Home / Romansa / PURA-PURA BAHAGIA / Hibur aku, Mas!

Share

Hibur aku, Mas!

Author: Rosemala
last update Last Updated: 2022-02-01 08:38:59

Akhirnya, malam itu Aiman tidak jadi ke rumah Arum. Suasana hati yang buruk, juga melihat dua wanita dalam hidupnya terpuruk, ia tidak tega meninggalkan mereka. 

Setelah berhasil membujuk sang istri untuk makan dan juga menghibur sang ibu, lelaki itu memutuskan untuk istirahat saja. Lelah jiwa raga menuntutnya ingin beristirahat dulu. Dua malam di rumah sakit menunggui Hani. Tidak membuatnya bisa tidur pulas. 

Sambil memeluk sang istri dari belakang seperti biasa, ia bergumam. 

"Malam ini kita tidur dulu sayang, semoga esok Hanan ketemu," bisiknya sebelum mencium pipi mulus itu. Setelah itu, ia berusaha tertidur. 

Mata Aiman yang ingin terpejam, terbuka lagi saat merasakan gerakan sang istri. Wan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PURA-PURA BAHAGIA   Masih mencari

    Hari ini, pagi-pagi sekali Aiman sudah berangkat menuju kediaman keluarga Arum. Sengaja agar Danu, suami Arum, belum berangkat ke kantor.Aiman sendiri masih menikmati masa cuti, yang seharusnya digunakan untuk berbulan madu. Namun, karena musibah datang tak terduga, masa-masa cuti itu harus dihabiskan dengan mencari sang anak yang kini entah di mana.Tadi, Hani memaksa ikut. Tetapi Aiman melarang keras. Sebenarnya, ia sendiri malas keluar pagi ini. Pertarungan panas semalam menyisakan tubuh lemah pagi ini, tetapi keberadaan Hanan harus segera ditelusuri.Mobil Aiman sampai tepat saat Danu hendak memasuki mobilnya yang terparkir di halaman. Lelaki itu berlari keluar dari mobil sebelum kakak iparnya pergi.

    Last Updated : 2022-02-01
  • PURA-PURA BAHAGIA   Enakan di mana?

    Ponsel Hani terus saja berdering nyaring di atas meja dekat jendela. Sementara pemiliknya entah di mana. Aiman yang baru keluar dari kamar mandi menghampiri benda pipih itu, kemudian meraihnya.Keningnya berkerut heran. Nomor tanpa nama. Berarti tidak ada dalam daftar kontak Hani. Apa mungkin itu Arum? Aiman segera menggeser tombol hijau di layar, tetapi, panggilan sudah keburu terputus sebelum ia menjawabnya.Penasaran, ia buka ponsel yang sejak dulu tidak pernah dikunci itu. Ada banyak pesan chat di sana dari nomor yang sama dengan yang tadi menelepon.Jarinya langsung mengetuk nomor tersebut hingga semua pesannya di sana terpampang. Mata Aiman melebar membaca semua pesan di sana.[Han, kam

    Last Updated : 2022-02-01
  • PURA-PURA BAHAGIA   Mau jadi pebinor?

    "HP kamu nyala, Mas." Hani menunjuk kantong celana Aiman di mana bunyi dering terdengar dari sana. Aiman tersenyum, walau dipaksakan."Ya, udah. Mas, keluar dulu, ya. Angkat telepon dulu, mungkin dari polisi yang menangani kasus Hanan."Baru Hani akan melayangkan protes, kenapa tidak diangkat di sana saja, tetapi Aiman sudah berlalu. Meninggalkannya setelah menepuk pelan pundaknya.Hani hanya bisa menatap punggung sang suami yang akhirnya menghilang di balik pintu, kemudian mencari ponselnya sendiri. Ingin berkabar dengan orang tuanya."Ada-ada aja Mas Ai, ini. Nada dering saja, disamain," gumam Hani sambil tersenyum kemudian menggeleng, dan kembali mencari ponselnya.

    Last Updated : 2022-02-01
  • PURA-PURA BAHAGIA   Mayat anak laki-laki?

