Share

Dia istriku

Penulis: Rosemala
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-15 12:35:52

Matahari belum begitu tinggi, karena jam di ponsel Hani baru menunjukkan pukul 07.15, tapi tubuh wanita itu sudah bermandi keringat. 

Ini hari liburnya, ia sengaja jalan pagi agak jauh hari ini, sampai ke taman komplek dekat gerbang perumahan. 

Walaupun sudah hamil sebesar itu, tapi kebiasaan olah raganya memang tak berubah, tetap menyempatkan diri pagi-pagi sebelum berangkat kerja, walaupun hanya dengan jalan kaki keliling komplek. 

Tangannya terangkat menyeka keringat di keningnya dengan punggung tangan. Langkahnya pasti menuju salah satu bangku dekat tukang bubur kacang ijo. Bokongnya baru saja akan mendarat di sana, saat seseorang juga mengambil tempat duduk di tempat yang sama. 

Mata Hani me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PURA-PURA BAHAGIA   Bertemu di rumah sakit

    "Maksud kamu apa, Mas?""Pasti kakimu pegal kan, membawa bayi dalam perutmu ke sana ke mari setiap hari?"Hani membuang muka."Pasti kamu sangat menderita selama ini menjalani kehamilan seorang diri di tempat kos, apalagi di awal-awal kehamilan. Maafkan aku, Han. Maaf selama ini….""Sudah, Mas. Jangan lebay!" potong Hani cepat dengan suara tertahan. Ia tak ingin suasana menjadi sendu. Hani sudah kebal. Sudah ikhlas menerima semuanya. Walaupun rasa nelangsa itu kerap hadir menyadari nasibnya tidak seperti wanita hamil pada umumnya yang mendapat limpahan kasih sayang dan perhatian dari suami juga keluarga.Dokter sudah datang, pasien pun su

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-15
  • PURA-PURA BAHAGIA   Penolakan

    "Jangan bodoh kamu, Ai! Wanita itu pasti hanya memanfaatkan kamu!" teriak Yuli dengan marah."Ibu!" Aiman berusaha mengendalikan ibunya, sungguh ia tak enak hati dengan Hani. Sang ibu sungguh keterlaluan.Sementara Hani menatap nanar mantan ibu mertuanya, sungguh picik pikiran wanita itu. Wanita yang dulu begitu menyayanginya, tetapi kini sangat membencinya."Ibu, sebaiknya Ibu pulang, ya. Mbak, ibu udah selesai terapinya? Bawa pulang, ya!" Aiman beralih ke arah Arum yang berdiri di belakang kursi roda ibunya. Berharap semua bisa dikendalikan."Tidak, Ai! Ibu maunya pulang sama kamu. Anterin Ibu pulang sekarang! Empet rasanya lihat wajah perempuan itu!" Lagi-lagi suara ketus dan menyakitkan k

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-16
  • PURA-PURA BAHAGIA   Berita hangat

    Kedua bola mata Hani membulat sempurna saat malam ini membuka pesan dari Marta. Poto dirinya dan Pak Reynaldi duduk sebelahan di taman komplek tadi pagi terpampang di sana. Sekilas lihat, mereka tampak sangat dekat dan mesra. Layaknya sepasang suami istri. Dengan sang istri perutnya membuncit karena hamil.[Dapat dari mana foto itu?]Hani buru-buru mengirim pesan, dengan tangan gemetar.[Coba deh buka WAG, udah rame di sana!]Hanya itu balasan Marta.WAG? Gawat semua orang bisa salah paham. Bisa-bisa mereka mengira Hani menjilat agar bisa dipindahkan ke posisi bagus.Bukanny

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-16
  • PURA-PURA BAHAGIA   Jangan habiskan makan siangku!

