Zoe melawan Farhan yang menjadi musuh besarnya. Semua mata tertuju pada Zoe. Tak ada yang percaya pecundang yang dulu tak memiliki kekuatan ternyata bisa bertahan dengan pasukannya.“Kau terlalu sombong kemari kau sudah kalah,” ucap Farhan tahu jika kelompok Zoe kalah di awal mereka menyerang.Mendengar itu jelas soy tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Farhan karena dia sudah berusaha dan bertekad, dan sekarang tentunya ia tidak akan kalah.“Aku tak akan kalah untuk yang kedua kalinya,” jawab sesuai dengan menu keyakinan karena dia percaya dengan kelompoknya pasti bisa memenangkan pertarungan.“Benarkah. Ayo kita selesaikan.” Farhan langsung menyerang dengan kekuatan penuh. Ia tidak ingin kalah.Pertarungan semakin panas, dengan kemampuan pedangnya Zoe terus melawan Farhan. Trankkk! Trankkk!Farhan yang selalu sombong dapat dengan mudah dikalahkan oleh Zoe yang memiliki keterampilan pedang. Keangkuhan Farhan membuatnya meremehkan kemampuan Zoe, dan hal ini menjadi kelemahanny
Azil berusaha dengan kuat memulihkan Zoe sesuai petunjuk Bani, tak disangka Zoe bisa pulih dengan cepat berkat bantuan Azil. Mungkin jika tidak ada Azil ia bisa saja terus terbaring hingga sepekan untuk memulihkan tenaganya.“Akhirnya kau pulih,” kata Azil lega setelah melihat Zoe baik-baik saja.“Terimakasih berkat kamu aku pulih dengan cepat. Bagaimana dengan pertarungan nya?” tanya Zoe ingin tahu apakah mereka menang.Azil hanya menunjukkan ke arah para pejuang yang sudah berusaha. Zoe melihat pemandangan dihadapannya dengan rasa terharu.Setelah malam penuh pertempuran dan ketegangan, Zoe dan Bani serta para pejuang mereka berhasil menguasai aula beladiri. Kemenangan ini bukan hanya hasil dari keberanian dan keterampilan mereka, tetapi juga dari strategi matang dan persiapan yang teliti.Saat fajar menyingsing, aula beladiri yang semula dikuasai oleh musuh kini berada di bawah kendali Zoe dan Bani. Para pejuang yang tersisa berkumpul di tengah aula, merasakan kebanggaan dan kelega
“Sebaiknya pikiran itu nanti, kita lebih baik memikirkan pengobatan para pejuang yang masih banyak yang terluka“Kau benar. Mari kita lanjutkan pengobatan mereka Semua pergi melakukan tugas untuk membantu pengobatan. Begitu juga dengan Zoe. Hari itu mereka gunakan untuk pengobatan.Satu Minggu berlalu,Semua sudah sembuh dan yang gugur juga sudah mereka kebumikan. Belum ada perayaan apapun. Bani dan Zoe duduk di bawah pohon besar di dekat lapangan, Sinar matahari sore menyinari wajah mereka yang masih dipenuhi keringat setelah latihan."Zoe, aku masih tidak percaya kita menang!" kata Bani sambil mengambil napas dalam-dalam. "Kita benar-benar bekerja keras untuk ini."Zoe mengangguk, matanya bersinar penuh semangat. "Iya, Bani. Semua latihan dan pengorbanan kita akhirnya terbayar. Aku sangat bangga dengan tim kita."Bani tersenyum lebar. "Kamu ingat saat kita hampir menyerah beberapa bulan lalu? Aku senang kita terus berjuang.""Tentu saja, itu momen sulit," Zoe mengakui. "Tapi lihat
Malam itu setelah pesta berlalu Bani mendekati Zoe. Bagaimanapun ia tidak akan merasa tenang saat mengetahui segel Kekuatan milik Zoe. Jika tidak dilepas itu akan mengancam nyawanya.“Aku punya informasi tentang segel,” ucap Bani saat menemui Zoe yang sedang bersama Azil.Masalah ini jadi masalah bersama yang harus dipikirkan Karena rasa kepedulian.“Benarkah?” tanya Zoe dengan antusias yang ingin tahu informasi mengenai segel. ia jelas ingin melepas segel tersebut cepat atau lambat karena hal itu menyulitkan dirinya.“Tapi orang itu pasti akan sulit kau temu. Mungkin ku bisa ke perguruan Utara. Coba kau ke sana dan cari tahu tentang pemimpin mereka,” jawab Bani memberitahukan kepada Zoe keberadaan orang yang tahu mengenai segel. Karena selama ini setelah tahu jika kekuatan Zoe disegel membuat benih terus mencari informasi. Tapi tidaklah mudah untuk bisa menemui orang tersebut, selain orang itu merahasiakan kemampuannya. Dia juga merupakan seorang pemilik perguruan dengan kekuatan t