    "Aku ikut pokoknya. Aku tidak mau ditinggal, dan tersiksa karena harus menunggu, Mas. Apapun yang terjadi. Kita pergi sama-sama," jawabnya keras kepala. Aiman mengembus napas kasar dengan bahu meluruh. Ia tahu, tak akan bisa membujuk Hani agar tetap tinggal. Sudah tak ada waktu, ibunya keburu jauh.Akhirnya, dengan berbekal GPS. Mereka melacak dan mengikuti Yuli. Untunglah wanita itu mengaktifkan aplikasinya.Dengan perasaan yang tak dapat digambarkan, Aiman menjalankan mobilnya mengikuti titik di layar ponselnya, yang menunjukkan keberadaan sang ibu.Aiman yakin, kalau kepergian Yuli untuk menemui Arum. Lelaki itu juga yakin, kalau Arum yang menyuruh dan meminta Yuli datang seorang diri.Ent

    Last Updated : 2022-02-02
  • PURA-PURA BAHAGIA   Apakah itu Hanan?

    "Mayat anak kecil?" Hani mengulang kalimat salah satu warga itu. Kemudian dengan dada bergemuruh hebat, segera membuka pintu mobil, dan keluar.Aiman segera menyusul, ia sangat mengkhawatirkan kondisi sang istri yang langsung kacau.Hani menyibak kerumunan warga, lalu melewati mereka dengan susah payah. Aiman coba meraih tubuhnya, tetapi Hani sudah menembus kerumunan itu dengan tangis yang kembali pecah.Wanita itu terus merangsek ke depan, bahkan melewati garis polisi. Ia tidak peduli omelan beberapa orang yang terinjak kakinya karena gerakannya yang buru-buru."Maaf, Bu, Anda siapa? Mohon tidak melewati garis polisi," tegur salah satu polisi di sana.

    Last Updated : 2022-02-02
  • PURA-PURA BAHAGIA   Di mana Hanan?

    Aiman menepuk pipi sang istri dengan lembut beberapa kali, hingga mata yang tertutup itu mengerjap sebelum kemudian terbuka dengan sempurna."Sayang, kita sudah sampai," ucap Aiman di depan wajah sang istri. Sejenak Hani menatap wajah di depannya sampai ingatannya terkumpul.Wajah itu, wajah sang suami yang selalu memperlakukannya dengan lembut dan penuh cinta. Sungguh, sangat jauh dengan perlakuannya saat pernikahan pertama mereka dulu.Benarlah kata Tania, Aiman lelaki yang sangat perhatian dan penuh kasih sayang aslinya. Ya. Pastinya terhadap wanita yang dicintainya. Bila dulu sikapnya sangat dingin dan kasar, itu karena hatinya masih terluka atas kepergian Tania. Juga karena belum ada rasa cinta untuk dirinya.

    Last Updated : 2022-02-03
  • PURA-PURA BAHAGIA   Kamu tidak akan mengerti!

    "Hanan …," pekik Hani tertahan. Rasa rindu yang membuncah membuatnya ingin berlari memeluk sang anak yang sudah sekian hari tak dijumpainya. Namun, tangan Aiman menahan langkahnya demi melihat wajah Arum, yang marah menahan amarah."Jadi, kamu memberi tahu anak dan menantumu untuk menyusul ke sini, hah?" teriak Arum menatap marah Yuli, sebelah kakinya menyepak tubuh wanita yang masih bersimpuh dengan lutut sebagai tumpuan."Mbak, apa yang kamu lakukan?" pekik Aiman tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ketidakrelaan terbit, saat wanita yang telah melahirkannya di perlakukan seperti itu, oleh anak yang sudah dibesarkannya."Kenapa, Ai? Wanita ini berhak mendapatkannya!" bentak Arum penuh amarah ke arah Aiman.

    Last Updated : 2022-02-03
  • PURA-PURA BAHAGIA   Namanya Sri

    Suasana mendadak sepi, hanya sisa isak Arum yang sesekali masih terdengar. Semua orang diam dengan ketakutan masing-masing. Termasuk Hanan, yang juga berhenti menangis.Aiman bangkit perlahan, bermaksud menghampiri Arum dengan tetap bersikap lembut. Berharap wanita yang baginya tetap kakak kandung itu, tidak kalap. Hingga akhirnya mau menyerahkan Hanan. Namun…."Berhenti di sana, Ai!" Arum kembali berteriak seraya menunjuk wajah Aiman. Membuat semua orang kembali terkejut, tak terkecuali Hanan yang kembali menangis.Hani sudah sangat frustasi melihat keadaan sang anak. Psikis Hanan pasti terganggu dengan kejadian ini, tetapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Aiman sudah mewanti-wanti agar ia tak gegabah.