    Hari yang cerah, Hani menjalani rutinitas pagi seperti biasa. Hari ini ia memutuskan membawa motor, ya walaupun dengan perut yang sudah membuncit, ada yang ingin ia beli sepulang kerja nanti.Hani mulai meniti anak tangga menuju lantai dua. Di bawah ia berpapasan dengan beberapa karyawan. Ada yang bersikap biasa saja seolah tidak ada apa-apa. Ada juga yang mulai memandangnya dengan tatapan tak suka. Namun, Hani tak ambil pusing.Satu demi satu anak tangga dititinya dengan hati-hati, anggap saja sebagai olahraga, itu yang selalu ada dalam pikiran Hani. Kakinya sudah meniti anak tangga terakhir hingga ia kini sudah sampai di lantai dua.Seperti biasa, wanita itu akan beristirahat sebentar saat ia sampai di atas. Sekadar menarik napas untuk melonggarkan dadanya yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-17
  • PURA-PURA BAHAGIA   Dilabrak

    Sepulang kerja Hani ditemani Marta mencari perlengkapan bayi, nyicil sedikit-sedikit, itu pikirnya. Agar tidak terlalu kerepotan nantinya. Ia juga sudah memutuskan tak ingin merepotkan siapapun, termasuk Aiman yang katanya siap bertanggung jawab atas semuanya.Hani tak ingin bermasalah dengan keluarga Aiman. Apalagi ia tahu ibunya kini sangat membencinya. Toh, ia punya sedikit tabungan dari menyisihkan gajinya."Sekalian cuci matalah, Ta." Ucapnya saat mengajak sahabatnya itu."Emang matamu kenapa harus dicuci? Abis lihat apa, sih? Lihat hantu?""Lebih seram dari hantu!""Ada ya, makhluk lebih seram dari hantu?"

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-17
  • PURA-PURA BAHAGIA   Manja

    Langit senja berwarna merah saat Hani sampai rumah dengan barang belanjaan yang memenuhi motornya.Belum juga motor berhenti, seseorang yang semula duduk di teras sudah menyongsongnya."Han, tadi Mas ke tempat kerja kamu, tapi kamunya sudah pulang."Hani tak menghiraukannya. Ia bahkan tak melirik wajah itu sama sekali. Baginya, wajah Aiman sekarang terlihat sangat menyebalkan. Apalagi tadi Ratih dengan begitu percaya dirinya meminta ia tidak mengganggu laki-laki itu."Han, kamu belanja perlengkapan bayi?" tanya Aiman lagi, menatap wajah Hani dan barang belanjaannya bergantian. Lagi-lagi Hani tak ingin menjawab, tangannya sibuk menurunkan barang-barang itu.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • PURA-PURA BAHAGIA   Delia

    Hani sedang menikmati makan siangnya hari ini saat pintu ruangannya diketuk. Ia sudah tahu siapa pelakunya. Siapa lagi kalau bukan Pak Reynaldi sang bos aneh.Pintu langsung terbuka saat Hani sudah mempersilahkannya masuk."Oh, lagi makan, ya?" tanyanya langsung, begitu sudah berada di dalam."Ya sudah, lanjutkan saja, kasihan bayimu. Kebetulan saya juga sedang diet, tidak akan meminta bekalmu."'Idih, siapa yang nanya.' batin Hani."Bagaimana?" tanya Pak Rey lagi setelah duduk di kursi seberang Hani.Kening Hani berkerut mendengar pertanyaan singkat itu. Gerakan tanga

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • PURA-PURA BAHAGIA   Bertemu dalam mimpi

    Hani memutuskan langsung pulang saja. Kalau Reynaldi atau Utari marah, itu urusan nanti. Tak apalah, dipecat sekalian. Ia sudah pasrah.Hani berjalan gontai menuruni tangga dan langsung menuju keluar. Hingga ia tak sadar kalau sejak tadi Marta memperhatikannya."Han, kamu mau ke mana jam segini?" tanya Marta heran dan berusaha mengejarnya."Eh, Ta. Aku mau pulang, kepalaku sakit," jawab Hani berusaha tersenyum."Kamu sakit? Mau kuantar pulang?" Marta menempelkan punggung tangannya di kening Hani."Gak usah, Ta. Kamu kan, masih kerja. Aku naik ojek aja. Cuma sedikit pusing juga," jawab Hani lagi menenangkan sahabatnya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18

Bab terbaru

  • PURA-PURA BAHAGIA   Indahnya kebersamaan (ending)

