Share

Hari itu semakin dekat

"Aku tidak punya teman perempuan, Mbak!" sungut Aiman kesal. "Gajinya si Ratih biar aku yang urus. Asal pastikan dulu kerjanya bagus."

"Mbak yakin dia bisa diandalkan, kerjanya rajin, telaten, apalagi kita beri dia tempat tinggal juga, dia pasti mau."

Aiman hanya mengangguk tanda setuju dengan usulan kakaknya, toh dia juga lelah kalau harus bolak-balik, belum lagi kalau harus lembur. Sementara ibunya juga tidak mau ikut ke rumah anak-anaknya. Kalau ada yang merawat sang ibu, mereka tenang, Aiman bisa fokus kerja.

Akhirnya mereka sepakat untuk mempekerjakan perempuan bernama Ratih itu, yang kata kakaknya dia seangkatan dirinya. Namun, sungguh lelaki itu tidak mengingatnya sama sekali. 

Pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
gak jadi cerai dunk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status