    Last Updated : 2022-02-03

Latest chapter

  • PURA-PURA BAHAGIA   Indahnya kebersamaan (ending)

    Hani berdiri mematung, ujung rambutnya dimainkan angin nakal di taman kota, sore ini. Di depannya, berdiri tak kalah kaku seorang lelaki dengan topi di kepalanya. Jarak mereka hanya dua meteran.Beberapa waktu berselang, mereka hanya saling tatap dalam kekakuan. Entah apa yang harus dilakukan. Hingga …."Sayang, dapat popcorn-nya?" Seorang lelaki lain muncul di belakang Hani menggendong anak lelaki kecil."Mas, mana popcorn-nya? Bayi kita sudah tak sabar, nanti dia ileran, lho." Seorang wanita lain juga muncul di belakang lelaki bertopi.Empat orang dewasa, berdiri kaku, dengan pandangan saling menatap tajam.Hening. Tak

  • PURA-PURA BAHAGIA   Hanya aku yang salah?

    Mengertilah Aiman sekarang, kenapa sejak pagi sang istri mendiamkannya. Membuat kepalanya serasa mau pecah. Memikirkan apa gerangan salahnya.Aiman masih menatap benda kecil pipih bergaris dua merah di telapak tangannya, sebelum melempar bunga di tangan ke atas sofa ruang tamu. Kemudian berlari menyusul sang istri yang sudah masuk meninggalkannya.Ditangkapnya tubuh sang istri, kemudian dibopong dan dibawa berputar-putar, untuk meluapkan rasa bahagia."Sayang ...kamu hamil lagi?" tanyanya sambil membawa tubuh Hani dalam bopongan berputar-putar.Hani memekik, seraya melingkarkan kedua tangan di leher sang suami."Mas, apaan sih kamu?

  • PURA-PURA BAHAGIA   Jangan protes!

    Sebulan berlalu ….Keluarga kecil itu, baru saja keluar dari RSJ tempat Sri dirawat. Mereka memang mengagendakan kunjungan rutin ke sana, untuk mengetahui perkembangan ibu dari sang kakak itu.Aiman sudah bersumpah akan mengobati wanita itu sampai sembuh. Bila nanti sudah benar-benar sembuh, ia juga akan menampung wanita itu. Akan menganggap Sri sebagai ibunya sendiri, sebagai pengganti Yuli. Itu dia lakukan sebagai bentuk penebusan dosa orang tuanya di masa lalu. Semoga dengan begitu, ayah, ibu, dan kakaknya tenang di alam sana.Tangan Aiman terjulur ingin membuka pintu mobil, saat seseorang memanggilnya. Semua menoleh ke asal suara. Tampak seorang lelaki berkacamata dan seorang gadis kecil di sana.

  • PURA-PURA BAHAGIA   Demam

    Jam tiga dini hari, Hani terbangun dengan kepala pusing. Wanita itu juga belum lama memejamkan mata. Ia menemani dulu sang suami mengisi perut dan mendengarkan semua ceritanya.Suara gumaman pelan terdengar dari sampingnya berbaring. Dipaksanya bola mata untuk terbuka karena penasaran dengan suara yang didengarnya.Suara itu ternyata keluar dari mulut Aiman yang tubuhnya menggigil, tetapi matanya terpejam. Hani segera bangkit, duduk di sebelah tubuh suaminya yang masih terbaring. Wanita itu menempelkan punggung tangannya di kening sang suami.Hani terperanjat, karena suhu tubuh itu begitu tinggi. Tubuh Aiman sangat panas. Pantaslah lelaki itu begitu menggigil.Hani segera beranjak ke dapur me

  • PURA-PURA BAHAGIA   Akhir kisah Arum

    Aiman melangkah gontai mendekati tubuh yang meringkuk dan bersimbah darah, diiringi tatapan semua orang yang menyaksikan. Tubuh lelaki itu langsung meluruh dengan lemah tepat di sisi tubuh yang merintih itu.Tatapan nanar ia tujukan pada wajah pucat yang terus merintih, dan memegangi perutnya yang terus mengeluarkan darah. Ada dua luka di tubuh Arum. Satu di kaki, mungkin polisi menembaknya untuk melumpuhkannya, agar tidak kabur. Satu lagi di perut, karena wanita itu melawan, dan malah menyandera warga. Anak kecil pula. Mengancam dengan senjata tajam. Hingga akhirnya polisi harus menyarangkan lagi timah panas di perutnya.Semua warga yang menyaksikan tak ada yang bersuara. Mereka diam bahkan menahan napas. Semua penasaran drama apa yang akan terjadi selanjutnya antara dua bersaudara itu.