    Hani berdiri mematung, ujung rambutnya dimainkan angin nakal di taman kota, sore ini. Di depannya, berdiri tak kalah kaku seorang lelaki dengan topi di kepalanya. Jarak mereka hanya dua meteran.Beberapa waktu berselang, mereka hanya saling tatap dalam kekakuan. Entah apa yang harus dilakukan. Hingga …."Sayang, dapat popcorn-nya?" Seorang lelaki lain muncul di belakang Hani menggendong anak lelaki kecil."Mas, mana popcorn-nya? Bayi kita sudah tak sabar, nanti dia ileran, lho." Seorang wanita lain juga muncul di belakang lelaki bertopi.Empat orang dewasa, berdiri kaku, dengan pandangan saling menatap tajam.Hening. Tak

  • PURA-PURA BAHAGIA   Hanya aku yang salah?

    Mengertilah Aiman sekarang, kenapa sejak pagi sang istri mendiamkannya. Membuat kepalanya serasa mau pecah. Memikirkan apa gerangan salahnya.Aiman masih menatap benda kecil pipih bergaris dua merah di telapak tangannya, sebelum melempar bunga di tangan ke atas sofa ruang tamu. Kemudian berlari menyusul sang istri yang sudah masuk meninggalkannya.Ditangkapnya tubuh sang istri, kemudian dibopong dan dibawa berputar-putar, untuk meluapkan rasa bahagia."Sayang ...kamu hamil lagi?" tanyanya sambil membawa tubuh Hani dalam bopongan berputar-putar.Hani memekik, seraya melingkarkan kedua tangan di leher sang suami."Mas, apaan sih kamu?

  • PURA-PURA BAHAGIA   Jangan protes!

    Sebulan berlalu ….Keluarga kecil itu, baru saja keluar dari RSJ tempat Sri dirawat. Mereka memang mengagendakan kunjungan rutin ke sana, untuk mengetahui perkembangan ibu dari sang kakak itu.Aiman sudah bersumpah akan mengobati wanita itu sampai sembuh. Bila nanti sudah benar-benar sembuh, ia juga akan menampung wanita itu. Akan menganggap Sri sebagai ibunya sendiri, sebagai pengganti Yuli. Itu dia lakukan sebagai bentuk penebusan dosa orang tuanya di masa lalu. Semoga dengan begitu, ayah, ibu, dan kakaknya tenang di alam sana.Tangan Aiman terjulur ingin membuka pintu mobil, saat seseorang memanggilnya. Semua menoleh ke asal suara. Tampak seorang lelaki berkacamata dan seorang gadis kecil di sana.

  • PURA-PURA BAHAGIA   Demam

    Jam tiga dini hari, Hani terbangun dengan kepala pusing. Wanita itu juga belum lama memejamkan mata. Ia menemani dulu sang suami mengisi perut dan mendengarkan semua ceritanya.Suara gumaman pelan terdengar dari sampingnya berbaring. Dipaksanya bola mata untuk terbuka karena penasaran dengan suara yang didengarnya.Suara itu ternyata keluar dari mulut Aiman yang tubuhnya menggigil, tetapi matanya terpejam. Hani segera bangkit, duduk di sebelah tubuh suaminya yang masih terbaring. Wanita itu menempelkan punggung tangannya di kening sang suami.Hani terperanjat, karena suhu tubuh itu begitu tinggi. Tubuh Aiman sangat panas. Pantaslah lelaki itu begitu menggigil.Hani segera beranjak ke dapur me

  • PURA-PURA BAHAGIA   Akhir kisah Arum

    Aiman melangkah gontai mendekati tubuh yang meringkuk dan bersimbah darah, diiringi tatapan semua orang yang menyaksikan. Tubuh lelaki itu langsung meluruh dengan lemah tepat di sisi tubuh yang merintih itu.Tatapan nanar ia tujukan pada wajah pucat yang terus merintih, dan memegangi perutnya yang terus mengeluarkan darah. Ada dua luka di tubuh Arum. Satu di kaki, mungkin polisi menembaknya untuk melumpuhkannya, agar tidak kabur. Satu lagi di perut, karena wanita itu melawan, dan malah menyandera warga. Anak kecil pula. Mengancam dengan senjata tajam. Hingga akhirnya polisi harus menyarangkan lagi timah panas di perutnya.Semua warga yang menyaksikan tak ada yang bersuara. Mereka diam bahkan menahan napas. Semua penasaran drama apa yang akan terjadi selanjutnya antara dua bersaudara itu.

