Beranda / CEO / PUTRA sang PEWARIS / Bab 85 | Perdamaian antara Dua Sahabat

Share

Bab 85 | Perdamaian antara Dua Sahabat

“Kau pikir dirimu siapa hah?!”

“Levon.”

”Heh! Aku tidak sedang bertanya namamu. Di mana cucuku, di mana dia!?”

Bola mata Kakek Levon memutar jengah mendengar suara melengking sang mantan sahabat. Mereka saat ini sedang melakukan panggilan video, yang sudah ditolak sepuluh kali oleh Kakek Sam.

Jika Kakek Levon tak mengirimi pesan terakhir, yang telah terkirim 30 pesan berisi tentang Alice, mungkin si lelaki tua kolot di seberang negara sana tak akan mau berbicara dengan dirinya. Cih, menyebalkan.

“Kau sendiri yang tanya siapa aku. Ya aku jawab. Makanya kalau tanya itu yang jelas.”

“Kalau tidak ada yang ingin kau bicarakan. Aku akan matikan. Dasar tidak bergun–”

“Tunggu!”

“Heran sekali. Apa kau tidak ada hari tanpa marah-marah?” gerutu Kakek Levon.

Ronald yang mendengar percakapan antara dua lelaki di sambungan panggilan video itu, hanya bisa mengembuskan napas kasar sembari menggeleng kepala kecil. Setelah ini sepertinya dia membutuhkan obat pereda sakit kepala.

Tak ada hari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status