Bagus sekali mendengarnya! Zoe telah membuat keputusan yang kuat untuk pergi ke Perguruan Utara. Langkah ini akan membuka banyak peluang baru bagi Zoe dalam pengembangan diri dan keterampilan bela diri. Saya yakin Zoe akan mendapatkan banyak manfaat dan pengalaman berharga selama bergabung dengan perguruan tersebut. Jika ada yang bisa saya bantu terkait hal ini atau hal lainnya, jangan ragu untuk memberitahu saya!Salam perpisahan dari Azil pasti penuh dengan kebaikan dan harapan untuk masa depan Zoe. Ini adalah momen yang penuh arti, di mana Azil mungkin ingin menyampaikan ucapan terima kasih, dorongan semangat, dan harapan yang terbaik untuk perjalanan Zoe ke Perguruan Utara. "Zoe, aku ingin mengucapkan salam perpisahan yang hangat. Selamat atas keputusanmu untuk pergi ke Perguruan Utara. Semoga perjalananmu dipenuhi dengan kebahagiaan, kesuksesan, dan banyak penemuan tentang dirimu sendiri. Tetaplah bersemangat, tetaplah tekun, dan ingatlah bahwa aku selalu ada untukmu, mendukungm
Dengan tekad yang bulat dan persiapan yang matang, Zoe memulai perjalanan baru menuju Perguruan Utara. Langkah ini adalah awal dari babak baru dalam hidupnya, penuh dengan tantangan, pembelajaran, dan harapan untuk melepaskan segel kekuatan yang berbahaya bagi nyawanya. Perjalanan ini bukan hanya tentang menguasai seni bela diri, tetapi juga tentang menemukan dan mengendalikan kekuatan dalam dirinya.Saat Zoe melangkah pergi, dia membawa kenangan dan dukungan dari Bani, Azil, dan teman-temannya. Meskipun perpisahan ini berat, Zoe tahu bahwa mereka selalu ada di hatinya, memberikan semangat dan dukungan dari jauh.Di sepanjang perjalanannya, Zoe akan menghadapi berbagai rintangan dan pelajaran penting. Dia akan bertemu dengan guru dan rekan baru di Perguruan Utara, yang akan membantunya mengasah keterampilan dan memahami lebih dalam tentang seni bela diri serta tentang dirinya sendiri. Di perguruan ini, Zoe akan belajar untuk disiplin, mengembangkan kekuatan fisik dan mental, serta men
Zoe kaget saat melihat Kakek Ling yang memanggilnya. Dengan cepat Zoe menghampirinya dan tak lupa memberi hormat pada sang guru."Kekek Ling! Tidak kusangka kita bisa bertemu lagi di sini," kata Zoe dengan suara penuh rasa hormat dan kehangatan.Kekek Ling tersenyum lembut dan menjawab, "Zoe, cucuku yang berharga. Aku juga senang bisa bertemu denganmu lagi. Aku mendengar banyak tentang perjalananmu dan tekadmu untuk melepaskan segel kekuatan yang berbahaya. Aku sangat bangga padamu."Mereka duduk bersama di bawah naungan pohon besar, berbicara tentang perjalanan Zoe dan pengalaman yang telah dilaluinya. Zoe menceritakan tentang latihan keras, pertemuan dengan murid-murid lama yang meminta maaf, dan tantangan yang dihadapinya. Kekek Ling mendengarkan dengan seksama, memberikan nasihat dan dorongan di setiap kesempatan."Setiap langkah yang kau ambil, setiap tantangan yang kau hadapi, adalah bagian dari perjalananmu untuk menjadi lebih kuat," kata Kekek Ling bijak. "Ingatlah, kekuatan s
Dari kejauhan, Zoe melihat segerombolan orang yang sedang berkumpul di tepi jalan. Rasa penasaran mendorongnya untuk mendekat dan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Zoe mempercepat langkahnya menuju kerumunan itu, berusaha melihat lebih jelas apa yang menarik perhatian begitu banyak orang.Saat Zoe semakin dekat, dia melihat bahwa orang-orang tampaknya sangat tertarik pada sesuatu yang terjadi di tengah kerumunan. Beberapa dari mereka berbicara dengan suara pelan tetapi penuh antusiasme, sementara yang lain berusaha melihat apa yang sedang terjadi di pusat kerumunan.Dengan hati-hati, Zoe menyusup melalui kerumunan untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik. Di tengah kerumunan, dia melihat seorang pria tua yang tampak seperti pedagang keliling. Di hadapannya terdapat meja yang dipenuhi berbagai benda menarik—ramuan herbal, batu berharga, dan beberapa barang antik.Zoe mendengar pedagang itu berbicara dengan suara yang tenang namun penuh wibawa, "Ramuan ini dapat menyembuhkan berb