  • PURA-PURA BAHAGIA   Buronan

    Hani dijemput orang tuanya, mereka pulang setelah Hanan membaik. Sementara Aiman kembali ke tempat semula. Mungkin jasad sang ibu sudah dibawa ke rumah sakit. Namun, ia ingin mengurus Sri, dan mengetahui sejauh mana pencarian Arum.Aiman tak menyangka, keluarganya akan hancur seperti ini. Arum yang berubah kalap setelah mengetahui kisah hidupnya. Lalu ada wanita bernama Sri, yang menderita sekian lama, karena keputusan sang ayah di masa lalu. Hanan yang menjadi korban balas dendam Arum, dan terakhir sang ibu yang harus meninggal dengan tragis, di tangan anak yang sudah dibesarkan sejak bayi.Sungguh semua terjadi begitu cepat, di saat ia seharusnya tengah menikmati bulan madu setelah berhasil membawa wanita yang dicintainya dalam pernikahan kedua kalinya.S

  • PURA-PURA BAHAGIA   Kalian harta berhargaku

    Dengan tangan gemetar, Aiman mengemudikan mobil keluar dari perkampungan itu mencari klinik terdekat. Di sampingnya, Hani terus menangis mendekap sang anak yang kondisinya mengkhawatirkan.Hanan demam tinggi, tubuhnya kejang-kejang, matanya berputar ke atas sejak tadi. Entah apa yang terjadi, mungkin ia ketakutan dan trauma dengan semua yang terjadi."Hanan, bertahanlah sayang. Ada mama di sini. Kita ke dokter, ya. Anak mama pasti kuat. Nanti kita pulang sayang. Kita berkumpul lagi." Hani terus menceracau di antara tangisnya yang terus berderai.Aiman membelokkan mobil ke arah klinik kecil terdekat. Keadaan lelaki itu sudah tak dapat digambarkan seperti apa. Sangat kacau. Dengan wajah pucat, rambut acak-acakan, tubuh basah akibat memeluk jasad sang ibu yang

  • PURA-PURA BAHAGIA   Menukar nyawa

    Hani memaksakan diri bangun walaupun tubuhnya masih terasa lemas tak bertulang. Tak dapat dipercaya, semua kejadian barusan terasa seperti mimpi. Ibu mertua yang nekat mendekati Arum. Mereka rebutan Hanan, sampai Arum mendorong Yuli hingga jatuh ke sungai dan terbawa arus.Hani berdiri lalu berjalan dengan hati yang kacau balau menghampiri Aiman yang masih bersimpuh di tengah jembatan dengan tubuh beku.Disentuhnya bahu lelaki tercinta yang hatinya pasti lebih kacau."Mas," panggil Hani serak seraya ikut bersimpuh memeluk Aiman dan Hanan. Mereka berpelukan di tengah jembatan kayu yang bergoyang-goyang. Jembatan kayu yang dijadikan jembatan penyeberangan darurat oleh warga untuk mencapai kampung di seberang sungai.

  • PURA-PURA BAHAGIA   Sebuah pengorbanan

    Yuli semakin mendekati Arum, hingga akhirnya kursi roda akan menabrak tubuh yang berdiri kaku itu.Sepersekian detik Arum tersadar dari keterpakuannya. Refleks ia menghindar agar tidak tertabrak. Namun, tangan Yuli berhasil meraih tubuh mungil Hanan.Arum semakin tersentak, ia pertahankan tubuh mungil yang kembali menjerit itu dengan sekuat tenaga. Sementara Yuli juga melakukan hal yang sama. Adegan saling rebut tak dapat terelakkan. Keduanya sama-sama mempertahankan tubuh mungil itu."Lepaskan, cucuku! Dia tidak bersalah, dia berhak hidup bahagia!" pekik Yuli dengan suara tertahan."Tidak akan! Aku tidak rela melihat kalian bahagia sementara aku dan ibuku menderita. Aku akan lenyapkan anak i

DMCA.com Protection Status