  • PURA-PURA BAHAGIA   Buronan

    Hani dijemput orang tuanya, mereka pulang setelah Hanan membaik. Sementara Aiman kembali ke tempat semula. Mungkin jasad sang ibu sudah dibawa ke rumah sakit. Namun, ia ingin mengurus Sri, dan mengetahui sejauh mana pencarian Arum.Aiman tak menyangka, keluarganya akan hancur seperti ini. Arum yang berubah kalap setelah mengetahui kisah hidupnya. Lalu ada wanita bernama Sri, yang menderita sekian lama, karena keputusan sang ayah di masa lalu. Hanan yang menjadi korban balas dendam Arum, dan terakhir sang ibu yang harus meninggal dengan tragis, di tangan anak yang sudah dibesarkan sejak bayi.Sungguh semua terjadi begitu cepat, di saat ia seharusnya tengah menikmati bulan madu setelah berhasil membawa wanita yang dicintainya dalam pernikahan kedua kalinya.S

  • PURA-PURA BAHAGIA   Kalian harta berhargaku

    Dengan tangan gemetar, Aiman mengemudikan mobil keluar dari perkampungan itu mencari klinik terdekat. Di sampingnya, Hani terus menangis mendekap sang anak yang kondisinya mengkhawatirkan.Hanan demam tinggi, tubuhnya kejang-kejang, matanya berputar ke atas sejak tadi. Entah apa yang terjadi, mungkin ia ketakutan dan trauma dengan semua yang terjadi."Hanan, bertahanlah sayang. Ada mama di sini. Kita ke dokter, ya. Anak mama pasti kuat. Nanti kita pulang sayang. Kita berkumpul lagi." Hani terus menceracau di antara tangisnya yang terus berderai.Aiman membelokkan mobil ke arah klinik kecil terdekat. Keadaan lelaki itu sudah tak dapat digambarkan seperti apa. Sangat kacau. Dengan wajah pucat, rambut acak-acakan, tubuh basah akibat memeluk jasad sang ibu yang

  • PURA-PURA BAHAGIA   Menukar nyawa

    Hani memaksakan diri bangun walaupun tubuhnya masih terasa lemas tak bertulang. Tak dapat dipercaya, semua kejadian barusan terasa seperti mimpi. Ibu mertua yang nekat mendekati Arum. Mereka rebutan Hanan, sampai Arum mendorong Yuli hingga jatuh ke sungai dan terbawa arus.Hani berdiri lalu berjalan dengan hati yang kacau balau menghampiri Aiman yang masih bersimpuh di tengah jembatan dengan tubuh beku.Disentuhnya bahu lelaki tercinta yang hatinya pasti lebih kacau."Mas," panggil Hani serak seraya ikut bersimpuh memeluk Aiman dan Hanan. Mereka berpelukan di tengah jembatan kayu yang bergoyang-goyang. Jembatan kayu yang dijadikan jembatan penyeberangan darurat oleh warga untuk mencapai kampung di seberang sungai.

  • PURA-PURA BAHAGIA   Sebuah pengorbanan

    Yuli semakin mendekati Arum, hingga akhirnya kursi roda akan menabrak tubuh yang berdiri kaku itu.Sepersekian detik Arum tersadar dari keterpakuannya. Refleks ia menghindar agar tidak tertabrak. Namun, tangan Yuli berhasil meraih tubuh mungil Hanan.Arum semakin tersentak, ia pertahankan tubuh mungil yang kembali menjerit itu dengan sekuat tenaga. Sementara Yuli juga melakukan hal yang sama. Adegan saling rebut tak dapat terelakkan. Keduanya sama-sama mempertahankan tubuh mungil itu."Lepaskan, cucuku! Dia tidak bersalah, dia berhak hidup bahagia!" pekik Yuli dengan suara tertahan."Tidak akan! Aku tidak rela melihat kalian bahagia sementara aku dan ibuku menderita. Aku akan lenyapkan anak i

DMCA.com Protection Status