tempat tujuan masing-masing. David melihat Pesawat Ivana terpakir sempurna di Bandara. Harapan membuncah di dada lelaki tampan ini. Bertemu Ivana terb

  • Pacar Kedua.    Bab. 16. Aksi Reta.

    Reta memperkenalkan diri. "Saya Reta pak. Kekasih David." Deg. "Kalau dia mau melamar putri Bapak tolong di tolak ya pak," Ayah Ivana melongo mendengar ucapan wanita di depanya ini. Padahal ia baru saja menyukai David. Tak tau kenapa begitu melihat David langsung suka. "Eeh ... iya nak, tenang saja. Jaga David ya jangan sampai hilang dari gengamanmu!" ucap Ayah Ivana agak emosi. Ayah Ivana mencoba menghubungi Ivana. Tapi tak bisa sinyalnya nggak ada 'Hmm ... mungkin di pesawat,' batin Ayah Ivana. Dia hanya mengirim chat. 'Ivana, apa kamu mengenal David?' 'Dia tadi kesini melamarmu? Apa dia kekasihmu?' Send ke Ivana. Suatu saat pasti di baca. Ivana baru aja turun dari pesawat. Ia bersama Lisa dan dua temen lainya. Ina dan Sofi. Lelah kentara di wajah mereka. Tangan satunya menenteng tas koper. Bayangan Bed Hotel menghantui Waj

  • Pacar Kedua.    Bab. 15. Menyelidiki.

    Reta memarkirkan mobilnya di depan Rumah David. Ia ingin mengawasi siapa gerangan penganti dirinya. Setelah sejam dua jam berlalu akhirnya ada tanda- tanda David keluar dari rumahnya. Sebuah sedan mercedez milik David keluar. Segera Reta mengikutinya. 'Aku pastikan menemukan siapa Penganti kekasihku,' batin Reta. David melajukan mobilnya ke Rumah orang tua Ivana di kampung. Ia di beri tau informan semua tentang Ivana. David sangat senang. Saat berhasil menemukan semua tentang Ivana. Hatinya berbunga. Sepanjang perjalanan ia bersiul. Ingin segera menemukan rumahnya. Ketika masuk perkampungan Ivana. Ia bertanya tanya tentang Rumah Ivana. Ia berhasil menemukan rumah Ivana setelah bersabar tanya- tanya dengan orang kampung di situ. David tertegun. Rumah modern bercat krem berdiri di depanya. David menyiapkan batinya. "Assalamualaikum ...." "Walaikum salam ...." Laki- laki paruh baya keluar.

  • Pacar Kedua.    Bab. 14.

    David meletakan koper di kamarnya. Ia merebahkan diri sambil menelungkup memeluk bantal. Bayangan Ivana melintas di pikiranya. Ia senyum sendiri tatkala Memori Ivana melintas. "Napa senyum- senyum? Di bilang bawa kesini Mama ingin kenalan calon istrimu ko!" Mamanya sudah ada di kamar David. "Ngagetin aja deh Ma," David bangkit duduk di atas bed. "Mama ... tolong sini duduk," "Ada apa Putra sulung Mama?" "Mama ...." David menatap lurus Ibunya. "Ada apa sih, hmmm!" "Mau minta kawin? Makanya kan udah Ibu bilang. Bawa kesini biar Mama bisa kenalan siapa namanya tadi ...." Mama nyerocos tanpa bisa di cegah. Bagai Kereta jalan atas rel. "Ivana ...." "Iya, Ivana." David menunduk sebentar kemudian ambil nafas di buang pelan. "Kenapa sih, ko teka- teki gini. Mama nanti migrain lho?

  • Pacar Kedua.    Bab. 13.

    Ivana bersama empat temenya di Bandara. Mereka harus menelan kekecewaan tidak bisa liburan di Pantai Pattaya. Tapi tugas penerbangan berikutnya sudah menanti. Mereka berlima chek in dan harus kembali ke Indonesia. Ivana dan temenya sudah di pesawat sekarang. Ia memandang awan yang bergelombang yang seputih kapas. Saat ini cuaca cerah. Tapi tidak suasana hati ini. Sekedar melepas lelah berlibur ke pattaya pun tak bisa. Semua ulah David. 'Ya David' Ivana menyebut nama itu enggan. Saat ini benci mengunung kepadanya. Wajah mereka berlima pasrah. Mereka terdiam dengan pikiranya sendiri- sendiri. Ivana melirik mereka. Dan hmmm sudah ke alam mimpi semua. Ivana tak bisa memejamkan matanya. Wajah David mengoda pikiranya. Ia mengedarkan pandangan mencari sosok itu. What? David tersenyum ke arahnya. Sambil melambaikan tangan. Ia menepuk jidatnya sendiri. 'Ya Tuhan dia seperti hantu?'

  • Pacar Kedua.    Eps. 12.

    David mengedarkan pandangan mencari keberadaan Ivana. Tapi gadis manis itu tak di temui. Sepanjang mata memandang tak ada yang memakai kaos putih dan Celana jeans. Yang ada wanita dengan pakaian menutupi Bagian sensitif atas bawah. David menahan yang mata yang terasa mengiurkan untuk di pandang. Perempuan adalah keindahan. Wanita berseliweran mengenakan pakaian kurang bahan juga keindahan. 'Eeh' 'Astaghfirullah ... fokus cari Ivana' batin David. David berjalan di pinggir pantai. Sesekali cewek turis menyapanya dan mengajaknya berkenalan. David melayani sekedar basa basi, tapi matanya tak lepas mencari Ivana. Tak hanya turis wanita, pengunjung laki- laki di sini juga mengenakan celana pendek juga memperlihatkan roti sobeknya. Membuat David tak bisa membiarkan Pujaan hatinya melihat itu. Membayangkan saja udah membuat hati cenat cenut. Ingin menyeret Ivana dari tempat ini. Tapi emang aku siapanya I

  • Pacar Kedua.    Eps.11. Binggung Bilang Apa.

    Ivana mengejap berulang kali sambil mengatur nafasnya. Tak percaya kalau David menembaknya. Ivana baru pertama kali di tembak cowok. Selama sekolah tak pernah terlibat pacaran seperti cewek- cewek lainya. Karena Ayah dan Ibunya melarang berpacaran. Juga Ivana lebih fokuskan belajar dan mengikuti Extra kulikuler dari pada menanggapi cowok- cowok yang minta perhatian Ivana. Ia cuek hingga akhirnya para cowok yang menaruh hati padanya pelan- pelan mengundurkan diri. "Ini pertama kalinya aku di tembak cowok Norma? Ternyata begini ya rasanya!Agak kliyengan di kepala ...." "Hahaha ...." "Kasihan amat lho ya ...." Norma tertawa puas. Meledek Ivana. "Ketawa terus !" Ivana menkerucutkan bibirnya. Puas menghina Ivana. "Iya ... ya Maaf," "Aku harus bilang apa ama Davjd? Binggung mau bilang apa?" "Tanya hatimu Ivana sayang, apa merasakan desiran

DMCA.com Protection Status